Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SUHU UDARA PENGERING DAN KONSENTRASI MALTODEKSTRIN TERHADAP LAJU DEPOSISI PARTIKEL DI DINDING RUANG SPRAY DRYER SKALA PILOT Hafid Alwan; Jayanudin Jayanudin; Nicken Ayoe Fajrianto; Artika Sari Septiaziz
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 2 DESEMBER 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i2.12915

Abstract

Metode spray dryer secara umum banyak digunakan di industri untuk mengeringkan produk makanan dan obat-obatan (farmasi). Dengan menggunakan metode ini waktu kontak antara bahan dengan medium pengering dapat berlangsung singkat. Sehingga dapat mengurangi kerusakan bahan karena terpapar panas medium pengering pada suhu tinggi secara terus menerus dalam waktu yang lama. Maltodekstrin memiliki karakteristik mudah rusak jika terpapar suhu tinggi dan dapat lengket pada kondisi operasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi pengaruh kondisi operasi pengeringan terhadap laju deposisi partikel di dinding ruang spray dryer skala pilot. Pada penelitian ini dilakukan uji coba eksperimental untuk mengukur deposisi partikel pada dinding ruang spray dryer. Variabel operasi yang digunakan dalam mengevaluasi laju deposisi partikel pada dinding ruang pengering terhadap konsentrasi umpan, suhu ruang pengering, dan laju alir udara. Konsentrasi umpan yang digunakan pada penelitian ini adalah 10%-b/b, 20%-b/b, dan 30%-b/b; suhu ruang pengering yang digunakan ditetapkan 160oC, 170oC dan 180oC; serta laju alir udara pengering sebesar 410 m3/h, 328 m3/h, dan 246 m3/h. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa laju deposit partikel terbesar didapatkan pada konsentrasi umpan yang besar (30%-b/b) dengan suhu pengeringan yang minimum. Suhu udara pengeringan yang minimum didapatkan pada laju udara yang maksimal, dimana pada kondisi ini suhu udara hanya mencapai 80oC. Sedangkan laju deposit partikel maksimum didapatkan pada suhu ruang pengering yang rendah, yaitu 160oC. Pada kondisi ini laju deposit partikel pada dinding ruang spray dryer adalah 397.2 g/h.m2. Deposit partikel banyak terjadi pada dinding top cylinder dekat nosel dan cone section. Karena pada bagian tersebut intensitas partikel bertumbukan dengan dinding terjadi secara massif.
MODEL GASIFIKASI BIOMASSA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KESETIMBANGAN TERMODINAMIKA STOIKIOMETRIS DALAM MEMPREDIKSI GAS PRODUSER Hafid Alwan
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 8 NOMOR 1 JUNI 2019
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v8i1.5597

Abstract

Reaksi dalam sistem gasifikasi meliputi reaksi oksidasi, bouduard, WGR, WGSR, dan metanasi. Reaksi-reaksi tersebut dapat dimodelkan melalui kesetimbangan reaksi termodinamika untuk memprediksi komposisi gas produser. Biomassa digambarkan sebagai CHxOyNz dengan agen pengoksidasi berupa udara. Produk gasifikasi yang disebut dengan gas produser terdiri atas gas CO, CO2, H2, CH4 dan N2. Model yang digunakan untuk memperkirakan gas produser adalah model homogen atau model schlapfer. Dalam model ini, persamaan reaksi yang dijadikan model reaksi adalah reaksi water gas shift (WGSR). Reaksi tersebut dapat memprediksi hampir seluruh komposisi gas produser didalam sistem gasifikasi. Rasio udara terhadap bahan bakar yang digunakan (AFR) sebesar 0,3. Nilai konstanta kesetimbangan termodinamik dari model ini sebesar K = 0,262 pada suhu kesetimbangan gasifikasi 1073K. Komposisi gas produser yang dihasilkan dari model ini yaitu CO= 24,55 %-mol H2= 12,81 %-mol CO2= 6,89 %-mol H2O= 13,74 %-mol  dan N2= 40 %-mol.
Influence Temperature and Holding Time of Empty Fruit Bunch Slow Pyrolysis to Phenolic in Biocrude Oil Anton Irawan; Teguh Kurniawan; Hafid Alwan; Darisman Darisman; Dina Pujianti; Yazid Bindar; Muhammad Saifullah Abu Bakar; Asep Bayu Dani Nandiyanto
Automotive Experiences Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Automotive Laboratory of Universitas Muhammadiyah Magelang in collaboration with Association of Indonesian Vocational Educators (AIVE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.049 KB) | DOI: 10.31603/ae.5049

Abstract

Indonesia has an abundance of biomass from agricultural, plantation, and domestic waste products. Biomass can be converted into fuels and chemicals that are environmentally friendly. Empty fruit bunches (EFB) are biomass from abundant palm oil processing. Pyrolysis was a thermal process with free oxygen at temperatures between 400-600°C. Generally, pyrolysis was carried out under fast pyrolysis to produce a product that leads to bio-crude oil. One of the main components of bio-crude oil was phenol, which had been produced from further processing of crude oil. With the limitations of crude oil, the production of phenol from biomass pyrolysis was an option for the future, especially for fuels and fuel additives. Thus, it is necessary to investigate the effect of heating rate, temperature pyrolysis, and holding time on pyrolysis products including phenols in bio-crude oil. Slow pyrolysis of EFB was performed at various parameters, including temperatures (400, 450, and 500°C) and holding time (5, 10, and 15 min). Slow pyrolysis of oil palm EFB with variations in temperature and holding time has been carried out by producing liquid between (40 - 42 %weight), gas (19 – 21 % weight), and solid products (38 – 39 % weight). Biocrude oil liquid product showed the highest yield compared to biochar and bio pyrolysis gas. Temperature plays an important role in controlling the production of bio-crude oil as a liquid product, including a component in bio-crude oil. Phenol recovery was more affected by temperature instead of holding time.