Agustiansyah Agustiansyah
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Viabilitas Benih Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) Immas Nurisma; Agustiansyah Agustiansyah; Muhammad Kamal
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 15 No 3 (2015)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.387 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v15i3.128

Abstract

This study aims to determine: (1) in response to the type of packaging savings and sorghum seed viability; (2) in response to the storage room temperature sorghum seed viability; (3) a combination of types of packaging store and storage room temperature for sorghum seed viability. The research was conducted in October 2013 to January 2014 at the Laboratory of Seed and Plant Breeding, Faculty of Agriculture, University of Lampung. This research is compiled using a completely randomized design with four replications. The design of the treatment applied is factorial (4x3) by the first factor is the type of packaging and the second factor is the temperature store room. Homogeneity of variance between treatments was tested by Bartlett test. Separation of median is done by using the test Least Significant Difference (LSD) at level α of 5%. The results showed that the seeds of sorghum were packed with cans stored at refrigerator temperature (4 ° C) have the ability better than a plastic jar packaging, cloth flour, and plastic at room temperature (32 ° C) and air conditioning (22 ° C), in maintaining sorghum seed viability after being stored for 4 months. Keywords : Type Packaging, Temperature Storage Room, Sorghum Seed Viability
PENGARUH PENYEMPROTAN BORON DAN SILIKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENIH KEDELAI (Glicyne max [L.] Merrill) Elta Puspita Sari; Agustiansyah Agustiansyah; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.554 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1897

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyemprotan boron konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi benih kedelai, mengetahui pengaruh penyemprotan silika konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi benih kedelai, dan mengetahui pengaruh penyemprotan boron dan silika konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi benih kedelai. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (5 x 3) dalam RKTS dengan 3 ulangan.  Faktor pertamaadalah konsentrasi boron yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0 ppm, 5 ppm, dan 10 ppm sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi silika  yang terdiri dari lima taraf yaitu 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm.  Homogenitas ragam antarperlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey.  Jika data telah di analisis ragam, maka pemisahan nilai tengah antarperlakuan menggunakan ortogonal kontras dan ortogonal polinomial pada taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian boron konsentrasi 10 ppm berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kedelai yaitu variabel tinggi tanaman, jumlah polong bernas, persentase bunga jadi polong, bobot polong, dan bobot biji.  Pemberian silika tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kedelai pada semua variabel pengamatan.  Pemberian boron konsentrasi rendah 5 ppm dan silika konsentrasi optimum 237 ppm menghasilkan jumlah bunga maksimum 90 kuntum.  Boron konsentrasi 5 ppm meningkatkan jumlah bunga 28 kuntum dibandingkan dengan boron konsentrasi 10 ppm pada silika konsentrasi 100 ppm.
PENGARUH GIBERELIN (GA3)TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill.) Pipit Dian Pertiwi; Agustiansyah Agustiansyah; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.651 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2098

Abstract

Produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah penyebabnya yaitu iklim tropis di Indonesia yang kurang optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai. Upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai di Indonesia yaitu dengan aplikasi zat pengatur pertumbuhan (ZPT) seperti giberelin (GA3). Penggunaan giberelin dapat menggantikan panjang hari yang dibutuhkan oleh tanaman kedelai. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui konsentrasi giberelinyang efektif pada pertumbuhan tanaman dan produksi dua varietas tanaman kedelai, (2) mengetahui perbedaan respons dua varietas yang berbeda pada pertumbuhan dan produksi tanamankedelai, dan (3) mengetahui respons dua varietas kedelai dan konsentrasi giberelinpada pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Perlakuan terdiri atas lima taraf konsentrasi giberelinyaitu 0, 100, 200, 300, dan 400 ppm sebagai faktor pertama dan dua varietas kedelai yaitu varietas Burangrang dan Tanggamus sebagaifaktor kedua. Perlakuan disusun secara faktorial pada rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS). Kesamaan ragam data antarperlakuan diuji dengan uji Barlett dan aditivitas ragam data antarperlakuan diuji dengan uji Tukey. Uji lanjut terhadap peningkatan konsentrasi giberelin diuji dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara konsentrasi giberelindan varietas hanya terlihat pada variabel tinggi tanaman dan jumlah bunga tanaman kedelai. Pemberian giberelin dengan konsentrasi 200 ppm efektif dalam meningkatkan tinggi tanaman kedelai dan varietas Tanggamus memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan varietas Burangrang.
PENGARUH APLIKASI SILIKA DAN BORON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) Rifky Artha Prawira; Agustiansyah Agustiansyah; Yohanes Ginting M.; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.379 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2099

