Marisa Fransiska Moeliono
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perilaku eksternalisasi anak rumah susun sederhana Leuwigajah Cimahi dalam optimalisasi ruang terbuka hijau Irmina Adiningrih Rahajuni; Marisa Fransiska Moeliono; Wilis Srisayekti
Jurnal Sosioteknologi Vol. 19 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2020.19.2.12

Abstract

Penelitian perilaku externalizing anak berkaitan pemanfaatan optimalisasi ruang terbuka hijau di rumah susun sederhana Leuwigajah Cimahi. Mayoritas anak beraktivitas di selasar rumah susun dengan kondisi ruang minimalis. Sesekali mereka memanfaatkan ruang terbuka hijau, namun bagi anak yang tinggal di lantai 2 dan 3 sangat jarang mengoptimalkan ruang tersebut. Hipotesis yang diajukan partisipan akan menunjukkan perilaku externalizing: (1) perilaku melanggar aturan, mengganggu (delinquent behavior), (2) perilaku agresif (aggressive behavior). Sebagai subjek,  penelitian ini melibatkan 42 anak usia 6-12 tahun yang tinggal di rumah susun dengan berbagai latar belakang orang tua. Metode penelitian yang digunakan ialah metode observasi, metode wawancara dan pemberian kuesioner CBCL (Child Behavior Checklist). Setelah orang tua mengisi kuesioner, peneliti melakukan pengamatan pada anak yang biasa hanya bermain di seputar selasar rumah lalu berinteraksi di ruang terbuka hijau dengan teman sebaya. Hasil penelitian memberi konfirmasi bahwa 20 anak pada kategori normal, 5 anak kategori borderline, 17 anak kategori klinis dan hanya 11 anak memanfaatkan ruang terbuka hijau. Kata kunci: Perilaku Externalizing, Rusuna Cimahi, Ruang terbuka hijau.
STUDI PERBANDINGAN STUDI PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP ANTARA REMAJA TUNANETRA DAN REMAJA AWAS DI KOTA BANDUNG DAN KOTA CIMAHI: STUDI PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP ANTARA REMAJA TUNANETRA DAN REMAJA AWAS DI KOTA BANDUNG DAN KOTA CIMAHI Novi - Samiasih; Marisa Fransiska Moeliono; Fredrick Dermawan Purba
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i02.503

Abstract

Kualitas hidup merupakan penilaian seseorang tentang hidupnya serta menikmati segala peristiwa selama hidupnya. Remaja perlu memiliki kualitas hidup yang baik untuk menikmati kehidupan yang dirasakan dan merasakan peluang untuk perubahan atau peningkatan diri, begitupun dengan remaja tunanetra walaupun memiliki keterbatasan fisik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah perbedaan kualitas hidup antara remaja tunanetra dengan remaja awas. Data dikumpulkan dari 155 remaja (n = 155), 50 remaja tunentra dan 105 remaja awas dengan teknik pengambilan purposive sampling. Kualitas hidup dinilai dengan kuesioner Pediatric Quality Of Life pada Inventory (PedsQL) Generic Score versi 4.0. yang mencakup empat domain kualitas hidup yaitu domain fisis yang terkait dengan kesehatan, domain psikologis yang terkait dengan emosional, domain sosial, dan domain fungsi lingkungan sekolah. Hasil dari uji t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor total kualitas hidup remaja tunanetra dengan remaja awas (t: -2,317; P-value: 0,022, df: 153). Terdapat perbedaan pada domain fisik yang mana remaja awas memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan remaja tunanetra hal ini dikarenakan adanya keterbatasan fisik yang dimiliki oleh remaja tunanetra menghambat untuk melakukan aktivitas dengan ruang gerak yang luas dibandingkan dengan remaja awas. Sedangkan pada domain sosial juga terdapat perbedaan yang signifikan pada remaja tunanetra melaporkan lebih banyak mengalami kesulitan dalam berinteraksi di lingkungan sosial terutama saat berinteraksi dengan remaja awas. Hasil penelitian ini sangat berguna untuk mengidentifikasi bagaimana cara optimal dalam megembangkan aspek-aspek perkembangan remaja khususnya siswa tunanetra sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang baik