Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS HETEROGEN CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULICA) DENGAN METODE PENCUCIAN DRY WASHING Zainul Arifin; Bayu Rudiyanto; Yuana Susmiati
ROTOR Vol 9 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.266 KB)

Abstract

Biodiesel is an alternative fuel from renewable sources with the composition of fatty acids from vegetable oils or animal oils. Biodiesel production from used cooking oil was counducted to determine the effect of basa heterogen catalyst of snail shell that used on a transesterification reaction with dry washing method for the yield and quality of biodiesel based on the quality standard of Biodiesel according to SNI No. 04 – 7182-2006. The study was designed using Rancang Acak Lengkap (RAL) with two factors, the concentration of catalyst (K): (6, 7 and 8%) and the concentration of magnesium silicate (M): (1 and 1.5%). The parameters analyzed include biodiesel yield, viscosity, density, acid number, flash point, cloud point , water content and heat value. The results showed that the highest yield of 63% was obtained from treatment of the catalyst concentration 6% and magnesium silicate 1% with the quality of biodiesel: viscosity of 5.692 mm2 / s, density of 867.8 kg / m3, the number of acid 0.605 Mg-KOH/Kg, a flash point of 160 oC, 12 oC cloud point, the water content of 0.08% and a heat value of 41.379 MJ / Kg. Keywords : Biodiesel, Catalyst Heterogenous, Snail Shell, Dry Washing
Uji Kinerja Smart Gried Fuel Cell Tipe Proton Exchange Membran (PEM) Dengan Penmbahan Hidrogen Icmi Alif Safitri; Bayu Rudiyanto; Agus Nursalim; Budi Hariono
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 16 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v16i1.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerjayang meliputi daya keluaran yang dihasilkan serta efisienis kerja dari salah satu jenis fuel cell yaituproton exchange membrane fuel cell dengan luas permukaan membran sebesar 2 x 10 cm2. Suplai gas  yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bukaan valve sebesar 300, 450 dan 900, serta menggunakan gas hasil reaksi elektrolisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa  daya yang dihasilka oleh fuel celldengan menggunakan gas hasil rekasi elektrolisisi purified waterketika dilakukan pembebanan berupa lampu seb sar 0.025 watt dengan nilai efisiensi 8.495%, sedangkan pada penambahan hidrogen dengan bukaan valve sebesar 300 sebesar 0.272 watt dengan nilai efisiensi 31.092% dan pada penambahan hidrogen dengan bukaan valve sebesar450sebesar 0.277 watt dengan nilai efisiensi 26.355%. Sedangkan pada penambahan hidrogen dengan bukaan valve sebesar 900fuel cell tidak menghasilkan daya keluaran dikarenakan pada bukaan tersebut terjadi over flow gas, sehingga tidak ada reaksi yang terjadi di dalam fuel cell.
ANALISIS EKSERGI SISTEM COMBINED HEAT AND POWER DI PABRIK GULA PESANTREN BARU Agustin, Ari; Bayu Rudiyanto
Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi dan Otomotif Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Inovasi Teknologi Manufaktur, Energi, dan Otomotif
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jinggo.v1i1.2022.45-53

Abstract

Sejak awal beroperasi, PG Pesantren Baru telah terintegrasi dengan sistem kogenerasi berbasis ampas tebu yang digolongkan sebagai sistem CHP. Penelitian ini akan mengevaluasi sistem CHP dalam ruang lingkup termodinamika dengan metode analisis eksergi, sehingga diketahui jumlah distribusi dua bentuk energi kogenerasi dan kinerja sistem. Sistem CHP menghasilkan dua bentuk energi secara simultan dari satu sumber energi primer, yaitu bentuk energi mekanik (power) sebesar 69.098,3 kW dan panas (heat) sebesar 2.662 kW. Sementara kinerja sistem CHP cenderung belum optimal. Kinerja sistem CHP dipengaruhi oleh adanya kesetimbangan antara besarnya perusakan eksergi dan efisiensi eksergetik sistem. Lebih mendasar lagi, analisis eksergi mampu menginterpretasikan faktor penyebab ketidakidealan suatu sistem menurut Hukum Termodinamika Kedua. Faktor penyebab ketidakidealan suatu sistem dinyatakan dengan ireversibillitas (ketidakmampuan balik). Terdapat dua jenis ireversibillitas yaitu ireversibilitas internal dan eksternal. Perusakan eksergi merujuk pada ireversibilitas internal dan dipengaruhi oleh adanya aliran entropi ireversibilitas internal yang timbul dari proses perpindahan panas spontan. Perpindahan panas spontan memungkinkan perusakan eksergi hanya terjadi pada komponen penukar panas atau komponen yang melibatkan adanya perbedaan temperatur pada prosesnya.