This Author published in this journals
All Journal Jurnal Muadalah
Mudhi’ah Mudhi’ah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Dakwah Dalam Pemberdayaan Perempuan (Studi Materi dan Kegiatan Dakwah yang Dilaksanakan Muballighah di Banjarmasin, 2012) Norlaila, Norlaila; Mudhi’ah, Mudhi’ah
Jurnal Muadalah Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Muadalah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the mission of women empowerment, the material, and its activities that lead to improving women’s quality in education, kesehatan, welfare, and leadership. Although most women’s mission organization in Banjarmasin is generally held by women as the subject and object, only small numbers of materials that explore women’s issues especially related to women’s empowerment. Many of the materials covered are about worship, faith, and muamalah. The mission related to women’s empowerment, orally, is delivered by women preachers who have ever involved, such as members of Parliament. Moreover, the mission of women’s empowerment is practically run by an activist who is often called da’iyah/mubalighah or lector, or even moelem scholar.Keywords: mission, empowerment, women, and mubalighArtikel ini membahas tentang dakwah pemberdayaan perempuan, materi dan kegiatannya yang mengarah kepada peningkatan kualitas perempuan dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta kepemimpinan. Meskipun pada kebanyakan penyelenggaraan dakwah perempuan di kota Banjarmasin umumnya dilaksanakan oleh perempuan sebagai subjek dan objeknya, namun secara materi hanya sebagian kecil yang mengupas persoalan perempuan, apalagi terkait dengan pemberdayaan perempuan. Sedangkan materi yang dibahas adalah tentang ibadah, keimanan dan muamalah. Dakwah terkait dengan pemberdayaan perempuan secara bil lisan hanya disampaikan oleh muballighah yang pernah atau terlibat dalam kepemimpinan perempuan, misalnya sebagai anggota DPR. Selain itu, dakwah pemberdayaan perempuan secara praktis dilakukan oleh penggiat yang cenderung tidak disebut sebagai da’iyah/muballighah atau penceramah, apalagi ulama.Kata kunci: dakwah, pemberdayaan, perempuan dan muballigah