Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELATIHAN OPTIMALISASI MICROSOFT OFFICE UNTUK MENDUKUNG KINERJA TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH Sittati Musalamah; M. Agphin Ramadhan; Arief Saefudin
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i4.11350

Abstract

School, as an organization, has goals by educators and educational staff. If human resources in schools have a good performance, this goal can be successful. The use of technology can maximizing performance. Most schools that are far from the city center find it challenging to take advantage of technology to support schools' performance. The teacher's performance The process in the classroom and education staff relate and on administration. Good administrative management has an impact on improving the performance of an agency. Microsoft Office can improve the performance of educators and education personnel in schools. Microsoft Office provides several supporting applications, such as Microsoft Word, Excel, PowerPoint, etc. To be well accepted, this technology needs to be well socialized and taught. As an analysis of the situation of community service Partner Schools, it is known that these schools are already using Microsoft Office but have not yet optimized its use. This activity aims to train participants in optimizing Microsoft Office to support learning and administration in schools. The participants were 45 teachers of SMKN 6 Kota Bekasi and SMKN 1 Cikarang Barat. The pretest (64.44) increase to posttest (75,11) shows that participant-test understanding of optimizing Microsoft Office has increased. --- Sekolah sebagai suatu organisasi memiliki tujuan yang hendaknya dicapai, baik oleh tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Tujuan tersebut dapat dicapai jika SDM di dalamnya memiliki kinerja yang baik. Peningkatan kinerja dapat dicapai jika memanfaatkan teknologi yang ada. Sebagian besar sekolah yang jauh dari pusat kota kesulitan untuk memanfaatkan teknologi untuk mendukung kinerja di sekolah. Bukan hanya kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas namun juga kepada tenaga kependidikan terkait administrasi pendidikan. Pengelolaan administrasi yang baik berdampak pada peningkatan kinerja dari sebuah instansi. Microsoft Office dapat meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah. Hal ini dikarenakan Microsoft Office menyediakan beberapa aplikasi pendukung, seperti: Mirosoft Word, Excel, Power Point, dan lain sebagainya. Agar dapat diterima dengan baik, teknologi ini perlu disosialisasikan dan diajarkan dengan baik. Sebagai analisis situasi kegiatan pengabdian masyarakat di Sekolah Mitra diketahui bahwa sekolah tersebut sudah menggunakan Microsoft Office namun belum mengoptimalkan kegunaannya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta dalam mengoptimalkan Microsoft Office untuk mendukung pembelajaran dan administrasi di sekolah. Peserta merupakan guru dan tenaga kependidikan di SMKN 6 Kota Bekasi dan SMKN 1 Cikarang Barat sejumlah 45 orang. Peningkatan nilai dari pretest (64,44) ke posttest (75,11) menunjukkan pemahaman peserta mengenai optimalisasi Microsoft Office meningkat. 
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KAYU DAN LIMBAH POLIMER SEBAGAI PAPAN KOMPOSIT TERHADAP KUAT LENTUR DAN KADAR AIR PAPAN PARTIKEL Arief Saefudin
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2006): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.616 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v1i2.7859

Abstract

Penelitian ini secara operasional bertujuan untuk mengetahui apakah papan komposit dengan menggunakan campuran limbah kayu dan limbah polimer berpengaruh terhadap kuat lentur dan kadar air berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2105-1996, yaitu kuat lentur minimal 80 kg/cm2 dan kadar air maksimum 14%. Limbah kayu berasal dari industri pengolahan kayu sedangkan limbah polimer berasal dari industri kancing plastik. Perekat yang digunakan adalah perekat urea formaldehida. Pusat penelitian dilakukan di laboratorium keteknikan kayu Jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan satu perlakuan yaitu penggunaan limbah kayu 90% dan limbah polimer 10% untuk dijadikan papan komposit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air papan komposit lebih kecil dari nilai kadar air maksimum Standar Nasional Indonesia dan kuat lentur papan komposit lebih besar dari nilai kuat lentur minimum SNI.03-2105-1996, yang artinya bahwa penggunaan limbah kayu dan limbah polimer untuk pembuatan papan komposit memenuhi standar papan partikel kayu. Kesimpulannya adalah teknologi papan komposit limbah kayu dan limbah polimer ada kemanfaatannya dan perlu ditindak lanjuti, khususnya bagi daerah yang berada di lingkungan industri pengolahan kayu dan industri plastik, juga sebagai tambahan ilmu bagi mahasiswa serta dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta khususnya pada mata kuliah Konstruksi Kayu dan Ilmu Bahan Bangunan.
PEMANFAATAN KAYU SEBAGAI BAHAN STRUKTUR BANGUNAN Arief Saefudin
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.017 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i1.7873

