Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMAS KAMPUS TELUKDALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING SARUMAHA, ROHPINUS
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 3 No 1 (2018): Vol.3. No. 1. Januari 2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.7 KB)

Abstract

Proses pembelajaran yang tidak melibatkan intelektual-emosional siswa melalui asimilasi dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman langsung dalam membentuk keterampilan, penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan rasa respect siswa selama pembelajaran berlangsung berakibat fatal pada proses membangun kemampuan pemahaman konsep siswa terlebih  lagi dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing yang bertujuan untuk: (1) meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa (2) meningkatkan aktivitas siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yangterdiri dari tiga siklus yaitu siklus I, II dan siklus III serta dilaksanakan di SMASwasta Kampus Telukdalam. Subjek Penelitian kelas XI-MIA-B Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 28 orang. Objek pada penelitian ini adalah peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dan peningkatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terjadi peningkatan kemampuan pemahanan konsep  matematis siswa dari siklus I, siklus II ke siklus III yaitu pada siklus I terdapat 45% siswa yang mengikuti tes dikategorikan cukup dengan rata-rata nilai secara klasikal 34,10 dan meningkat pada siklus II menjadi 70% siswa dikategorikan tinggi dengan rata-rata nilai secara klasikal 60,53 serta meningkat pada siklus III menjadi 89% siswa dikategorikan tinggi dengan rata-rata nilai secara klasikal 81,42; (2) Terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I, sklus II ke siklus III dimana siswa semakin aktif pada proses pembelajaran. Peneliti menyarankan agar model pembelajaran penemuan terbimbing digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sekolah menengah atas.
IDENTIFIKASI HOMBO BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DITINJAU SECARA MATEMATIS Rohpinus Sarumaha; Efrata Gee
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.689 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i1.3163

Abstract

Kebudayaan merupakan wujud dari norma, nilai dan adat istiadat berperan penting pada dunia pendidikan secara khusus dalam pembelajaran matematika. Nias Selatan yang kaya akan budaya dapat menjadi referensi bagi guru matematika untuk menciptakan media pembelajaran. Kebudayaan yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai media pembelajaran matematika yaitu budaya “hombo batu”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hombo batu dan mendeskripsikan konsep matematika yang terdapat di dalamnya sehingga dapat digunakan sebagai media pembalajaran matematika. Pendekatan Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Fokus penelitian ini adalah budaya hombo batu di Kabupaten Nias Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, hombo batu memiliki 4 konsep-konsep matematika secara umum yaitu konsep limas persegi panjang terpancung masing-masing titik sudut, rusuk, sisi atau bidang, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal, persegi panjang, trapesium, jaring-jaring, luas permukaan dan volume; konsep kesebangunan masing-masing sebangun dan kongruen; konsep geometri transformasi masing-masing refleksi dan dilatasi; serta konsep pola bilangan, sehingga budaya hombo batu dapat dijadikan sebagai media pembelajaran matematika.Kata Kunci: Hombo batu; konsep matematika; media pembelajaran matematika.  AbstractCulture is the realization of norms, values, and customs that takes important role in education field particularly in the learning of mathematics. South Nias with rich cultures can become reference for mathematics teacher to create media of learning. The very interesting culture that can be used as the media of learning of mathematics is culture which named “hombo batu”. This research aims at identifying hombo batu and describing the mathematics concept that found within it so it can be used as the media of learning of mathematics. This research is designed in qualitative research design through ethnography research approach. The focus of this research is culture “hombo batu” in South Nias Regency. The techniques of data collection that used are observation, intervew and documentation. Based on the results of research and discussion, hombo batu has four mathematical concepts in general, they are truncated rectangular pyramid off at each corner points, edges, side or field, diagonal side, diagonal space, rectangle, trapezoid, nets surface area and volume; the similarities are congruent and congruent respectively, the transformation geometry of each reflection and dilatation, and number patterns, so that the hombo batu culture can be used as a medium for learning mathematics.Keywords: Hombo batu; mathematical concepts; media of learning of mathematics.
Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Siswa Melalui Bimbingan Belajar dan Lomba Cerdas Cermat Di Desa Simandraolo Rohpinus Sarumaha; Yohanna Theresia Venty Fau
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.844 KB) | DOI: 10.54259/pakmas.v1i2.108

Abstract

The COVID-19 outbreak had a major impact on the world of education, so the government decided to conduct online learning as an effort to break the chain of the spread of Covid-19. Online learning involves elements of technology and experiences obstacles when learning, including the network is not smooth, lack of knowledge, to the lack of student participation when learning online. This has an impact on student learning outcomes. Elementary schools in Simandraolo Village conduct online learning, especially mathematics, most students have difficulty in performing arithmetic operations such as addition, subtraction, multiplication and division of integers and fractions. Based on these problems, it is necessary to conduct tutoring activities for students so that students can be helped in overcoming the problems they experience and carry out Smart Contest activities so that students are more motivated in learning. This activity is divided into several stages as follows: preliminary stage, action stage, final stage. Based on the tutoring activities and the quiz competition, it can be concluded that students' difficulties can be overcome by conducting tutoring and quiz competitions. Based on this service activity, it is recommended that students be more active in learning. Doing exercises that are continuous and repeated so that the concepts of integer and fractional operations can be permanently embedded in the mind.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEPGEOMETRI TRANSFORMASI REFLEKSI SISWA KELAS XII-IPA-B SMA KAMPUS TELUKDALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERYLEARNING BERBANTUAN MEDIA KERTAS MILIMETER ROHPINUS SARUMAHA; Darmawan Harefa; Maria Magdalena Zagoto
Jurnal Education and Development Vol 6 No 1 (2018): Vol.6.No.1.2018
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3072.158 KB) | DOI: 10.37081/ed.v6i1.668

