Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) DENGAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 3:1 PADA APLIKASI PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK NPK MUTIARA Sofyan Sofyan; Muhammad Syahrir; Andri Herawati; Haerul Haerul; Nining Haerani; Muhammad Izzdin Idrus; Andi Bibiana Rini Widiati Giono
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 2 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 2, NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i2.3715

Abstract

Tujuan penelitan ini adalah mengetahui dosis pupuk kandang kambing, dosis pupuk NPK Mutiara, dan interaksi yang memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan sistem tanam jajar legowo 3:1. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan kampus 2 Universitas Muslim Maros di Lingkungan Pammelakkang Je’ne Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang berlangsung pada bulan Januari sampai Maret 2022. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Faktorial 2 Faktor .Faktor pertama yaitu pupuk kandang kambing yang terdiri atas 3 taraf, yaitu pupuk kandang kambing dosis 0,6 kg, pupuk kandang kambing dosis 1 kg dan pupuk kandang kambing dosis 1,4 kg. Faktor kedua pupuk NPK Mutiara yang terdiri 2 taraf, yaitu pupuk NPK Mutiara dosis 40 g dan pupuk NPK Mutiara dosis 60 g.          Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kandang kambing 1 kg memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan jumlah anakan, berat 1000 bulir, dan berat malai tanaman padi, dan perlakuan dosis pupuk kandang kambing 1,4 kg  memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, berat perpetak,dan berat berisi, sedangkan perlakuan dosis pupuk NPK Mutiara 40 g memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan jumlah anakan, berat 1000 bulir, , dan berat malai tanaman padi,  dan perlakuan dosis pupuk NPK Mutiara 60 g memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, berat perpetak,dan berat berisi dan interaksi antara pupuk kandang kambing dosis 1 kg dan dosis pupuk NPK Mutiara 40 g memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan jumlah anakan, berat 1000 bulir, dan berat malai dan interaksi antara pupuk kandang kambing dosis 1,4 kg dan dosis pupuk NPK Mutiara 60 g memberikan hasil lebih baik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, berat perpetak,dan berat berisi tanaman padi. 
Sosialisasi Jenis Alat Tangkap Tidak Ramah Lingkungan di Wilayah Sekitar Ibu Kota Negara Nusantara (Panajam Paser Utara) Nurfadilah Nurfadilah; Muhammad Syahrir; Widya Kusumanigrum; Noorsheha Noorsheha; Putri Anugerah
Lok Seva: Journal of Contemporary Community Service Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/lok seva.v1i1.6263

Abstract

Kalimantan Timur memiliki sumber daya alam hayati khususnya perikanan, sangat beragam jenisnya, untuk menghasilkan komoditi tangkapan yang besar tentunya, diperlukan alat yang sesuai dengan kondisi perairan dan jenis komoditas. Namun jenis alat tangkap sangat mempengaruhi kondisi lingkungan perairan dan keberlanjutan hasil tangkapan, dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan akan menjaga ekosistem dan mendapatkan hasil tangkapan yang sesuai. Namun di sekitar wilayah IKN masih ada penggunaan alat tangkap yang kurang ramah lingkungan sehingga perlu adanya sosialisasi agar mampu mengurangi penggunaan alat tangkap tersebut. Metode yang digunakan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil pengabdian pada tahap persiapan dengan mengambil data jenis alat tangkap yang ada di sekitar wilayah IKN didapatkan 14 jenis alat tangkap, tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan dengan melakukan sosialisasi kepada nelayan mengenai jenis alat tangkap yang tidak ramah lingkungan yang digunakan dengan memberikan saran modifikasi alat dan metode yang lebih efisien. Pada tahap pelaksanaan dilakukan evaluasi dimana 95% nelayan mengubah metode penangkapan dan beberapa memodifikasi panjang alat tangkap yang digunakan.
Analisis Hubungan Pengawasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah Kelurahan Tamallayang Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa Muhammad Syahrir
SEPAKAT Sesi Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): SEPAKAT JUNI 2021
Publisher : INTERNATIONAL PENELITI EKONOMI, SOSIAL, DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56371/sepakat.v1i1.8

