Enggar Apriyanto
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN UMUR POTONG TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN PAKAN TERNAK SORGUM DI DAERAH PESISIR Neneng Dwifitri; Dadang Suherman; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.1.12228

Abstract

Sorgum memiliki potensi untuk dikembangkan pada lahan marginal di kawasan pesisir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemupukan pupuk organik dan umur potong hijauan pakan ternak sorgum yang berbeda terhadap kuantitas, kualitas, dan palatabilitas hijauan pakan ternak sapi. Penelitian dilaksanakan di daerah pesisir Bengkulu Selatan Pino Raya dengan ketinggian tempat 5 m di atas permukaan laut pada bulan Maret sampai Juni 2018. Jenis tanah adalah ultisol. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu dosis pupuk organik (P) dan umur pemotongan (UP). Dosis pupuk organik terdiri dari P0 = tanpa pupuk organik, P1 = pupuk organik 5 ton/ha, dan P2 = pupuk organik 10 ton/ha. Umur pemotongan yaitu: umur potong 30 hari (UP1), 40 hari (UP2), dan 60 hari (UP3). Setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 3 x 3 x 4 = 36 satuan percobaan. Pemotongan tanaman sorgum pada umur 60 HST menghasilkan pertumbuhan dan produksi hijauan pakan ternak tertinggi (1.430 ton/ha), sedangkan pemotongan umur 30 HST menghasilkan kualitas hijauan pakan terbaik. Dosis pupuk organik 10 ton/ha merupakan dosis pupuk yang tepat digunakan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas hijauan sorgum. Tidak adanya interaksi antara dosis pupuk dengan umur pemotongan terhadap tanaman sorgum sebagai pakan hijauan ternak.
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Sorgum Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Dan Mikoriza Rossy Dwinda; Puji Harsono; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.7.1.9260

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tiga varietas sorgum pada lahan pesisir dan tiga kombinasi pupuk kandang + mikoriza, serta mengetahui pengaruh interaksi varietas dengan kombinasi pupuk kandang + mikoriza terhadap pertumbuhan dan hasil sorgum. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2017 di Desa Kandang Mas Kecamatan Kampung Melayu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial dengan dua faktor yaitu varietas dan kombinasi pupuk kandang + mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan pesisir varietas numbu memiliki pertumbuhan dan hasil lebih tinggi dari varietas Kawali dan B100. Kombinasi pupuk kandang 10 ton/ha + mikoriza 10 gr/tanaman menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dari kombinasi pupuk kandang 5 ton/ha + mikoriza 5 gr/tanaman dan kombinasi tanpa pupuk kandang dan mikoriza. Interaksi antara varietas sorgum dengan kombinasi pupuk kandang dan mikoriza menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, berat kering pertanaman dan kadar gula sorgum.Kata Kunci : Lahan Pesisir, Varietas Sorgum, Pupuk Kandang, Mikoriza
PENGARUH UKURAN MEDIA TANAM ORGANIK SERAT BUAH KELAPA SAWIT PADA PERTUMBUHAN SEMAI BAMBANG LANANG (Michelia champaca) Depri Agusni Starsy; Sigit Sudjatmiko; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.1.12229

Abstract

Kelapa sawit merupakan komoditi andalan Indonesia yang perkembangannya demikian pesat. Salah satu limbah padat kelapa sawit adalah serat buah yang dapat dimanfaatkan menjadi media tanam organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran media tanam organik pada pertumbuhan semai bambang lanang (Michelia champaca). Perlakuan ukuran media tanam terdiri dari media tanah berdiameter 3 inci, media tanam dari limbah serat buah kelapa sawit berdiameter 2 inci, 2 ½ inci dan 3 inci. Berdasarkan beberapa parameter yang diamati menunjukkan adanya pengaruh terhadap perlakuan tersebut. Media tanam organik limbah serat buah kelapa sawit ukuran 3 inci menunjukkan ukuran media terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan semai, sedangkan media tanam organik limbah serat buah kelapa sawit ukuran 2 inci menunjukkan respon terendah pada pertumbuhan semai bambang lanang
PERTUMBUHAN TANAMAN NYAMPLUNG (Callophyllum innophylum L.) DALAM BLOK ORGANIK DARI LIMBAH SERAT BUAH SAWIT DENGAN PEMUPUKAN DI LAHAN PANTAI Wahyu Hidayat; Agus Susatya; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.2.13512