Abstract

Upaya penanaman kembali hutan-hutan yang gundul sudah dilakukan berbagai fihak, baikpemegang HPH maupun pemerintah melalui pemilihan bibit-bibit pohon denganpertumbuhan amat cepat yang akan dimanfaatkan kayunya. Jenis-jenis kayu cepat tumbuhdapat ditanam di Indonesia melalui program Hutan Tanaman Industri dengan tujuan untukmenyediakan bahan baku industri pulp dan kertas. Jenis-jenis kayu tersebut antara lainadalah pinus, agathis, kayu sengon, acacia mangium, kayu afrika dan karet. Sedangkankayu-kayu yang umum digunakan sebagai bahan struktur dan konstruksi adalah kayuborneo, meranti dan kapur. Dalam penelitian ini digunakan kayu berukuran 60 x 120 x 3.000mm sebanyak 528 batang kayu cepat tumbuh dan 566 batang kayu yang umum digunakandalam konstruksi bangunan. Pada setiap batang dilakukan pengukuran kerapatan, penilaiancacat-cacat untuk menentukan mutu visual kayu, pengukuran modulus elastisitas lenturmuka lebar dengan alat Panter MPK-3 dan pengujian lentur mutlak skala penuh denganthird point loading pada posisi muka lebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu-kayu cepat tumbuh dapat dimanfaatkan untukstruktur dengan sebaran kekuatan yang relatif sama dengan jenis-jenis yang umumdigunakan untuk struktur bangunan di negara sub-tropis. Untuk mengefisiensikanpenggunaan kayu-kayu tersebut secara struktural, sebaiknya diterapkan pemilahan kayusecara masinal dengan pendugaan melalui pengukuran modulus elastisitas. Kelas-kelaskekuatan untuk masing-masing jenis kayu telah tersedia, namun bila jenis kayu tidak dapatdiketahui sebaiknya digunakan kelas kekuatan untuk kelompok kayu yang tidak diketahuijenisnya karena pendugaannya relatif aman. Tujuan awal penanaman kayu cepat tumbuhadalah untuk bahan pulp dan kertas, ternyata dapat juga dimanfaatkan sebagai bahanstruktur bangunan namun harus didukung dengan penerapan teknologi pemilahan kayusecara masinal, pengeringan dan pengawetan kayu.
TATA GUNA LAHAN DALAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN Arief Saefudin
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.321 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i2.7878

Abstract

Dalam pembangunan perumahan khususnya dalam skala kuantitas maksimal, kitasering dihadapi oleh berbagai masalah, yang salah satunya adalah perubahan ekosistemdari yang alamiah menjadi kondisi yang baru/ tidak alamiah. Selain itu juga terjadiperubahan pada indek konservasi lahan, yaitu suatu koefisien yang menunjukkankemampuan suatu wilayah atau lahan untuk menyerap air hujan yang jatuh ke permukaantanah menjadi imbuhan air tanah.Permasalahan ini kadangkala terjadi akibat adanya upaya mengambil jalan pintasuntuk menangkap peluang pasar yang tidak diikuti oleh kesadaran akan bahaya perubahantataguna lahan dan tidak siapnya aspek pengelolaan kawasan yang ada. Perubahan iniditandai dengan banjir pada musim hujan serta terganggunya kelestarian air tanah sebagaiakibat dari tataguna lahan yang tidak terkendali.Pengendalian indek konservasi lahan dalam pembangunan perumahan, tentunyaperlu direncanakan sedemikian rupa dan secara seksama, agar keberadaannya tidakmerubah ekosistem secara radikal dari kondisi alami.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI BAGI SISWA SMK DI KABUPATEN BEKASI Lenggogeni; Arief Saefudin; Zahra Aristawidya; M. Harits Diza
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.821 KB)

