Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tren Wisata Sepeda Urban Masa Pandemi: Kesiapan Ruang di Perkampungan Bantaran Sungai Gajah Wong Yogyakarta Wiyatiningsih .; Kristian Oentoro; Sita Yuliastuti Amijaya
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 9 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.613 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2022.v09.i01.p04

Abstract

Cycling has become a trend during the time of the Covid-19 pandemic. The government of Yogyakarta has taken advantage of the opportunity in creating cycling tourism. It is expected that the program can reactivate tourism activities. Cycling-based tourism is organized in the administrative areas of Yogyakarta including urban kampungs. Nevertheless, it seems that not all kampungs are ready to support this strategy. Based on the background, the research aims at evaluating the spatial preparedness of kampungs on the Gajah Wong riverbank to facilitate cycling tourism. The research implements a qualitative method – an explorative case study. The kampungs on the Gajah Wong riverbank are selected due to the uniqueness of spaces and their contribution to forming the Yogyakarta image. The cycling tourism route is analyzed with five principles implemented in the Netherland - friendly infrastructure design comprising coherence, directness, safety, comfort, and attractiveness. Study results show that socio-cultural aspects play a key role in the development of spatial characteristics of kampungs located along the Gajah Wong riverbank. This becomes the primary attraction for tourists. Social interaction between tourists and residents along the kampung corridor forms a social space that has the potential to increase tourists’ experience of the Kampungs.Keywords: urban cycling tourism; kampungs; pandemic; Gajah Wong riverbank AbstrakBersepeda menjadi tren selama masa pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Yogyakarta menangkap perubahan gaya hidup tersebut dengan membuat program wisata sepeda untuk membangkitkan kembali aktivitas pariwisata. Wisata sepeda dilakukan di wilayah administrasi Kota Yogyakarta, termasuk kawasan perkampungan kota. Namun demikian, sepertinya belum semua perkampungan yang dilewati oleh rute wisata sepeda siap sebagai destinasi wisata sepeda. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan ruang di perkampungan, khususnya bantaran Sungai Gajah Wong, untuk mendukung aktivitas wisata sepeda. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif - studi kasus eksploratif. Perkampungan di bantaran Sungai Gajah Wong dipilih sebagai studi kasus dengan mempertimbangkan keunikan ruang dan kontribusinya terhadap pembentukan karakter Kota Yogyakarta. Kesiapan ruang sebagai jalur wisata sepeda dinilai dengan lima prinsip desain infrastruktur ramah sepeda yang diterapkan di Belanda, yaitu: keterpaduan, kelangsungan, keselamatan, kenyamanan dan kemenarikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek sosial budaya memiliki peran kunci dalam pembentukan karakteristik ruang perkampungan di bantaran Sungai Gajah Wong yang menjadi daya tarik utama bagi pesepeda. Interaksi sosial antara pesepeda dengan penduduk setempat di sepanjang lorong kampung membentuk ruang sosial yang berpotensi untuk meningkatkan kenyamanan pesepeda.Kata kunci: wisata sepeda urban; perkampungan; pandemi; bantaran Sungai Gajah Wong
PELATIHAN TEKNIK SHIBORI DENGAN PEWARNAAN ALAMI BAGI KOMUNITAS WARGA PAROKI BRAYUT Sita Yuliastuti Amijaya; Agustini Dyah Respati; Vania Sharleen S; Imelda Irmawati Damanik; Yordan Kristanto Dewangga
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Starting a creativepreneurship-based business activity is not an easy thing for everyone to do. The pandemic period has caused several community groups to be affected because they lost business opportunities, as well as no chance to start a business for the sake of the economy. In 2023, Brayut Sleman Parish partners are opening opportunities for their residents to increase their business opportunities. The idea was implemented through an activity to learn cloth craft techniques. Together with the dedication partner, namely the Brayut Parish Community Service Sector, the dedication team compiled a form of activity a Shibori Technique Workshop / Training. The activity aims to provide knowledge and skills for Shibori fabric products to be able to increase the creativity of participants. The training participants are a community of mothers who are members of Brayut Parish. By understanding the concepts of composition, color, and detail, the participants can create various innovative Shibori fabric pattern designs. The method used in carrying out this activity is active and participatory learning through training/workshops. The result of the activity is that training will be held in July 2023 with 30 participants. All participants produced interesting colour compositions applied using the ikat technique. Apart from that, participants also understand natural colouring techniques that are environmentally friendly and