Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH EFEKTIFITAS ACWH TERHADAP PANJANG PIPA KAPILER SEBAGAI PENGHANTAR PANAS Chandra Amirsyah Putra Siregar; AM Siregar; Affandi Affandi
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 11, No 2 (2020): JURNAL SIMETRIS VOLUME 11 NO 2 TAHUN 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v11i2.5053

Abstract

ACWH (Air Conditioner Water Heater) merupakan aplikasi rekayasa teknologi AC yang memanfaatkan panas buang dari kompresor. Pemanfaatannya dengan menambahkan  alat penukar kalor (APK) yang bertujuan untuk memanaskan air didalam tanki, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air panas untuk mandi. Dalam penelitia ini, APK yang digunakan adalah pipa kapiler berbahan tembaga.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh panjang pipa kapiler  terhadap kinerja ACWH. Variasi panjang pipa kapiler yakni 8 m  (1/2 dari ukuran tinggi tanki) dengan 15 lilitan dan pipa dengan panjang 16m dengan 30 lilitan (setinggi tanki). Diameter lilitan sebesar 150 mm. Variable yang akan diuji dan diamati adalah hasil temperature pemanasan air, temperature refrigerant keluar kompresor, dan juga temperature refrigerant masuk kondensor pada waktu 60 menit. Pengujian dilakukan terhadap 3 temperatur evaporator yang berbeda yakni 16 0C, 18 0C, dan 20 0C.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat penukar kalor dengan panjang pipa kapiler 16 m lebih efektif untuk memanaskan air dibandingkan dengan alat penukar kalor dengan panjang pipa kapiler 8 m. Temperatur air dalam tanki dengan pengujian temperatur evaporator 16 0C sebesar 53.81°C dengan panjang pipa kapiler 16m. Sedangkan panjang pipa 8m, diperoleh temperatur air dalam tanki sebesar 53, 69 0C. Untuk pengujian dengan temperatur evaporator 18 0C dan 20 0C dengan menggunakan panjang pipa kapiler 16 m hasilnya masing-masing sebesar 51°C dan 46.81°C. Sedangkan menggunakan pipa kapiler 8m hasilnya masing-masing sebesar 49.94 0C dan 49.06 0C
Analysis Numerical Of Torsion Strength Of Low Carbon Steel Using Software (Solidworks) Affandi; Syifaul Huzni
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 6 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v6i2.1628

Abstract

One of the components, namely the shaft that is subjected to torsion will experience torsional deformation. The greater the torsional deformation indicates the ability of the engine components is low, and vice versa. The problem that often occurs during torsional testing is that processing the data into a shear stress-strain curve requires a lot of effort. If the specimen used is a solid rod, there will be a fairly steep stress gradient along the cross-section of the specimen making measurements difficult. The objective of this research is to identify and analyze the torsional strength test on low carbon steel by a numerical method using SolidWorks software. The torsion test specimen is low carbon steel with ASTM E-143 standard. This research method begins with a literature study, testing the composition of the test specimen, making and modeling torsion test specimens. After that, torsional testing was carried out which was then carried out with static simulation tests. Then perform a torsional strength analysis using the finite element method using software (SolidWorks). Based on the results of geometry making and modeling of torsion test specimens with ASTM E-143 standard, that the stress distribution that occurs on the surface of the specimen angle area has a value that is not too significant, ranging from 2.879e+09 and 2.973e+09. However, it is necessary to simulate the torsion test of the SolidWorks software with varying mesh sizes and torsion test specimens with different ASTM standards.
Perancangan Mesin Pengaduk Bumbu Kripik Ubi Untuk Peningkatan Produksi Industri Rumah TanggaDi Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Affandi Affandi; Khairul Umurani; Chandra Amirsyah Putra Siregar
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v2i2.5324

Abstract

Program pengabdian masyarakat perancangan mesin pengaduk bumbu kripik ubi untuk peningkatan produksi industri rumah tangga di Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang berlangsung selama 6 bulan. Program ini dimulai dari bulan November sampai dengan Juni 2020. Kendala yang dihadapi mitra adalah dalam proses pengadukan bumbu kripik ubi yang dilakukan secara manual Proses pengadukan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama serta tidak efisien terhadap waktu. Sehingga juga berimbas terhadap jumlah produksi yang dihasilkan. Tujuan program ini adalah untuk menbuat mesin pengaduk bumbu kripik serta pelatihan dan pendampingan pengoperasian mesin kepada mitra agar mahir dalam teknologi proses mesin. Setelah selesai program pengabdian perancangan mesin pengaduk bumbu kripik ubi ini, maka diharapkan mitra  mampu menggunakan mesin pengaduk dan dapat meningkatkan produksi kripik ubi.
Sosialisasi Dan Inovasi Olahan Jamu Cair Menjadi Jamu Bubuk Pada Para Pelaku UMKM Jamu Tradisional Affandi Affandi; Khairil Azmi
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.027 KB) | DOI: 10.30596/ihsan.v1i2.4724

