Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA RASAU JAYA UMUM KECAMATAN RASAU JAYA SELLY SISKAWATI; URAI EDI SURYADI; BAMBANG WIDIARSO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22356

Abstract

STUDI SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA RASAU JAYA UMUMKECAMATAN RASAU JAYA Selly Siskawati(1), Urai Edi Suryadi(2), Bambang Widiarso(2)(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan(2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura PontianakABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan beberapa sifat fisika tanah gambut pada beberapa penggunaan lahan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rasau Jaya Umum Kecamatan Rasau Jaya. Metode yang digunakan dengan mengambil sampel langsung di lapangan, pengambilan sampel 3 penggunaan lahan yaitu lahan kelapa sawit, kebun campuran dan semak belukar masing-masing 6 titik pengamatan dan 2 kedalaman yaitu kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm. Parameter pengamatan terdiri dari sifat fisika : kematangan gambut, bobot isi, kadar air kapasitas lapangan, bobot jenis partikel, porositas tanah, kadar abu dan konduktivitas hidrolik; Parameter pendukung : reaksi tanah (pH), ketebalan gambut, jeluk muka air tanah, jeluk muka air di saluran drainase, C-Organik, N-Total dan rasio C/N. hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisika : tingkat kematangan gambut di lokasi penelitian tergolong hemik. Bobot isi pada penggunaan lahan semak belukar kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibanding penggunaan lahan lainnya. Kadar air kapasitas lapangan pada penggunaan lahan kebun sawit kedalaman 0-30 cm dan kebun campuran kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibandingkan penggunaan lahan lainnya. Berat jenis partikel pada penggunaan lahan kebun sawit kedalaman 0-30 cm dan semak belukar kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan lahan lainnya. Porositas total pada penggunaan lahan  kebun sawit kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dari penggunaan lahan lainnya. Kadar abu pada penggunaan lahan kebun campuran kedalaman 0-30 cm dan semak belukar lebih tinggi dibanding penggunaan lahan lainnya. Konduktivitas hidrolik pada penggunaan lahan semak belukar kedalaman 0-30 cm dan kedalaman 30-60 cm lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan lahan lainnya. Parameter pendukung : reaksi tanah di lokasi penelitian tergolong sangat masam, ketebalan gambut di lokasi penelitian tergolong gambut sedang, jeluk muka air tanah di lokasi penelitian tergolong sedang – agak dalam, jeluk muka air di saluran drainase tergolong kedalaman sedang, kandungan C-Organik di lokasi peneliatan tergolong sangat tinggi, N-Total tanah di lokasi penelitian tergolong sangat tinggi dan rasio C/N tanah di lokasi penelitian tergolong sangat tinggi. Kata kunci : penggunaan lahan, Tanah gambut,  sifat fisika tanah
PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MASYARAKAT DI GUNUNG SEHAK KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK PETRUS ROIMAI JACK; URAI EDI SURYADI; BAMBANG WIDIARSO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i1.11628

Abstract

Lokasi penelitian merupakan hutan sekunder dengan bentuk wilayah yang sangat curam. Sejak tahun 2008 sampai sekarang telah terjadi pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit masyarakat dengan cara tebang bakar dan dikelola dengan tidak melakukan tindakan konservasi, sehingga perubahan penggunaan lahan ini turut mempercepat degradasi tanah melalui erosi tanah yang berujung pada kehilangan hara serta kelestarian/umur lahan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besarnya erosi dan tingkat bahaya erosi yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) Persiapan penelitian meliputi kegiatan penelaahan data sekunder (pra lapangan) antara lain : studi pustaka dan penentuan titik pengamatan; (2) Penelitian dan pengamatan lapangan yaitu menentukan titik – titik koordinat pengamatan, pengecekan hasil interpretasi peta kelas lereng untuk melengkapi data kemiringan dan panjang lereng, usaha konservasi yang telah dilakukan, sistem pengelolaan lahan dan vegetasi yang ada di lokasi penelitian, serta pengambilan contoh tanah; (3) Analisis contoh tanah di laboratorium; (4) Analisis data dan penyajian hasil penelitian mengenai prediksi erosi dengan metode USLE pada lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat di Gunung Sehak Desa Aur Sampuk Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Prediksi laju erosi mencapai 4397,50 sampai 13171,32 ton/ha/tahun. Nilai erosi yang dapat ditoleransi berkisar antara 29,05 sampai 51,74 ton/ha/tahun. Nilai prediksi erosi sangat besar dibandingkan dengan nilai erosi yang dapat ditoleransi dan tingkat bahaya erosi berada pada status sangat berat pada semua lahan. Perencanaan dan penanggulangan bahaya erosi yang sesuai adalah hutan alami (primer) yang berkembang baik dengan seresah tinggi atau mengembalikan lahan sebagai hutan alami, dan jika lahan masih ingin dipertahankan maka direkomendasikan penerapan tindakan konservasi untuk menekan besarnya erosi yaitu mengombinasikan: secara vegetatif (penanaman LCC (Leguminosa Cover Crops)) dan secara mekanik (pembuatan teras bangku konstruksi baik; teras bangku konstruksi sedang; teras bangku konstruksi kurang baik; teras bangku teras tradisional; teras bangku teras tradisional yang dilengkapi dengan rorak; dan pembuatan parit yang memotong lereng menurut garis kontur).
PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN XIII GUNUNG MELIAU KECAMATAN MELIAU KABUPATEN SANGGAU Putri Liastuti; Tino Orciny Chandra; Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v11i2.60053

