Sediaan parenteral merupakan suatu sediaan yang penggunaannya dengan cara menyemprotkan larutan atau suspensi ke dalam tubuh untuk tujuan terapeutik dan diagnostik. Pada sediaan parenteral diperlihatkan bahwa proses absorbsi obat akan lebih cepat dibandingkan dengan pemberian rute lain. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat ini, kemungkinkan dapat terjadi hal yang tidak diinginkan. Medication error merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan, yang dilakukan dengan ketidaktahuan atau tidak kesengajaan yang sebenarnya dapat dicegah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi medication error dan parameter terbesar terjadinya medication error. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional serta pengambilan data dilakukan secara prospektif pada periode bulan Maret-Mei 2018. Pada penelitian ini, data medication error dibandingkan dengan Amerian Hospital Formulary Service,  Handbook on Injectable Drug, serta jurnal hasil penelitan terbaru sebagai acuan yang digunakan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa kejadian Medication error tertinggi terdapat pada parameter inkompatibilitas dengan prosentase sebesar 23,43%, serta pada parameter waktu penginjeksian dengan prosentase sebesar 82,43%. Sedangkan untuk parameter kelarutan, penyimpanan dan waktu kadaluarsa tidak ditemukan potensi terjadinya medication error. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi medication error terdapat pada parameter inkompatibilitas dan waktu penginjeksian dengan parameter terbesar terdapat pada parameter waktu penginjeksian sediaan parenteral.Kata Kunci : Sediaan Parenteral, Medication Error, Pasien Rawat Inap