Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Sistem Persamaan Diferensial Linier pada Simulasi Debit Air pada Pipa Rustam Efendi; Diang Sagita
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v5i1.12081

Abstract

Salah satu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang cukup rumit untuk diselesaikan adalah sistem aliran fluida (air) dalam bejana bertingkat. Pada penelitian ini, telah dilakukan pembuatan model sistem persamaan diferensial linear (SPDL) yang menggambarkan aliran air dari sistem instalasi air dengan tangki bertingkat serta membandingkan hasil simulasi numerik dari model dengan hasil eksperimen. Model SPDL dibangun dengan melibatkan observasi lapang secara langsung untuk menentukan nilai konstanta model (C1, C2 dan C3). Model yang telah dibangun disimulasikan secara numerik menggunakan metode Euler dengan 4 skenario nilaikonstanta. Hasil menunjukkan bahwa volume tangki A dan B serta laju perubahan volume airnya telah berhasil digambarkan oleh model SPDL yang telah dibangun dengan hasil yang paling mendekati hasil eksperimen adalah nilai C1 sebesar 0.01323 dan C2 sebesar 0.01091 dengan nilai RMSE 0.2599.
Prototype of Corn Thresher Unit for Corn Combine Harvester Diang Sagita; Radite Praeko Agus Setiawan; Wawan Hermawan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 8, No 3 (2019): September
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1297.102 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v8i3.153-163

Abstract

One of the ways to support corn production is through technology implementation, but the domestic industries have not attempted to produce technology for harvesting activities especially corn harvesting. This research was carried out to get the best design, prototype and performance of corn thresher unit to be applied to the design of a corn combine harvester. The components consist of threshing cylinders, perforated cages, grain screw conveyors and corn cob entry holes. The research method begins from analyzing (functional and structural designs), designing, testing performance, evaluating and modifying. The performance test was carried out stationary using corn cob raw material. The performance of the thresher unit has been quite good. The results show that the best performance was the prototype with the last modification (C). Threshing efficiency reached 93.75%, percentage of un-threshed kernel was 6.25%, and cleanliness level 90.68%. While threshing capacity was 358.28 kg/hour, which corn cob feeding was carried out by humans with a feeding capacity of 420.05 kg/hour
Evaluasi Kinerja Pemisahan Tangkai dan Daun Teh Layu Berdasarkan Prinsip Perontokan dan Penghisapan Agus Sutejo; Sutrisno Suro Mardjan; Wawan Hermawan; Desrial Desrial; Diang Sagita
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14 No.2 Desember 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i2.6431

Abstract

Salah satu kelemahan pada proses pengolahan teh adalah tercampurnya tangkai dan daun teh sehingga proses grading dan sorting dilakukan pada produk akhir teh. Pada penelitian ini, dikembangkan suatu pendekatan baru pemisahan tangkai dan daun teh yaitu pada awal proses. Prinsip yang digunakan adalah dengan merontokan daun dari tangkai teh dan memisahkannya dengan berdasarkan perbedaan kecepatan terminal. Sebuah paket teknologi diperlukan untuk memisahkan tangkai dan daun teh sehingga keduanya dapat diproses secara terpisah untuk menghasilkan teh dengan kualitas terbaik (kelas satu) dalam pengolahan sistem teh ortodoks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi paket teknologi pemisah daun dan tangkai teh yang telah dilayukan. Metode penelitian terdiri dari pembuatan desain mesin, pembuatan prototipe, uji fungsional mesin dan uji kinerja mesin. Paket teknologi yang telah dibangun terdiri dari tiga unit mesin yaitu mesin perontok, mesin pengayak getar dan mesin penghisap daun teh. Hasil pengujian kinerja terbaik diperoleh pada kecepatan putar silinder perontok 480 rpm yang menghasilkan persentase daun terhisap tertinggi (91,43%) dan persentase tangkai tidak terhisap paling tinggi (86,05%). Rata-rata kecepatan udara hisap pada permukaan tray saat pengujian berada pada kecepatan terminal daun teh, yaitu 1,78-2,98 m s-1 dan kapasitas rata-rata perontokan adalah 156,71 kg jam-1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa pemisahan dengan metode perontok sangat cocok untuk proses pembuatan teh hijau karena dengan prinsip ini dapat meminimalisir kerusakan pada daun teh.
Rancang Bangun Hand Sanitizer Otomatis dan Sistem Monitoring Jarak Jauh dalam Upaya Mengurangi Penyebaran Covid 19 Ari Rahayuningtyas; Novita Dwi Susanti; Eko Kuncoro Pramono; Yusnan Hasnani Siregar; Agustami Sitorus; Diang Sagita
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14 No.2 Desember 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i2.6619

