Abdullah Naser
Universitas Tadulako

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DALAM WAKTU BERBEDA TERHADAP BOBOT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS KAMBING KACANG JANTAN Abdullah Naser
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13, No 3 (2006)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.607 KB)

Abstract

This research was done at the eksperimental station Pengawu Sub District, South Palu District, City of Palu, Central Sulawesi Province. For 10 week from Mei 19, until August 11, 2005. this research was aimed at studying body weight and carcass percentage of male Kacang goat at different time of diet giving. Fitteen male Kacang goat aged of 10 – 12 months with 10,10 – 16,10 early body weight from local farmer around Palu City were used. The goats were in individual confinement with 15 individual size of 75 x 75 x 75 where each confinement was put food and water. Environmental design used for this research is a completely Randomized Design with coisist of treatments and 3 groups as replications. The treatments were allocated with 5 differents of eating time, i.e. WM1 (diet giving at 8 am), WM2 (diet giving at 9.30 am), WM3 (diet giving at 11 am), WM4 (diet giving at 12.30 pm)   WM5 (diet giving at at 2 pm). Results showed that diet giving at different time gave very significant effect (P<0,01) on both of the parameters observed
Pengaruh Pemberian Pakan Dalam Waktu Berbeda Terhadap Bobot Karkas Dan Persentase Karkas Kambing Kacang Jantan Abdullah Naser
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 13 No 3 (2006): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kandang Penelitian Kelurahan Pengawu Kecamatan Palu selatan Kota Palu Propinsi sulawesi Tengah selama 10 minggu, yang di mulai dari tanggal 19 Mei 2005 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2005.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bobot dan persentase karkas Kambing Kacang Jantan yang diberi makan pada waktu berbeda. Ternak yang dipergunakan dalam penelitian ini sebanyak 15 ekor kambing Kacang Jantan yang berumur antara 10-12 bulan dengan kisaran bobot badan awal 10,10 – 16,10 kg yang diperoleh dari peternak rakyat di Kota Palu dan sekitarnya.Ternak tersebut ditempatkan dalam kandang individu dengan ukuran 75 x 75 x 75 cm sebanyak 15 petak. Masing-masing petak kandang individu dilengkapi tempat makan dan tempat minum. Rancangan lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri atas 5 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan terdiri atas lima waktu makan berbeda yaitu WM1 = pemberian pakan mulai jam 08.00 Wita; WM2 = pemberian pakan mulai jam 09.30 Wita; WM3 = pemberian pakan mulai jam 11.00 Wita; WM4 = pemberian pakan mulai jam 12.30 Wita; WM5 = pemberian pakan mulai jam 14.00 Wita. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan pada waktu berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot dan persentase karkas Kambing Kacang Jantan.
Pengaruh Penambahan Buah dan Daun Kelor dalam Bentuk Tepung Ke Dalam Konsentrat Terhadap Respon Fisiologis Kambing Kacang Betina Zaenal, Zaenal; Naser, Abdullah; Hamid, Padang; Mustafa, Mustafa; Wulan, Wulan; Nirwana, Nirwana; Riandhana, Taufiq Eka
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 31 No 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v31i3.2345

Abstract

Salah satu permasalahan utama dalam upaya pemeliharaan ternak adalah keterbatasan pakan atau rendahnya kualitas pakan yang diberikan kepada ternak. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Saat musim hujan tiba, ketersediaan pakan mungkin melimpah di alam, namun memasuki musim kemarau ketersediaan pakan secara alami juga akan berkurang disertai dengan penurunan kualitas pakan. Menyikapi permasalahan tersebut, tentunya diperlukan sebuah upaya untuk menjaga kondisi ternak khususnya ternak kambing agar kebutuhan nutrisinya tetap tercukupi baik untuk kebutuhan hidup pokok maupun untuk kebutuhan produksinya. Salah satu tanaman yang cukup populer dikalangan masyarakat Indonesia khususnya kota Palu adalah tanaman kelor (Moringa Oliefera). Berdasarkan uji fitokimia yang dilakukan oleh Putra dkk (2016), daun kelor memiliki kandungan senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, fenolat, triterpenoid/ steroid, dan tanin yang berfungsi sebagai obat kanker dan antibakteri. Peneltian dilaksanakan di Kelurahan Boyaoge Kecamatan Tatanga pada bulan maret 2023. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan pembuatan rancob bahan pakan dan hasil yang ditemui yaitu penambahan buah dan daun kelor dalam bentuk tepung ke dalam konsentrat terhadap respon fisiologis kambing Kacang betina nda berbeda nyata.
Physiological Responses of Local Goat Fed by Green Concentrate Wahyuningsih, Murtry; Naser, Abdullah; Abdullah, Sirajuddin
Mitra Sains Vol 10 No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ms26866579.2022.v10.i2.pp75-85

Abstract

This research aims to determine the physiological response of local goats fed green concentrates in the form of Indigofera zollingeriana, Sesbania grandiflora and Gliricidiasepium. This research used a Completely Randomized Factorial Design with the first factor being 3 types of nuts and the second factor being 3 treatment levels (60%, 70% and 80%). The results of the study showed that body weight gain and efficiency of forage use for goats fed Gamal Green Concentrate were significantly lower than Turi and Tarum Green concentrates, however consumption of local dry goat content gave the same results. However, based on statistical tests, goats fed green concentrate had no significant effect on the status of goat physiology. The body temperature of local goats given 80% green concentrate was higher compared to 60% green concentrate and 70% green concentrate. The pulse frequency and respiratory frequency of local goats given 60% green concentrate were higher compared to 70% green concentrate and 80% green concentrate. However, based on statistical tests, goats fed green concentrate had no significant effect on the status of goat physiology.