Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Advokasi Kebijakan Kartu Identitas Anak bagi Anak Usia Dibawah 17 Tahun di Kabupaten Banyuasin Rio Nastipawa; Nengyanti Nengyanti; Martina Martina; Erlisa Saraswati
Jurnal Kependudukan Sriwijaya Vol 3 No 2 (2019): DEJOS Vol 3, No 2, Juli 2019
Publisher : Program Studi Kependudukan, Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana advokasi program Kartu Identitas Anak oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banyuasin. Desain yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, berdasarkan hasil dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam langkah advokasi masih ada empat langkah advokasi yang belum dilakukan secara optimal, yaitu pada langkah strategi sistem penggiringan bola yang tidak dimaksimalkan, terkait kepastian yang jelas dari Kantor Disdukcapil Kabupaten Banyuasin. Pada tahap evaluasi Badan Penanggulangan Bencana Tingkat Kabupaten, Kabupaten Banyuasin belum dapat memenuhi semua kebutuhan sosialisasi Kartu Identitas Anak. Oleh karena itu, Instansi perlu melakukan sosialisasi maksimal dan penambahan Sumber Daya Manusia atau tenaga ahli yang secara khusus menangani kebijakan Kartu Identitas Anak. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri dan khususnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil perlu untuk meninjau kembali Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak karena tidak adanya sanksi tertulis dalam kebijakan yang diduga menjadi alasan masyarakat tidak mematuhi kebijakan. Mengenai advokasi kebijakan Kartu Identitas Anak bagi anak usia dibawah 17 tahun di Kabupaten Banyuasin oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuasin, berdasarkan teori advokasi John Hopkins University langkah-langkah advokasi yang dilaksanakan Disdukcapil Banyuasin masih belum maksimal.
Konstruksi dan Ekspresi Identitas Gender Kontemporer di TikTok M Supriyadi; Muhammad Iqbal; Diana Dewi Sartika; Ghina Reftantia; Erlisa Saraswati
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 12 No 01 (2025): Januari-Juni 2025
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/jsga.v12i01.12314

Abstract

This study examines how TikTok, as a social media platform, influences the construction and expression of users’ gender identities. Employing a descriptive qualitative approach and discourse analysis, this research explores how symbols, language, and narratives within TikTok content reflect and challenge traditional gender roles. TikTok has emerged as an expressive and inclusive space for nonbinary and LGBTQ+ individuals to explore identity, foster interaction, and build social solidarity. The platform's algorithmic features allow for the rapid dissemination of alternative gender narratives and the formation of digital communities. While TikTok presents significant opportunities for empowerment, the study also reveals challenges such as queerbaiting, algorithmic bias, and normative body and gender expectations that may negatively impact users’ mental health. TikTok is thus not merely an entertainment platform but also a site of social contestation in redefining gender expression in the digital age. The findings conclude that TikTok plays a critical role in contemporary gender identity construction, despite ongoing structural and cultural obstacles.