Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Daya Tampung Lahan Perumahan dan Permukiman pada Kawasan Metropolitan Mamminasata Nurhikmah Paddiyatu; Rohana Rohana; Sahabuddin Latif
Jurnal Linears Vol 5, No 1 (2022): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v5i1.7351

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk metropolitan Mamminasata yang pesat berbanding lurus dengan peningkatan permintaan perumahan dan permukiman. Lambat laun lahan kosong di area perkotaan beralih fungsi menjadi perumahan dan permukiman. Sebagai sumber daya alam yang terbatas, ekspansi perkembangan perumahan permukiman seiring waktu akan melebar keluar kota. Daya tampung lahan menjadi dasar kajian yang penting untuk memberikan referensi awal pengambilan kebijakan pengembangan metropolitan mamminasata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tampung lahan perumahan dan permukiman dalam wilayah metropolitan mamminasata pada tahun 2031. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Diawali dengan perhitungan proyeksi penduduk yang menjadi input untuk membangun simulasi prediksi perubahan penggunaan lahan menggunakan cellular automata. Hasil simulasi akan dikomparasikan dengan lahan efektif yang tersedia untuk mengetahui daya tampung lahan perumahan permukiman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan metropolitan Mamminasata memiliki daya tampung lahan permukiman dalam jangka waktu 20 tahun akan datang secara keseluruhan masih mencukupi namun secara spesifik jika dipilah-pilah berdasarkan administratif maka Kota Makassar dibandingkan dengan kabupaten lainnya di mamminasata sudah mencapai titik maksimum untuk menampung permintaan perumahan permukiman. Oleh sebab itu metropolitan mamminasata sudah tepat menjadi gagasan untuk menjaga keseimbangan antar wilayah 
The Impact of Nature Exposure on Mental Health and Well-Being Rahaju Ningtyas; Nurhikmah Paddiyatu; Benny Novico Zani; Herawati; Sandy Novryanto Sakati
West Science Interdisciplinary Studies Vol. 1 No. 08 (2023): West Science Interdisciplinary Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsis.v1i08.173

Abstract

This research investigated the impact of nature exposure on mental health and wellbeing in West Bandung Regency, Indonesia, a region characterized by diverse natural landscapes. A mixed-method approach combining quantitative surveys and qualitative interviews was employed to gather data from residents of various communities in the region. The quantitative findings indicated that more frequent nature exposure was associated with lower levels of stress, anxiety, and depression. The qualitative insights revealed that nature exposure provided a sense of relaxation, tranquility, and rejuvenation, enhancing emotional well-being. The study underscores the restorative effects of nature and the importance of integrating green spaces into urban planning to promote mental health in rapidly developing regions like West Bandung Regency.
Model Perkembangan Permukiman Berbasis Cellular Automata di Kabupaten Takalar Nurhikmah Paddiyatu; Fitrawan Umar; Salmiah Zainuddin; Muhammad Akbar Yeb Arista
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i3.45639

