Herman Ahmad
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS BIAYA PRODUKSI ALAT PERAJANG UBI DENGAN METODE BREAK EVENT POINT Hermanto MZ; Togar P.O. Sianipar; Herman Ahmad
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 2 JULI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.36 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i2.397

Abstract

Ubi yang merupakan bahan pangan ketiga setelah padi dan jagung,dimana bahan pokok tersebut mudah rusak dan menjadi busuk dalam jangkawaktu 2 sampai 5 hari setelah panen bila tidak mendapatkan perlakuan pascapanen dengan baik. Sekarang ini banyak dijumpai penjual keripik ubi yang umumnya dibuat atau dikerjakan dirumah-rumah sebagai industri rumah tangga, artinya masih jarang sebuah pabrik besar yang khusus memproduksi keripik ubi. Untuk mendapatkan potongan keripik ubi tipis tersebut, masihjarang suatu alat mekanisme yang efisien pada proses pembuatannya. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui Harga Pokok Produksi (HPP), harga jual, dan titik impas dari analisis biaya produksi dengan metode Break Event Point (BEP) pada pembuatan alat perajang ubi. Hasil analisis menunjukkan bahwa HPP sebesar Rp. 1.334.655, harga jual Rp. 1.750.000 dengan keuntungan Rp. 415.000 untuk 1 unit produk dan BEP tercapai pada penjualan produk sebanyak 16 unit atau penerimaan dalam rupiah sebesar Rp.27.301.757.Kata kunci: break event point , harga jual, harga pokok produksi
Analisa Pelepasan Beban Pada Sistem Scada P3B Sumbagsel Dina Fitria; Ishak Effendi; Herman Ahmad
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 2 No. 1 Januari 2014
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.09 KB) | DOI: 10.52333/destek.v2i1.176

Abstract

Keandalan dan keamanan Sistem Tenaga Listrik bertujuan untuk melihatketangguhan sistem terhadap gangguan yang terjadi dan menjaga tetap beroperasi padakondisi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelepasan beban menggunakanrele frekuensi pada gardu induk wilayah PLN Palembang.Pelepasan Beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yangterganggu karena beban lebih, oleh sebab itu diperlukan beberapa pengaturan pada relefrekuensi seperti waktu tunda rele. Metodologi yang digunakan dalam menganalisa pelepasanbeban dengan bantuan SCADA yang dimonitor dinit Pengatur Beban (UPB) Sumbangsel,program software word view Simulation. Berdaasrkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa perlu diambil langkah intisipatif dalam merancang maupun tindakan perbaikan,Kata Kunci : Pelepasan Beban, Frekuensi, SCADA dengan Software World View.
PERHITUNGAN WAKTU PENJADWALAN PEMBUATAN LORI ( Studi Kasus di PT S.A.U ) Hermanto M.Z.; Togar Partai Oloan; Herman Ahmad
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 5 No. 2 JULI 2017
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.53 KB) | DOI: 10.52333/destek.v5i2.375

Abstract

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Adapun faktor yang sering mempengaruhi keterlambatan proyek seperti keterlambatan terkait material, keterlambatan terkait skill tenaga kerja, keterlambatan terkait peralatan yang tidak memadai, perencanaan yang tidak sesuai, lemahnya kontrol waktu proyek, kurangnya Koordinasi antar penanggung jawab pekerjaan, kurangnya personil dll. semakin cepat selesainya proyek maka akan meningkatkan keuntungan dalam hal waktu bagi perusahaan untuk menambah jumlah proyek dalam 1 periode, semakin banyak proyek yang bisa diambil atau dikerjakan semakin banyak pula keuntungan dalam hal keuangan bagi perusahaan.Kata kunci: metode penjadwalan proyek, work breakdown structure, metode barchart, kurva s, dan network planning.
ANALISIS PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI JENIS ROTOR LILIT SEBAGAI GENERATOR INDUKSI Rusdianto .; Herman Ahmad; M. Nefo Alamsyah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 4 No. 2 JULI 2016
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v4i2.287

Abstract

Abstrak: Motor induksi dapat dioperasikan sebagai generator pembangkit, tetapi harus memenuhipersyaratan yang diperlukan untuk menjadi sebuah generator, yaitu eksitasi atau penguatan medanmagnet dan putaran atau penggerak mula. Untuk motor induksi rotor sangkar, persayaratan eksitasiyang harus dipenuhi tidak dapat dilakukan secara sempurna, sehingga akan menimbulkan masalahpada pembangkitan tegangannya.  Tetapi untuk motor induksi jenis rotor lilitan, kumparan rotor dapatdigunakan sebagai eksiter, sehingga akan menyerupai eksitasi pada generator sinkron. Dari hasilpengujian generator induksi dengan jenis rotor lilit, diperoleh tegangan maksimum rata-rata sebelummengalami kondisi jenuh untuk generator tanpa beban adalah 366,85 Volt fasa-fasa, dan 211,8 Voltfasa-netral.  Untuk kondisi berbeban diperoleh tegangan sebesar 351,32 Volt fasa-fasa, dan 202,83Volt fasa-netral, dengan beban perfasa adalah lampu pijar 200 Watt. .  Untuk kondisi berbebandiperoleh tegangan sebesar 280,01 Volt fasa-fasa, dan 161,67 Volt fasa-netral, dengan beban perfasaadalah lampu pijar 600 Watt Tegangan tersebut hanya terjadi perbedaan maksimum 7,8% daritegangan nominalnya untuk kondisi berbeban 200W dan perbedaan maksimum 26,51% dari tegangannominal untuk kondisi berbeban 600W, sehingga generator tersebut dikatakan layak digunakan tetapiterbatas pada nilai beban tertentu.Kata kunci: Generator, Rotor lilit, Motor induksi, Eksitasi
Perancangan Sistem Pelepasan Beban Pada Pembangkit Listrik Pertamina Talisman Dengan Menggunakan Relay SR3B261FU Teguh Baruna; Herman Ahmad; Nefo Alamsyah; Yusro Hakimah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1430.728 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.22

