Wilis Srisayekti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Corsi block tapping taskversi digital tablet: emosi positif dan kapasitasvisuospatial working memory pada konteks penghapal Qur’an Evi Afifah Hurriyati; Nanda Annisa; Efi Fitriani; Surya Cahyadi; Wilis Srisayekti
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menghapal dan menjaga hapalan teks membutuhkan encoding strategies, salah satunya adalah visual imagery. Keterampilan tersebut diharapkan membantu proses encoding teks ke dalam penyimpanan visuospatial working memory.Kapasitas working memory adalah sejumlah informasi yang dapat disimpan dalam pikiran dan digunakan dalam mengeksekusi tugas–tugas kognitif (Baddeley, 2003, Cowan, N, 2014).Corsi block tapping task digunakan untuk menilaivisuospatial working memory (Trick, Mutreja, Hunt, 2011). Emosi positif dapat meningkatkan working memory (Katzir, Tal Eyal, Nachshon Meiran, and Yoav Kessler, 2010; Yang, H., Yang, S., & Isen, A. M, 2013; Storbeck, J., & Maswood, R, 2016). Tujuan penelitian untuk melihat bagaimana emosi positif dapat meningkatkan kapasitas visuo-spatialworking memory pada remaja penghapal Qur’an. Desainpenelitian menggunakan true experiments denganWiththin-Subject Group Designs (pretest–posttest). Tayangan humor “Waktu Indonesia Bercanda (WIB)” episode 29 Januari 2017 digunakan untuk menginduksi emosi, SAM (SelfAssessment Manikin) scaledigunakan untuk mengukur keadaan emosidanCorsi block-tapping testdigunakanuntuk mengukurkapasitas visuo-spatial working memory. 46 remaja(26 laki-laki, 20 perempuan) penghafal Qur’an di pesantren Al-Hikmah Bogor dengan rentang usia 11-15 tahun. Berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh hasiladanyaperbedaanskor visuo-spatial working memory task untukpre testdanpost test, sehinggadisimpulkan pula bahwa ada pengaruh induksi emosi positif terhadap kapasitas visuo-spatial working memory.Dopamin mengaktifkan bagian hipokampus sehingga informasi yang disimpan dalam memori mampu bertahan dan dapat melakukan recall informasi tersebut (Chowdhury, 2012).  Kata Kunci : Corsi Block Tapping Task, Visuo-Spatial, Working Memory, Emosi, Remaja
Strategi Menggambar untuk Meningkatkan Kemampuan Long-Term Memory dalam Menghafal Istilah dan Definisi Fadhilla Najmi Qinthara; Annisa Nur Alifa; M. Rafif Iman; Inggar Ainayya Ghassani; Labibah Huwaida; Wilis Srisayekti; Rezki Ashriyana Sulistiobudi
JURNAL PSIKOLOGI Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v16i1.9435

Abstract

Salah satu topik penelitian mengenai memori yang banyak diteliti saat ini adalah tentang strategi menghafal. Berdasarkan penelitian sebelumnya, menggambar definisi membantu seseorang untuk menghafal definisi tersebut terutama jika dibandingkan dengan strategi yang umumnya digunakan untuk mencatat, yaitu menulis ulang secara verbatim. Penelitian ini penting untuk dilakukan mengingat bahwa mahasiswa membutuhkan strategi menghafal yang efektif untuk menghadapi tuntutan akademik dalam perkuliahan. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh strategi menggambar terhadap memori terkait istilah dan definisi pada mahasiswa. Penelitian dilakukan kepada 30 mahasiswa dari populasi yang dipilih secara acak melalui desain eksperimen between-subject post tes only design. Hasil penelitian eksperimen menunjukkan bahwa menggambar lebih efektif dalam menghafal definisi apabila dibandingkan dengan menulis verbatim. Secara praktis, temuan ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi mahasiswa dalam menggunakan metode menggambar untuk memudahkan dalam menghafal definisi
Perilaku eksternalisasi anak rumah susun sederhana Leuwigajah Cimahi dalam optimalisasi ruang terbuka hijau Irmina Adiningrih Rahajuni; Marisa Fransiska Moeliono; Wilis Srisayekti
Jurnal Sosioteknologi Vol. 19 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2020.19.2.12