Abstract

Analisis hubungan pengawasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Kelurahan Tamallayang Kecamatan bontonompo Kabupaten Gowa. Pengabdian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hubungan pengawasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah Kelurahan Tamallayang di lokasi penelitian. (2) Mengetahui pandangan masyarakat baik pandangan yang bersifat positif maupun negatif terhadap kinerja pemerintah Kelurahan Tamallayang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa : (1) Tingkat pengawasan masyarakat dilihat dari dimensi standar pengawasan, data hasil (produk), perbandingan data hasil dengan standar pengawasan dan tindakan korektif, yang cenderung sedang. (2) Pengawasan masyarakat ternyata memiliki hubungan yang erat dan memiliki arah hubungan yang positif sehingga dapat dikatakan ada hubungan pengawasan masyarakat terhadap tingkat kinerja pemerintah kelurahan dalam Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.(3) Pengawasan masyarakat dalam peningkatan kinerja pemerintah, kelurahan dalam Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, perlu ditingkatkan melalui penerapan standar pengawasan, perbandingan data hasil dan standar pengawasan dan adanya tindakan korektif dari masyarakat pengguna pelayanan pada instansi pemerintah kelurahan. (4) Pengawasan masyarakat dengan kinerja pemerintah kelurahan mempunyai pola hubungan tinier yang bersifat positif. Pola hubungan yang demikian mempunyai arti bahwa semakin baik pengawasan masyarakat akan menyebabkan semakin baik pula kinerja pemerintah kelurahan dalam Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, dan demikian pula sebaliknya.
Pola pemberian MP-ASI pada baduta gizi kurang di wilayah Puskesmas Patukuki Kecamatan Peling Tengah Tahun 2024: Pattern of Providing MP-ASI to Malnourished Toddlers in The Patukuki Community Health Center Area, Peling Tengah Sub-District in 2024 Saleng, Eva Febriani; Ramli; Muhammad Syahrir
Buletin Kesehatan Mahasiswa Vol. 3 No. 1 (2024): Buletin Kesehatan MAHASISWA
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/jpmeo.v3i1.270

