Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APLIKASI WIND POWERED COMPOSTER DI KAWASAN PESISIR KELURAHAN CAMBAYYA KOTA MAKASSAR Ramdiana Ramdiana; Nani Anggraini; Sattar Yunus; Hadiratul Kudsiah
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Februari 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.884 KB) | DOI: 10.20956/pa.v4i1.7639

Abstract

Application of Wind Powered Composter in the Coastal Area of Cambayya Village, Makassar CityAbstract. Cambayya Village is one of the coastal areas of Makassar City which has a very complex waste condition, which is garbage from the people who live and carry out activities in the coastal area, garbage sent from land area that flows from rivers or gutters that flow into the coast. The Community Service Program aims to conduct activities in the form of training, practice and assistance in processing organic waste into compost using Wind Powered Composter technology located in the RT A community group of Cambayya Village. The problem by partners is the large amount of garbage generated in the coastal settlements of Cambayya Village, residents do not yet know how to process organic waste, and there is no practical application of renewable technology that is acceptable to the community in environmental management. The technology applied is Wind Powered Composter Technology which is an organic waste processing technology using wind power as an energy source to produce compost that can be useful for greening and economic value. This method is contained from a few stages: Preparation stage, namely processing permits, socializing activities to partners, and preparing training materials, Implementation stage conducting motivational training in processing waste, training on organic waste sorting, making composter equipment, making use of SOP training, the practice of composting, harvest compost and compost packaging, The evaluation stage by providing assistance and periodic checking of the composting process. The results of the implementation of this activity are the reduction in the volume of 60 kg of organic waste in each composting process, increased knowledge of citizens about organic waste processing, and the application of appropriate technology in coastal areas.Keywords: Organic waste, composter, wind poweredAbstrak.   Kelurahan Cambayya merupakan salah satu wilayah pesisir Kota Makassar yang memiliki kondisi sampah yang sangat kompleks yaitu sampah dari masyarakat yang tinggal dan melakukan aktivitas di wilayah pesisir, sampah kiriman dari wilayah daratan atas yang mengalir dari sungai atau selokan yang bermuara ke pesisir. Adanya program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan melakukan kegiatan dalam bentuk pelatihan, praktek dan pendampingan dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan menggunakan teknologi Wind Powered Composter yang berlokasi di kelompok warga RT A Kelurahan Cambayya. Masalah yang dihadapi mitra  adalah  banyaknya timbulan sampah yang dihasilkan di permukiman pesisir Kelurahan Cambayya, warga belum mengetahui cara mengolah sampah organik, dan belum ada penerapan teknologi terbarukan yang praktis dan mampu diterima masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Teknologi yang diterapkan adalah Teknologi Wind Powered Composter yang merupakan teknologi pengolahan sampah organik menggunakan tenaga angin sebagai sumber energi menghasilkan kompos yang dapat bermanfaat untuk penghijauan dan bernilai ekonomi. Metode kegiatan ini diantaranya: Tahap persiapan yaitu pengurusan surat izin, sosialisasi kegiatan ke mitra, dan persiapan materi pelatihan, Tahap pelaksanaan melakukan pelatihan motivasi dalam mengolah sampah, pelatihan pemilahan sampah organik, pembuatan alat komposter, pelatihan SOP penggunaan alat, praktek pembuatan kompos, panen kompos, dan  pengemasan kompos, Tahap evaluasi dengan melakukan pendampingan dan pengecekan berkala terhadap proses pembuatan kompos. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah berkurangnya volume sampah organik maksimal 60 kg dalam setiap proses pengomposan, meningkatnya pengetahuan warga tentang pengolahan sampah organik, dan telah diterapkannya teknologi tepat guna di kawasan pesisir.Kata Kunci: Sampah organik, komposter, tenaga Angin 
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN DIAMETER NOSEL TERHADAP PRESTASI TURBIN PELTON Andi Agung Mulya Purnama; Sulaiman Borahima; Muhammad Syahrir; Sattar Yunus
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk maka kebutuhan akan tenaga listrik semakin meningkat, sementara ketersediaan bahan bakar fosil (tak terbarukan) semakin menipis sehingga perlu mencari sumber energi listrik yang tidak menggunakan bahan bakar fosil. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber energi listrik yang tidak menggunakan energi dari bahan bakar fosil tetapi menggunakan energi terbarukan, salah satunya adalah menggunakan sumber energi air seperti menggunakan Sistem mikrohidro (turbin air) yang telah dikembangkan di beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah pedalaman antara lain Peltric Set di Nepal, Columbian Alternator System di Kolombia, dan Pico Power Pack di Amerika. Ketiga sistem tersebut menggunakan turbin impuls sebagai penggerak, potensi tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya sangat berbeda jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga lain. Sumber tenaga air merupakan sumber yang dapat diperbarui. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Turbin Pelton termasuk jenis turbin impuls yang merubah seluruh energi air menjadi energi kecepatan sebelum memasuki runer turbin. Perubahan energi ini dilakukan di dalam nosel dimana air yang semula mempunyai energi potensial yang tinggi diubah menjadi energi kinetis.penelitian ini dilakukan dengan merubah diameter nozzel.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut; pengunaan diameter 8mm menghasilkan daya air maksimal pada beban 500 dan putaran 1400 rpm sebesar 462,1 watt dan menghasikan daya turbin maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 302,25 watt. Pada penggunaan diameter 10mm nozzle menghasilkan daya air maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 493,21 watt dan menghasilan daya turbin maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 317,75 watt . pada penggunaan diameter 12mm nozzle menghasilkan daya air maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 512,73 watt dan menghasilkan daya turbin maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm menghasilkan sebesar 348,75 watt. Jadi penggunaan diameter 12mm menghasilkan daya air dan daya turbin lebih dibandingkan menggunakan diameter 8mm dan 10mm