Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Environmental Management Accounting (EMA) Pada Unit Urea PT. Petrokimia Gresik Evi Kurniati; Alexander Tunggul Sutan Haji; Anastasia Puji Renaningtyas
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.929 KB)

Abstract

 Kegiatan industri telah tumbuh dan berkembang pesat yang mana akan memberi dampak langsung terhadap lingkungan sekitarnya. Dunia industri berfokus pada maksimalisasi laba dan peningkatan efisiensi sehingga terkadang aspek-aspek lingkungan terabaikan. Dalam melakukan upaya pengelolaan lingkungan harus didukung dengan sistem akutansi yang baik. Enviromental Management Accounting (EMA) merupakan metode yang berperan membantu stakeholder dalam mengambil keputusan mengenai investasi pengendalian dampak lingkungan, membangun budaya mengurangi polusi dan minimalisasi limbah dalam industri, serta meningkatkan efisiensi ekonomi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan kinerja ekonomi dan kinerja lingkungan berdasarkan data-data perusahaan yang ditinjau dari data Akutansi Alur Bahan dan Energi (MEFA) dan Akutansi Biaya Lingkungan (ECA). Data yang diolah pada MEFA digunakan untuk membuat indikator kinerja lingkungan, dan data ECA digunakan untuk membuat indikator kinerja finansial. Dari hasil penelitian selama 3 bulan didapatkan data MEFA berupa indikator kinerja lingkungan telah mencapai 99,8%. Hasil data ECA berupa indikator kinerja ekonomi telah mencapai 63,3%. Analisis eco-efficiency menunjukkan bahwa efisiensi kinerja lingkungan dan kinerja ekonomi berada pada batas high performance, karena melebihi nilai tengah 50%.Kata kunci: ECA, eco-efficiency, EMA, MEFAABSTRACTIndustrial activity has been growing and developing rapidly that can give direct effect to environmental health. Some industries only maximize the profit and forget the side effect of production activity. Environmental management should be support by accounting management. EMA is kind of method that help stakeholder to take decision about infestations control, environmental effect, reduce pollution and waste, also increasing economic efficiency Methods that used in this research were descriptive-quantitative with describing the economic and environmental performance by industrial management accounting of material flow (MEFA) and environmental cost accounting (ECA). MEFA used to make environmental performance indicator and ECA used as data to make economic performance indicator. The result shown that MEFA at 3 months reach about 99,8% and ECA reach 63,3%. The eco efficiency analyzed that environmental and economic performance at limit of high performance. Keywords: Keywords: ECA, ecco efficiency, EMA, MEFA
Efisiensi Removal Fosfat (PO43-) Pada Pengolahan Limbah Cair Laundry dengan Fitoremediasi Kiambang (Salvinia natans) Andini Eka Nurfita; Evi Kurniati; Alexander Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.183 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2017.004.03.3

Abstract

Industri kecil laundry merupakan salah satu industri yang paling cepat berkembang. Air limbah laundry sendiri memiliki kandungan fosfat dalam deterjen yang digunakan, fosfat dari deterjen pun mampu mencemari lingkungan dengan kontribusi phosphate loading 25 - 30 %. Pada badan air, kandungan fosfat yang berlebihan akan menyebabkan penurunan kualitas air dan terjadinya eutrofikasi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meminimalisir kadar fosfat pada air limbah laundry sebelum dibuang ke badan air yaitu fitoremediasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi tanaman kiambang dalam menyerap kandungan fosfat pada limbah cair laundry sehingga kandungan fosfat (PO43-) pada limbah cair laundry menurun. Analisa data pada penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan probabilitas 5% dan menghitung efisiensi removal fosfat. Pengaruh massa tanaman kiambang pada limbah cair industri laundry yaitu terdapat penurunan nilai fosfat yang signifikan antara variasi perlakuan. Penurunan nilai fosfat pada limbah cair terbesar terjadi pada perlakuan tanaman dengan berat total 20 gram. Pada hari ke-3 pengamatan kadar fosfat menurun sebesar 33,5 % dan pada hari ke-7 pengamatan kadar fosfat menurun sebesar 93 %.
Efektivitas Kacang Babi (Vicia Faba) dalam Menurunkan Kadar Kromium Total dan Total Suspended Solid (TSS) pada Industri Penyamakan Kulit Evi Kurniati; Bambang Suharto; Rike Ardhinissa
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.597 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.01.2

Abstract

Pembangunan industri terfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengesampingkan kebutuhan mendatang yang mana hal ini dikaitkan dengan kelestarian dan kesehatan lingkungan alam. Industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri yang sering dipermasalahkan karena limbahnya mengandung kromium dan bahan organik maupun inorganiknya. Proses koagulasi ini merupakan proses efektif untuk menurunkan kadar kromium dan padatan tersuspensi yang ada pada limbah cair penyamakan kulit. Kacang babi (Vicia faba) memiliki daya koagulan yang tinggi, Vicia faba dikenal memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu berkisar 20-25%. Titik pengambilan dari sampel limbah ini berada pada unit proses tanning. Sampel dilakukan pengujian bertingkat, yaitu dilakukan koagulasi sebanyak dua kali. Koagulasi pertama diberi suspensi Vicia faba sebanyak 12% lalu hasilnya diendapkan terlebih selama 24 jam. Koagulasi kedua, diberi konsentrasi suspensi Vicia faba yang berbeda sebanyak 6 level yaitu 8%; 10%; 12%; 14%; 16% dan tanpa tambahan koagulan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial tunggal. Parameter yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kadar kromium total dan Total Suspended Solid (TSS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya koagulan dari suspensi Vicia faba mampu menurunkan kadar krom total sebesar 55% dan kadar TSS sebesar 67%. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya koagulan dari suspensi Vicia faba mampu menurunkan kadar kromium total sebesar 55% dan TSS sebesar 67% pada suspensi Vicia faba 16%.
Evaluasi Design Instalasi Pengolahan Air Limbah Pada PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung Okta Kurnia Sari; Evi Kurniati; Bambang Rahadi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.714 KB)