Abstract

Memberikan makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun adalah salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi haknya. Berdasarkan data (Riskesdas 2018), sebanyak 17,7%, anak usia di bawah lima tahun (balita) masih mengalami masalah gizi terdiri dari gizi buruk 3,9% dan gizi kurang 13,8% (kemenkes 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemberian MP-ASI terhadap jenis, bentuk, frekuensi dan variasi pada baduta gizi kurang di kecamatan peling tengah. Penelitian yang dilakukan adalah survey deskriptif yang bertujuan untuk melihat Pola Pemberian MP-ASI pada baduta gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Patukuki. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia dua tahun gizi kurang pada bulan juni tahun 2024 yang berjumlah 20. Penyajian data dilakukan setelah data diolah dan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi disertai narasi untuk menarik kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 12 baduta (60%) di berikan MP-ASI buatan sendiri, 2 baduta (10%) diberikan MP-ASI pabrikan, dan 6 baduta (30%) diberikan MP-ASI campuran. Sebanyak 19 baduta (95%) diberikan MP-ASI bervariasi, 1 baduta (5%) diberikan MP-ASI yang tidak bervariasi. sebanyak, 20 baduta (100%) diberikan MP-ASI mudah di dapatkan dan terjangkau. Sebanyak 3 baduta (100%) diberikan makanan lumat pada usia 6 – 8 bulan. Sebanyak 7 baduta (100%) di berikan makanan lunak usia 9 – 11 bulan. Sebanyak 10 baduta (100%) di berikan makanan padat usia 12-23 bulan. Sebanyak 3 baduta (100%) di berikan MP-ASI usia 6-8 bulan sebanyak 2-3 kali sehari, usia 9-11 bulan sebanyak 3-4 kali sehari 7 baduta (100%). Sedangkan usia 12-23 bulan sebanyak 3-4 kali sehari 10 baduta (100%). 20 baduta (100%) diberikan MP–ASI dengan Hygiene yang baik dan, tepat waktu. Di simpulkan bahwa pola pemberian MP-ASI pada baduta gizi kurang ada yang belum tepat dan ada yang mendekati ketepatan dan semuanya di sebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Saran perlunya dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam penyiapan MP – ASI Lokal yang bervariasi dan memenuhi kebutuhan gizi baduta. Providing good food from birth to two years of age is one of the basic efforts to ensure the achievement of quality growth and development while fulfilling their rights. Based on data (Riskesdas 2018), as many as 17.7% of children under five years of age (toddlers) still experience nutritional problems consisting of 3.9% malnutrition and 13.8% malnutrition (Ministry of Health 2018). The aim of this research is to determine the pattern of giving MP-ASI in terms of type, form, frequency and variation in undernourished children in Peling Tengah sub-district. The research carried out was a descriptive survey which aimed to see the pattern of giving MP-ASI to malnourished children in the Patukuki Community Health Center working area. The population in this study was all 20 undernourished two year old babies in June 2024. Data presentation was carried out after the data had been processed and analyzed and then presented in the form of a frequency distribution accompanied by a narrative to draw conclusions. The results of this research showed that 12 toddlers (60%) were given homemade MP-ASI, 2 toddlers (10%) were given manufactured MP-ASI, and 6 toddlers (30%) were given mixed MP-ASI. A total of 19 toddlers (95%) were given varied MP-ASI, 1 toddler (5%) was given non-varying MP-ASI. A total of 20 toddlers (100%) were given MP-ASI which was easy to get and affordable. A total of 3 toddlers (100%) were given crushed food at the age of 6 - 8 months. A total of 7 toddlers (100%) were given soft food aged 9 - 11 months. A total of 10 toddlers (100%) were given solid food aged 12-23 months. A total of 3 toddlers (100%) were given MP-ASI aged 6-8 months 2-3 times a day, aged 9-11 months 3-4 times a day 7 toddlers (100%). Meanwhile, aged 12-23 months 3-4 times a day 10 toddlers (100%). 20 toddlers (100%) were given MP-ASI with good hygiene and on time. It was concluded that the pattern of giving MP-ASI to malnourished young women was not appropriate and some were close to accurate and all of this was caused by different knowledge and experience. Suggestions for community empowerment efforts need to be made in preparing local MP-ASI which is varied and meets the nutritional needs of toddlers.
Pathogenic Bacteria on Musca domestica: Identification and Antibiotic Sensitivity via MALDI-TOF Kanan, Maria; Herawati Herawati; Inda Hafid; Sandy N. Sakati; Muhammad Syahrir
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 5 No. 1: MARCH 2025
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v5i1.6268