Abstract

Potensi yang menjadi dasar berkembangnya Dusun Bali Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang adalah area pertanian, peternakan dan umkm sebagai usaha sampingan maupun usaha utama bagi masyarakat desa. Sumber daya alam yang melimpah membuat sumber penghasilan masyarakat desa tidak terlalu rendah, hanya saja sumber daya manusia  yang menjadi sedikit halangan untuk peningkatan desa tersebut. Para pelaku UMKM  jamu tradisional masih kurang berinovasi tentang olahan jamu. Jamu yang dibuat dari bahan-bahan tumbuhan seperti akar-akaran, daun-daunan, dan kulit batang. Jenis jamu tradisional yang sering ditemukan yaitu beras kencur, kunyit asam, dan temulawak. Jamu menggunakan pemanis asli yaitu gula jawa atau gula pasir, karena jika menggunakan pemanis buatan akan merusak esensi dari manfaat jamu bagi kesehatan. Jamu tradisional biasanya berbentuk cair dan dimasukkan kedalam botol-botol yang memiliki kekurangan yaitu tidak tahan lama. Setelah melakukan sosialisasi maka ibu-ibu yang sebelumnya hanya mengetahui tentang jamu tradisional sekarang lebih memahami cara berinovasi mempelajari olahan jamu bubuk yang lebih praktis. Kata Kunci : Jamu tradisional, inovasi, jamu cair, jamu bubuk, UMKM
Analisis Kekasaran Permukaan Cast Iron Menggunakan Cairan Pendingin Berbasis Nabati Pada Proses Face milling Arya Rudi Nasution; Affandi Affandi; Khairul Umurani; Ahmad Marabdi Siregar
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 4, No 2: September 2021
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v4i2.8073

Abstract

The machining process is a major activity in the industry, especially in the automotive industry. The machining process is inseparable from the coolant (coolant), where the role of the coolant in the machining process is to act as cool working conditions, material cleaning, and corrosion prevention. The use of cutting fluid has a negative impact when waste management is not carried out properly, and it will be damaging to the environment and public health. In order to reduce environmental and health damage, development and research have now been carried out for the use of vegetable-based cutting fluid. cutting fluid vegetable-based are biodegradable, eco-friendly, odorless, and non-toxic. This study wants to compare the value of surface roughness using CO (coconut oil) and dromus in face milling machining. The machine used in this research is the conventional Emco F3 milling machine and the tools used are the TPKN 22VC2 series carbide insert tools and the workpiece material used is cast iron (gray cast iron). the value of surface roughness by measuring the roughness using the TR200 surface roughness tool. The results of roughness observations show that the surface roughness value using CO cutting fluid at a cutting speed of 60 mm/min is 1,297 Ra, at a cutting speed of 70 mm/min the roughness value is 0.877 Ra and at a cutting speed of 80 mm/min, it is 0.429 Ra. While the results of measuring surface roughness on the material using a coolant dromus, cutting speed of 60 mm/min are 0.811 Ra, at a cutting speed of 70 mm/min the surface roughness value is 0.804 and at a cutting speed of 80 mm/min the surface roughness value is 0.698 Ra. So can the conclusion be that cutting fluid CO is good to use as a coolant at high cutting speeds.
Pengaruh Cairan Pendingin Terhadap Kekasaran Permukaan Benda Kerja Pada Proses Face Milling Arya Rudi Nasution; Affandi .; Z. Fuadi
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 3, No 1: Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.646 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v3i1.4524

Abstract

Coolant is one of the factors that affects the quality of the workpiece. The selection of coolant is useful to lower the surface roughness of the workpiece. In addition, coolant should be easily degradable in the environment so that the environment is not polluted. Example coconut oil is an oil that can be degraded in the environment. This research is aimed to observe the influence of coconut oil for cooling to the surface roughness obtained during face milling process. In the experimental tests, conventional milling machine was used and the milling tests were performed under various machining parameters, namely spindle rotational speed was 360 and 490 rpm, feeding speed was 60 mm/min and 70mm/min. Based on the result, the surface for spindle rotational speed of 360 rpm and feeding speed 60 mm/min was more rough than one in spindle rotational speed of 360 rpm and feeding speed 70 mm/min. Besides, the surface roughness for spindle rotational speed of 490 rpm and feeding speed of 60 mm/min was also more rough than one in spindle 490 rpm and 70 mm/min.
Investigasi pengaruh jumlah elemen anoda terhadap distribusi potensial korosi pada beton bertulang menggunakan BEM 3D Iqbal Tanjung; Affandi Affandi; Syifaul Huzni; Syarizal Fonna
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 3, No 1: Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.532 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v3i1.4529

