Dad Resiworo J. Sembodo
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Efektifitas Herbisida Atrazin, Mesotrion, dan Campuran Atrazin+Mesotrion terhadap Beberapa Jenis Gulma Nana Ratna Wati; Dad Resiworo J. Sembodo; Herry Susanto
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.625 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i1.107

Abstract

The aimed of this research was to know the effectiveness of mixing herbicides with active ingredient atrazin and mesotrion in controlling weeds and know the mixture characteristic. This research conducted in the plastic garden house private in Natar, South Lampung and in the Weeds laboratory of Agriculture faculty, Lampung University from June until July 2013. This Research arranged in a Randomized Completely Design (RCD). Treatment consists of three types of herbicides with six level of dosage active ingredient, namely of single herbicides is atrazin 500 g l-1 (0, 76, 152, 304, 608, and 1.215 ha g-1), mesotrion 50 g l-1 (0, 11, 22, 43, 86, and 172 g ha-1), and mixed herbicides from atrazin 500 g l-1 + mesotrion 50 g l-1 (0, 28, 56, 112, 225, and 450 g ha-1). The target weed were a type of broadleaves (Asystasia gangetica), a type of grasses (Paspalum conjugatum), and a type of sedges (Cyperus kyllingia).Homogenity tested using Bartlet and aditivity tested using Tukey, data analyzed by Analisis of Variance and different median values tested with Least Significant Difference (LSD) level 5%. Results showed that an active ingredient mixture of atrazin 500 g L-1 + mesotrion 50 g L-1 has LD50 expectation value of 51,48 g ha-1 and LD50 treatment of 257,48 g ha-1 with the co-toxicity value was 0.2 (co-toxicity < 1) until mixture was antagonist. Keywords: Atrazin, mesotrion, herbicide mixture, Multiplicative Survival Model ( MSM), LD50
Efikasi Herbisida Amonium Glufosinatt Gulma Umum Pada Perkebunan Karet yang Menghasilkan [Hevea Brasiliensis (Muell.) Arg] Nurjannah Yuliana Hastuti; Dad Resiworo J. Sembodo; Rusdi Evizal
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.093 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i1.110

Abstract

This research was aimed to determine the efficacy of glufosinate ammonium on weed in rubber plants and to know it composition change. Research was conducted in the PTPN 7 UU Way Galih, Tanjung Bintang, and Weed Laboratory, Agricultural Faculty, University of Lampung, during June – August 2013. The Research using randomized complete block design with 6 treatments(t1= 225 g ha-1; t2= 300 g ha-1; t3= 375 g ha-1; t4= 450 g ha-1; t5= mechanical control; t6= control/ no treatment) and 4 replications. Data obtained were analyzed using analysis of variant. Homogenity using Bartlet Tast and aditifity using Tuckey Test. Differences in median tested using Least Significant Differenc (LSD) level 5%.Results: (1) all treatments of ammonium glufosinate (225 – 450 gha-1) significantly reduced weed total, broad leaves, and Selaginella wildenowii for 12 Weeks After Aplication (WAA). (2) Ottochloa nodosa and Grasses can be controlled only in higest dosage level of ammonium glufosinat (450 g ha-1) at 4 WAA. (3) Cyrtococcum acrescens can’t be controlled by treatments of ammonium glufosinate herbicide (225 – 450 g ha-1). Keywords : Ammonium glufosinate, weed, Hevea brasiliensis.
PENGGUNAAN HERBISIDA AMONIUM GLUFOSINAT PADA PERSIAPAN LAHAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DENGAN SISTEM TANPA OLAH TANAH Cindy Felixia; Dad Resiworo J. Sembodo; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.757 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1844

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas herbisida amonium glufosinat dalam mengendalikan gulma pada persiapan lahan padi sawah dengan sistem tanpa olah tanah (TOT) serta mengetahui pengaruh sistem TOT terhadap produksi padisawah. Penelitian ini dilaksanakandi Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah dan di Laboratorium Ilmu Gulma, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung mulai bulan Januari 2016 sampai April 2016 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dosis herbisida amonium glufosinat (480, 640, 800, dan 960 g/ha) dengan sistem TOT, penyiangan secara mekanis dengan sistem OTS, dan kontrol (tanpa pengendalian gulma dengan sitem TOT) dan diulang sebanyak 4 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan menggunakan Uji Barttlet dan additifitas data diuji menggunakan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi maka data dianalisis dengan sidik ragam dengan menggunakan pemisahan nilai tengah Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua taraf dosis herbisida amonium glufosinat yang diuji (480-960 g/ha) dan penyiangan mekanis mampu mengendalikan gulma total dan gulma golongan rumput hingga 7 minggu setelah aplikasi (MSA), sedangkan gulma golongan daun lebar dan golongan rumput mampu dikendalikan oleh herbisida amonium glufosinat dan penyiangan mekanis hingga 7 MSA pada taraf dosis 640-960 g/ha, namun gulma golongan teki terutama Fimbristilys miliacea serta gulma Leptochloa chinensis tidak mampu dikendalikan oleh herbisida ini. Hasil gabah kering giling pada sistem TOT lebih rendah dibandingkan dengan hasil gabah kering giling jika pada sistem OTS.
EFIKASI HERBISIDA NABATI 1,8-CINEOLE TERHADAP GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN Citra Bara Kurniastuty; Dad Resiworo J. Sembodo; Maria Viva Rini; Hidayat Pujisiswanto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.668 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1843

Abstract

Gulma menjadi salah satu kendala yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengendalian gulma yang dilakukan adalah menggunakan herbisida nabati berbahan aktif 1,8-cineole. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosisherbisida nabati 1,8-cineole yang efektif mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, mengetahui efektivitas herbisida nabati 1,8-cineole dibandingkan herbisida paraquat dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, dan mengetahui pengaruh herbisida nabati 1,8-cineole terhadap tanaman kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomukti, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Februari – Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yaitu 1,8-cineole dengan dosis (3,0; 4,5; 6,0; 7,5; 9,0; 10,5 g/ha), herbisida paraquat dengan dosis 900 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol (tanpa pengendalian) dengan 3 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan menggunakan uji Bartlett dan additivitas data diuji dengan uji Tukey. Perbedaan antar nilai tengah diuji menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, dan gulma golongan rumput sampai 8 MSA, bahkan pada dosis yang sama efektif mengendalikan gulma golongan teki sampai 12 MSA. Herbisida 1,8-cineole pada dosis 9,0 – 10,5 g/ha mampu mengendalikan gulma setara dengan tingkat pengendalian dengan herbisida paraquat 900 g/ha sampai 8 MSA. Aplikasi herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha tidak meracuni tanaman kelapa sawit menghasilkan.