Abstract

Abstract Cost estimation is a field of science in building construction that demands the understanding and skills of the workforce in calculating project costs. A reliable estimator is needed in construction projects from the planning stage to the project implementation. One source of construction labor is taken from vocational high school graduates, but it turns out that the unemployment rate for SMK graduates is quite high. One of the reasons is the students' lack of insight into the implementation of construction projects, including in the area of ​​cost estimation. As an effort to increase knowledge for these SMK students, additional knowledge is provided for students of the Building Modeling and Information Design Vocational School (DPIB) in Bekasi, in the form of training on construction project cost estimation. It is hoped that the competence of DPIB Vocational School students in understanding and making estimates of construction project costs will increase so that they can meet the needs of the construction industry market, as well as in entrepreneurship in the construction sector. This activity is carried out online using the Zoom Meeting application. The number of participants was 119 students of SMKN 1 Cikarang Barat, Bekasi, who received material on Construction Project Cost Estimation. As an evaluation of the activities, pre-test and post-test were given to the participants. From the results of the pre-test and post-test, it was found that there was an increase in test score from 37 to 38, and deviation standard 15.65 to 16.73. The average number of questions answered correctly by the trainees increased by 8.26%. The obstacle that occurs is that online activities cause participants' lack of attention to listening to the material and it is difficult to control participants in the training. Abstrak Estimasi biaya merupakan suatu bidang ilmu dalam konstruksi bangunan yang menuntut pemahaman dan keterampilan tenaga kerja dalam membuat perhitungan biaya proyek. Seorang estimator yang handal sangat dibutuhkan dalam proyek konstruksi dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan proyek. Salah satu sumber tenaga kerja konstruksi diambil dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan, tetapi ternyata tingkat pengangguran bagi lulusan SMK cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya wawasan siswa terhadap pelaksanaan proyek konstruksi, termasuk dalam bidang estimasi biaya. Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan bagi siswa SMK ini, maka diberikan tambahan pengetahuan bagi siswa SMK Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) di Kabupaten Bekasi berupa pelatihan estimasi biaya proyek konstruksi. Melalui kegiatan ini, diharapkan kompetensi siswa SMK DPIB dalam memahami dan membuat estimasi biaya proyek konstruksi akan meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar industri konstruksi, maupun dalam berwirausaha di bidang konstruksi. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Jumlah peserta adalah 119 siswa SMKN 1 Cikarang Barat, Bekasi yang menerima materi mengenai Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Sederhana. Sebagai evaluasi kegiatan, diberikan pre-test dan post-test kepada peserta. Dari hasil pre-test dan post-test, diketahui bahwa adanya peningkatan pengetahuan dari skor 37 menjadi 38, dengan standar deviasi sebesar 15,65 menjadi 16,73. Rata-rata butir soal yang dijawab benar oleh peserta pelatihan mengalami kenaikan sebesar 8,26%. Kendala yang terjadi adalah kegiatan online menyebabkan kurangnya perhatian peserta untuk menyimak materi dan sulitnya mengendalikan peserta dalam pelatihan.
PERENCANAAN ULANG ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) STUDI KASUS PROYEK APARTEMEN KINGLAND AVENUE, SERPONG, TANGERANG SELATAN Nabilla Fairani Yusdah; Irika Widiasanti; Adhi Purnomo; Arief Saefudin; Lenggogeni Lenggogeni
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 1 Issue 1 Februari 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan ulang estimasi biaya pekerjaan struktur pada Proyek Apartemen Kingland Avenue bertujuan untuk mengestimasikan ulang biaya yang diperlukan dalam pembangunan Tower The Fritz Apartemen Kingland Avenue pada lingkup pekerjaan struktur mulai dari fondasi sampai lantai 3 menggunakan metode Building Information Modelling. Terdapat beberapa tahapan dalam perencanaan ulang estimasi biaya, yaitu pemodelan dengan software Building Information Modeling (BIM), Autodesk Revit 2021 untuk mendapatkan nilai volume tiap pekerjaan, menghitung analisa harga satuan (AHS) tiap pekerjaan, menghitung harga total/Bill of Quantity (BOQ), dan rekapitulasi biaya dari pekerjaan struktur. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengikuti gambar kerja dari ProyeknApartemen Kingland Avenue dengan standar gambar berpedoman pada SNI 2847:2019 dan pendoman tata cara perhitungan estimasi biaya dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan pedoman patokan harga satuan bahan dan upah pekerja berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 118 Tahun 2021 Tentang Standar Harga Satuan Konstruksi, Nonkonstruksi, dan Konsultan Tahun Anggaran 2022. Hasil dari perencanaan yang telah disusun adalah biaya pembangunan komponen struktur Tower The Fritz dengan 2 lantai basement dan 2termasuk PPN 10% lantai adalah Rp. 30.281.375.25.
Analisis dan Optimasi Pengelolaan Waktu Pengecoran Struktur Beton pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Keterlambatan Pengecoran Kolom, Balok, dan Plat Muhammad Ridwan Prayoga; Adhi Purnomo; Arief Saefudin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12388

