Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Konferensi Nasional PKM-CSR

Workshops On Digital Media And Communication For Older People’s Health Carly Stiana Scheffer Sumampouw
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.99 KB)

Abstract

Technology illiterate and the physical, mental, cognitive health decline of older people are the main issues this article tries to address. As communication scholars, the teacher and students of FISIP-UPH are working on how digital communication contributes in increasing and maintaining the health of people above 60 years of age. There is a huge gap between different generations in responding to digital media. The reality is digital natives are the teacher while older people become the students in digital communication. The method employs two times of workshops-basic class and intermediate class whilst evaluation happens in the last day. Within these two classes, older people learned certain social media and mobile apps such as: video calls, BPJS online, online drug store, online transportation, PicsArt photo editing and anti-hoax apps. Two communities are chosen; they are GBI Bethel in Bandung and GPIB Karunia in Tangerang. While the benefits of this community service (1)with this digital communication knowledge and skill, older people maintains their health physically, mentally and cognitively (2)older people become creative and independent and (3)this workshop aims to eliminate the gap between digital natives and digital immigrants in order to excel communication between generations. The results of this training, older people understand how digital technology can maintain their health and the fact that they are becoming fluent in using digital media. Issues being addressed in this activity are related to SDG number 3 and 10.
Meraih Peluang Dengan Komunikasi Digital Dalam Menghadapi MEA Carly Stiana Scheffer-Sumampouw
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.527 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.350

Abstract

Salah-satu faktor pendorong globalisasi ialah teknologi digital. Komunikasi digital menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat Indonesia tak terkecuali komunitas gereja. Teknologi digital merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya, yaitu analog. Baik analog maupun digital merupakan proses transmisi frekuensi dimana digital memiliki kelebihan-kelebihan dibanding teknologi analog. Itu sebabnya teknologi digital menjadi keniscayaan bagi setiap individu. Kegiatan PkM ini berbentuk seminar interdisipliner yang diawali oleh pembicara pertama menjelaskan hubungan antara negara-negara dan lebih spesifik tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai respon atas globalisasi. Pembicara kedua melanjutkan dengan topik hubungan antara negara dan warga negaranya, seperti diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia. Dan akhirnya, pembicara ketiga mengerucut pada peran individu dalam meningkatkan keterampilannya, terutama untuk menjawab tantangan MEA melalui kemampuan komunikasi digital dan komunikasi bisnis. Komunikasi digital dalam PkM ini menekankan pada penggunaan perangkat-perangkat digital maupun piranti lunak ataupun aplikasi-aplikasi komputer yang membantu individu dalam meraih peluang kerja di era digital saat ini. Dosen dan mahasiswa ilmu komunikasi berbagi seputar keterampilan berkomunikasi menggunakan Canva, Skype dan LinkedIn serta tips menghadapi wawancara kerja dan pembuatan video resume. Target peserta seminar ialah usia produktif dan seminar ini merupakan program kemitraan bersama Persekutuan gereja-gereja Indonesia di wilayah Banten dengan mengambil lokasi seminar di GPIB Jemaat Karunia, Ciputat, Tangerang Selatan.
“BEMPER (Berita Pemersatu)” – Kegiatan PkM Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Seis Creative Carly Stiana Scheffer-Sumampouw
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.493 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1094

Abstract

Pandemik Covid-19 melanda seluruh dunia saat ini, termasuk Indonesia. Dampaknya masyarakat harus jaga jarak agar terhindar dari virus menular tersebut sehingga adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk berada di rumah saja untuk menekan angka penularan. Tetapi sekarang permasalahannya yaitu begitu banyaknya berita negatif yang diterima oleh masyarakat Indonesia. Berita-berita yang disiarkan oleh media tradisional maupun media baru lebih banyak berita yang memiliki unsur negatif dibandingkan yang positif contohnya seperti kabar duka, musibah, hingga hoax, sehingga kami sebagai dosen dan mahasiswa Universitas Pelita Harapan ingin melakukan kegiatan melalui media sosial yang dengan cara menyiarkan berita atau informasi yang bertujuan menghibur serta memberi dampak positif bagi masyarakat Indonesia khususnya untuk kalangan milenial. Mekanisme siaran secara live streaming melalui media sosial dengan menyebarkan informasi yang positif seperti apa saja hal baik yang terjadi di dunia saat ini, apa saja yang dapat kita peroleh saat kita berada di rumah saja, bagaimana agar tetap produktif di masa ini, mengembangkan bakat yang kita miliki agar berguna untuk orang banyak, membagi tips-tips yang dapat diterapkan oleh masyarakat agar masyarakat tetap produktif dan juga berbagai kegiatan menarik lainnya demi menghibur masyarakat. Siaran dipancarteruskan melalui platform YouTube, dengan melibatkan beberapa influencers, sementara untuk promosi digunakanlah platform Instagram.
KOMUNIKASI PROFESIONAL BAGI GEN Z di Kota Sungailiat-Bangka dan Tangerang-Banten Carly Stiana Scheffer-Sumampouw
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1640

