Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Irigasi Otomatis Berbasis Kelembaban Tanah pada Lahan Berpasir di Wilayah Pesisir Pantai Arief Sudarmaji; Purwoko Hari Kuncoro; Agus Margiwiyatno; Saparso Saparso
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2020.008.03.01

Abstract

Kawasan pesisir masih memiliki banyak lahan marginal yang potensial untuk budidaya pertanian. Salah satu aspek penting dalam budidaya di wilayah pesisir adalah penggunaan air yang efektif untuk pertumbuhan tanaman yang optimal. Metode irigasi tradisional tidak terlalu efektif dan berbiaya tinggi. Makalah ini menyajikan desain irigasi otomatis berdasarkan kelembaban tanah untuk lahan berpasir. Sensor kelembaban tanah berupa probe sederhana dan biaya rendah dibangun dalam sistem otomatis berbasis Arduino-Mega sebagai alat pengendali utama. Algoritma dua set point Kontrol On-Off yang dapat disesuaikan penerapannya untuk menjaga kelembaban tanah berpasir pada kisaran kapasitas lapang dan titik layu permanen. Pengujian probe kelembaban tanah menunjukkan respon yang cukup cepat dan tidak linier terhadap perubahan kelembaban tanah. Sistem irigasi dapat bekerja dengan baik pada set point yang diinginkan (antara 12% dan 20% kelembaban tanah berpasir). Pompa listrik 125W yang digunakan mampu melayani 8 sprinkler untuk tiap petak lahan (@ 1x2 m2).
KARAKTERISTIK DERET SENSOR GAS MOS DALAM IDENTIFIKASI PATCHOULI ALCOHOL PADA MINYAK NILAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Arief Sudarmaji; Agus Margiwiyatno; Susanto Budi Sulistyo; Purwoko Hari Kuncoro; Niken Sri Wahyuningsih
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.356 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.02.5

Abstract

Penentuan kualitas minyak nilam menggunakan metode Gas Chromatography and Mass Spektrometry (GC-MS) secara laboratorium tidak memungkinkan dilakukan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Untuk itu, perlu ada suatu alat dan analisis yang dapat mengidentifikasi minyak nilam yang lebih sederhana dan murah yaitu menggunakan alat ukur aroma dan volatil berbasis sensor gas. Penelitian ini menggunakan jenis sensor gas Metal Oxide Semiconductor (MOS) yang terdiri dari 9 deret sensor gas MOS (TGS-2600, TGS-2602, TGS-2620, MQ-3, MQ-135, MQ-137, F-AQ1, F-SB30, dan FIS-12A) dan sistem akuisisi data. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui respon sensitifitas individu sensor gas terhadap konsentrasi patchouli alcohol pada minyak nilam, (2) mengetahui tingkat keberhasilan sensor gas dengan perbedaan modulasi pada sensor gas dalam mengklasifikasi konsentrasi patchouli alcohol pada minyak nilam menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation. Luaran sensor MOS dinyatakan dengan Sensitivitas, yaitu perbandingan antara resistansi saat pengukuran udara kering dengan resistansi saat pengukuran minyak nilam. Hasil penelitian menunjukkan sensor TGS-2602 memberikan respon sensitifitas paling tinggi. Modulasi terbaik selama pengukuran yaitu pada frekuensi 0,25Hz duty cycle 75% dengan 9 neuron hidden layer menghasilkan akurasi pelatihan 98,6% dan akurasi pengujian 81,9%. Rata-rata akurasi sistem identifikasi ini adalah 90,3%.
Model Implemen Pencabut Batang Jagung Tipe Alur Ganda Maulana Bimantara; Naufal Fikri Revora; Wulan Pratiwi; Arief Sudarmaji
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 1 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.357 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.1.4098