Abstract

Produktivitas padi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan potensi produksi padi yang ada sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi padi dapat dilakukan dengan penerapan teknologi budidaya yang optimal terutama dalam penggunaan benih bermutu dan pemupukan. Silika dapat menjadikan daun tanaman padi lebih tegak sehingga penangkapan cahaya matahari dan proses fotosintesis lebih efisien. Boron digunakan untuk pembelahan sel, pembentukan buah, dan mengatur metabolisme karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pemberian silika terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, ( 2) mengetahui pengaruh pemberian boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, dan (3) mengetahui pengaruh interaksi silika dan boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari sampai Mei 2013. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (5x3). Faktor pertama adalah dosis silika yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0 mg kg-1 (S0), 100 mg kg-1 (S1), 200 mg kg-1 (S2), 300 mg kg-1 (S3), dan 400 mg kg-1 (S4). Faktor kedua adalah dosis boron yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 0 mg l-1 (B0), 5 mg l-1 (B1), dan 10 mg l-1 (B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian silika secara tunggal berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi pada variabel tinggi tanaman pada fase vegetatif, persentase gabah isi dan jumlah gabah hampa. Sedangkan pemberian boron secara tunggal berpengaruh terhadap produksi tanaman padi pada variabel persentase gabah isi dan jumlah gabah hampa. Interaksi silika dan boron terdapat pada perlakuan silika 400 mg kg-1 dan boron 10 mg l-1 yang memberikan pengaruh terhadap jumlah anakan, jumlah malai, jumlah gabah isi, persentase gabah isi, bobot gabah isi, dan jumlah gabah hampa.
PENGARUH APLIKASI FOSFOR DAN SILIKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill.) Erika Alina Puteri; Yayuk Nurmiaty; Agustiansyah Agustiansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.075 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2092

Abstract

Produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah. Upaya meningkatkan produktivitas kedelai dapat dilakukan melalui dosis pemupukan baik pupuk makro maupun mikro. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh pemberian P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai; (2) mengetahui tanggapan tanaman kedelai terhadap pemberian Si dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman; (3) mengetahui tanggapan tanaman kedelai terhadap kombinasi pemberian P dan Si dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Januari—Juni 2013. Perlakuan disusun secara faktorial (5x3) dalam RKTS dengan 3 ulangan.Faktor pertama adalah dosis pupuk fosfor: 0 g 10 kg-1 tanah (P(0)); 0,5 g 10 kg-1 tanah (P(1)); dan 1 g 10 kg-1 tanah (P(2)). Faktor kedua adalah dosis pupuk silika: 0 g 10 kg-1 tanah (Si(0)), 1 g 10 kg-1 tanah (Si(1)), 2 g 10 kg-1 tanah (Si(2)), 3 g 10 kg-1 tanah (Si(3)), dan 4 g 10 kg-1 tanah (Si(4)). Data dianalisis dengan anara dan pemisahan nilai tengah dengan ortogonal polinomial (silika) dan ortogonal kontras (fosfor) pada α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian P tidak tergantung dari pemberian Si. Pemberian P 0,5 g 10 kg-1 tanah dan 1 g 10 kg-1 tanah lebih baik daripada tanpa pemberian P berdasarkan variabel jumlah daun, jumlah buku subur, bobot kering berangkasan, bobot kering akar, dan bobot polong/tanaman dengan selisih masing-masing sebesar 3 helai; 6,21 buku; 10,15 gram; 1,17 gram; dan 2,73 gram sedangkan pemberian P 0,5 g 10 kg-1 tanah tidak berbeda dengan 1 g 10 kg-1 tanah pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kecuali pada tinggi tanaman dengan selisih 5,99 cm. Pemberian silika sampai 4 g/10 kg tanah tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda pada semua variabel pengamatan.