Abstract

Introduction: Flies are mechanical vectors that can transmit a variety of pathogenic bacteria, potentially causing human infections, especially in hospital settings. Rapid and accurate identification of these pathogenic bacteria, as well as assessment of their sensitivity to antibiotics, is essential for effective infection control. Methods: Sampling of flies in temporary rubbish bins in the hospital environment. Isolation of pathogenic bacteria from fly body surface by culture method, identification of bacteria using MALDI-TOF Mass Spectrometry technology. Antibiotic sensitivity test was conducted using Viteks 2 Compact to assess the effectiveness of therapy against the isolated bacteria. Ethical approval was obtained from Hasanuddin University Makassar. Results: Four species of pathogenic bacteria, namely Staphylococcus sciuri, Staphylococcus xylosus, Klebsiella pneumoniae, and Proteus mirabilis, were successfully identified quickly and accurately using the MALDI-TOF Mass Spectrometry method. Staphylococcus sciuri and Staphylococcus xylosus are sensitive to Benzylpenicillin, Oxacillin, and Ciprofloxacin, although Staphylococcus sciuri shows moderate resistance to Moxifloxacin. Klebsiella pneumoniae is resistant to Ampicillin, but is effective when combined with Sulbactam, while Proteus mirabilis is generally sensitive, except for Tigecycline. These findings are relevant for infection prevention strategies in hospitals, providing more appropriate antibiotic use guidance and supporting antimicrobial resistance control programs. Conclusion: MALDI-TOF Mass Spectrometry method proved effective in the rapid and accurate identification of pathogenic bacteria from flies. Antibiotic sensitivity testing is essential to determine the most effective therapy and avoid the use of less effective antibiotics.
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN DIAMETER NOSEL TERHADAP PRESTASI TURBIN PELTON Andi Agung Mulya Purnama; Sulaiman Borahima; Muhammad Syahrir; Sattar Yunus
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk maka kebutuhan akan tenaga listrik semakin meningkat, sementara ketersediaan bahan bakar fosil (tak terbarukan) semakin menipis sehingga perlu mencari sumber energi listrik yang tidak menggunakan bahan bakar fosil. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber energi listrik yang tidak menggunakan energi dari bahan bakar fosil tetapi menggunakan energi terbarukan, salah satunya adalah menggunakan sumber energi air seperti menggunakan Sistem mikrohidro (turbin air) yang telah dikembangkan di beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah pedalaman antara lain Peltric Set di Nepal, Columbian Alternator System di Kolombia, dan Pico Power Pack di Amerika. Ketiga sistem tersebut menggunakan turbin impuls sebagai penggerak, potensi tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya sangat berbeda jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga lain. Sumber tenaga air merupakan sumber yang dapat diperbarui. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Turbin Pelton termasuk jenis turbin impuls yang merubah seluruh energi air menjadi energi kecepatan sebelum memasuki runer turbin. Perubahan energi ini dilakukan di dalam nosel dimana air yang semula mempunyai energi potensial yang tinggi diubah menjadi energi kinetis.penelitian ini dilakukan dengan merubah diameter nozzel.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut; pengunaan diameter 8mm menghasilkan daya air maksimal pada beban 500 dan putaran 1400 rpm sebesar 462,1 watt dan menghasikan daya turbin maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 302,25 watt. Pada penggunaan diameter 10mm nozzle menghasilkan daya air maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 493,21 watt dan menghasilan daya turbin maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 317,75 watt . pada penggunaan diameter 12mm nozzle menghasilkan daya air maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm sebesar 512,73 watt dan menghasilkan daya turbin maksimal pada beban 500 watt dan putaran 1400 rpm menghasilkan sebesar 348,75 watt. Jadi penggunaan diameter 12mm menghasilkan daya air dan daya turbin lebih dibandingkan menggunakan diameter 8mm dan 10mm
Penyuluhan tentang Pentingnya Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di Desa Doda Bunta Kecamatan Simpang Raya, Sulawesi Tengah : Counseling on the Importance of Waste Water Disposal Channels (SPAL) in Doda Bunta Village, Simpang Raya District, Central Sulawesi Sakati, Sandy Novriyanto; Herawati; Muhammad Syahrir
Jurnal Pengabdian MALEO Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Maleo
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/maleo.v2i2.289

