Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peluang Quality Assessment di Perguruan Tinggi Islam Nazari, Nazari
Media Akademika Vol 28, No 3 (2013)
Publisher : Media Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perguruan tinggi yang mampu menjawab tantangan tersebut pastilah perguruan tinggi yang telah menata sistem penyelenggaraan pendidikannya sedemikian rupa sehingga benar-benar menjadi pusat semua keungulan dari berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini semua pihak yang berkepentingan dengan bidang pendidikan mengarapakan pendidikan tinggi Islam Islam dapat mengoptimakan kontribusinya. Untuk memenuhi harapan tersebut banyak upaya yang telah dilakukan, antara melalui usaha peningkatan penanganan tiga isu strategis: kuallitas, efesiensi, dan relevansi. Namun demikian, tampaknya pendidikan tinggi Islam Islam belum mampu meningkatkannya secara ideal.
Edukasi Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Mengenai Layanan Pendidikan Seks Nazari, Nazari; Bangsawan, Indra; Utami, Sapriya; Husin, Husin
LOKOMOTIF ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/lokomotifabdimas.v2i2.2696

Abstract

Banyak orang tua mempercayai pendidikan seks hanya mengajarkan metode untuk berhubungan badan dengan lawan jenis, harusnya orang tua memahami lebih dalam pendidikan seks mencakup topik yang lebih luas dan disesuaikan dengan usia anak, Secara keseluruan kegiatan berjalan dengan lancar, meski terjadi beberapa kendala. Beberapa tujuan dari kegiatan ini tidak tercapai karena kondisi yang ditemukan dilapangan, akan tetapi pergantian peserta kegiatan dan acara-acara yang diprogramkan tidak menemukan kendala, sehingga luaran yang diharapkan dapat tercapai. Pengetahuan himpaudi mengenai pendidikan seks untuk anak usia dini meningkat setelah mengikuti penyuluhan yang menjadi bagian dari kegiatan pengabdian. Himpaudi mengetahui bagaimana cara mengenalkan pendidkan seks sejak dini kepada peserta didik dilembaga pendiddikan, dan diharpakan mampu mengedukasi para orangtua untuk mengatasi kecemasanya selama ini karena masih tabu dengan pendidikan seks untuk anak usia dini.sehingga dapat meminimalisasikan terjadinya perilaku kekerasan seksual pada anak
Implementasi Merdeka Belajar dalam Sokola Rimba di Taman Nasional Bukit Dua Belas Jambi Jamil, Zawaqi Afdal; Nazari, Nazari; Aisyah, Siti
Journal of Educational Management and Strategy Vol. 3 No. 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Yayasan Lembaga Studi Makwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57255/jemast.v3i01.219

Abstract

This research was conducted with the aim of knowing the reality of Free Learning which is applied to Sokola Rimba in the Bukit Dua Belas National Park, Jambi Province. The history of the emergence of Sokola Rimba and Sokola Rimba in implementing Free Learning. The approach used in this study is a qualitative approach. The use of this qualitative approach is because the data to be disclosed is data in the form of opinions, views, comments, criticisms, and reasons. Data collection methods used by observation, interviews, and document review. The research subjects are the founders of the jungle school, Tumanggung, the leaders and students of the jungle school. The results of the study were: 1) the spirit of an initiator so that jungle people can communicate and interact normally with the world of information and technology so that the quality of life increases which ultimately makes jungle people able to compete fairly, 2) learning in jungle schools is carried out naturally, not there is a grade level grouping that shows the level of material that the jungle people must follow, 3) the attitude of groups and individuals in implementing jungle school is relatively low, the high mobility of jungle people in everyday life is a challenge for the jungle school implementation in carrying out the learning process less than optimal, access the road to enter the jungle forest which is relatively far away, and the availability of facilities and infrastructure for the jungle school which is relatively minimal is one of the main obstacles to organizing the jungle school, as well as geographical conditions where the distance between the huts and the houses where they live is relatively far away.