Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KEBUDAYAAN JEPANG TENTANG PERAYAAN OSHOGATSU Marly Masoko
ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 12, No 3 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : LPPM UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.66 KB) | DOI: 10.36412/abdimas.v12i3.1071

Abstract

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan Generasi muda yang ada didesa Koya Kabupaten Minahasa tentang bahasa Jepang dalam hal ini tentang guiding yang berisi percakapan praktis yang baik dan benar dan kebudayaan Jepang Oshogatsu untuk membekali pengetahuan pembelajaran bahasa Jepang praktis dan huruf Jepang yang efektif. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang praktis ini yang dilaksanakan dengan menggunakan metode Active learning dengan pokok permasalahan yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah yaitu metode active learning dengan menggunakan multimedia. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahasa Jepang kepada Generasi muda yang ada didesa Koya Kabupaten Minahasa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
ANALISIS PENGGUNAAN KANDOUSHI AISATSU PADA ANIME HYOUKA Jehezkiel J. P. M . Kandou; Sandra Rakian; Marly C. A. Masoko
KOMPETENSI Vol. 2 No. 11 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interjeksi dalam bahasa Jepang disebut kandoushi salah satu kelas kata yang termasuk pada jiritsugo (kata yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna) yang tidak dapat berubah bentuknya, tidak dapat menjadi subjek, tidak dapat menjadi keterangan, dan tidak dapat menjadi konjungsi. Dalam Kandôshi Aisatsu, persalaman (greeting) ialah kalimat minor berupa klausa atau bukan, bentuknya tetap, yang dipakai dalam pertemuan antara pembicara, memulai percakapan, minta diri dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan jenis kata atau kalimat kandoushi aisatsu apa saja yang terdapat dalam anime Hyouka. (2) Untuk mendeskripsikan fungsi kandoushi aisatsu yang terdapat dalam anime Hyouka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis bagian percakapan yang mengandung unsur Kandoushi Aisatsu dengan cara menyimak dan mengutip kalimat sapaan atau salam di dalamnya. Dari hasil pengumpulan data yang diambil dari episode 1, episode 3, dan episode 8 dari keseluruhan 22 episode, maka terdapat 3 jenis kata atau kalimat yang mengandung unsur kandoushi aisatsu, yaitu:「おはようございます」ohayô gozaimasu,「こんにちは」konnichiwa, dan「ありがとうございます」arigatô gozaimasu. 「おはようございます」ohayô gozaimasu, berfungsi sebagai ungkapan persalaman atau sapaan pada pagi hari.「こんにちは」konnichiwa, berfungsi sebagai ungkapan persalaman atau sapaan pada siang hari.「ありがとうございます」arigatô gozaimasu, berfungsi sebagai ungkapan yang diucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas suatu pemberian, perhatian, atau bantuan dari orang lain.
THE USE OF THE DICTATION METHOD TO IMPROVE HIGH SCHOOL STUDENTS’ ABILITY TO WRITE AND READ HIRAGANA LETTERS Siprianus Sanggale; Franky R. Najoan; Marly C.A. Masoko
SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues Vol. 2 No. 5 (2022): SoCul: International Journal of Research in Social Cultural Issues
Publisher : Faculty of Language and Arts (Fakultas Bahasa dan Seni) Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to determine the ability of students in writing and reading Hiragana letters before the use of the dictation method. In addition, to determine the improvement of students' ability to write and read Hiragana letters after the use of the dictation method. The ability to capture and accurately receive what is said or dictated by the teacher, both in writing and spelling, is called the dictation method. This study used a pre-experimental design with a pre-test and post-test group model. The samples in this study were students of class XI MIPA 1 of SMA Katolik Karitas Tomohon. The instrument used was a test. In this study, it was found that there were differences in the results of processed data, namely the pre-test score of 33, 07 and post-test 96.54 and gain 63.47. After that, the pre-test and post-test results were tested using t-test and resulted in a t-count value of 31.90. Therefore, it can be concluded that the ability to write and read Hiragana letters increased after being treated with the dictation method.
ANALISIS PEMAHAMAN BUDAYA POPULER JEPANG PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI NON BAHASA JEPANG Febriana Angelita Tangkere; Jusuf D. Ondang; Marly C. A. Masoko
KOMPETENSI Vol. 3 No. 12 (2023): KOMPETENSI : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pemahaman mahasiswa program studi non bahasa Jepang dalam memahami budaya populer Jepang. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, analisis data, serta triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis tematik. Untuk sampel penelitian, peneliti mengambil mahasiswa non bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado dengan jumlah 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa program studi non bahasa Jepang angkatan 2019-2022 di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado mengetahui tentang budaya populer Jepang lewat internet ataupun sosial media yang sedang ramai diperbincangkan. Namun, meskipun begitu ada juga mahasiswa yang tertarik untuk mencari tahu lebih banyak lagi tentang budaya populer Jepang karena keunikan yang dimiliki budaya populer tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa program studi non bahasa Jepang angkatan 2019-2022 belum memahami dengan baik tentang budaya populer Jepang.