Abstract

Pencemaran udara tanah berarti terjadi penyimpangan dari kondisi udara normal. Ketika limbah cair di buang ke tanah, partikel yang ada di tanah berfungsi sebagai filter untuk mencegah kandungan limbah yang berukuran besar dan meloloskan cairan tercemar meresap ke dalam tanah. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak menurut daerah tempat tinggal pada tahun 2022 sebesar 83,8% untuk daerah perkotaan dan 76,99% di daerah pedesaan. Dilihat dari data tersebut masih banyak rumah tangga yang belum menggunakan sistem sanitasi dengan baik dan benar. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat setempat mengenai Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL). Maka, kami melakukan penyuluhan tentang Pentingnya Penggunaan Saluran Pembuangaan Air Limbah (SPAL) kepada mayarakat di Desa Doda Bunta Kecamatan Simpang Raya. Penyuluhan ini di lakukan pada 50 responden di Desa Doda Bunta pada tanggal 09 Januari 2024. Berdasarkan hasil pengukuran pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Doda Bunta mengenai pentingnya penggunan saluran pembuangan air limbah (SPAL) sebelum dilakukan penyuluhan terdapat pengetahuan baik sebesar 72%, cukup 26,0% dan kurang 2,0%. Sedangkan pada sikap dan tindakan masyarakat belum 100% baik. Maka dari itu di harapkan dengan adanya penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Doda Bunta Kecamatan Simpang Raya akan pentingnya penggunaan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) agar sanitasi lingkungan tetap terjaga dan berdampak baik bagi lingkungan kesehatan masyarakat di Desa Doda Kecamatan Simpang Raya. Kegiatan penyuluhan tentang pentingnya Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) bertujuan Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan Pentingya Penggunaan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sasaran pada masyarakat umum, target 50 orang, sumber dana mahasiswa, waktu & tempat pelaksanaan 09 Januari 2024 20.00-selesai, tempat: rumah warga Desa Doda Kecamatan Simpang Raya, rencana penilaian : pre-test, pencapaian 100%. Soil air pollution means there is a deviation from normal air conditions. When liquid waste is dumped into the ground, the particles in the soil function as a filter to prevent large waste contents from allowing contaminated liquid to seep into the ground. Based on BPS (Central Statistics Agency) data, the proportion of households that have access to adequate sanitation according to area of ​​residence in 2022 is 83.8% for urban areas and 76.99% in rural areas. Judging from this data, there are still many households that do not use the sanitation system properly and correctly. To improve the level of public health and find out what factors influence the knowledge, attitudes and actions of local communities regarding Waste Water Disposal Channels (SPAL). So, we conducted outreach about the importance of using waste water drainage channels (SPAL) to the community in Doda Bunta Village, Simpang Raya District. This counseling was carried out on 50 respondents in Doda Bunta Village on Januari 09 2024. Based on the results of measuring the knowledge, attitudes and actions of the Doda Bunta community regarding the importance of. The use of waste water disposal channels (SPAL) is good at 72%, 26% is poor and 2% is sufficient. Meanwhile, people’s attitudes and actions are not yet 100% good. Therefore, it is hoped that this outreach can increase the knowledge of the community in Doda Bunta Village, Simpang Raya District regarding the importance of using Waste Water Disposal Channels (SPAL) so that environmental sanitation is maintained and has a good impact on the public health environment in Doda Bunta Village, Simpang Raya District. Outreach activities about the importance of Waste Water Disposal Channels (SPAL) aim to increase public knowledge about the importance of using Waste Water Disposal Channels (SPAL), target the general public, target 50 people, source of student funds, time & place of implementation 09 Januari 2024 20.00-end, places: house of residents of Doda Bunta Village, assessment plan: pre-test, achievement 100%.
PERTUMBUHAN, MORTALITAS, DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta) HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN PANGEMPANG MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR Sartika, Anggun; Suyatna, Iwan; Muhammad Syahrir
Jurnal Tropical Aquatic Sciences Vol. 3 No. 2 (2024): Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Tropical Aquatic Sciences
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/tas.v3i2.1344