Abstract

Artikel literatur ini membahas keterlambatan pengecoran merupakan salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Studi literatur ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keterlambatan pengecoran pada proyek-proyek gedung. Dalam literatur review ini, beberapa faktor utama yang diidentifikasi melibatkan aspek manajerial, teknis, dan lingkungan. Faktor-faktor material melibatkan perencanaan proyek yang tidak memadai, kurangnya koordinasi antara pihak terkait, dan masalah manajemen sumber daya manusia. Aspek teknis mencakup kesalahan desain, keterbatasan peralatan, dan kurangnya kualifikasi pekerja. Sementara itu, faktor lingkungan termasuk cuaca buruk dan ketidakstabilan tanah. Penelitian-penelitian sebelumnya menyoroti pentingnya perencanaan yang teliti, pengawasan yang ketat, dan komunikasi yang efektif untuk mengurangi risiko keterlambatan pengecoran. Selain itu, adopsi teknologi canggih dalam manajemen proyek telah ditunjukkan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kemungkinan keterlambatan. Oleh karena itu, upaya terus-menerus untuk meningkatkan praktik manajemen proyek dan mengintegrasikan inovasi teknologi diperlukan untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan keterlambatan pengecoran pada proyek-proyek gedung. Penelitian lebih lanjut dapat difokuskan pada pengembangan metode mitigasi khusus dan penerapan solusi inovatif guna meningkatkan kinerja pengecoran dalam proyek konstruksi gedung.
Studi Perbandingan Efisiensi Kolom Beton Bertulang dengan Kolom Baja Mohammad Najwa Suryo Sadewo; Erna Septiandini; Arief Saefudin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12404

Abstract

Studi ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi metode pekerjaan kolom beton bertulang dan kolom baja dalam konteks konstruksi struktural. Perbandingan ini dilakukan melalui analisis berbagai aspek, termasuk biaya, waktu pelaksanaan, dan keberlanjutan. Metode pekerjaan konvensional yang menggunakan kolom beton bertulang telah lama menjadi pilihan umum dalam industri konstruksi, namun semakin berkembangnya teknologi dan permintaan untuk konstruksi yang lebih cepat dan efisien telah mendorong penggunaan kolom baja sebagai alternatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara analisis literatur, studi kasus proyek konstruksi yang relevan, dan simulasi numerik untuk mengevaluasi kinerja kedua metode. Hasil analisis dibandingkan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, serta memahami faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi mereka.Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kolom baja memiliki keunggulan dalam hal waktu pelaksanaan yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah untuk beberapa proyek. Namun, kolom beton bertulang tetap menjadi pilihan yang solid dalam hal kekuatan struktural dan daya tahan jangka panjang. Keberlanjutan juga menjadi faktor kritis dalam pemilihan metode, dengan pertimbangan terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan sumber daya.
Penerapan Buiding Information Modeling (Bim) Dalam Perbandingan Quantity Take Off Material Pada Proyek Pembangunan BSI Tower Jakarta Ramandhani, Elvina Alodia; Arief Saefudin; Selvia Agustina
Jurnal Deformasi Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v9i2.17000

