Penelitian ini mengkaji kalimat imperatif dalam Bahasa Madura, dengan fokus khusus pada analisis buku Sekar Anom 2 yang digunakan oleh siswa SMP kelas VIII. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memahami bentuk, struktur, serta fungsi kalimat imperatif dalam konteks pembelajaran bahasa dan budaya Madura. Metodologi penelitian melibatkan analisis konten terhadap buku Sekar Anom 2, dengan penekanan pada identifikasi berbagai jenis kalimat imperatif, termasuk perintah langsung, larangan, permintaan halus, dan bentuk-bentuk imperatif lainnya yang khas dalam Bahasa Madura. Penelitian ini juga mengeksplorasi penggunaan kata-kata kunci seperti "lah", "jha'", dan "abè" dalam konstruksi kalimat imperatif. Hasil penelitian menunjukkan keragaman bentuk dan fungsi kalimat imperatif dalam Bahasa Madura, mencerminkan kompleksitas linguistik dan kekayaan budaya masyarakat Madura. Analisis mengungkapkan bahwa kalimat imperatif tidak hanya berfungsi sebagai perintah langsung, tetapi juga sebagai alat untuk mengekspresikan kesopanan, meminta izin, dan menyampaikan larangan dengan berbagai tingkat formalitas. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman linguistik Bahasa Madura, khususnya dalam konteks pendidikan. Temuan-temuan ini memiliki implikasi penting bagi pengembangan materi pembelajaran bahasa daerah, strategi pengajaran, dan upaya pelestarian bahasa dan budaya Madura. Lebih lanjut, penelitian ini menyoroti pentingnya memahami nuansa bahasa dalam konteks sosial-budaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan memperkuat identitas budaya lokal.