Abstrak: Motor induksi dapat dioperasikan sebagai generator pembangkit, tetapi harus memenuhipersyaratan yang diperlukan untuk menjadi sebuah generator, yaitu eksitasi atau penguatan medanmagnet dan putaran atau penggerak mula. Untuk motor induksi rotor sangkar, persayaratan eksitasiyang harus dipenuhi tidak dapat dilakukan secara sempurna, sehingga akan menimbulkan masalahpada pembangkitan tegangannya. Tetapi untuk motor induksi jenis rotor lilitan, kumparan rotor dapatdigunakan sebagai eksiter, sehingga akan menyerupai eksitasi pada generator sinkron. Dari hasilpengujian generator induksi dengan jenis rotor lilit, diperoleh tegangan maksimum rata-rata sebelummengalami kondisi jenuh untuk generator tanpa beban adalah 366,85 Volt fasa-fasa, dan 211,8 Voltfasa-netral. Untuk kondisi berbeban diperoleh tegangan sebesar 351,32 Volt fasa-fasa, dan 202,83Volt fasa-netral, dengan beban perfasa adalah lampu pijar 200 Watt. . Untuk kondisi berbebandiperoleh tegangan sebesar 280,01 Volt fasa-fasa, dan 161,67 Volt fasa-netral, dengan beban perfasaadalah lampu pijar 600 Watt Tegangan tersebut hanya terjadi perbedaan maksimum 7,8% daritegangan nominalnya untuk kondisi berbeban 200W dan perbedaan maksimum 26,51% dari tegangannominal untuk kondisi berbeban 600W, sehingga generator tersebut dikatakan layak digunakan tetapiterbatas pada nilai beban tertentu.Kata kunci: Generator, Rotor lilit, Motor induksi, Eksitasi