Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA NON-BAHARI DI KAWASAN WAHA, PULAU TOMIA, KABUPATEN WAKATOBI Fitrawan Umar
Jurnal Linears Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i1.1317

Abstract

Pariwisata menjadi sektor unggulan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Objek wisata yang terkenal di Wakatobi berkaitan erat dengan sektor bahari, terutama aktivitas penyelaman (diving). Guna meningkatkan kualitas kepariwisataan di masa mendatang, diperlukan variasi produk wisata selain bahari di Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan focus group discussion (FGD). Data-data penelitian dianalisis melalui SWOT untuk menghasilkan strategi pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa objek potensial pariwisata non-bahari, seperti puncak perbukitan Waha, mata air Patuha, Benteng Patuha, dan Pesta Adat Safara. Strategi pengembangan yang diusulkan di antaranya ialah perencanaan fisik kawasan, peningkatan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Model Perkembangan Permukiman Berbasis Cellular Automata di Kabupaten Takalar Nurhikmah Paddiyatu; Fitrawan Umar; Salmiah Zainuddin; Muhammad Akbar Yeb Arista
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i3.45639

Abstract

Perencanaan tata ruang sangat dibutuhkan guna menghindari pemasalahan tumpang tindih land-use. Status kawasan yang sering beralih fungsi, menyebabkan berbagai kawasan lindung yang seyogianya dilindungi malah sering terabaikan. Hal ini terkait pula dari tingginya permintaan hunian akibat sub-urbanisasi, dimana perkembangan permukiman yang semrawut (sprawl) memiliki dampak yang signifikan terhadap minimnya daya dukung lingkungan dan lahan pada suatu wilayah. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan alih fungsi lahan, dimana lahan yang belum terbangun dikonversi menjadi lahan terbangun. Perubahan ini seringkali terjadi tanpa memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini memperlihatkan gambaran tentang kondisi perubahan lahan yang terjadi jika alih fungsi lahan dibiarkan berkembang secara alamiah dan berkembang secara terkendali guna stakeholder terkait dapat menentukan kebijakan penataan ruang yang tepat. Model dan simulasi memiliki andil dalam upaya menyiapkan input untuk menentukan kebijakan tata ruang yang antisipatif dan adaptif sehingga dalam konteks ini, metode penelitian dengan pendekatan sistematis basis permodelan menjadi prioritas dalam perencanaan pengembangan khususnya land-use permukiman. Dengan pendekatan pemodelan Cellular Automata, prediksi atau simulasi perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Takalar dilakukan selama 20 tahun kedepan menggunakan dua skema yaitu skema yang memperhatikan faktor pembatas (constraint) dan skema tanpa faktor pembatas (unconstrain). dari kedua skema tersebut menunjukkan kecenderungan arah perkembangan kota dan menghasilkan luasan kelas perubahan penggunaan lahan yang akan terkonversi akibat ekspansi kawasan terbangun.
Perancangan Pusat Pertunjukan Seni Musik dan Teater di Kabupaten Toraja Utara dengan Konsep Arsitektur Berkelanjutan rahmat ramadan; Muhammad Syarif; Fitrawan Umar; Irnawaty Idrus; Citra Amalia Amal; Siti Fuadillah A Amin
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i3.8796

Abstract

Seni merupakan sebuah ekspresi perasaan manusia, yang di dalamnya mengandung unsur estetika atau keindahan, serta dapat dirasakan oleh panca indra manusia. Perkembangan seni di Indonesia khususnya daerah Toraja Utara sendiri sangatlah baik, ini dibuktikan dengan berdirinya kelompok-kelompok dan grup seni lokal di Toraja, dan banyaknya kegiatan pertunjukan seni yang diselenggarakan tiap tahun. Bahkan, sudah menjadi agenda rutin, sesuai dengan program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Toraja yaitu mengembangkan pariwisata di Toraja, sebagai tujuan meningkatkan daya tarik wisata di antaranya, mengembangkan event - event baik tradisional maupun modern, atau event tradisional yang dikemas secara modern, dengan memperhatikan kondisi lingkungan sebagai nilai jual. Rancangan ini harus sesuai standar dapat mewadahi segala aktivitas dan pengembangan kesenian, serta menghadirkan sebuah pusat seni yang ramah lingkungan. Seiring perkembangan teknologi dan gagasan perancangan bangunan yang semakin baik dan modern, bangunan saat ini mulai didesain dengan mengintegrasikan potensi alam sekitar dengan ruangan yang ada di dalamnya, yang kita kenal dengan sustainable architecture. konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan dampak negatif lingkungan bangunan, dengan efisiensi penggunaan energi, yaitu memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan buatan dengan desain bukaan dan sun shading. Material, yaitu menggunakan sebagian material lokal seperti bambu, batu alam, dan kayu sisa bekisting untuk elemen dekoratif interior. Limbah, mengolah kembali limbah untuk kebutuhan bangunan. Ekonomi, memanfaatkan sebagian lahan untuk kegiatan perkebunan sebagai keberlanjutan komoditas dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.