Abstract

Perencanaan tata ruang sangat dibutuhkan guna menghindari pemasalahan tumpang tindih land-use. Status kawasan yang sering beralih fungsi, menyebabkan berbagai kawasan lindung yang seyogianya dilindungi malah sering terabaikan. Hal ini terkait pula dari tingginya permintaan hunian akibat sub-urbanisasi, dimana perkembangan permukiman yang semrawut (sprawl) memiliki dampak yang signifikan terhadap minimnya daya dukung lingkungan dan lahan pada suatu wilayah. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan alih fungsi lahan, dimana lahan yang belum terbangun dikonversi menjadi lahan terbangun. Perubahan ini seringkali terjadi tanpa memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini memperlihatkan gambaran tentang kondisi perubahan lahan yang terjadi jika alih fungsi lahan dibiarkan berkembang secara alamiah dan berkembang secara terkendali guna stakeholder terkait dapat menentukan kebijakan penataan ruang yang tepat. Model dan simulasi memiliki andil dalam upaya menyiapkan input untuk menentukan kebijakan tata ruang yang antisipatif dan adaptif sehingga dalam konteks ini, metode penelitian dengan pendekatan sistematis basis permodelan menjadi prioritas dalam perencanaan pengembangan khususnya land-use permukiman. Dengan pendekatan pemodelan Cellular Automata, prediksi atau simulasi perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Takalar dilakukan selama 20 tahun kedepan menggunakan dua skema yaitu skema yang memperhatikan faktor pembatas (constraint) dan skema tanpa faktor pembatas (unconstrain). dari kedua skema tersebut menunjukkan kecenderungan arah perkembangan kota dan menghasilkan luasan kelas perubahan penggunaan lahan yang akan terkonversi akibat ekspansi kawasan terbangun.
The Impact of Nature Exposure on Mental Health and Well-Being Rahaju Ningtyas; Nurhikmah Paddiyatu; Benny Novico Zani; Herawati; Sandy Novryanto Sakati
West Science Interdisciplinary Studies Vol. 1 No. 08 (2023): West Science Interdisciplinary Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsis.v1i08.173

Abstract

This research investigated the impact of nature exposure on mental health and wellbeing in West Bandung Regency, Indonesia, a region characterized by diverse natural landscapes. A mixed-method approach combining quantitative surveys and qualitative interviews was employed to gather data from residents of various communities in the region. The quantitative findings indicated that more frequent nature exposure was associated with lower levels of stress, anxiety, and depression. The qualitative insights revealed that nature exposure provided a sense of relaxation, tranquility, and rejuvenation, enhancing emotional well-being. The study underscores the restorative effects of nature and the importance of integrating green spaces into urban planning to promote mental health in rapidly developing regions like West Bandung Regency.
The Relationship between Environmental Policy, Community Awareness, and Social Support to Participation in Forest Conservation Programs in West Kalimantan Loso Judijanto; Nurhikmah Paddiyatu; Rachmawati Novaria; Dewa Oka Suparwata
West Science Social and Humanities Studies Vol. 2 No. 01 (2024): West Science Social and Humanities Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsshs.v2i01.572

Abstract

This study investigates the intricate relationships between environmental policy awareness, community awareness, social support, and community participation in forest conservation programs in West Kalimantan. Utilizing a sample of 150 participants, a quantitative analysis employing Structural Equation Modeling with Partial Least Squares (SEM-PLS) was conducted. The measurement model analysis confirmed the reliability and validity of the survey instrument, and subsequent structural model analysis revealed significant positive relationships between environmental policy awareness, community awareness, social support, and community participation. The findings emphasize the importance of well-crafted environmental policies, informed communities, and robust social support networks in fostering sustainable engagement in forest conservation. These insights carry practical implications for policymakers, environmental organizations, and community leaders, providing a foundation for targeted interventions to enhance conservation initiatives in West Kalimantan.
GALERI SENI DAN RUANG KREASI DENGAN PENDEKATAN RAMAH ANAK DI BULUKUMBA Aisyah Ayu Andira Alkatiri; Citra Amalia Amal; Nurhikmah Paddiyatu; Sahabuddin Latif
Journal of Green Complex Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/greenplexresearch.v1i1.65