Abstract

Saat ini penanganan limbah budidaya tanaman jagung, khususnya pencabutan batang jagung, masih bersifat tradisional. Banyak pertani masih menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan sabit dan parang. PKM ini bertujuan merancang desain Implemen Pencabut Batang Jagung. Bentuk implemen memudahkan untuk diterapkan dengan traktor tangan yang banyak dimiliki petani/kelompok tani. Metodologi pelaksanaan PKM ini adalah desain dan simulasi dengan tahapan identifikasi masalah/kebutuhan, desain alat (fungsional dan struktural) dan analisa. Desain menggunakan software solidworks sedangkan simulasi menggunakan software auto cad. Implemen pencabut batang jagung tersusun atas bagian garpu pengangkat, pengatur kedalaman pencabutan, dan pengait. Desain bahan meggunakan besi strip ukuran 6 mm x 32 mm, besi strip ukuran 3 mm x 32 mm, besi pipa diameter 1 inch, serta besi beton diameter 12,1 mm dan 6 mm. Dimensi implemen adalah panjang 61 cm, tinggi 33 cm, serta lebar 70 cm, dengan perkiraan bobot ±10 kg. Implemen dapat untuk dua alur sekaligus. Kapasitas kerja alat ini mirip dengan kapasitas kerja bajak singkal karena prinsip kerja alat sama yaitu ditarik menggunakan traktor dengan pola lintasan bolak-balik rapat. Untuk luas 1 hektar, kedalaman pembajakan 10-20 cm, kecepatan 0,3-1,67 m/detik, dengan pola bajak bolak-balik rapat, bajak singkal mempuyai kapasitas kerja rata-rata adalah 2,492 jam/ha. Tahanan tarik (draft) dari implemen pencabut batang jagung diperkirakan sebesar 13,74 kg. Sedangkan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pemakaian implemen pencabut batang jagung pada luas lahan 1 hektar sebesar Rp. 890.253,00
OPTIMALISASI DURIAN SEBAGAI PELUANG USAHA BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK KEMANDIRIAN EKONOMI DI DESA KARANGRAU BANYUMAS Lia Ernawati; Rony Nur Tri Wibowo; Mika Tri Kumala Swandari; Arief Sudarmaji; Saparso Saparso; Priswanto Priswanto
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Karangrau berda di kecamatan Banyumas. Lahan yang luas di daerah desa Karangrau sebagian besar di tanami pohon durian yang merupakan hasil persilangan antara durian lokal dan durian musangking persilangan antara durian lokal. Lahan pada desa ini termasuk kategori subur karena yang ditanam petani tidak hanya satu jenis tumbuhan yang menjadi mata pencaharian pokok desa ini. Di desa Karangrau lahan yang ditanam pohon durian seluas 704,75 ha, tetapi luas tersebut tidak di dalam satu area. Lahan 704,75 ha terdiri dari beberapa lahan warga desa yang mayoritas di tanam pohon durian hasil persilangan, dimana dalam 1 tahun menghasilkan buah durian sebanyak lebih dari 100.000 kg. Sebagian besar penduduk Desa Karangrau bermata pencaharian sebagai petani. Para petani durian yang sudah lama dan menjadi tulang punggung keluarga, tersebut bergabung ke dalam Gabungan Kelompok Tani atau yang disingkat dengan Kelompok tani Sumber Makmur. Konsistensi dalam menghasilkan buah durian dilakukan para petani desa Karangrau ditunjukkan melalui banyaknya kegiatan-kegiatan saling sharing dan mencari cara pelatihan-pelatihan tentang pemberdayaan buah durian. Selain Kelompok tani Sumber Makmur ada pula Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Wangi yang mengelola hasil dari panen buah durian Menggali lebih dalam mengenai potensi desa, dengan memperhatikan bagaimana kualitas dan kuantitas buah durian di desa Karangrau sehingga memunculkan inovasi yang baik dalam pengolahan dan penjualan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi. Permasalahan yang dihadapi oleh Gapoktan Sumber Makmur yaitu: 1) Masih terbatasnya pengetahuan tentang menanam pohon durian yang dapat berbuah sesuai harapan sepanjang masa. Permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang membutuhkan teknologi untuk meningkatkan jumlah buah durian. 2) Terbatasnya pengetahuan dalam merawat pohon durian. Perawatan pohon durian selama ini dilakukan berdasarkan pengalaman dan kebiasan turun temurun yang dilakukan oleh para Gapoktan. Adanya permasalahan tersebut Gapoktan membutuhkan air, pupuk yang tepat untuk menanam pohon durian dan peralatan yang digunakan untuk merawat pohon durian. 3) Sistem pengairan yang belum teratur atau tertata dengan baik. Pengetahuan 4) Air yang dihasilkan desa karangrau sangatlah minim sehingga kurang baik untuk hasil panennya. Besarnya potensi Durian di desa Karangrau membuat harapan Kelompok wanita tani (KWT) Setia Tani untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai dari buah durian. Permasalahan yang di hadapi oleh KWT Setia Tani yaitu : 1) Kurangnya pengetahuan tentang produk olahan berbahan dasar durian. Produk olahan berbahan dasar durian diantaranya roti durian, selai durian, tepung durian dan masih banyak lagi produk olahan dari buah durian yang bisa digunakan maupun dari limbah buah durian seperti menjadi pengganti bahan bakar kayu atau arang (6). Hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa Karangrau. Namun Keterampilan yang yang dimiliki oleh para wanita tani masih kurang bahkan membutuhkan pendampingan dan arahan. 2) Pengelolaan manajemen olahan durian dari perencanaan produk, legalitas produk,keuangan, pengemasan dan penjualan produk. KWT membutuhkan pengetahuan tentang pengeloaan manajemen untuk mengembangkan usahanya. Manajemen dilakukan dari perencanaan keuangan, perhitungan harga produk, harga jual produk dan perhitungan keuntungan yang diharapkan. 3) permasalahan dalam bidang membuat kemasan yang menarik dan 4) Permasalahan dalam bidang legalitas Produk saat Produk tersebut siap jual 5)Permasalahan dalam bidang pemasaran. Tujuan kegiatan ini adalah membantu warga masyarakat desa Karangrau, Banyumas dari segi masalah di kelompok tani yaitu minimnya air untuk budidaya pohon durian dan masalah di kelompok wanita tani yaitu minimya pengetahuan tentang produk olahan dari buah durian yang seharusnya bisa menjadikan produk bernilai jual kembali,meningkatkan produktivitas pembuatan dari buah durian dengan jalan melalui membangun dan mengembangan jiwa berwirausaha sampai dengan proses dalam melakukan marketing baik secara offline maupun online.