Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Biaya Transportasi Karyawan Pabrik Rokok Gudang Garam di Kediri Priyambodo, Priyambodo
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 3 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.558 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v25i3.718

Abstract

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghitung biaya transportasi yang dikeluarkan oleh para karyawan Pabrik Rokok Cudang Caram dengan tujuan untuk memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota Kediri dan Pabrik Rokok Cudang Caram terkait dengan kebijakan angkutan umum dan pengupahan. Dengan menggunakan alat analisis statistik deskriptif kualitatif dan analisis hubungan antar variabel (korelasi) hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata per harinya setiap karyawan mendapatkan upah Rp 30.000 sampai Rp 50.000 yang diambil per 3 hari rata-rata sebesar Rp 100.000 sampai 115.000,- Komposisi rata-rata biaya transport pulang/pergi per hari rata-rata sebesar Rp 2.159 dan total biaya per hari rata-rata sebesar Rp 4.341, dengan jarak tempuh rata-rata 10 km dan waktu tempuh rata-rata 22 sampai 23 menit. V ariabel jarak tempuh dan waktu tempuh berpengaruh terhadap pengeluaran atas biaya transportasi dengan nilai R sebesar 0,435 Garak tempuh) dan 0,201 (waktu tempuh). Dari perhitungan regresi di dapat hubungan fungsional sebagai berikut : Y = 4124 + 41,583 X 1 - 8, 267 X 2, artinya jika jarak tempuh bertambah 1 km maka ongkos transportnya akan naik sebesar 41,583 persen tetapi jika waktu tempuhnya bertambah 1 menit maka biaya transportnya akan berkurang sebesar 8,267 persen.
Pengembangan dan Peningkatan Konektivitas Angkutan Barang di Jawa Timur Priyambodo, Priyambodo
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 28 No. 3 (2016): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.74 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v28i3.599

Abstract

Kesiapan insfrastruktur transportasi angkutan barang di Jawa Timur sangat penting untuk memperlancar arus barang, jasa, dan manusia.Sehingga tercipta iklim investasi yang kondusuf dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi konektivitas angkutan barang di Jawa Timur.Apa hambatan dan solusi terkait dengan pengembangan konektivitas angkutan barang serta bagaimana strategi mengembangkan dan meningkatkan konektivitas angkutan barang di Jawa Timur. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif hasil penelitian ini menyebutkan bahwa konekvitas angkutan barang di Jawa Timur masih belum bisa memenuhi harapan masyarakat karena terbatasnya sarana transportasi seperti misalnya beberapa kabupaten belum memiliki terminal angkutan barang.Ases jalan ke tempat tujuan sering terganggu dengan adanya kemacetan di jalan yang disebabkan oleh volume kendaraan yang meningkat serta adanya pasar tumpah, kondisi jalan yang rusak dan berlubang serta juga adanya biaya-biaya yang tidak resmi selama melakukan pengiriman barang.Pertumbuhan panjang jalan dan sistem transportasi angkutan masal tidak sebanding dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor.Angkutan barang dengan menggunakan angkutan kereta api belum terwujud dengan baik. Volume lalu lintas cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu direkomendasikan, yaitu, pertama, mengupayakan agar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota duduk bersama mensinkronkan kebijakan transportasinya. Kedua, segera merealisasikan dan memfungsikan terminal angkutan barang.Ketiga, segera merealisasikan pembangunan jalan lingkar dan jalan tol. Keempat, melakukan perbaikan jalan dan pelebaran jalan baik oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten dan kota serta meninjau kondisi kelas-kelas jalan.
OPERASIONALISASI PELABUHAN PENGUMPUL DAN PENGUMPAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Priyambodo, Priyambodo
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v19i2.493

