Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTERSPECIFIC ASSOCIATION OF KAYU LASUN (Dysoxylum alliaceum) AT KETAMBE RESEARCH CENTER, GUNUNG LEUSER NATIONAL PARK DISTRICT ACEH, INDONESIA Mulyadi Mulyadi; Nursalmi Mahdi; Muslich Hidayat; Rizky Ahadi; Nurdin Amin; Siska Rahayuni
Biotik Vol 9, No 2 (2021): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v9i2.10942

Abstract

The Ketambe Research Center is a natural laboratory and one of the nature conservation areas in Indonesia which are rich in biodiversity, located in Gunung Leuser National Park (TNGL). One of the plants found was the Kayu Lasun plant (Dysoxylum alliaceum) which has allelopathic substances. This allelopathic substance can theoretically inhibit the growth, development, and interaction (association) of other plants. The objective was to determine the association of Lasun wood (Dysoxylum alliaceum) with other plants at the Ketambe Research Center. The quadratic method was used as the research design, the station was determined by purposive sampling based on the presence of lasun wood plants (Dysoxylum alliaceum) using non-destructive sampling. Square plots were placed according to the cardinal directions. This study showed the types of plant associations in the area around Lasun wood (Dysoxylum alliaceum) at all observation points found positive and negative types with the degree (strength) of association in the weak category.
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Merie Afnizar Merie Afnizar; Nursalmi Mahdi; Zuraidah Zuraidah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.943 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2582

Abstract

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki keanekaragaman yang melimpah yang terdiri dari beranekaragam jenis. Keberadaan tumbuhan-tumbuhan tersebut harus dilestarikan dan dimanfaatkan dengan baik. tumbuhan mahkota dewa merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, alkaloida, polifenol, triterpenoid, dan tannin, yang diduga memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyakit kulit pada manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun mahkota dewa terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi cakram disk dengan rancangan acak lengkap (RAL), 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan konsentrasi P1=4%, P2=8%, P3=12%, P4=16%, KP=kloramfenikol dan KN=aquadest. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur diameter zona bening yang terbentuk pada setiap perlakuan. Rata-rata dari setiap perlakuan yang telah dilakukan yaitu P1= 8 mm, P2= 6.75 mm, P3= 6.75 mm, P4= 7 mm, KP= 25.5 mm, dan KN= 0. Hasil perhitungan dengan Analisis Of Varian (ANOVA) adalah FHitung= 692.8 dengan derajat bebas (db) 5 dan 18 sedangkan FTabel= 2.77. Hasil perhitungan diketahui bahwa FHitug > FTabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perlakuan ekstrak daun mahkota dewa terhadap daya hambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5% yaitu 6.72 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun mahkota dewa dengan persentase 4%, 8%, 12%, dan 16% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.