Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMETAAN SISTEM RUJUKAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN (BPJS) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI MOHAMAD MAHFUDZ
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 22, No 1 (2021): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.851 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v22i1.3739

Abstract

Kebutuhan akan informasi fasilitas kesehatan sangat diperlukan khususnya pasien  rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Informasi secara spasial akan memudahkan bagi pasien rujukan BPJS tersebut menuju Rumah Sakit (RS) terdekat agar segera bisa tertangani dengan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran fasilitas kesehatan rujukan BPJS kesehatan di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data spasial sebagai penunjang pengambilan keputusan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi waktu dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil  penelitian memperlihatkan bahwa Kota Bogor  terdapat fasilitas kesehatan berupa rumah sakit sebanyak 17 dan puskesmas sebanyak 25, semua puskesmas 100 % terkategori tingkat pertama, 94 % rumah sakit masuk kategori tingkat kedua dan 6 % masuk kategori tingkat ketiga   Kata Kunci : BPJS, Pasien Rujukan, Pemetaan, SIG.
APLIKASI GIS UNTUK PERENCANAAN APBD DENGAN METODE AHP BERDASAR PERSPEKTIF SYARIAH Mohamad Mahfudz
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.77 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.357

Abstract

Penelitian ini mengembangkan sistem perencanaan APBD ditinjau dari perpektif syariah yang bertujuan sebagai solusi alternatif yang solutif kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul dalam penyusunan APBD kekinian. Adapun permasalahan tersebut dilihat dari sisi penerimaan berasal dari pajak yang diambil dari rakyat sebagai sumber utama pendapatan.Penyusunan APBD yang ditinjau dari prespektif syariah ini terdiri dari pos penerimaan yang didasarkan pada tiga kaidah yaitu : fai dan kharaj, kepemilikan umum, dan bagian sedekah dan pos pengeluaran yang berdasarkan enam kaidah yaitu : harta kas (baitul maal), pembelanjaan bersifat wajib, pembelanjaan bersifat kompensasi, pembelanjaan karena keterpaksaan, pembelanjaan yang vital, pembelanjaan non vital.Prioritas kriteria dari pos pengeluaran dan pos pemasukan penganalisisnya menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan agar lebih power full performa dari penyusunan APBD ini dikombinasikan dengan GIS (Geografik information system) yang harapannya bisa menjadi rekomendasi dari permasalahan penyusunan APBD kekinian tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pos fakir miskin inilah yang menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan terlebih dahulu oleh pemerintah Kota Surabaya.Kata kunci : APBD, Syariah, GIS, AHP
PETA JALUR EVAKUASI BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN PANGANDARAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Mohamad Mahfudz; Rudie R. Admawidjaja; Yudi Firmansyah
Majalah Ilmiah Globe Vol. 26 No. 1 (2024): GLOBE VOL 26 TAHUN 2024
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tsunami Kabupaten Pangandaran tanggal 17 Juli 2006 menimbulkan kerugian yang sangat besar baik dalam kehidupan manusia maupun infrastruktur. Kurangnya informasi dan tidak adanya peta jalur evakuasi menyebabkan banyak korban jiwa dan harta benda. Pembuatan peta jalur evakuasi menjadi sangat penting untuk dikaji guna mengurangi kerugian di masa mendatang dengan tetap memperhatikan kondisi wilayah Kabupaten Pangandaran. Penentuan jalur evakuasi dalam penelitian ini menggunakan metode Network Analysis dikombinasikan dengan SIG (Sistem Informasi Geografis). Metode ini menggunakan data jaringan jalan dan dapat menggunakan tanda stop secara manual agar tidak memilih jalur yang diberi tanda stop tersebut pada jalan yang berada di zona bahaya. Pembuatan data set jaringan jalan dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu panjang dan waktu tempuh setiap segmen jalan melalui atribut spasialnya. Sedangkan data set jaringan jalan merupakan data masukan (input) untuk membuat rencana jalur evakuasi dengan menggunakan Network Analysis. Peta keterpaparan bahaya bencana tsunami di wilayah pesisir Kabupaten Pangandaran dibagi menjadi 5 tingkatan, yaitu kategori sangat tinggi berada di wilayah Kecamatan Parigi dengan luas 43,56% dari luas wilayah; kategori tinggi berada di wilayah Kecamatan Parigi dengan luas 49,92% dari luas wilayah; kategori sedang berada di wilayah Kecamatan Kalipucang dengan luas 57% dari luas wilayah; kategori rendah berada di Kecamatan Sidamulih dengan luas 8,74% dari luas wilayah; dan kategori sangat rendah berada di wilayah Kecamatan Sidamulih dan Parigi dengan luas 0,02% dari luas wilayah.