Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perancangan Conveyor Mini untuk Pemilahan Buah Berdasarkan Ukuran yang Dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega16 Harahap, Partaonan; Oktrialdi, Benny; Cholish, Cholish
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.292 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.2818

Abstract

Berkembang dan bervariasi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut industri membutuhkan suatu alat yangdapat mengontrol dan mengendalikan proses permesinan secara otomatis sehingga mempermudah danmenghemat tenaga manusia. sebagian besar industri menerapkan sistem control menggunakanMikrokontroller sebagai alat kontrol kerja produksi, seperti  alat conveyor untuk pemilahan buah berdasarkan ukuran yang dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMEGA16, dengan menggunakan sensorultrasonic sebagai pengukur ukuran objek dan kombinasi photodioda dan motor servo dapat mendeteksikeberadaan objek lalu dapat mensortirnya. Perancangan conveyor pada penelitian ini menggunakan jenis Belt Conveyor dengan komponen utama roller dari bahan pvc, kerangka dari bahan akrelit, sabuk (Belt) dari bahan lakban, motor dc sebagai penggerak sabuk juga roda gigi (pulley) dan Terdapat 3 buah motor servo yang difungsikan untuk memilah buah jeruk berdasarkan ukuran kecil, sedang, dan besar. Perancangan conveyor yang dilengkapi pemilah benda ini dapat dibuat dengan menggunakan ATMEGA 16 sebagai kontrolernya. Sensor ultrasonic HC-SR04 berfungsi dengan baik untuk mengukur ukuran objek, dan kombinasi photodioda dan motor servo dapat mendeteksi keberadaan objek lalu dapat memilahnya. Kemudian data dicacah oleh mikrokontroller dan ditampilkan pada layar LCD.
Performance of Grid-Connected Rooftop Solar PV System for Households during Covid-19 Pandemic Partaonan Harahap; Faisal Irsan Pasaribu; Chandra Amirsyah Putra Siregar; Benny Oktrialdi
Journal of Electrical Technology UMY Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jet.v5i1.12089

Abstract

As we know, the need for electrical energy is increasing along with population growth and technological developments. This increase was also triggered by the growth rate of the energy demand of 6.86% per year. Most of the energy needs come from non-renewable energy, which has limitations and is not environmentally friendly. Despite being affected by Covid, this period is a momentum to start the direction of clean energy policies. The utilization of solar power can be started by utilizing a rooftop solar power system on the roof of a hotel or on the roof of other industrial buildings. As one of the research and development institutions in the housing and settlement infrastructure sector, it tries to provide alternative technology solutions through an innovative technology called PV-roof. The results of the research show that the designed roof off-grid has an average voltage and current on the first day of 13 Volts and a current of 1.8 A, and on the second day, 12.4 Volts and a current of 1.6 A, while on the third day, 12.8 Volts and current of 1.8 A. If the use of 1 battery bears a load of 450 Watts for 2.7 hours, then for users less than 5 hours, the solar charger controller capacity is 12.12 A.
Optimasi Kapasitas Rooftop Pv Off Grid Energi Surya Berakselerasi di Tengah Pandemi Covid-19 untuk Diimplemtasikan pada Rumah Tinggal Partaonan Harahap; Muhammad Adam; Benny Oktrialdi
RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer) Vol 5, No 1 (2022): RESISTOR (Elektronika Kendali Telekomunikasi Tenaga Listrik Komputer)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/resistor.5.1.31-38