Abstract

Penelitian perilaku externalizing anak berkaitan pemanfaatan optimalisasi ruang terbuka hijau di rumah susun sederhana Leuwigajah Cimahi. Mayoritas anak beraktivitas di selasar rumah susun dengan kondisi ruang minimalis. Sesekali mereka memanfaatkan ruang terbuka hijau, namun bagi anak yang tinggal di lantai 2 dan 3 sangat jarang mengoptimalkan ruang tersebut. Hipotesis yang diajukan partisipan akan menunjukkan perilaku externalizing: (1) perilaku melanggar aturan, mengganggu (delinquent behavior), (2) perilaku agresif (aggressive behavior). Sebagai subjek,  penelitian ini melibatkan 42 anak usia 6-12 tahun yang tinggal di rumah susun dengan berbagai latar belakang orang tua. Metode penelitian yang digunakan ialah metode observasi, metode wawancara dan pemberian kuesioner CBCL (Child Behavior Checklist). Setelah orang tua mengisi kuesioner, peneliti melakukan pengamatan pada anak yang biasa hanya bermain di seputar selasar rumah lalu berinteraksi di ruang terbuka hijau dengan teman sebaya. Hasil penelitian memberi konfirmasi bahwa 20 anak pada kategori normal, 5 anak kategori borderline, 17 anak kategori klinis dan hanya 11 anak memanfaatkan ruang terbuka hijau. Kata kunci: Perilaku Externalizing, Rusuna Cimahi, Ruang terbuka hijau.
Control and Emotional Reactivity Levels: Which One, Positive or Negative Emotional Reactivity Links with Effortful Control? Evi Afifah Hurriyati; Efi fitriana; Surya Cahyadi; Wilis Srisayekti
Humaniora Vol. 11 No. 1 (2020): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v11i1.6188

Abstract

The research investigated the relationship between effortful control and emotional reactivity in students. It also analyzed the description of each variable descriptively based on the levels of effortful control and the level of emotional reactivity. The method was by self-report through questionnaires distributed to students aged 18-30 years. There were 357 participants that were consisting of 94 male students and 263 female students. The measuring instrument was the Effortful Control from the Adult Temperament Scale Questionnaire (ATQ) Scale-Short form, and the Perth Emotional Reactivity Scale-Short Form scale. The result shows that there is a positive significant relationship between effortful control and positive emotional reactivity. However, the research shows that there is a negatively significant relationship between effortful control and negative emotional reactivity. It states that students with high levels of effortful control have high positive emotional reactivity. Likewise, students who have low levels of effortful have low positive emotional reactivity. However, individuals who have a high level of effortful control have low negative emotional reactivity and vice versa.   
The Indonesian Version of the Cooperative and Competitive Personality Scale: Psychometric Properties Examination Among University Students in West Java Purnama, Chandra Yudistira; Wilis Srisayekti; Efi Fitriana
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 3 (2025): Agustus 2025. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/g-couns.v9i3.7809

Abstract

Understanding and accurately measuring cooperative and competitive behaviour is essential for effectively predicting and applying these traits across various fields. This study aimed to adapt the Cooperative and Competitive Personality Scale (CCPS) for use in Indonesia and evaluated its psychometric properties. The Indonesian CCPS was adapted through translation and back-translation, then tested on 720 participants alongside the Big Five Inventory-50, Prosocial Scale for Adults and Prosocial Tendencies Measure. The results showed α=0.934; ω=0.933 for the cooperative, and α=0.884; ω=0.831 for the competitive, and strong test-retest correlations (r=0.978 for cooperative, r=0.984 for competitive). The findings demonstrate that the Indonesian CCPS is a valid and reliable instrument with strong psychometric properties. The findings help researchers and practitioners identify cooperative and competitive behaviour across contexts. In addition, these findings support the use of CCPS to design interventions to enhance teamwork and healthy competition. Keywords: cooperative and competitive personality scale; factor analysis; Indonesian adaptation; invariance; psychometric evaluation