Abstract

Jumlah pelabuhan di Provinsi Jawa Timur menurut jenjang hierarkinya berjumlah 42, terdiri dari  dari 6 Pelabuhan Utama (PU), 10 Pelabuhan Pengumpul (PP), 14 Pelabuhan Pengumpan Regional (PR), dan 12 Pelabuhan Pengumpan Lokal (PL). Dari 14 PR yang berlokasi di Jawa Timur tersebut baik dari aspek personil, pembiayaan, peralatan, dan dokumen (P3D) sampai saat ini belum jelas keputusannya, apakah sudah diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur apa belum. Belum jelasnya penyerahan P3D pelabuhan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak mempunyai kewenangan yang memadai untuk ikut mengelola pelabuhan yang ada di wilayahnya. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan pelabuhan regional di wilayah kajian, aspek yang perlu dipersiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengelola pelabuhan regional, menganalisis prospek ekonomi terkait pengelolaan pelabuhan regional, serta menganalisis langkah dan strategi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengelola pelabuhan regional. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT menunjukkan, bahwa  pengelolaan pelabuhan di Jawa Timur menerapkan sistem Land Lord Port untuk pelabuhan di Pelabuhan Terminal Baru Probolinggo dan Pelabuhan Boom Banyuwangi yang merupakan pelabuhan komersial atau pelabuhan yang diusahakan (commercial port). Sementara Pelabuhan Pasuruan menerapkan sistem operating port yang merupakan pelabuhan tidak diusahakan atau non-commercial port. Aspek-aspek yang perlu dipersiapkan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengelola pelabuhan adalah aspek legalitas, aspek SDM, aspek perencanaan, aspek operasional, dan aspek sarana prasarana. Pelabuhan Terminal Baru Probolinggo dan Pelabuhan Boom Banyuwangi mempunyai prospek ekonomi yang baik karena memiliki kekuatan untuk tumbuh dan berkembang serta memiliki peluang, sementara Pelabuhan Pasuruan tidak memiliki prospek ekonomi yang baik. Strategi yang perlu diterapkan dalam mengelola Pelabuhan Terminal Baru Probolinggo dan Pelabuhan Boom Banyuwangi adalah segera melengkapi sarana dan prasarananya, mentraining SDM PT. DABN, membuka peluang pasar dengan cara jemput bola mendatangi atau mengundang user yaitu para pelaku pelabuhan untuk menawarkan jasa penggunaan di kedua pelabuhan dengan cara menawarkan segala fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang ada. Sementara strategi mengembangkan Pelabuhan Pasuruan adalah Pemerintah Pasuruan harus membentuk UPP Pemda, membangun sarana prasarana pelabuhan seperti dermaga, kolam, lapangan penumpukan, dan gudang.
Keterpaduan Antar Moda Angkutan Jalan dan Penyeberangan di Dermaga Penyeberangan Jangkar Kabupaten Situbondo Drs.Priyambodo MPM,DESS priyambodo
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 17, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5007.189 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v17i1.1242

Abstract

Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Kabupaten Situbondo saat ini masih dalam proses penyelesaian pembangunan fisik dermaga dan fasilitas pendukungnya. Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi operasionalisasi Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Kabupaten Situbondo dan proses pembangunan fisik prasarananya. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristiknya, volume bongkar muatnya, aksesibilitasnya, prediksi bongkar muatnya, dan  keterpaduan antar modanya. Hasil analisis regresi linier dan statistik deskriptif, menunjukan bahwa sarana dan prasarana dermaga dan armada sudah cukup tua dan lapuk. Pelabuhan Penyeberangan Jangkar merupakan pelabuhan yang melayani penumpang dan kendaraan. Volume lintas Jangkar – Kalianget memiliki volume bongkar muat paling tinggi dibandingkan dengan lintas lainnya. Prediksi bongkar muat penumpang dan kendaraan dimasing-masing lintasan berbeda antara satu lintasan dengan lintasan lainnya. Keterpaduan antar moda antara sarana dan prasarana cukup baik, sementara keterpaduan pelayanan masih terpisah untuk pelayanan tiket dan masih berbeda untuk waktu operasi dan frekuensi pelayanannya. Rekomendasi untuk Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Kabupaten Situbondo adalah agar Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Kabupaten Situbondo dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena lintasannya adalah lintasan antar provinsi.
KONDISI DAN PREDIKSI KEPADATAN LALU LINTAS DI KABUPATEN MALANG Drs.Priyambodo MPM,DESS priyambodo
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 15, No 2 (2017): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1572.538 KB) | DOI: 10.25104/mtm.v15i2.766

Abstract

Pertambahan penduduk, perkembangan wilayah, dan pertumbuhan ekonomi membawa dampak padapertumbuhan sarana dan prasarana transportasi. Sarana transportasi yaitu kendaraan bermotor berfungsisebagai alat pergerakan dan mobilitas manusia. Prasarana transportasi yaitu jalan raya berfungsi sebagaitempat berlalu lalangnya kendaraan bermotor. Kondisi pertumbuhan sarana dan prasarana transportasi inijuga terjadi di Kabupaten Malang.Hanya pertumbuhan antara keduanya terjadi tidak seimbang, pertumbuhankendaraan bermotor sangat tinggi sementara pertumbuhan jalan sangat rendah sehingga menimbulkankemacetan dan tundaan-tundaan di persimpangan jalan. Untuk itu maka tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui kondisi dan prediksi kepadatan lalu lintas di Kabupaten Malang dan mempersiapkanlangkah-langkah kebijakannya. Dengan menggunakan alat analisis statistik deskriptif, analisis VCR, LoS,dan regresi linier sederhana hasil penelitian menunjukkan, bahwa kondisi kepadatan lalu lintas di KabupatenMalang didominasi oleh jumlah kendaraan bermotor roda dua, yaitu 87,85 %. Sebagai alternatif disarankanagar Pemerintah Kabupaten Malang membenahi layanan transportasi online menjadi lebih professionalagar masyarakat meninggalkan angkutan pribadinya untuk mengurangi pertumbuhan kendaraan bermotor.Selanjutnya terkait dengan kinerja jaringan jalan di Kabupaten Malang diprediksi dalam kurun waktu 10sampai 15 tahun kedepan akan mengalami kemacetan parah. Solusinya jalan Tol Surabaya – Malang agarsegera direalisasikan karena jalan tol tersebut diprediksi bisa membantu mengurai kemacetan lalu lintas diwilayah Kabupaten Malang.
STRATEGI PENGUATAN PELABUHAN TANJUNGWANGI *) Priyambodo Priyambodo
CAKRAWALA Vol 1, No 1: Desember 2006
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2670.617 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v1i1.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengintentarisir dan mengetahui posisi strategis pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Posisi strategis dimaksud adalah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dikuantitatifkan dengan menggunakan analisis SWOT. Data yang digunakan adalah data primer berupa persepsi kualitatif yang dikuantitatifkan. Hasil perhitungan dan analisa menunjukkan bahwa posisi pelabuhan Tanjungwangi berada pada kuadran IV, yaitu kompetitif. Berdasarkan kenyataan ini untuk bergerak dan menembus ke kuadran sempurna, yaitu kuadran I agesif maka pihak koordinator dan operator pelabuhan sebaiknya segera membenahi kinerjanya dengan cara mengupayakan peningkatan fasilitas peralatan bongkar muat dan teknologinya, meningkatkan kualitas SDMnya, menjalin kerjasama dengan pelanggan, mengantisipasi perubahan perundang-undangan kepelabuhan, memaksimalkan jam kerja efektifnya dari tujuh jam ke delapan jam per gangnya per hari, serta segera menyusun standardisasi kinerja pelayanan kapal dan barang.
STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN DAN MENARIK INVESTOR DI JAWA TIMUR Priyambodo Priyambodo
CAKRAWALA Vol 1, No 2: Juni 2007
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4519.54 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v1i2.80

