Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELUANG OLEORESIN JAHE SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKU BERKELANJUTAN UNTUK OBAT-OBATAN Jayanudin Jayanudin; Rochmadi Rochmadi; Mohammad Fahrurrozi; Sang Kompiang Wirawan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 2 DESEMBER 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i2.6776

Abstract

Jahe oleoresin adalah produk dari rimpang jahe melalui proses ekstraksi menggunakan pelarut organik. Komponen aktif oleoresin jahe adalah sama dengan rimpang jahe seperti gingerol dan zingiberene sementara shogaol diperoleh dari proses dehidrasi selama penyimpanan dan ekstraksi. Bahan aktif seperti gingerol, shogaol, zingiberene dapat digunakan sebagai antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, dan antikanker. Jahe oleoresin memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku alami dan berkelanjutan untuk industri farmasi
Pengaruh Kondisi Pirolisis terhadap Penurunan Kandungan Volatile Matter pada Batubara Kualitas Rendah Sofia Jati Wardani; Mohammad Fahrurrozi; Hary Sulistyo
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 4 No. 8 (2024): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v4i8.1341

Abstract

Mengingat kebutuhan energi yang tinggi, batubara merupakan sala satu alternatif bahan bakar yang masih banyak digunakan. Untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar yang baik kualitas batubara menjadi perhatian penting. Semakin tinggi kulitas batubara maka efisiensi proses juga semakin baik. Untuk itu meningkatkan kualitas batubara menjadi perhatian penting. Proses pirolisis dapat menjadi salasatu proses untuk memisahkan bahan volatile dan moisture yang terkandung didalam batubara dan meningkatkan kualitasnya. Pembahasan kali ini akan menunjukan bagaimana proses pirolisis meningkatkan kulitas batubara tersebut dilihat dari perubahan komposisi dan nilai kalornya dan Penelitian ini bertujuan untuk mendemonstrasikan bagaimana proses pirolisis meningkatkan kualitas batubara dengan memeriksa perubahan komposisi dan nilai kalori. Percobaan pirolisis dilakukan pada sampel batubara dengan kalsifikasi lignite pada berbagai temperatur 500°C, 600°C, dan 700°C selama 1 jam. Pada suhu 700 °C waktu pirolisis divariasikan menjadi 20 menit, 40 menit, 60 menit untuk menentukan kondisi yang paling efektif. Penelitian ini menggunakan sampel batubara kualitas rendah yang diperoleh dari tambang di Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Percobaan pirolisis dilakukan pada suhu 500°C, 600°C, dan 700°C selama 1 jam. Pada suhu 700°C, waktu pirolisis divariasikan menjadi 20 menit, 40 menit, dan 60 menit untuk menentukan kondisi yang paling efektif. Analisis proksimat dilakukan untuk menilai perubahan kadar kelembaban, zat volatile, karbon tetap, dan abu sebelum dan setelah pirolisis  . Hasilnya menunjukkan bahwa pirolisis secara signifikan mengurangi bahan volatile dan moisture meningkatkan kandungan karbon tetap, dengan kondisi optimal pada 700°C selama 30 menit. Batubara yang telah dipirolisis menunjukkan nilai kalor yang lebih tinggi, menunjukkan efisiensi energi yang meningkat. Kesimpulan temuan ini menunjukkan potensi pirolisis sebagai metode yang layak untuk peningkatan kualitas batubara, menawarkan manfaat yang substansial untuk aplikasi industri.