Abstract

Seni merupakan wadah penting bagi perkembangan kreativitas dan apresiasi anak-anak. Proses interaktif dalam kegiatan berkesenian memberikan nilai-nilai estetik, keterampilan, dan kreativitas yang lebih bermakna. Penelitian ini bertujuan membuat konsep dan merancang galeri seni dan ruang kreasi dengan pendekatan ramah anak di Kota Bulukumba untuk mendorong pengembangan seni dan ekspresi anak. Seni memiliki peran sentral dalam perkembangan anak, memungkinkan mereka menggali kreativitas dan ekspresi diri. Metode penelitian melibatkan pengumpulan data melalui observasi dan studi literatur. Selanjutnya data tersebut dianalisis menjadi konsep rancangan desain. Hasil penelitian berupa konsep perancangan galeri seni dan ruang kreasi sebagai pedoman perancangan. Beberapa ruang penting seperti ruang kreasi, anak-anak dapat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas seni seperti melukis, memahat, menari, drama, bermusik, digital art, dan menanam. Fokusnya adalah meningkatkan keterampilan dan kreativitas anak melalui pembelajaran interaktif yang menyenangkan. Dengan pendekatan ramah anak, akan menciptakan lingkungan yang menginspirasi serta mendukung perkembangan seni dan ekspresi anak-anak secara berkelanjutan. Dengan konsep rancangan bangunan galeri seni dan ruang kreasi ini, memiliki harapan untuk menjadi pusat pembelajaran dan rekreasi seni yang memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak.
Perancangan Resort Tanjung Malaha dengan Pendekatan Arsitektur Hijau di Kabupaten Kolaka Ahmad Syukur; Sahabuddin Latif; Nurhikmah Paddiyatu; Aris Sakkar Dollah; Siti Fuadillah A. Amin; Rohana Rohana
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.12442

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki 17.504 pulau yang mana diantara pulau ini terdapat banyak pantai yang memiliki keindahan alam yang memukau, seperti pantai Tanjung Malaha yang menjadi salah satu wisata yang cukup ternama di Sulawesi Tenggara. Namun dari sisi sarana dan prasarana Tanjung Malaha pada saat ini belum memadai, hal ini terlihat dari belum adanya kantor pengelola, restoran, musala, penginapan dan lain-lain. Oleh karena itu untuk memajukan wisata ini maka perlu adanya pengembangan berupa Perancangan Resort Tanjung Malaha di Kabupaten Kolaka. Agar rancangan ini tidak merusak lingkungan dan hemat energi maka perlu menggunakan pendekatan arsitektur hijau. Resort yang berlokasi di Tanjung Malaha, Jalan Trans Sulawesi ini memiliki luas lahan 5,019 ha. pada tapak ini terdiri beberapa resort dan bangunan penunjang berupa ruang parkir, Resepsionis dan kantor pengelola, restoran, musala, gedung karyawan dan gedung service yang total luasnya 2.754,185 m2 . konsep bentuk bangunan mengambil dari bentuk Bintang Laut Culcita SP atau yang lebih dikenal dengan nama Bintang Laut Bantal.
Perancangan Syariah Healing Center For Urban Stress dengan Pendekatan Arsitektur Biomorfik di Kabupaten Gowa Imelda Ahmad; Citra Amalia Amal; Salmiah Zainuddin; Sahabuddin Latif; Ashari Abdullah; Nurhikmah Paddiyatu
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i1.12520

Abstract

Berkembangnya infrastruktur pada suatu kota termasuk Kota Makassar menyebabkan kepadatan pendudul, sehingga kota menjadi ramai, bising, serta ruang terbuka terus berkurang. Hal tersebut menyebabkan terjadinya fenomena stress. Adapun rentang umur umur diatas 15 tahun yang dapat disebabkan oleh daya tekan yang tinggi baik dari segi sosial, ekonomi, lingkungan, serta kondisi sosial sehingga orang-orang membutuhkan tempat untuk relaksasi diri agar kondisi mental dan pikirannya dapat sembuh. Salah satu aktivitas yang dapat meredakan  kondisi mental berupa stres yaitu dengan berolahraga. dalam Islam sendiri Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berolahraga yang bertujuan untuk menjadikan manusia sehat dan kuat. Sehat dipandang nikmat terbaik kedua setelah iman dalam pandangan islam. Perancangan Syariah Healing Center for Urban Stress di Kabupaten Gowa menjadi pusat pereda stres yang dapat membangkitkan rasa kepaduan pada pikiran, tubuh, dan roh yang mengaplikasikan alam sebagai media penyembuhan. Dengan menerapkan tiga prinsip Arsitektur Biomorfik yang brkaitan dengan alam sehingga dapat menciptakan ruang-ruang yang dapat menyehatkan manusia. Dengan penerapan konsep Arsitektur Biomorfik ini menghasilkan fasilitas yang dapat menunjang  pereda atau penyembuhan agar mencapai kesehatan mental, tubuh, dan kebugaran tubuh. Dengan adanya fasilitas ini, digarapkan dapat meredakan stres bagi pengguna.
Makassar Creative Hub dengan Pendekatan Arsitektur Kontemporer Muh. Arif Kurniawan; Irnawaty Idrus; Nurhikmah Paddiyatu; A. Syahriyunita syahruddin; Khilda Wildana Nur; Siti Fuadillah A. Amin
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.8877