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2023 – Januari 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik kelimpahan bintang laut di Perairan Pulau Badak-Badak Kota Bontang Kalimantan Timur. Pengambilan sampel dilakukan tiga kali pengulangan. Analisis data Bintang laut menggunakan komposisi spesies (Ks) indeks keanekaragaman (H’) indeks keseragaman (E) indeks dominansi (C) dan Uji Statistik korelasi. Hasil penelitian ditemukan 54 Individu bintang laut dari 2 spesies. Archaster typicus adalah spesies yang umum ditemukan dengan kelimpahan rata-rata sebesar 20 Individu. Parameter fisika – kimia yang terdiri dari suhu, kekeruhan, salinitas, kecerahan, kecepatan arus, pH, DO, nitrat dan fosfat yang tergolong sangat baik bagi organisme yang hidup di dalam perairan tersebut. Pada stasiun penelitian ditemukan dua jenis lamun yaitu Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata. Hasil uji korelasi kelimpahan Bintang laut dan kerapatan tegakan E. acoroides memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat r = (0,80 - 0,958) dengan arah korelasi (+) positif. Nilai C. rotundata memiliki tingkat hubungan kuat r = (0,60 – 0,756) dangan arah korelasi (+) positif.
AKSI SOSIAL DONOR DARAH “Give Blood and Keep World Beating” Andi Jusriadi; Sahdan Mustari; Muhammad Syahrir; Nunik Sulistyaningtyas; Muh Yunus; Nur Inayah Rauf; Andi Mu’tiah Sari
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (JUPENGMAS) Vol 1 No 2 (2024): 10 Juni 2024
Publisher : CV. CAHAYA BINTANG CEMERLANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jupengmas.v1i2.83

Abstract

Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional, Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasional bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) melaksanakan kegiatan aksi sosial donor darah dengan tema “Give Blood and Keep World Beating” memberikan kesempatan bagi civitas akademika Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasjonal dan masyarakat untuk berpartisipasi melakukan donor darah. Tujuan kegiatan donor darah adalah untuk menyediakan persediaan darah yang cukup bagi mereka yang membutuhkannya, seperti pasien di rumah sakit akibat kecelakaan, operasi, atau kondisi medis lainnya. Donor darah memiliki manfaat langsung bagi penerima, seperti membantu penyembuhan dan menyelamatkan nyawa. Selain itu, bagi pendonor sendiri, proses ini dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dengan memperbaharui sel darah merah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Hasil kegiatan ini didapatkan 17 kantong darah, Jumlah calon pendonor lebih dari 17 orang namun pada tahap pemeriksaan kesehatan Pra-Donor terdapat calon peserta yang tidak memenuhi persyaratan sebagai pendonor. Saran untuk kegiatan selanjutnya, bagi calon pendonor diharapkan menjaga kondisi tubuh sebelum melakukan donor darah sehingga memenuhi kriteria sebagai calon pendonor darah.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD K.H. HAYYUNG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Muh. Sahlan Zamaa; Chitra Dewi; Endang Kurniati; Renaldi M; Muhammad Syahrir
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i2.410

Abstract

Latar belakang: Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Banyaknya tugas yang tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik, keahlian, dan waktu yang tersedia berdampak pada kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang sehingga menimbulkan stres kerja. Beban kerja di IGD perlu diketahui agar dapat menentukan kebutuhan kuantitas dan kualitas tenaga perawat yang di perlukan pada ruangan IGD sehingga tidak terjadi beban kerja yang tidak sesuai yang akhirnya menyebabkan stres kerja. Tujuan: penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Metode: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 22 perawat. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 22 perawat. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan jawaban dari lembar kuesioner. Hasil: Hasil penelitian ini menggunakan uji fishers exact test menunjukkan nilai p-value 0,009 terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini adanya hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di ruangan Intalasi Gawat Darurat RSUD K.H. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Hendaknya rumah sakit melakukan evaluasi bagi perawat maupun petugas rumah sakit lainnya untuk lebih dipertimbangkan mengenai beban kerja agar dapat meminimalisir stres kerja.