The birth of a region originates in the optimal location decision of individualfirms. Factors that affect the optimal location of individual firms are transferorientation (resources and market), and local input-orientation [energy, labor, intermediate inputs (localization economies & urbanization economies), amenities/qualityof life, local public' services, taxes, government incentives, local business climate,site costs and national political climate & stability]. Once the optimal location of eachindividual firm has been determined, the next development is to what extent it canunder price and sell its product. The extent of the market constitutes a market area:When each of all other firms producing the same products, has possessed its ownmarket area, those firms have formed the location pattern dominated by dispersion. Inthis way, market areas have been established. When all other firm's producingdifferent products /services can also under price and sell their products in each oftheir market areas, each market area becomes a region or a city, depending which onehas more population density. Each market area grows even more into a region or acity when all other firms producing different products (substitutes and/orcomplementary) , chooses to locate in each market area. This makes up the secondlocation pattern dominated by cohesion (agglomeration). From the viewpoint of thelocation theory, a region has firms engaged in all kinds of relationships of economicactivities: vertical, horizontal, and complementary, and all kinds of linkages: forwardand backward. Based on this, a region develops. During its process of development, aregion may succeed or fail. When it fails, it can be corrected by both local and centralgovernments by adopting appropriate regional policies oriented first to the microfoundation and then to the macro foundation of the development process of theregion.Seperti dalam ekonomi makro, diakui pentingnya landasan mikro, sehinggakebijakan makro dapat lebih tepat dan efektif (Branson, 1990). Demikian pula dalamEkonomi Regional dikenal dan diakui pentingnya landasan mikro (Hoover &Giarratani,1984, Blair, 1991, O'SulIivan, 1996). Landasan mikro yang dimaksuddalam Ekonomi Regional adalah teori lokasi. Oleh karena itu, mempelajari EkonomiRegional hendaknya didahului dulu dengan topik atau bab tentang lokasi suatuaktivitas ekonomi (aspek mikro) di mana diuraikan bagaimana tumbuhnya suatudaerah dimulai ketika suatu aktivitas ekonomi berupa aktivitas produksi atau aktivitasmanufaktur atau aktivitas jasa semula menetapkan lokasi optimalnya berdasarkanorientasi transportasi, kemudian berubah lokasinya berdasarkan orientasi lain yanglebih baik, dan seterusnya yang akhirnya berakibat dengan munculnya suatu wilayahatau daerah.Pentingnya landasan mikro adalah agar pengambil keputusan (pemerintahpusat atau pemerintah daerah) jangan sampai mengambil kebijakan daerah yang salahdan fatal dalam perencanaan daerah dan dalam penentuan wilayah-wilayah dalamsuatu negara yang lebih berorientasi pada faktor ekonomi dari-pada faktor nonekonomi {nodal regions vs. homogeneous regions/administrative regions). Apalaginegara kita sedang mengalami reformasi yang juga menuntut dihidupkannya otonomidaerah sehingga pemerintah pusat harus akurat dan tepat dalam merumuskankebijakan daerah agar mendapat dukungan rakyat yang makin kritis dan yang sedangmembangun ekonominya sebagai ganti ekonomi konglomerat yang telah membawaekonomi Indonesia terpuruk dalam krisis ekonomi dan moneter. Denganmemperhatikan landasan mikro, kebijakan daerah tidak lagi datang dari atas tanpamemperhatikan perilaku pelaku-pelaku ekonomi individual (pembentukan daerahadminitratif spt, propinsi, kabupaten, kecamatan), tetapi kebijakan daerah yangberorientasi pada prinsip ekonomi, motif ekonomi dan aspirasi para pelaku ekonomiindividual.Tujuan dari makalah ini adalah untuk meminta perhatian kembali ataumemperjelas atau mengingatkan/menyadarkan kembali bagaimana suatu aktivitasekonomi (mikro) yang berprinsip ekonomi dalam rangka mencapai hasil optimalnya(keuntungan maksimumnya) harus mengambil keputusan lokasi optimalnya dan bilasekelompok aktivitas-aktivitas ekonomi itu berbuat hal yang sama (dispersion) dan secara bersama menempati lokasi yang sama (aglomerasi) dalam jangka panjang akan menimbulkan pertumbuhan suatu daerah umumnya dan kota khususnya.