Abstract

Pembangunan konstruksi saat ini terus menerus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi. Salah satu teknologi konstruksi yang dapat diterapkan pada proyek konstruksi adalah Building Information Modeling (BIM). Di Indonesia sendiri masih ada proyek konstruksi yang menggunakan perhitungan volume atau Quantity Take Off dengan metode manual yang sangat memakan waktu dan tenaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan Quantity Take Off (QTO) yang dilakukan menggunakan metode konvensional dan juga menggunakan metode BIM pada pekerjaan struktur bawah seperti fondasi bored pile, fondasi raft, secant pile, dan capping beam. Metode yang digunakan adalah membandingkan QTO beton antara metode konvensional dengan metode BIM. Perhitungan QTO dengan Metode Konvensional dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel dan AutoCAD. Sedangkan estimasi volume dengan metode BIM dilakukan dengan pemodelan elemen struktur menggunakan software Autodesk Revit sesuai dengan gambar rencana DED. Berdasarkan hasil penelitian  didapatkan selisih persentase tertentu, pekerjaan fondasi bored pile menunjukkan selisih sebesar 11,741%, pekerjaan raft menunjukkan selisih sebesar 7,926%, pekerjaan secant pile menunjukkan selisih sebesar 11,325%, dan pekerjaan capping beam menunjukkan selisih sebesar 0,484%, sehingga didapatkan selisih total volume beton pada pekerjaan struktur bawah sebesar 10,689. Estimasi volume dengan metode BIM lebih akurat karena mempunyai Tingkat akurasi rata – rata lebih baik daripada metode manual, karena volume yang dihasilkan sesuai dengan model yang dibuat
Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Pekerja Proyek Konstruksi Hotel Park Regis by Prince Menteng Gita Lestari, Mayang; Irika Widiasanti; Arief Saefudin
Action Research Literate Vol. 7 No. 12 (2023): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v7i12.192

Abstract

Occupational Health and Safety Management System (SMK3) is a protection system for labor and construction services to minimize and avoid the risk of moral and material losses, loss of working hours, as well as human safety and the surrounding environment which can later support effective and efficient performance improvement. Guidelines for the implementation of SMK3 in Indonesia are regulated in the Regulation of the Minister of Manpower Number: PER.05 / MEN / 1996. This research is to evaluate the application of the Occupational Health and Safety Management System in the Park Regis By Prince Menteng Hotel construction project during the project construction period. Based on the results and discussion, the application of the Occupational Health and Safety Management System (SMK3) to construction workers on construction work productivity of the Park Regis by Prince Menteng Hotel Project, it can be concluded that Occupational Health and Safety (K3) has a major influence on the productivity of Park Regis by Prince Menteng Hotel Construction Project workers. The implementation of Occupational Health and Safety (K3) in the Park Regis by Prince Menteng Hotel Project is still generally not good. This can be seen from the lack of discipline of workers who do not want to use personal protective equipment (PPE), reports of work accidents from finishing workers who are not careful so that workers' feet are hit by 6inch pipes, and the issuance of occupational safety and health warning letters as a warning to finishing workers who do not install cross base parts on scaffolding so that it can cause work accidents. The implementation of the occupational health and safety management system in the construction project of the Park Regis by Prince Menteng Hotel Construction must be immediately improved by focusing on workers who do not want to use personal protective equipment (PPE) with sanctions for workers.