Abstract

Abstrak: Pada sistem kelistrikan PT. Pertamina Talisman memiliki sistem pembangkitlistrik sendiri yang terdiri dari PLTG dan PLTD. Pembangkit-pembangkit ini memilikifungsi yang sangat vital yaitu mensuplai listrik kilang dan sumur minyak terutama padaunit-unit produksi.Pada saat terjadi gangguan pada salah satu pembangkit (trip genset), maka akanterjadi pelepasan beban agar pembangkit lain tidak overload dan bisa menimbulkan blackout. Pelepasan beban yang pertama adalah area di block station dimana akan mematikanpompa-pompa minyak dan air sebagai prioritas pertama. Pelepasan beban kedua ditujukankepada MCB di area Hiline 3 yg akan mematikan sumur dengan produksi yang rendah.Sedangkan pelepasan beban ke tiga adalah area Hiline 2 untuk jumlah produksi yang sedang.Relay SR3B261FU akan mengatur sistem pelepasan beban dimana apabila terjadi trip padapembangkit 310 kW maka waktu yg dibutuhkan untuk mengembalikan frekuensi ke posisinormal 50 Hz adalah 2,2 detik.Apabila terjadi trip pada pembangkit 484 kW, waktu yang dibutuhkan untuk kembali kefrekuensi normal adalah 2,6 detik. Jika terjadi trip pada pembangkit 725 kW waktu yangdibutuhkan untuk kembali ke 50 Hz adalah 4,4 detik. Sedangkan jika terjadi trip padapembangkit 1050 kW yang merupakan pembangkit paling besar, waktu yang dibutuhkanuntuk kembali ke 50 Hz adalah 13,4 detik.Kata kunci: Pelepasan beban, Relay SR3B261FU, Frekuensi.
AUDIT ENERGI LISTRIK PADA SISTEM KELISTRIKAN Letifa Shintawaty; Herman Ahmad; Harry Gunawan
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 10 No. 2 Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v10i2.946

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat intensitas penggunaan energi listrik melalui audit energi dan mencari dan melakukan langkah – langkah konservasi penghematan energi yang sesuai dengan sistem kelistrikan Pada sistem penerangan sebelum dilakukan konservasi daya terpakai sebesar 4836 kWh dapat dihemat sebesar 2418 kWh sebesar 16% dan AC sebelum dilakukan konservasi 25.171 kWh dihemat sebesar 22.810 kWh dengan persentasi 9%. Nilai intensitas energi yang terhitung memenuhi tabel standard nilai IKE yaitu sangat efisien dan penggunaan suhu thermostat pada beban Air Conditioner (AC) adalah 16-280C, dimana ambang batas nyaman suatu suhu ruangan berkisar 54-670C. Langkah penghematan yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi daya lampu dan mematikan lampu dan AC ketika ruangan sedang tidak digunakan.Kata kunci: audit, energi listrik
PERHITUNGAN RELE JARAK SEBAGAI PROTEKSI PADA PENGHANTAR SUTET 500 KV – MUARAENIM KE GITET 500KV NEW AUR DURI PT. PLN (Persero) UIP SUMBAGSEL Herman Ahmad; Letifa Shintawaty; Salma Amatullah
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 11 No. 1 Januari 2023
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v11i1.1025

Abstract

Abstrak: Saluran Udara Tegangan Tinggi yang direncanakan akan dibangun di Sumatera Selatan adalah SUTET 500 kV Muara Enim ke GITET 500 kV New Aur Duri yang beroperasi menggunakan 2 Set Inter Bus Transformator (IBT) 2 x 500 MVA. Sebagai salah satu proteksi dalam pengoperasian maka akan dipasang Rele Distance pada GITET 500 kV Muara Enim tersebut. Dalam pengoperasian Rele Distance tersebut diperlukan perhitungan nilai setting Rele Distance agar tidak terjadi kegagalan proteksi pada Penghantar. Untuk melakukan settingan Rele distance dibutuhkan data-data untuk perhitungan seperti data penghantar, rasio CT dan PT. Transformator yang terpasang memiliki daya sebesar 500 MV A. Dengan data yang diperoleh kita dapat melakukan perhitungan guna mendapatkan nilai setting Rele Distance. Berdasarkan hasil perhitungan besarnya arus hubung singkat pada saluran transmisi SUTET 500 kV Muara Enim - New Aur Duri dengan panjang saluran 271,376 km didapatkan hubung singkat satu fasa ke tanah sebesar 7.374,96, arus hubung singkat dua fasa sebesar 4.382,767 A dan arus hubung singkat 3 fasa sebesar 4.456,71 A. Setting Rele distance/ jarak yang didapatkan dengan nilai arus hubung singkat satu fasa ke tanah setelah diturunkan dengan arus trafo didapatkan nilai 1,84 A. Dari hasil perhitungan nilai arus hubung singkat yang didapat dan spesifikasi Rele, maka Rele yang akan dipasang sebesar 5 A.Kata kunci: setting rele, rele distance, proteksi