Abstract

The learning process that is dominated by the teacher and that does not involve students in understanding mathematical concepts will make students get difficulties to interpret the concept with their own sentences, moreover in linking each mathematical concept in problem solving. The purpose of this research was to improve the learning process and to improve the ability to understand geometric concepts of reflection transformation of students of Class XII IPA B of SMA Swasta Kampus through discovery learning model assisted by millimeter block media. The type of research used was Classroom Action Research, with 4 (four) stages, namely planning, action, observation and reflection. Based on the results of the research, the students' ability in understanding mathematical concepts showed the improvement where the students easily found geometric concepts of reflection transformation with simple experiments and were able to solve mathematical problems through discovery learning model with the average score was 89.5 from the test given in last cycle. Based on that finding, the researcher suggests that discovery learning model can be used as a solution to improve students' understanding of the ability of concepts. Teachers should use and design appropriate learning media in teaching certain material so students can easily understand the concepts being studied.
UPAYA MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM OPERASI PERKALIAN DENGAN METODE LATIS DI KELAS VII SMP NEGERI 1 LUAHAGUNDRE MANIAMOLO TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020 Rohpinus Sarumaha; Tekiur Ge’e
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.131 KB) | DOI: 10.37081/ed.v8i2.1662

Abstract

Salah satu operasi dalam bilangan yang harus dikuasai peserta didik adalah operasi perkalian bilangan. Operasi perkalian bilangan merupakan topik yang sulit dipahami sebagian peserta didik khususnya perkalian multidigit atau angka banyak. Untuk itu, perlu upaya untuk mengatasi kesulitan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara mengatasi kesulitan siswa pada operasi perkalian dan Untuk mendeskripsikan penerapan metode latis pada materi bilangan. Subjek pada penelitian ini adalah kelas VII dan objek dalam penelitian ini adalah kelas VII-D. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang di gunakan, (a) Lembar Observasi Guru dan Siswa, (b) Lembar Panduan Wawancara, (c) Dokumentasi, (d) Catatan Lapangan, (e) Hasil Belajar. Jumlah siswa sebanyak 30 orang, 14 siswa laki-laki, dan 16 siswa perempuan. Berdasarkan hasil penelitian, siswa yang mendapat nilai adalah 86,67%, maka dapat disimpulkan bahwa metode perkalian latis dapat mengatasi kesulitan siswa pada operasi perkalian. Melalui penelitian ini, hendaknya guru menggunakan metode perkalian latis dalam mempelajari operasi perkalian bilangan, senantiasa membimbing siswa sehingga bisa melakukan operasi perkalian bilangan dengan baik, serta siswa di harapkan untuk mempraktikkanya sampai menjadi mahir dan terampil dalam mengerjakan operasi perkalian bilangan khususnya perkalian angka banyak/multi digit.
MISKONSEPSI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII DI DESA IDALA JAYA HILISIMAETANO TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Risniatman Dachi; Rohpinus Sarumaha
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.697 KB)

Abstract

Miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan masalah sering terjadi karena kesalahan konsep siswa dalam penyelesaian soal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui miskonsepsi siswa danmendeskripsikan miskonsepsi siswa.Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Sumber informan yaitu: siswa kelas VIII di Desa Idala Jaya Hilisimaetano dengan jumlah 14 orang. Teknik analisis data yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Teknik pengumpulan data yaitu: tesdan wawancaratidak terstruktur. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperolehjenis-jenis miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel yaitu: 1) miskonsepsi siswa dalam memahami soal, membuat model matematika, menentukan metode penyelesaian soal, dan menentukan jawaban akhir. 2) Miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal terlihat pada tabel 4.2. Dimana persentase miskonsepsi siswa yang paling tinggi terdapat pada memahami soal sebanyak 60% dan merencanakan penyelesaian soal sebanyak 17,14%. Sedangkan persentase terendah terdapat dalam menyelesaikan perencanaan dan penarikan kesimpulan, dengan persentase sebanyak 1,43%. Peneliti menyarankan agar kemampuan pemahaman konsep siswa lebih di utamakan dalam memahami permasalahan sistem persamaan linear dua variabel.
Peningkatan Jiwa Wira Usaha Masyarakat Lolomoyo Secara Mandiri Melalui Praktik Pengembangan Usaha Tempe Rohpinus Sarumaha
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2021): Oktober 2021 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3605.04 KB) | DOI: 10.25008/altifani.v1i4.176

