Didah Didah
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNPAD

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kejadian Pernikahan Usia Dini Berdasarkan Karakteristik Dan Sosial Budaya Di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Rini Meiandayati; Sefita Aryati Nirmala; Didah Didah; Ari Indra Susanti
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.963 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i2.18129

Abstract

Permasalahan pernikahan usia dini di masyarakat pada kenyataannya masih banyak terjadi di negara berkembang terutama di pelosok terpencil. Menikah usia dini menjadi pencetus terjadinya resiko pada kehamilan yang dapat meningkatkan kesakitan bahkan kematian bagi ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Karakteristik dan Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Waktu pembuatan penelitian dan tempat dilakukan di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang sejak Oktober 2013 sampai dengan Juli 2014. Jenis Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 44 orang. Hasil penelitian pernikahan usia dini terbanyak terjadi pada usia 19−20 tahun (56,41%), pendidikan SMP (61,54%), pekerjaan responden saat menikah tidak bekerja (71,79%), pendapatan suami saat menikah ≤Rp.1.300.000 (92,31%), pendapatan responden saat menikah yaitu tidak ada pendapatan (71,79%), pendapatan orang tua responden ≤Rp.1.300.000 sebanyak (92,3%), perilaku sosial budaya dari faktor individu yang melakukan (61,54%), faktor keluarga (82,05%), dan faktor masyarakat lingkungan (64,10%). Kejadian pernikahan usia dini masih banyak terdapat di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Salah satu penyebab terjadinya pernikahan usia dini adalah perilaku sosial budaya yang meliputi faktor individu, faktor keluarga dan faktor lingkungan masyarakat.Kata Kunci : Pernikahan Usia Dini, Perilaku Sosial Budaya (Faktor Individu, Keluarga, Lingkungan Masyarakat).
Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu dan Sumber Informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Rizkia Dwi Rahmandiani; Sri Astuti; Ari Indra Susanti; Dini Saraswati Handayani; Didah Didah
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Volume 5 Nomor 2 Desember 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsk.v5i2.25661

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 sebesar 30,8%. Dilihat dari data tersebut dibutuhkan adanya peningkatan pengetahuan ibu mengenai stunting sehingga anak tidak berisiko stunting. Stunting dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatan risiko morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu balita tentang stunting dengan karakteristik dan sumber informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang pada bulan Juli sampai September 2018 dengan jumlah sampel 242 ibu balita. Metode penelitian menggunakan analitik dengan penedekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan multistage random sampling dan dianalisis dengan uji Chi Square. Penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara umur dengan pengetahuan (p = 0.054), paritas dengan pengetahuan (p = 0.386) dan terdapat hubungan antara pekerjaan dengan pengetahuan (p = 0.039), pendidikan dengan pengetahuan (p = 0.010), dan sumber informasi dengan pengetahuan (p = 0,00). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara karakteristik pekerjaan, pendidikan dan variabel sumber informasi dengan pengetahuan ibu balita tentang stunting, sedangkan pada karakteristik umur dan paritas menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dengan pengetahuan ibu balita tentang stunting di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.Kata kunci : Balita, Pengetahuan, Stunting