Abstract

Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur. Kota Makassar merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan bagi kawasan Indonesia Timur. Perkembangan industri dan pertumbuhan ekonomi tentu sangat erat kaitannya dengan generasi muda yang merupakan sebagai pelaku kreatif Makassar nantinya. Perkembangan ekonomi di Makassar sangat didukung oleh sektor industri kreatif yang juga sangat membantu ekonomi Makassar dalam perancangan Makassar Creative Hub. Sehingga melalui berbagai pertimbangan serta isu utama mengenai sarana dan prasarana untuk mengembangkan sektor-sektor industri kreatif. menjadi dasar perencanaan dan perancangan sebuah Creative Hub di Makassar. Berdirinya bangunan baru ini memadukan konsep Arsitektur Kontemporer. Yang diharapkan bisa menjadi bangunan yang iconic di Kota Makassar. Serta mampu menjadi wadah baru bagi pelaku Ekonomi Kreatif di Kota makassar agar mampu menghadapi perkembangan zaman dan menyambut perkembangan industri kreatif di masa yang akan datang.
Perancangan Futsal Center di Makassar dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Kontemporer Rahmat Sopianto; Sahabuddin Latif; Nurhikmah Paddiyatu; Andi Syahriyunita; Andi Annisa Amalia; Siti Fuadillah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i2.8750

Abstract

Futsal Center Makassar muncul sebagai jawaban atas beberapa masalah yang ada dalam dunia futsal di Makassar. Permasalahannya dilihat dari banyaknya turnamen yang dapat menarik minat masyarakat pada olahraga ini tidak didukung oleh klasifikasi gedung olahraga tertutup di Sulawesi Selatan, khususnya di kota Makassar sebagai ibu kota provinsi. Fasilitas yang sudah ada tidak dapat menampung penonton yang melimpah saat diselenggarakannya pertandingan berskala regional, nasional dan bahkan internasional. Metode arsitektur yang digunakan dalam menjawab permasalahan tersebut adalah metode programming arsitektural dengan mengacu pada standarisasi ruang bangunan pada gedung olahraga yang meliputi ruang-ruang yang harus tersedia pada gedung olahraga beserta standar minimal ukuran ruangan. Pendekatan konsep Arsitekur Kontemporer juga digunakan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap perancangan lapangan futsal berstandar internasional dan sekaligus pusat olahraga futsal di Makassar.Futsal Center Makassar muncul sebagai jawaban atas beberapa masalah yang ada dalam dunia futsal di Makassar. Permasalahannya dilihat dari banyaknya turnamen yang dapat menarik minat masyarakat pada olahraga ini tidak didukung oleh klasifikasi gedung olahraga tertutup di Sulawesi Selatan, khususnya di kota Makassar sebagai ibu kota provinsi. Fasilitas yang sudah ada tidak dapat menampung penonton yang melimpah saat diselenggarakannya pertandingan berskala regional, nasional dan bahkan internasional. Metode arsitektur yang digunakan dalam menjawab permasalahan tersebut adalah metode programming arsitektural dengan mengacu pada standarisasi ruang bangunan pada gedung olahraga yang meliputi ruang-ruang yang harus tersedia pada gedung olahraga beserta standar minimal ukuran ruangan. Pendekatan konsep Arsitekur Kontemporer juga digunakan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap perancangan lapangan futsal berstandar internasional dan sekaligus pusat olahraga futsal di Makassar.