Abstract

Provinsi Bengkulu memiliki garis pantai sepanjang ± 525 km yang memiliki potensi sekaligus ancaman bagi keberadaan wilayah daratan akibat aktivitas ombak pantai seperti abrasi. Salah satu cara menanggulangi abrasi pantai adalah dengan cara penanaman vegetasi daerah pesisir melalui kegiatan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman nyamplung dalam blok organik dari limbah serat buah sawit dengan pemupukan serta interaksi keduanya pada lahan pantai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu blok organik (T) dan pemupukan (P). Faktor blok organik terdiri dari semai yang tumbuh pada media tanah (T1 ), semai yang tumbuh pada blok organik kecil (T2 ) dan semai yang tumbuh pada blok organik kecil dan dimasukkan ke dalam blok organik besar (T3 ). Faktor pemupukan terdiri dari 0 gr/tanaman (P1 ), 3 gr/tanaman (P2 ), 5 gr/tanaman (P3 ), dan 7 gr/tanaman (P4 ). Variabel yang diamati adalah persentase hidup tanaman, pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, luas daun, dan jumlah klorofil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase hidup tanaman yang ditanam sebesar 98,15 %. Hal ini berarti bahwa tanaman nyamplung dapat tumbuh pada lahan berpasir. Penggunaan blok organik dari limbah serat buah sawit memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi dan diameter batang tanaman nyamplung, dimana perlakuan T 2 memberikan pertumbuhan tinggi dan diameter terbaik. Sementara aplikasi pemupukan memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi dan jumlah daun tanaman nyamplung, dimana perlakuan P 2 memberikan nilai rata-rata terbaik. Namun, interaksi antara kedua perlakuan tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman.
Induksi Tunas Sengon (Falcataria Moluccana) Bebas Karat Puru Secara In Vitro Untuk Mendukung Pembangunan Hutan Rakyat Secara Berkelanjutan Novi Syatria; Hery Suhartoyo; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.8.2.9218

Abstract

Salah satu jenis yang direkomendasikan untuk industri kayu adalah Falcataria moluccana (sengon). Saat ini pertanaman sengon banyak diserang oleh penyakit karat puru. Penyakit ini menyebabkan daun mengeriting, melengkung,  tidak normal dan menyebabkan kematian tanaman. Salah satu solusi mengatasi penyakit karat puru adalah mengembangkan bibit sengon yang bebas karat puru secara in vitro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh  Benzyl Amino Purine BAP) dan Naphtalene Acetic Acid (NAA) terhadap pertumbuhan eksplan  tunas sengon, dan mencari media terbaik untuk memacu pertumbuhan eksplan sengon. Penelitian menggunakan media MS dengan perlakuan  BAP  pada dosis 0, 1, 2, dan 3 ppm. Konsentrasi NAA sebesar 0, 0.25,  dan 0,5 ppm. Total ada 4 x 3 = 12 kombinasi  perlakuan dengan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 1 eksplan.  Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah persentase tumbuh eksplan dan jumlah tunas yang terbentuk per eksplan. Peubah tambahan seperti eksplan yang berkalus dan warna kalus. Pengukuran dilakukan setiap dua minggu selama tiga  bulan. Data dianalisis varian kemudian diuji lanjut DMRT pada taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian BAP mampu merangsang pembentukan tunas sengon in vitro pada konsentrasi 1 ppm BAP/l. Peningkatan konsentrasi BAP akan menurunkan induksi tunas. Sementara itu, perlakuan NAA pada berbagai konsentrasi tidak mempengaruhi induksi tunas. Secara umum BAP   lebih berpengaruh terhadap pembentukan tunas daripada NAA. Interaksi anatara BAP dan NAA berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas. Media terbaik untuk multipikasi tunas sengon secara in vitro adalah media MS dengan konsentrasi 1 ppm BAP/l media baik kombinasi dengan NAA atau tidak.Kata Kunci : sengon, BAP, NAA,  karat puru, in vitro
Persepsi Dan Partisipasi Nelayan Dalam Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Sekunyit Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu Andrias Koko; Agus Susatya; Enggar Apriyanto
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.8.1.9166