Abstract

ABSTRAK  PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan marmer di daerah Tulungagung. Perusahaaan ini terletak di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung yang merupakan perusahaan pertambangan pertama sekaligus pertambangan terbesar yang ada di Indonesia.. Industri ini berdiri sejak tahun 1962 dengan melayani permintaan produksi batu marmer di seluruh Indonesia. Penelitian mengenai evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada di PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung dilakukan mulai bulan Desember 2016 sampai bulan Februari 2017. Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel dan analisis kondisi eksisting, kemudian dilakukan pengujian sampel. Hasil dari pengujian sampel yang meliputi parameter pH, COD, TSS dan kesadahan kemudian dilakukan perhitungan dan perbandingan dengan baku mutu menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur No.72 Tahun 2013 sehingga evaluasi kinerja unit IPAL dapat dilakukan. Hasil penelitian mengenai evaluasi IPAL ini didapatkan didapatkan data debit rata-rata pada unit bak sedimentasi sebesar 0,32 m3/s dan debit puncak didapatkan sebesar 0,327 m3/s serta perhitungan debit maksimal pada bak sedimentasi didapatkan hasil sebesar 36 m3/s. Efisiensi removal total sebesar 93,21% untuk parameter COD, 98,47% untuk parameter TSS dan 51,417% untuk parameter kesadahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa outlet IPAL PT Industri Marmer Indonesia Tulungagung tidak melebihi baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 tetapi hasil evaluasi menunjukkan bahwa bangunan unit IPAL tersebut tidak sesuai dengan standar kriteria rancangan, sehingga disarankan dimensi bangunan diubah menjadi 16 meter untuk panjang unit, 16 meter untuk lebar unit dan 3,75 meter untuk kedalaman unit bak sedimentasi. Kata Kunci : Evaluasi IPAL, Industri Marmer 
Pengolahan Brine Discharge Desalination (Limbah Air Multi Effect Distillation) dengan Menggunakan Metode Elektroflokulasi Evi Kurniati; Ardhita Setiawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.338 KB)

Abstract

Brine Discharge Desalination merupakan hasil samping pengolahan desalinasi air laut dengan menggunakan peralatan Multi Effect Distillation. Proses dari pengolahan desalinasi menghasilkan air limbah brine sebesar 60%. Untuk itu diperlukannya pengolahan limbah brine untuk memnuhi standar baku mutu air limbah industri berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal, maka digunakan metode elektroflokulasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan hasil perlakuan terbaik terhadap karakteristik air kandungan salinitas, pH, TSS, dan Kekeruhan limbah brine. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap-Faktorial (RAL-F) yang tersusun atas 2 faktor yaitu besaran arus (1A, 3A, 5A) dan jumlah elektroda (4 lembar, 6 lembar, 8 lembar) dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian pengaruh interaksi besaran arus dan jumlah elektroda memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai seluruh parameter Salinitas (sig=0,04<0,05), pH (sig=0,04<0,05), TSS (sig=0< 0,05), dan Kekeruhan (sig = 0< 0,05). Dan besaran arus 1 A dan jumlah elektroda 8 lembar, merupakan perlakuan terbaik dengan penurunan nilai salinitas sebesar 37,5%, kenaikan besar-kecil nilai TSS sebesar 4,6% dan kenaikan nilai kekeruhan besar-kecilnya nilai kekeruhan sebesar 45%, dan nilai pH optimum 7,1 dan suhu 36,5oC.
Analisis Pengaruh pH dan Suhu pada Desinfeksi Air Menggunakan Microbubbble dan Karbondioksida Bertekanan Evi KURNIATI; Fajri Anugroho; Akhmad Adi Sulianto
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.2.247-256

Abstract

Mengatasi persoalan kualitas air permukaan yang disebabkan oleh bakteri patogen Eschericia coli (E. coli). Untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit yang timbul akibat air yang tercemar oleh E. coli, maka perlu dilakukan proses desinfeksi. Desinfeksi menggunakan microbubble karbondioksida (CO2) bertekanan mulai dikembangkan sebagai metode desinfeksi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pH dan suhu terhadap efektifitas desinfeksi E. coli. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu operasonal dengan variasi pH awal (4,7 dan 9) dilanjutkan dengan variasi suhu (20, 25, 30, 35, dan 40⁰C), selama 25 menit dengan tiga kali ulangan. Tekanan pada reaktor menggunakan tekanan 0.2 MPa. Perhitungan koloni E. coli menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Hasil penelitian menunjukkan rerata suhu cenderung mengalami peningkatan, sementara rerata pH serta jumlah E. coli mengalami penurunan. efek mikrobisidal paling efektif terjadi pada pH awal 4 dengan penurunan jumlah E. coli sebesar 73%. Suhu yang paling efektif untuk mendesinfeksi E. coli sebesar 86.7% adalah 40⁰C dengan suhu dan pH akhir sebesar 55⁰C dan 5.0 dimana jumlah E. coli yang semula 1.5 x 106 CFU/ml, tereduksi menjadi 0.2 x 106 CFU/ml.