Abstract

Beberapa kasus kerusakan struktur beton ialah disebabkan oleh korosi. Upaya dalam pencegahan korosi dibeton bertulang ialah dengan mengaplikasikan sistem proteksi katodik anoda korban. Metode ini secara luas telah diaplikasikan dan telah berhasil dalam mencegah korosi di beton bertulang. Akan tetapi sistem ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya hasil dari sistem ini hanya dapat diketahui setelah sistem ini diaplikasikan. Sehingga untuk mengatasi hal ini peneliti dan ilmuan tertarik menggunakan, dan mengembangkan BEM sebagai sebuah solusi dalam rekayasa korosi. Oleh karna itu optimasi BEM merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja BEM dalam menyelesaikan rekayasa korosi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi terhadap BEM dengan mengamati pengaruh ukuran mesh anoda terhadap distribusi potensial di baja tulangan pada simulasi sistem proteksi katodik anoda korban beton bertulang menggunakan BEM 3D. Hasil simulasi menunjukkan anoda korban aktif melakukan proteksi pada setiap variasi, anoda memiliki nilai potensial yang tidak jauh berbeda pada setiap variasi, dengan nilai potensial direntang -1124,92 mV sampai -1124,90 mV. Kemudian baja tulangan pada setiap variasi juga dalam kondisi terproteksi dengan baik dari ancaman korosi, Baja tulangan memiliki nilai potensial direntang -920,07 mV sampai -918,19 mV. Berdasarkan hasil simulasi didapat semakin banyak jumlah elemen yang digunakan dalam simulasi menghasilkan nilai selisih potensial pada baja tulangan dan beton yang semakin kecil. Akan tetapi masih dapat ditoleransi berdasarkan kriteria proteksi. Namun jumlah elemen tersebut sangat mempengaruhi waktu komputasi yang dilakukan.
Perancangan Mesin Pembuat Pelet Untuk Kelompok Pemuda Berkarya Kecamatan Pahae Jae Guna Meningkatkan Produktifitas Ikan C.A Siregar; Affandi Affandi
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.248 KB) | DOI: 10.30596/jp.v4i2.6320

Abstract

Ketersediaan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin produktifitas ikan bagi para pembudi daya ikan pembesaran ataupun pembenihan. Sehingga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya biaya operasional peternak ikan.  Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk merancang dan membuat mesin pelet Ikan sehingga mampu mengurangi biaya produksi mitrsa serta mampu meningkatkan produktifitas Ikan dengan ketersediaan pakan/pelet ikan. Hasil dari kegiatan ini adalah mesin pelet yang dirancang dan dibangun dapat beroperasi dengan baik dengan kapasitas prosuksi 30 kg perjam. Selain itu, mitra juga dapat mengoperasikan mesin pelet ikan sehingga mampu memproduksi pelet ikan sendiri.   
Pengenalan Sistem Kerja Dan Pemberian Mesin Pencacah Botol Plastik Untuk Menambah Penghasilan Panti Asuhan Ahmad Marabdi Siregar; Chandra A Siregar; Affandi Affandi
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.211 KB) | DOI: 10.30596/jp.v4i2.6315

Abstract

 Bila sampah plastik bisa diolah dan dikelola secara optimal tentu akan sangat mengurangi jumlah sampah plastik di daerah sekitar panti asuhan, disamping juga dapat menambah dan meningkatkan pendapatan panti asuhan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Cabang Medan kota yang dihuni oleh para pemuda yang berusia sekolah dan produktif. Pelaksanaannya dalam bentuk Sosialisasi Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah  (PKPM), pembuatan mesin pencacah sampah plastic, pelatihan penggunaan mesin pencacah plastik; dan pendampingan untuk konsultasi. Metode yang digunakan dari sosialisasi, ceramah, pendampingan, tanya jawab, dan praktik serta pemberian mesin pencacah botol plastik. Mesin pencacah botol plastik ini telah disumbangkan dan Kepala panti asuhan putra Bapak Dr.H. Azamris Chanra, M.AP serta pengurus panti asuhan lainnya berterimakasih kepada UMSU dan Pelaksana PKPM Internal UMSU 2019-2020 dan pengurus panti asuhan akan memamfaatkan mesin pencacah botol plastik serta menjadikannya salah satu sumber pendapatan untuk kelangsungan panti asuhan.    
Rancang Bangun Acwh Berkapasitas 60 Liter Memanfaatkan Pipa Kapiler Bersirip Sebagai Penghantar Panas Candra A Siregar; A M Siregar; Affandi Affandi; Ulil Amri
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) / Journal MESIL (Machine Electro Civil) Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mesil (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v1i1.73

Abstract

Air conditioners (AC) and water heaters have become common needs in households and the hotel industry. This shows that the need for electric power is increasing. To reduce electricity consumption which is high enough. Engineering technology needs to be done for air conditioning as well as water heating. This engineering is called ACWH (Air Conditioner Water Heater). The way the ACWH system works is to utilize the wasted heat from the AC system to heat water with the addition of a fin heat exchanger, where the heat exchanger is designed to utilize the energy already in the system. This study used experimental research methods by testing at temperatures of 16, 18 ?, and 20 ? AC. The test results showed that the finned shell helical coil type heat exchanger was able to produce a water temperature of 55 ? in the test with an AC temperature of 18 ?.