Abstract

Pada wilayah pesisir Desa Sekunyit terdapat program pengelolaan wilayah pesisir dengan menggunakan pendekatan konservasi terhadap terumbu karang yang dinamakan Daerah Perlindungan Laut (DPL) pada tahun 2009. Daerah Perlindungan Laut Sekunyit terletak di Desa Sekunyit, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji persepsi dan partisipasi nelayan, serta mengetahui hubungan antara persepsi nelayan terhadap partisipasi nelayan dalam pengelolaan DPL Sekunyit. Variabel penelitian adalah variabel persepsi (dengan parameter 12 pertanyaan) dan partisipasi nelayan (dengan parameter 10 pertanyaan). Variabel persepsi nelayan dipisahkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu baik, sedang dan tidak baik. Variabel partisipasi nelayan juga dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu aktif, pasif, dan negatif. Data yang digunakan meliputi data primer (data yang diperoleh melalui pengamatan, kuisioner dan hasil wawancara) dan data sekunder (berasal dari monografi desa dan instansi terkait). Jumlah responden sebanyak 50 orang (24,27%) dari jumlah penduduk yang berprofesi sebagai nelayan (206 orang). Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan Desa Sekunyit mempunyai tingkat persepsi baik (72,42%) dan tingkat partisipasi akif (70,10%) dalam pengelolaan DPL Sekunyit. Uji Chi Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat persepsi nelayan dengan tingkat partisipasi nelayan dalam pengelolaan DPL Sekunyit (X2 hitung 2,105 < X2 tabel 3,841). Derajat keeratan hubungan antara persepsi dan partisipasi nelayan dalam pengelolaan DPL Sekunyit masuk dalam kategori rendah (C 0,201).   Kata Kunci : persepsi nelayan, partisipasi nelayan, dpl sekunyit
DAMPAK SOSIAL EKONOMI DAN ESTIMASI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT BANJIR DI KELURAHAN RAWA MAKMUR KOTA BENGKULU Santri Santri; Enggar Apriyanto; Satria Putra Utama
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.2.13509

Abstract

Penelitian tentang banjir dan dampaknya perlu dilakukan di Kota Bengkulu, karena banjir merupakan bencana alam yang menduduki peringkat tertinggi yaitu terjadi sebanyak 16 kali di tahun 2015, 39 kali ditahun 2016 dan 31 kali di tahun 2017 (BPBD, 2018). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dampak banjir terhadap sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Rawa Makmur, untuk mengetahui estimasi nilai kerugian ekonomi akibat banjir di Kelurahan Rawa Makmur dan untuk mengetahui persepsi masyarakat Kelurahan Rawa Makmur terhadap banjir. Penelitian ini dilakukan bulan Februari sampai Juni 2019 di Kelurahan Rawa Makmur. Metode analisis data untuk dampak sosial ekonomi dan persepsi masyarakat diidentifikasi menggunakan metode deskriptif. Estimasi nilai kerugian ekonomi akibat banjir digunakan Metode Pendekatan Harga Pasar, Opportunity Cost, dan Cost of Illness. Dampak sosial ekonomi yang timbul akibat terjadinya banjir di Kelurahan Rawa Makmur pada Bulan April 2019 berupa terhambatnya aktivitas sehari -hari masyarakat terdampak seperti bekerja dan sekolah, timbulnya penyakit, dan keru gian ekonomi. Estimasi kerugian langsung masyarakat sebesar Rp. 1.742,957,130.66, - Persepsi masyarakat Kelurahan Rawa Makmur mengenai dampak banjir adalah menimbulkan kerugian berupa terputusnya akses, kerugian kehilangan pendapatan, kerusakan harta benda dan menimbulkan penyakit. Alasan masyarakat tetap bertahan tinggal di lokasi rumah saat ini dengan alasan lokasi stra tegis, hubungan antar warga cukup baik dan status kepemilikan rumah milik sendiri/keluarga.