Abstract

Pandemi Corona virus Disease 2019 (COVID-19) melemahkan hampir seluruh sektor ekonomi dan industri termasuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). maka mencakup kebutuhan energi listrik yang digunakan dalam rumah tangga selama pandemi covid-19 ini yaitu dengan pemasangan PLTS Rooftop Off Grid  400 Wp, sebesar rata-rata untuk pengukuran hari pertama matahari radiasi sebesar 1058 W/m, dengan cuaca berawan dan rata-rata tengangan 19,13 Volt dan arus  sebesar 1,8 A. Hari kedua matahari radiasi sebesar 10574 W/m, dengan cuaca berawan dan rata-rata tengangan 18,97 Volt dan arus  sebesar 1,8 A, Maka rata-rata perhari memerlukan energi listrik sesuai  dengan Tarif Dasar Listrik (TDL), dalam 1 kWh adalah Rp. 1.545,-. maka energi listrik yang diperlukan di rumah sebesar 3,35 kWh/harinya atau sebesar 100,5 kWh/bulanya dengan pembayaran sebesar Rp. 155.272,- sedangkan biaya pengadaan perangkat solar cell untuk keperluan rumah tinggal yang sesuai dengan beban yang ada yaitu sebesar Rp. 11.305.000,-. maka biaya tersebut akan kembali modal (break even pint) selama 6 Tahun.The Corona virus Disease 2019 (COVID-19) pandemic weakened almost all economic and industrial sectors including solar power plants (PLTS). then includes the need for electrical energy used by households during the COVID-19 pandemic, namely the installation of PLTS Rooftop Off Grid 400 Wp on average for the measurement of solar radiation on the first day of 1058 W/m, with cloudy weather and an average voltage of 19.13 Volts and current 1.8 A. The second day of solar radiation is 10574 W/m, with cloudy weather and an average voltage of 18.97 Volts and a current of 1.8 A, so that the average day requires electrical energy according to the Basic Electricity Tariff (TDL) ), in 1 kWh is Rp. 1545,-. then the electrical energy needed at home is 3.35 kWh/day or 100.5 kWh/month with a payment of Rp. 155,272, - while the cost of procuring solar cell devices for residential purposes in accordance with the existing load is Rp. 11.305.000,-. then the fee will return the capital (break even pint) for 6 years.
Perancangan Conveyor Mini untuk Pemilahan Buah Berdasarkan Ukuran yang Dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega16 Partaonan Harahap; Benny Oktrialdi; Cholish Cholish
Prosiding Seminar Nasional Teknoka Vol 3 (2018): Prosiding Seminar Nasional Teknoka ke - 3
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.292 KB) | DOI: 10.22236/teknoka.v3i0.2818

Abstract

Berkembang dan bervariasi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut industri membutuhkan suatu alat yangdapat mengontrol dan mengendalikan proses permesinan secara otomatis sehingga mempermudah danmenghemat tenaga manusia. sebagian besar industri menerapkan sistem control menggunakanMikrokontroller sebagai alat kontrol kerja produksi, seperti alat conveyor untuk pemilahan buah berdasarkan ukuran yang dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMEGA16, dengan menggunakan sensorultrasonic sebagai pengukur ukuran objek dan kombinasi photodioda dan motor servo dapat mendeteksikeberadaan objek lalu dapat mensortirnya. Perancangan conveyor pada penelitian ini menggunakan jenis Belt Conveyor dengan komponen utama roller dari bahan pvc, kerangka dari bahan akrelit, sabuk (Belt) dari bahan lakban, motor dc sebagai penggerak sabuk juga roda gigi (pulley) dan Terdapat 3 buah motor servo yang difungsikan untuk memilah buah jeruk berdasarkan ukuran kecil, sedang, dan besar. Perancangan conveyor yang dilengkapi pemilah benda ini dapat dibuat dengan menggunakan ATMEGA 16 sebagai kontrolernya. Sensor ultrasonic HC-SR04 berfungsi dengan baik untuk mengukur ukuran objek, dan kombinasi photodioda dan motor servo dapat mendeteksi keberadaan objek lalu dapat memilahnya. Kemudian data dicacah oleh mikrokontroller dan ditampilkan pada layar LCD.
Analisis Pengasutan Motor Induksi Menggunakan Softstarter dan Inverter M Adam; P Harahap; B Oktrialdi; R Herlambang
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v2i2.603

Abstract

An induction motor that is started directly without using the starting method will draw 5 to 7 times the full load current and will only produce 1.5 to 2.5 times the full load torque. A large current will result in a voltage drop on the line so that it can interfere with other equipment connected to the line. For large-power motors, especially 3-phase induction motors, it will require a large starting current along with a large-power motor, so with motor power above 30 HP and above it is not recommended to start the motor directly without using the starting method. Some of the most commonly used starting methods are Direct on line (DOL), Star-Delta, Auto-transformer, Primary Resistance, Secondary Resistance, Inverter, and SoftStarter. Where the most widely used in the field is the DOL method, but this method still produces a large starting current. If it continues, it will shorten the life of the motor itself. This paper discusses the comparison between starting on softstarter and inverter on starting current. The results of the analysis of the starting current on the softstarter starting is 741A which is achieved in 9 seconds and the maximum torque produced by a 3-phase induction motor is 368.7 Nm. While the starting current on the inverter starting is 735A which is achieved in 13 seconds and the maximum torque produced by the 3-phase induction motor is 479.5 Nm
Penerapan Solar Cell Pada Bkm Muhammadiyah Di Kota Medan Untuk Penunjang Program Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) Benny Oktrialdi; Partaonan Harahap; Affandi; Balisranislam; Irma Dewi; Sri Frapanti
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 2 (2022): Juni
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v3i2.721

