Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRENT BIOTIC INDEX (TBI) MAKROZOOBENTOS PADA PERAIRAN LOTIK DI SEKITAR TALAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN Lisdari Hotifah; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.821

Abstract

Penelitian ini berjudul “Trent Biotic Index (TBI) Makrozoobentos  pada Perairan Lotik di Sekitar Talaga Remis Kabupaten Kuningan”. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keberadaan makrozoobentos sebagai salah satu biota air yang termasuk sebagai bioindikator terhadap pencemaran air dengan menggunakan pendekatan biologi Trent Biotic Index (TBI). Metode penelitian ini adalah deskriptif yang memberi gambaran tentang kualitas perairan lotik sekitar Talaga Remis dengan TBI untuk setiap stasiun dengan populasi semua makrozoobentos air pada perairan lotik di sekitar Talaga Remis Kabupaten Kuningan dan sampel yang digunakan adalah makrozoobentos yang diambil dengan pemasangan perangkap atau jaring/surber di empat stasiun yang telah ditentukan. Data hasil penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dalam penyajian tabel identifikasi makrozoobentos dan nilai indeks biotiknya. Hasil pengukuran nilai DO pada stasiun I adalah 9.5 ppm, stasiun II dan III masing-masing adalah 8.5 ppm, dan stasiun IV adalah 8.7 ppm. Sedangkan untuk nilai BOD pada stasiun I bernilai 0.71, stasiun II dan III masing-masing bernilai 0.61, dan stasiun IV bernilai 0.63. Jenis makrozoobentos yang paling banyak ditemukan pada stasiun I adalah Planaria, stasiun II adalah Serratella, stasiun III adalah Hydropsyche dan Planaria, dan stasiun IV adalah Polypedilum. Sedangkan untuk hasil perhitungan TBI didapatkan nilai untuk stasiun I adalah V yang memiliki nilai BOD paling tinggi, sedangkan stasiun II,III, dan IV adalah IX karena memiliki nilai BOD lebih rendah dibandingkan dengan stasiun I. Nilai BOD lebih tinggi pada stasiun I dikarenakan berdekatan dengan perairan lentik (menggenang) telaga dimana tidak ada arus sehingga polutan yang masuk ke dalam perairan akan tetap terkumpul di sekitar perairan tersebut. Dengan nilai TBI yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan lotik sekitar Talaga Remis masih belum tercemar berat oleh bahan organik. Hal ini disebabkan karena tidak adanya aktivitas manusia yang dapat menyebabkan tercemarnya perairan lotik sekitar Talaga Remis seperti pembuangan limbah. Pencemaran air masih secara alami dan terbatas dari aktivitas pengunjung yang datang ke Talaga Remis.Kata kunci : Trent Biotic Index (TBI), Makrozoobentos, Perairan Lotik, Kualitas air, Talaga Remis
KEANEKARAGAMAN PHYTOPLANKTON DI SITU BALONG KAMBANG DESA PASAWAHAN KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN Nadea Novasaraseta; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.806

