Hidayat Pujisiswanto
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Response of Growth and Results of Sweet Corn Plants (Zea mays Saccharata Sturt.) To the Effect of Dosage and Time of Fertilizing Bio-slurry Liquid Fertilizers Vina Oktavia; Hidayat Pujisiswanto; Akari Edy; Tri Dewi Andalasari
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v18i2.1237

Abstract

The study aimed to was determine the effect of dose and time of fertilization bio-slurry liquid fertilizer on the growth and yield of sweet corn was held in Tanjung Laut, Fajar Baru village, Jati Agung district, South Lampung regency in October 2016 to January 2017. In this study used Randomized Block Design (RBD) with factorial treatment design (4 x 2) with three replications. The first factor was the dose of bio-slurry liquid fertilizer consisted 4 levels were 0, 25, 50, and 75 l/ha. The second factor was the fertilization time consisted of 2 levels were (2 and 4 MST) and (2, 4, and 6 MST). Variance of homogeneity was tested by Bartlett's test, if the assumptions were met, the data were analyzed by variance using F-test. The difference of median value of treatment will be tested by the Least Significance Difference Test (LSD) at 5% level. The results showed that the treatment of several doses of bio-slurry liquid fertilizer has an effect on the length of cob, while the treatment of some fertilization time has an effect on dry weight variables. However, the treatment of some dose levels and fertilization time of bio-slurry liquid fertilizer has not been able to increase growth and yield. Proper fertilization time does not depend on the dose of bio-slurry liquid fertilizer given in influencing the growth and yield of sweet corn crops.
EFIKASI HERBISIDA NABATI 1,8-CINEOLE TERHADAP GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN Citra Bara Kurniastuty; Dad Resiworo J. Sembodo; Maria Viva Rini; Hidayat Pujisiswanto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.668 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i1.1843

Abstract

Gulma menjadi salah satu kendala yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengendalian gulma yang dilakukan adalah menggunakan herbisida nabati berbahan aktif 1,8-cineole. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosisherbisida nabati 1,8-cineole yang efektif mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, mengetahui efektivitas herbisida nabati 1,8-cineole dibandingkan herbisida paraquat dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit menghasilkan, dan mengetahui pengaruh herbisida nabati 1,8-cineole terhadap tanaman kelapa sawit menghasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomukti, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Februari – Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yaitu 1,8-cineole dengan dosis (3,0; 4,5; 6,0; 7,5; 9,0; 10,5 g/ha), herbisida paraquat dengan dosis 900 g/ha, penyiangan mekanis, dan kontrol (tanpa pengendalian) dengan 3 ulangan. Homogenitas ragam diuji dengan menggunakan uji Bartlett dan additivitas data diuji dengan uji Tukey. Perbedaan antar nilai tengah diuji menggunakan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha efektif mengendalikan gulma total, gulma golongan daun lebar, dan gulma golongan rumput sampai 8 MSA, bahkan pada dosis yang sama efektif mengendalikan gulma golongan teki sampai 12 MSA. Herbisida 1,8-cineole pada dosis 9,0 – 10,5 g/ha mampu mengendalikan gulma setara dengan tingkat pengendalian dengan herbisida paraquat 900 g/ha sampai 8 MSA. Aplikasi herbisida 1,8-cineole pada dosis 3,0 – 10,5 g/ha tidak meracuni tanaman kelapa sawit menghasilkan.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN KOMBINASI PUPUK MAJEMUK NPK DENGAN KOMPOS TERHADAPPERTUMBUHAN DANBIOMASA GULMAPADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) Sirot Julaili; Jamalam Lumbanraja; Hidayat Pujisiswanto; Sarno Sarno
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.977 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3549

Abstract

Keberadaan gulma pada lahan budidaya kacang hijau dapat menyebabkan terjadinya persaingan sarana tumbuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan gulma adalah pengolahan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan terhadap pertumbuhan gulma dan produksi tanaman.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan april 2016 sampai dengan Januari 2017. Analisis gulma dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor, sistem olah tanah yang terdiri dari: olah tanah minimum dan olah tanah sempurna, dan pemupukan yang terdiri dari: kombinasi pupuk majemuk NPK 200 kg ha -1 dengan 1 Mg ha -1 kompos dan tanpa pemupukan. Setiap perlakuan diulang 4 kali. Seluruh data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam. Homogenitas ragam diujidengan Uji Bartlet, jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam menggunakan Uji F, perbedaan antar nilai tengah perlakuan diuji dengan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwaJenis gulma yang dominan pada pengamatan 3 MST adalah gulma Rottboellia exaltata dan 6 MST adalah Synedrella nodiflora pada semua perlakuan. Perlakuan olah tanah minimum memberikan bobot kering gulma daun lebar dan Asystasia gangetica yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya di 3 MST, sedangkan pada 6 MST perlakuan olah tanah minimum memberikan bobot kering gulma Asystasia gangetica lebih tinggi di bandingkan perlakuan lainnya. Perlakuan pemupukan pupuk majemuk NPK 200 kg ha -1 dan kompos 1 Mg ha -1 berpengaruh terhadap bobotkering gulma total, daun lebar, rumput, gulma Rottboellia exaltata dan gulma Synedrella nodiflora yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya di 3 MST. Terdapat interaksi antara pengolahan tanah dan pemupukan terhadap tinggi tanaman kacang hijau, dimana interaksi antara perlakuan olah tanah minimum + pemupukan menunjukan tanaman kacang hijau paling tinggi dibandingkan dengan 3 interaksi perlakuan lainnya.