Abstract

Program GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara melalui Dikop dan UKM (Dinaskoperasi dan Usaha Kecil dan Menengah) dalam melakukan budikdamber (budidaya ikan dalam ember), terdapat faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perikanan budikdamber (budidaya ikan dalam ember) yaitu aspek kualitas air kolam yang tergambar pada beberapa parameter fisik antara lain suhu, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut maupun kekeruhan air. Sebagai tempat hidup ikan, perubahan parameter fisik tersebut dapat berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan dan daya tahan budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Oleh karena itu, peternak perlu melakukan pengamatan berkala terhadap kondisi air kolam budidaya untuk kemudian memberikan perlakuan tertentu agar kondisi air tetap sesuai dengan prasyarat tumbuh kembang ikan yang dibudidayakan. Salah satunya adalah dengan menerepkan sel surya Menganalisis kebutuhan, Mengidentifikasi kebutuhan,Merancang desain, Mengimplementasikan PLTS di BKM (Badan Kenajiran Masjid) dan Memberikan pelatihan in class, Dari hasil pengujian di dapat rata-rata radiasi sebesar 1058,2W/m2, rata-rata suhu pada panel surya sebesar 42,8 0C, rata-rata tegangan sebesar 15.8 Volt dan rata-rata arus sebesar 1.8 Amper. Hal ini sudah dapat diperuntukan untuk menghidupkan oksigen
Analisis Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembaban Berbasis ATmega8535 Benny Oktrialdi; Partaonan Harahap; Muhammad Adam; Rahmat Fauzi Siregar
-
Publisher : RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rele.v5i2.13086

Abstract

Abstrak Kemajuan teknologi saat ini mendorong era modernisasi yang membawa manusia pada kemajuan iptek yang dapat menciptakan alat yang dapat membantu dan mempermudah kerja manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun kegiatan yang rutin, sehingga menghasilkan hasil yang maksimal sistem monitoring suhu, kelembaban dan tekanan udara jenis sensor DHT11 yang digunkan sebagai sensor untuk mendeteksi temperatur dan kelembaban, sensorr BMP.085 untuk mengukur nilai atau besaran tekanan udara disekitar lingkungan yang kemudian dibaca dan diproses oleh Arduino Uno yang berbasis Mikrokontroler Atmega 328, dalam pengujiannya alat ketika sensor DHT11 bekerja maka program Lcd akan menampilkan keterangan suhu dan kelembaban, perancangan ini dibuat untuk memudahkan menstabilkan suhu pada kandang bebek. pengukuran hari pertama hasil pengukuran suhu dan kelembapan pada sensor DTH11 didapat rata-rata suhu sebesar 31? dengan kelembaban rata-rata sebesar 72 % sedangkan pada hasil pengukuran suhu dan kelembapan di hari kedua pada sensor DTH11 didapat rata-rata suhu sebesar 29? dengan kelembaban rata-rata sebesar 75 %. Hal ini menunjukan perubahan suhu dan kelembaban ada kandang bebek tersebut.Kata kunci : Perancangan, Pengukuran, Suhu, ATmega8535, Sensor DHT11Abstract Advances in technology are currently driving the era of modernization which brings people to advances in science and technology that can create tools that can help and facilitate human work in carrying out daily activities and routine activities, so as to produce maximum results monitoring systems for temperature, humidity and air pressure sensor type DHT11 is used as a sensor to detect temperature and humidity, BMP.085 sensor to measure the value or amount of air pressure around the environment which is then read and processed by Arduino Uno based on Atmega 328 microcontroller, in testing the tool when the DHT11 sensor works, the LCD program will display information on temperature and humidity, this design was made to make it easier to stabilize the temperature in the duck coop. the first day of measurement of the results of temperature and humidity measurements on the DTH11 sensor obtained an average temperature of 31 ? with an average humidity of 72% while the results of temperature and humidity measurements on the second day on the DTH11 sensor obtained an average temperature of 29 ? with humidity an average of 75%. This shows changes in temperature and humidity in the duck pen. Keywords : Design, Measurement, Temperature, ATmega8535, DHT11 Sensor
Installation of PLTS as a Source of Electricity for Enhancement of Chicken Farming Business in Percut Sei Tuan Sub-District Deli Serdang District: Pemasangan PLTS sebagai Sumber Listrik untuk Peningkatan Usaha Budidaya Ayam di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Partaonan Harahap; Benny Oktrialdi; Rimbawati; Balisranislam
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i4.15353