Abstract

Berkomunikasi secara professional merupakan keterampilan yang tidak hanya bersifat efisien dan efektif, namun juga meliputi azas kepatutan atau ketepatan. Azas kepatutan dan ketepatan inilah yang seringkali terabaikan sehingga perlu terus-menerus disosialisasikan. Contoh azas kepatutan meliputi pembuatan isi pesan yang sesuai dengan etika dan norma kesopanan apalagi pesan tersebut akan dikirimkan ke orang lain bahkan diunggah ke media sosial. Azas ketepatan memiliki pengertian dimana pesan dikemas menggunakan fasilitas ataupun teknologi yang tersedia dewasa ini. Keterampilan ini perlu disosialisasikan kepada generasi muda yang kini sering disebut sebagai Generasi Z (gen Z). Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1996 – 2010, jadi anak-anak tersebut berusia antara 12 – 26 tahun. Kelompok ini berarti duduk di bangku SMP hingga mahasiswa bahkan baru mencari-cari pekerjaan pasca lulus kuliah (22-26 tahun). Gen Z mahir menggunakan media sosial dan bisa browsing tanpa ada yang mengajari. Kondisi browsing dan bermedia sosial tanpa ada yang mengajari inilah yang rentan dapat melanggar etika maupun norma kesopanan, sehingga dibutuhkan kegiatan PkM dengan topik komunikasi professional yang tidak hanya efisien, efektif namun juga patut dan tepat. Kegiatan PkM ini direncanakan dalam 4 bulan meliputi perencanaan, onsite training dan evaluasi. Pelatihan tatap-muka dilakukan di 2 lokasi, yaitu: Kota Sungailiat di pulau Bangka dan Kota Tangerang, Banten. Peserta di Sungailiat ialah siswa-siswa SMA kelas 10, 11 dan 12 sementara peserta di Tangerang ialah anak-anak panti asuhan Putra Asih. Adapun topik komunikasi professional meliputi keterampilan menulis CV, public speaking dan personal branding. Topik komunikasi professional lebih dipilih oleh murid SMA ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan saat pre-test (bulan pertama). Pelatihan onsite sarat dengan praktek, sehingga materi berupa teori akan diberikan pada bulan pertama, dikirimkan via internet. Bulan kedua adalah pelatihan tatap-muka itu sendiri. Dan bulan ketiga adalah proses evaluasi dimana siswa mengirimkan tugas terakhir untuk mendapat sertifikat. Materi pelatihan terdiri atas: video public speaking, materi PDF dan lembar kerja siswa (LKS). Luaran kegiatan ini terdiri dari 2: modul pelatihan berbentuk soft copy dan hard copy, serta laporan kegiatan yang ditulis oleh ketua tim berbentuk makalah.
LOKAKARYA TIM KOMUNIKASI UPH KEPADA ASN KABUPATEN MINAHASA SELATAN TENTANG CITY BRANDING - (SDG #11) Scheffer-Sumampouw, Carly Stiana; Ginting, Magdalena Lestari; Aprilia, Ilynka Maria
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2222

Abstract

Menindaklanjuti nota kesepahaman antara UPH dan Kabupaten Minahasa Selatan, maka sebagai langkah pertama dari implementasi kerja-sama perguruan tinggi dengan pemerintah kabupaten, diadakanlah lokakarya yang merupakan rangkaian kegiatan dari Pusat Studi G20 Indonesia: UPH Giving Back to Community 2023: North Sulawesi. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat diawali dengan needs assessment di bulan April 2023. Dalam tahapan inilah, pihak mitra menyatakan kebutuhan prioritas pemerintah daerah ialah pengembangan pariwisata dan secara spesifik membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal digitalisasi. Untuk itu, lokakarya yang dilaksanakan fokus pada city branding dengan judul materi lokakarya: DIGITALISASI PARIWISATA dan KOMUNITAS, KOTA BERKELANJUTAN SDG #11). Kegiatan ini dihadiri oleh 35 aparatur sipil negara (ASN). Fasilitator utama dari prodi ilmu komunikasi dibantu oleh 5 fasilitator lainnya dan seorang multimedia/notulen menghasilkan transfer knowledge antara akademisi dan ASN yang menghasilkan konsep smart city branding 3P: people, place and product yang secara khas merupakan identitas daerah kabupaten Minahasa Selatan.