Abstract

The research location that is in Afdeling 3 PTPN XIII Mount Meliau Meliau District of Sanggau. This study aims to predict the magnitude of the erosion and the amount of erosion that can still be tolerated. The method used in this study was calculated using the USLE by knowing the value of the R factor, K, L, S, C and P which are the root causes of erosion in the area of oil palm plantations in the study sites. Further erosion of values that can be tolerated in comparison to the predicted value erosion. Having compared the predictive value of the erosion of the value erosion that can be tolerated, it is necessary to do the conservation measures recommended.The results of this study found that the rate of erosion prediction (A) reached 140.16 to 9737.28 tons / ha / year. Value erosion prediction that can be tolerated (Etol) ranged from 48.22 to 32.13 tonnes / ha / year. In Ult4 land value (A) is greater than the value of Etol with moderate erosion hazard level, while on land Ult18, Ult24, Ult36 value (A) is greater than the value of Etol with severe erosion hazard level. Planning and prevention of erosion is the appropriate planting bench terracing of good construction. Special to land Ult4 and Ult18 can in recommend also with planting LCC and making the porch kontruksi was.
STUDI KARAKTERISTIK SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI JETAK PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI MELAWI KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG Boneta Angella; Riduansyah Riduansyah; Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v12i2.60100

Abstract

Jetak watersheds is already in a critical state and undergo changes caused by industrial waste, household. This research aimed to study the characteristics of the Jetak watershed. Jetak sub watershed has an area of 18734.27 hectares located in District Dedai Sintang. This study was conducted at two observation points that were on the downstream and upstream conducted on 6 consecutive days and subsequently analyzed in the laboratory TSS Land Quality and Health Faculty of Agriculture, University of Tanjungpura. The results showed that the pattern of Jetak’s river pipeline that was dendritic pattern and it shaped like a bird feather. IKD value was 0.0143 km / km2 and included the low category while the transverse profile of the river at the downstream and the upstream parabolic square shaped. Orde the river consisted of 2 ordes and water quality with an average pH value in the upstream was 6.01 and on the downstream was 6.46, the temperature on the upstream side had an average value was 27,90C and downstream has an average value was 27,70C, the brightness on the upstream side has an average value was 75.5 cm and the downstream section has an average value was 96.08 cm. Flow rate at the downstream has an average value was 7.418 m3 / sec and the upstream section was 0.790 m3 / sec. Discharge curve (r) of downstream was 0.084 and upstream was 0.746 with R2 downstream was 0,007 and the upstream was 0.557. The concentration of suspended sediment downstream had an average vaue was 9.5 mg / liter and upstream was 8.33 mg / liter. Downstream sediment discharge has an average was 6.13 tons / day and upstream was 0.57 tons / day. Arch sediment downstream (r) is 0.864 with R2 was 0.746 and on the upstream side (r) was 0.031 with R2 was 0.001. 
PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN XIII GUNUNG MELIAU KECAMATAN MELIAU KABUPATEN SANGGAU Putri Liastuti; Tino Orciny Chandra; Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.219 KB) | DOI: 10.26418/plt.v8i2.29800

Abstract

Lokasi penelitian yakni di Afdeling 3 PTPN XIII Gunung Meliau Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besarnya erosi yang terjadi dan besarnya erosi yang masih dapat ditoleransi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dihitung menggunakan metode USLE dengan mengetahui nilai dari faktor R, K, L, S, C dan P yang merupakan faktor penyebab terjadinya erosi pada areal perkebunan kelapa sawit di lokasi penelitian. Selanjutnya nilai erosi yang dapat ditoleransi dibandingkan dengan nilai prediksi erosi. Setelah dibandingkan nilai prediksi erosi dengan nilai erosi yang dapat ditoleransi, maka perlu dilakukan tindakan konservasi yang direkomendasikan.  Hasil penelitian ini didapatkan bahwa prediksi laju erosi (A) mencapai 140,16 sampai 9737,28 ton/ha/tahun. Nilai prediksi erosi yang dapat ditoleransi (ETOL) berkisar antara 48,22 sampai 32,13 ton/ha/tahun. Pada lahan Ult4 nilai (A) lebih besar dari nilai Etol dengan tingkat bahaya erosi sedang, sedangkan pada lahan Ult18, Ult24, Ult36 nilai (A) lebih besar dari nilai Etol dengan tingkat bahaya erosi sangat berat. Perencanaan dan penanggulangan bahaya erosi yang sesuai adalah pembuatan teras bangku kontruksi baik. Khusus untuk lahan Ult4 dan Ult18 dapat direkomendasikan juga dengan penanaman LCC dan pembuatan teras kontruksi sedang.Katakunci : Prediksi erosi USLE, Kelapa sawit, Perkebunan PTPN XIII
Tipologi Lahan Basah Untuk Pengembangan Tanaman Palawija (Studi Kasus Di Wilayah Pesisir Kabupaten Kubu Raya) Bambang Widiarso
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.723 KB) | DOI: 10.26418/plt.v1i2.412

Abstract

Marine and Coastal Area which + 28 % of total areas in Kubu Raya Distric has potentially profit areas for palawija crops, e.a: corn, soybeans, cassavas, and sweet potatoes crops. but not yet to be specified in local uniqueness land characteristics to reach more larger productivity. These research is proposed to its clustering through Spatial Analysis with GIS, Principal Component Analysis (PCA). About 3 indexes from 13 land characteristics has been clustered, (1) K, Na, Ca, Mg and Base Saturation, have positive correlation (coefficient determination = 0,92) to corn and soybean crops productivity. (2) Cation Exchange Capacity and Silt Fractions have negative correlation (coefficient determination = 0,92) to cassava productivity. And (3) Phosfor indexes have positive correlation (coefficient determination 0,91) to sweet potatoes crops productivity