Abstract

Pada awal tahun 2020, telah terjadi suatu pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia. Pandemi ini disebabkan oleh virus jenis baru yaitu Coronavirus (COVID-19). Upaya untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, dan selalu membersihkan tangan). Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengkonstruksi hand sanitizer otomatis untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari perancangan fungsional dan struktural, analisis biaya serta uji kinerja. Alat ini dirancang menggunakan beberapa sensor yaitu sensor infra merah (IR Proximity), sensor suhu (MLX90614), dan sensor ultrasonik (HC-SR04). Pengujian karakteristik statik dilakukan pada sensor suhu dan sensor ultrasonik. Analisis karakteristik statik pada sensor dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sensor. Hasil menunjukan bahwa nilai deviasi sensor ultrasonik adalah 1,16 cm, deviasi sensor suhu adalah 1,07 °C dengan tingkat presisi 0,12 °C serta nilai rata-rata 34,55 °C pada tiap 5 menit pengukuran. Alat ini mampu mengeluarkan cairan pembersih sekitar 0,2 gram/semprotan. Biaya dasar penyediaan semua komponen perangkat adalah Rp.1,500,000 dan total biaya untuk memproduksi setiap unitnya adalah Rp.2,375,000/unit. Perangkat ini beroperasi tanpa perlu disentuh, dan aman untuk diterapkan di area publik. Perangkat juga dibuat dengan sistem pemantauan terintegrasi dimana suhu tubuh yang diukur oleh perangkat ini dapat dimonitor dari jarak jauh, sehingga memudahkan pengguna dalam pencatatan data.
Rancang Bangun dan Analisa Biaya Perangkat Sortasi Tomat Berdasar Sensor Berat Tipe Strain Gauge dan Pengolahan Citra Warna Ari Rahayuningtyas; Maulana Furqon; Diang Sagita
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14. No.1 JUNI 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i1.5911

Abstract

Saat ini, mayoritas penyortiran tomat di Indonesia masih dilakukansecara manual sehingga hasilpenyortiran kurang seragam dan juga membutuhkan waktu yang relatif lama. Parameter acuan sortasi umumnya adalah warna dan ukuran. Untuk mengatasi hal tersebut dirancang sebuah perangkat konveyoryang dapat mengindentifikasi berat (representasi dari ukuran) dan mengidentifikasi tingkatkematangan tomat berdasarkan warna. Pada penelitian ini rangkaian sensor berattipe strain gaugedikombinasikan dengan pengolahan citra berbasis mikrokomputer Raspberry Pi untuk mengukur berat dan mendeteksi tingkat kematangan tomat berdasarkan pemilihan warna. Tingkat kematangan tomat dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan warna yaitu green atau hijau (mentah), turning atau warna kuning (kematangan sedang) dan red atau merah (matang).Kriteria berat yang dipilih dan diloloskan adalah 50-100 gram dan kriteria warna yang dipilih adalah turning yaitu warna kuning (kematangan sedang). Metode pengolahan citra menggunakan thresholdingwarna RGB ( Red, Green,  Blue) dan pemilihan rasio RGB. Tahapan penelitian terdiri dari perancangan struktur dan fungsi perangkat, manufaktur, pengujian, dan analisis biaya. Spesifikasi perangkat yang dirancang memiliki berat 31 kg, panjang 150 cm, lebar 28 cm dan tinggi 60 cm. Daya yang digunakan adalah motor listrik 48,9 Watt, tegangan 220 Volt dan kapasitas sortasi adalah 240 tomat per jam. Uji kinerja dilakukan pada 50 tomat sebanyak tiga ulangan, dengan berat berkisar antara 40-110 gram per tomat. Hasil tes menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan penyortiran tomat berdasar berat dan warna mencapai 95,33% dengan rata-rataerrorpengukuran sebesar 4,67%. Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan perangkat adalah Rp12.549.00,00sedangkan biaya pokok penyortiran adalah Rp.857,00/kg.
Evaluasi Kinerja dan Analisa Biaya Pengeringan Ubi Kayu Menggunakan Pengering Inframerah pada Beberapa Tingkat Kapasitas yang Berbeda Dadang Dayat Hidayat; Diang Sagita; Ari Rahayuningtyas; Novita Dwi Susanti
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.1 Juni 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i1.6803

Abstract

Pengeringan ubi kayu merupakan salah satu tahap penting yang dilakukan untuk mengolah ubi kayu menjadi produk tepung. Pengeringan umumnya dilakukan menggunakan sinar matahari maupun secara mekanis menggunakan alat pengering. Namun, penggunaan alat pengering menimbulkan biaya tambahan pada proses produksinya sehingga kinerja teknis dan tekno-ekonominya perlu dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan menganalisis biaya pengeringan ubi kayu yang dikeringkan dengan menggunakan pengering kabinet dengan pemanas keramik inframerah. Kinerja pengeringan ubi kayu menggunakan alat pengering ini telah berhasil diuji pada beban kosong dan pada tiga variasi kapasitas pengeringan (20, 29 dan 42 kg). Karakteristik suhu dan kelembaban pada ruang pengering dapat stabil dan mendekati nilai set point. Peningkatan kapasitas pengeringan tidak menunjukan perbedaan laju pengeringan, akibatnya semakin tinggi kapasitas pengeringan (hingga kapasitas maksimal) semakin tinggi efisiensi pengeringannya, semakin tinggi laju penguapannya dan semakin rendah konsumsi energi spesifiknya. Peningkatan kapasitas juga dapat menurunkan biaya pokok pengeringan hingga mencapai Rp.1,056,00 per kg ubi kayu basah pada kapasitas 42 kg/batch. Penggunaan alat pengering berbantu pemanas inframerah ini sangat ditekankan untuk dioperasikan pada kapasitas maksimal agar dapat menekan biaya operasional yang berdampak pada menurunya biaya pokok pengeringan.