Abstract

Masalah yang dialami oleh masyarakat desa Lolomoyo adalah kemampuan warga desa yang rendah dalam mengolah hasil taninya terutama kacang kedelai sehingga hasil taninya bisa lebih bernilai ekonomi tinggi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberi pelatihan bagi warga desa Lolomoyo agar mampu mengolah hasil taninya sendiri dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berwirausaha secara mandiri. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah melakukan kegiatan penyuluhan sekaligus pelatihan bagi masyarakat desa Lolomoyo. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah disertai dengan diskusi dan kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode praktek secara langsung. Kegiatan ini mendapat sambutan dan respon yang positif dari berbagai pihak terutama kepala desa Lolomoyo, aparat desa dan peserta penyuluhan, terbukti dengan keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan ini dengan tidak meninggalkan tempat sebelum waktu penyuluhan berakhir, serta mampu membuat tempe dengan baik dan sehat dengan hasil yang sangat memuaskan. Kegiatan pengabdian ini kiranya dapat ditingkatkan lagi terutama dalam penggunaan teknologi sederhana untuk pertanian.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTs TELUKDALAM Rohpinus Sarumaha
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.591 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i3.4187

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kemampuan yang dikehendaki untuk dimiliki siswa setelah mempelajari matematika. Selain kemampuan pemecahan masalah, siswa juga perlu memiliki kemandirian belajar yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan pada materi pola bilangan dan kemandirian belajar matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Telukdalam T.P 2021/2022 yang berjumlah 51 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes, wawancara dan angket. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa tergolong sangat rendah karena seluruh siswa tidak mampu menyelesaikan permasalahan matematika pada materi pola bilangan, tidak memahami permasalahan, tidak mampu mengembangkan konsep matematika yang dimiliki, menjawab permasalahan tanpa rencana strategi yang tepat, tidak mampu memahami pola bilangan dari konfigurasi objek. Sedangkan kemadirian belajar siswa tergolong baik dimana siswa memiliki kemandirian yang baik dari semua aspek. Peneliti menyarankan agar siswa siswa lebih kreatif saat proses pembelajaran, guru perlu melakukan refleksi dengan mempertimbangkan indikator pencapaian kompetensi yang mengarah pada kemampuan pemecahan masalah serta mendampingi siswa yang mengalami kesulitan saat menyelesaikan masalah.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SPLDV DI KELASVIII SMPN 3 MANIAMOLO TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021 Karolus Sanononi Sarumaha(1); Rohpinus Sarumaha(2); Efrata Gee(3)
Afore : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2022): AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.414 KB)

Abstract

This research is motivated by the importance of having mathematical communication skills in the material of a two-variable linear equation system. This study aims to describe mathematical communication skills and determine the factors that affect the mathematical communication skills of eighth grade students of SMPN 3 Maniamolo on SPLDV material. This research uses qualitative research with descriptive research approach. The informants of this research were students of class VIII of SMPN 3 Maniamolo as many as 37 students. The data were analyzed by the steps of data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research instrument used was a test of students' mathematical communication skills and interviews. The research findings show that: (1) in general, the communication skills of class VIII SMPN 3 Maniamolo students are in the medium category, there are 4 students (10.81%) in the high category, 22 students (59.46%) moderate, and 11 students (29 ,73%) in the low category. The percentage of students' communication skills on each indicator, namely, Written Text (33.00%), Drawing (36.41%), and Mathematical Expressions (14.44%). (2) Factors that influence students' mathematical communication skills are: students' interest in learning mathematics, basic knowledge of mathematics, mastery and understanding of students' concepts of material, activeness of students in learning mathematics and teachers. Through this research, the researcher suggests that students' mathematical communication skills should be further improved by practicing math problems related to mathematical communication.
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA PADA MATERI TRANSFORMASI SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 LAHUSA TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021 Syukur Hati Ziliwu(1); Rohpinus Sarumaha(2); Darmawan Harefa(3)
Afore : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2022): AFORE: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.903 KB)

Abstract

This research is motivated by the low ability of students’ mathematical connection in the transformation material. This study aims to describe students’ mathematical connection abilities, especially in the transformation material. This research uses qualitative research with descriptive research approach. The informants of this study were students of class XI SMK Negeri 1 Lahusa totaling 20 students. The data were analyzed by the steps of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research instrument used was a test of students’ mathematical connection abilities with interviews. Based on the results of the research and discussion, the researchers concluded that class XI sudents of SMK Negeri 1 Lahusa have mathematical connection abilities in the low category. The findings of the study showed that: students did not understand the concept of transformation, students did not understand the relationship between the concept transformation and other mathematical topics, such as linear equations of one variable and staright line equations, students were unable to find the relationship between transformation completion procedures and other mathematical materials, and students were unable to apply concepts in everyday life and in other fields of science. This is because students do not understand the problem, students are confused in choosing the right completion procedure, and the lack of accuracy of students in performing mathematical calculation operations so that calculation errors often occur. Through this research, it is suggested that students mathematical connection abilities be further improved by in creasing regular practice on questions related to mathematical connections