Abstract

Kebijakan Pemerintahan Daerah untuk menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa berakibat kontra produktif karena yang terjadi bukan PAD yang meningkat, akan tetapi justru mendorong para pengusaha memindahkan lokasi usahanya ke daerah lain yang lebih menjanjikan. Pemerintah haru berhati-hati dalam mengeluarkan Peraturan Daerah tentang pajak, dan jangan smapai terjadi ekonomi biaya tinggi akibat beban pajak yang terlalu tinggi.
Optimalisasi Tingkat Pelayanan Jalan Lintas Porong Priyambodo Priyambodo
CAKRAWALA Vol 6, No 1: Desember 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9184.066 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v6i1.140

Abstract

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran aksebilitas dan tingkat pelayanan jalan dari sentra industri kecil dan menengah di Jawa Timur menuju daerah pemasarannya yang kondisinya terganggu sejak terjadinya bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo tahun 2006. Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode analisis VCR dan analisis aksebilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 persen kondisi jalan mulai dari Bangil – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi adalah bergelombang dan kurang dilengkapi dengan fasilitas perambuan. Sementara kondisi jalan di lintasan tengah dan selatan, yaitu Probolinggo – Lumajang – Jember relative lebih baik, tetapi fasilitas perambuan masih kurang. Titik kemacetan terjadi antara lain di daerah Singosari lebih disebabkan karena banyaknya orang yang menyeberang jalan karena tidak adanya jembatan penyeberangan orang. Tingkat aksebilitas di Pandaan, Ngoro,dan Bangil menuju Surabaya yang melewati jalur Porong – Gempol berdasarkan persepsi responden berkisar antara 3.3 sampai 3.5, artinya bahwa tingkat aksebilitas di lintasan ini bagus.
UPAYA MEMBERDAYAKAN PELABUHAN PASEAN PAMEKASAN Priyambodo Priyambodo
CAKRAWALA Vol 5, No 1: Desember 2010
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2430.261 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v5i1.31

Abstract

Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi saran dan prasaran pelabuhan Pasean dengan tujuan untuk memberdayakan pelabuhan Pasean sebagai pintu gerbang ekonomi. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fisik dan teknis Pelabuhan Pasean cukup layak untuk dibangun. Namun aksesbilitas jalannya kurang layak untuk mendukung keluar masuk barang, jasa, dan orang dari dan ke Pelabuhan Pasean. Secara operasional Pelabuhan Pasean merupakan pelabuhan lokal milik pemerintah Kabupaten Pamekasan. Namun untuk urusan keselamatan pelayaran masih di bawah kendali Pelabuhan Branta.
PENGEMBANGAN BUDIDAYA DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN BANDENG SERTA DISTRIBUSINYA SEBAGAI SUMBER EKONOMI MASYARAKAT DI JAWA TIMUR Wiwik Heny Winarsih; Priyambodo Priyambodo; Triweda Rahardjo; Achmad Husein
CAKRAWALA Vol 5, No 2: Juni 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3193.061 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v5i2.247

Abstract

Budidaya berperan penting dalam sektor perikanan nasional. Kebutuhan ikan dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk; disisi lain, hasil tangkap nelayan cenderung turun sehingga ketergantungan pada usaha budidaya ikan semakin tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji: perkembangan budidaya bandeng di Jawa Timur; penanganan bandeng pasca panen,prosessing dan teknik pengolahan bandeng yang dilakukan oleh petambak maupun pengusaha bandeng olah di Jawa Timur; pola pemasaran dan distribusi bandeng di JawaTimur; sistem kemitraan yang terbangun antara Pembudidayaan-Tengkulak-Pengusaha dan Pemerintah.