Abstract

The need for electrical energy at this time is very important for humans. Electrical energy is currently still using fossil fuels. Indonesia is a tropical country so it has excess sunlight. Utilization of sunlight can be used for solar power generation, solar power generation is one of the renewable energies where the use of sunlight can be converted into electrical energy. The intensity of sunlight and weather conditions can affect the voltage and current generated from solar panels. The magnitude of the value of the electric power generated by the 100 Wp solar panel is strongly influenced by weather conditions, the average test gets a maximum voltage and current of 13.41 V and 4.60 with an average voltage and current of 12.7 V and 2.7 A. For a load of equipment in 24 hours of use requires a power of 392 watts. It is hoped that the chicken breeder partners in Percut Sei Tuan District, Deliserdang Regency can apply PLTS technology to increase chicken livestock production.
Implementation of 3000-watt inverter as a source of electrical energy in solar power plants Partaonan Harahap; Noorly Evalina; Faisal Irsan Pasaribu; Rimbawati Rimbawati; Benny Oktrialdi; Rahmatullah Rahmatullah; Munawar Alfansury Siregar
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 4 (2023): August
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i4.3626

Abstract

In industry, an inverter is a tool/component for adjusting the speed of an electric motor. By using an inverter for electric motor purposes, it becomes a variable speed, whereas the speed can be changed or adjusted as needed. The method used in this study is an experimental research method, namely designing and measuring the system under study. Measurements are made for non-electrical quantities, namely the inverter of the solar module which is generated by the intensity of sunlight hitting the surface of the solar cell. Measurements are also made for electrical parameters such as current, voltage, power factor, and power. Based on the data obtained from all the tests that have been carried out, the system output voltage cannot reach the expected 220 Volts. Because changes in load affect the output voltage of the system were occurred, as the load of 60 W/220V is added, the output voltage drops to 740.5 Volts. As the load is reduced by 60W/220 V, the output voltage increases by 786.9 Volts, within the average inverter efficiency of 77%.
ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN RADIATOR MOBIL MENGHASILKAN POWER SUPPLY AC 12 VOLT DAN 220 VOLT Oktrialdi, Benny; Rizky, Firahmi; Balisranislam, Balisranislam
-
Publisher : RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rele.v6i2.17685

Abstract

Pada dasarnya tenaga yang digunakan oleh manusia sesungguhnya telah disediakan oleh alam, sehingga manusia itu sendiri dapat langsung mendapatkannya. Tetapi sebagian tenaga diperlukan usaha lebih buat mendapatkannya. Tidak hanya itu, tidak seluruh tenaga yang terdapat di alam dapat diperbaharui ataupun dapat dibilang sebagian tenaga mempunyai masa gunakan yang terbatas, namun terdapat pula tenaga yang bisa diperbaharui. Selaku obyek riset merupakan generator yang pula diucap sebgaai alternator mobil yang pada dasarnya merupakan generator AC sinkron, walaupun putarannya berkisar 1000-8000 rpm tegangan output ke beban cuma 12 volt DC, sebab dilengkapi dengan rangkaian penyearah serta penstabil tegangan elektronik. Didapat dari pengujian pengukuran tegangan serta arus pada keluaran car radiator motor awal serta kedua didapat tengangan rata-rata sebesar 43 Volt, arus sebesar 4 Amper serta Energi yang dihasilkan sebesar 175.1 Watt. kedua didapat tengangan rata-rata sebesar 44 Volt, arus sebesar 4 Amper serta Energi yang dihasilkan sebesar 175.9 Watt. Dari hasil pengujian yang dicoba kalau rata-rata Tegangan input VAC (Penyearah) sebesar 80 Volt serta Tegangan output (VDC) Penyearah sebesar 43 Volt. Perihal ini menarangkan besar tegangan keluaran yang dihasilkan oleh penyearah lebih kecil dibanding dengan tegangan yang disearahkan. Ataupun dengan kata lain tegangan yang dihasilkan lebih kecil dari tegangan keluaran transformator. Tegangan keluaran yang lebih kecil diakibatkan sebab pada penyearahan masih mempunyai rugi-rugi.