healthier for the body and provide material related to MSME management for participants who will start new businesses.Abstrak Memulai aktivitas bisnis berbasis kreatifitas (creativepreneurship) bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Masa pandemi telah menyebabkan beberapa kelompok masyarakat terdampak karena kehilangan peluang berusaha, serta tidak adanya kesempatan untuk merintis usaha demi perekonomian. Pada tahun 2023 ini, mitra Paroki Brayut Sleman membuka kesempatan bagi warganya untuk meningkatkan peluang berusaha. Gagasan ini diwujudkan melalui kesempatan belajar keterampilan teknik kerajinan kain. Bersama dengan mitra pengabdian yaitu Bidang Pelayanan Masyarakat Paroki Brayut, tim pengabdian menyusun sebuah kegiatan berupa workshop/Pelatihan Teknik Shibori. Kegiatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan produk kain Shibori agar mampu meningkatkan kreativitas peserta. Peserta pelatihan adalah komunitas ibu-ibu yang tergabung di Paroki Brayut. Melalui pemahaman konsep komposisi, warna, dan detail, para peserta dapat menciptakan berbagai inovasi desain pola kain Shibori. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu active dan participatory learning melalui pelatihan/workshop. Hasil kegiatan adalah pelatihan dilaksanakan pada bulan Juli 2023, dengan jumlah peserta 30 orang. Semua peserta menghasilkan komposisi warna yang menarik dan diaplikasikan melalui teknik ikat. Selain itu peserta juga memahami teknik pewarnaan alami yang ramah lingkungan dan lebih sehat untuk tubuh serta itu pemberian materi terkait pengelolaan UMKM bagi peserta yang akan merintis usaha baru.
PENDAMPINGAN WORKSHOP DESAIN KEMASAN DAN FOTOGRAFI PRODUK BAGI PELAKU WIRAUSAHA “UMKM PINTER” Sita Yuliastuti Amijaya; Yordan Kristanto Dewangga; Wiyatiningsih; Vinsa Cantya
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Eye-catching product packaging is a great way to attract potential buyers. Packaging with good aesthetic value represents the expectations of potential buyers and reflects consumers' expectations for a product's contents. The design must convey the idea of the product maker to consumers. This product packaging design workshop is tailored to the needs of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) "Pinter" members in the Brayut Parish area, Pandowoharjo Village, Sleman, DIY. The workshop aims to provide additional knowledge about effective, targeted, and 'selling' product packaging design to boost the selling power of Pinter MSME entrepreneurs' products. The participants include entrepreneurs in the culinary and food product fields, such as catering, snacks or klethikan, herbal tea products, and craft producers in the form of batik. The workshop includes providing materials by resource persons, followed by training or workshops through direct practice in planning packaging designs and photographing products using each participant's smartphone. The workshop results showed an increase in participants' knowledge of applying design techniques to their product packaging. Additionally, participants can now display their products through good and attractive photo results to promote them through trending social media platforms. Keywords: packaging design, product photography, social media, micro, small and medium enterprises (MSME), workshop Abstrak Kemasan produk yang menarik merupakan salah satu cara jitu untuk menarik minat calon pembeli. Sebuah kemasan atau packaging produk dengan nilai estetika yang bagus akan mewakili harapan dari calon pembeli terhadap produk yang akan dibelinya. Kemasan yang menarik juga mewakili harapan dari konsumen atas isi atau konten dari sebuah produk. Desain kemasan harus mampu merepresentasikan gagasan si pembuat produk untuk disampaikan kepada konsumen. Kegiatan workshop desain kemasan produk ini merupakan tindak lanjut dari kebutuhan pelaku usaha yang tergabung pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) “Pinter” di wilayah Paroki Brayut, Desa Pandowoharjo, Sleman, DIY. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan tentang desain kemasan produk yang baik, tepat sasaran dan ‘menjual’ serta untuk meningkatkan daya jual hasil produksi para pelaku wirausaha UMKM Pinter. Para pelaku wirausaha banyak berkecimpung pada bidang kuliner dan produk makanan seperti: katering, snack jajanan atau klethikan, produk teh herbal, juga pelaku produksi kerajinan berupa batik. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberian materi oleh narasumber dengan dilanjutkan pelatihan atau workshop melalui praktik langsung merencanakan desain kemasan dan praktik memotret produk menggunakan smartphone masing-masing peserta. Hasil workshop menunjukkan peningkatan pengetahuan para peserta dalam menerapkan teknik-teknik desain pada kemasan produk mereka. Selain memahami prinsip dasar kemasan produk, peserta dapat menampilkan produk mereka melalui hasil foto yang bagus dan menarik untuk melakukan promosi melalui media sosial yang sedang tren pada masa kini. Kata Kunci: desain kemasan, fotografi produk, media sosial, UMKM, workshop