Abstract

Phytoplankton dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas air. Penelitian tentang Keanekaragaman phytoplankton di Situ Balong Kambang Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman phytoplankton sebagai bioindikator kualitas air. Penentuan stasiun pengambilan sampel phytoplankton menggunakan metode sampling sistematis dan penghitungan populasi ikan dewa dengan menggunakan metode kuadran.  Peneliti menetapkan 5 stasiun. Parameter fisika-kimia yang di ukur adalah kecepatan arus, intensitas cahaya, suhu, DO, BOD, dan pH. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam indeks biologi, seperti indeks keanekaragaman, indeks dominansi, indeks keseragaman, dan indeks kelimpahan. Hasil identifikasi phytoplankton ditemukan 27 genus dari 4 divisi utama yaitu Chlorophyta (10 genus), Cyanophyta (3 genus), Bacillariophyta (12 genus), dan Cyanobacteria (2 genus). Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar antara 2,33 - 2,61 berarti komunitas biota dalam keadaan sedang. Kelimpahan phytoplankton (N) berkisar antara 1191 sel/liter sampai 623 sel/liter yang tergolong rendah. Indeks Keseragaman (J) berkisar antara 0,69 - 0,76 yang berarti memiliki nilai keseragaman stabil. dan Indeks Dominansi berkisar antara 0,11 - 0,13 berarti dari semua spesies di stasiun tidak ada yang mendominansi. Hasil analisis regresi linier sederhana kelimpahan phytoplankton dengan kelimpahan ikan dewa tidak signifikan, begitupun dengan nilai parameter fisika-kimia dengan keanekaragaman phytoplankton karena nilai Fhit Ftab.Kata Kunci : Keanekaragaman Phytoplankton, Kualitas air, Indeks Biologi, Perairan Balong Kambang
PERAN GENDER DAN KESADARAN METAKOGNITIF SISWA SMA DI KABUPATEN KUNINGAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI Wawan Hermawan; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i2.904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gender dan kesadaran metakognitif siswaSMA terhadap hasil belajar kognitif biologi. Penelitian menggunakan metode survey denganpopulasi adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten kuningan yang melaksanakankurikulum 2013. Sampel penelitian sebanyak 253 siswa dengan teknik cluster randomsampling. Instrumen penelitian adalah angket MAI (Metacognitive Awareness Inventory) untukmengetahui tingkat kesadaran metakognitif. Analisis data untuk mengetahui pengaruh genderdan kesadaran metakognitif terhadap hasil belajar menggunakan regresi linier berganda.Distribusi frekuensi setiap variabel di analisis menggunakan deskriptif frequencies. Analisisperbedaan rata- rata hasil belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan mengunakan Ttest.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; 1) tidak ada pengaruh gender terhadap hasilbelajar biologi siswa 2) terdapat pengaruh kesadaran metakognitif terhadap-hasil belajarbiologi dan 3) terdapat pengaruh gender dan kesadaran metakognitif secara bersama-samaterhadap hasil belajar biologi.Kata kunci: gender, kesadaran metakognitif, dan hasil belajar biologi
Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Gula dan Ekstrak Kulit Buah Naga Terhadap Kualitas Nata de leri Ajeng Priyani; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Journal of Natural Sciences Vol 4, No 2 (2023): Journal of Natural Sciences Juli
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v4i2.400

Abstract

Waste that can be utilized into a product that has economic value. By utilizing rice washing waste water and dragon fruit skin waste, it can be used as a fermented food product called Nata de leri. This study aims to determine the effect of adding various types of sugar and dragon fruit peel extract on the quality of Nata de leri. The method of this study was a randomized factorial block design (RAKF) which consisted of two treatment factors, namely various types of sugar, namely granulated sugar, palm sugar and artificial sweeteners, then the second treatment factor was the addition of dragon fruit peel extract with three levels (15%, 25% and 50). %). The results of the study were analyzed using the thickness test, then continued Duncan's test and obtained a different notation which meant that it was significantly different from the Friedman test. In the Friedman test the texture quality and taste quality did not have a significant effect, while the color quality had a significant effect because Fcount more than Ftable until H1 acceptable. The best quality obtained was the Nata de leri treatment with the addition of granulated sugar and 50% dragon fruit peel extract (A2B3) with the highest average organoleptic test results. So that it can be used as a recommendation for processed products that have economic value.
Pengaruh Variasi Formulasi Campuran Daun Kelor dan Serai Dapur Terhadap Mutu Kombucha (Mocy) Tedi Tedi; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Journal of Natural Sciences Vol 4, No 2 (2023): Journal of Natural Sciences Juli
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jonas.v4i2.395

Abstract

The abundant moringa and lemongrass plants can be used to make Kombucha products. By utilizing Moringa leaves and lemongrass which are fermented by Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY) to become Kombucha. This study aims to determine the effect of variations in the formulation of a mixture of Moringa leaves and lemongrass on the chemical characteristic quality of Total Titrated Acid (TAT), presence of flavonoids, and organoleptic quality. This research is a quantitative research. The results of the study were the TAT value of formulation 1 (0.454%), formulation 2 (0.432%), formulation 3 (0.445%), and control (0.54%). The results of the analysis showed that variations in the formulation of a mixture of moringa leaves and lemon grass had no significant effect on the TAT value of Kombucha with F Count (0.93) F Table 5% (3.10). Flavonoids in Kombucha were tested qualitatively by 3 reagents seen from the color change. At 10% NaOH it showed a yellow brown color, 1% AlCl3 reagent was yellow, and H2SO4 reagent was pale yellow to yellow brown, and all samples showed positive results for the presence of flavonoids. Organoleptic assessment with color results X²r count (6.03) X²r table 1% (6.250), aroma X²r count (11.47) X²r table 5% (7.810), taste X²r count (18.91) X²r table 5 % (7,810). So that the variation in formulation has a significant effect on aroma and taste, but not on the color of Kombucha moringa leaves and lemon grass.