Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA BATU (STUDI PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KOTA BATU) Priscillia Grace Rynata Bungalawele; Nanang Bagus
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.041 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v8i1.1548

Abstract

Abstract: The public service could be interpreted as an activity that is carried out to fulfill the public interest. The great public service can be seen and assessed from the implementation which is suitable for the service operational standard. In the implementation of public service, on a government agency needs to do better service improvement.The research in the region financial institution at Batu city try to explain and describe a phenomena  by using descriptive qualitative. The aim of this research is recognizing the implementation of the earth tax service and buildings at BKD, Batu city. Getting much innovation, specifically in the implementation of the earth tax service and building .  Keywords: Government, public service, The earth tax service and buildings.  Abstrak: Pelayanan publik dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan demi memenuhi kepentingan publik. Pelayanan publik yang baik dapat dilihat dan dinilai dari  pelaksanaan yang sesuai dengan standar operasional pelayanan. Dalam pelaksanaan pelayanan publik pada suatu instansi pemerintahan perlu mengalami peningkatan pelayanan yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan di Badan Keuangan Daerah Kota Batu, berusaha menjelaskan dan menggambarkan sebuah fenomena secara deskriptif kualitatif. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan pajak bumi dan bangunan di Badan Keuangan Daerah Kota Batu; mencari tau inovasi pelayanan pajak bumi dan bangunan; Kata Kunci :  Pemerintahan, Pelayanan Publik, Pajak Bumi dan Bangunan
ANALISIS PERAN DINAS PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA BATU Katrina J aha Walu; Nanang Bagus
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.58 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v8i3.1779

Abstract

Abstract: Tourism is a very potential industry. Tourism is now a a rapidly developing industry. Many countries develop tourism as a sector the flagship of his country, because the tourism sector is a potential economic business generator, and economic generator of a country, city, province, district or visitor destination. Purpose this research is a process with scientific methods to be able to find, develop, and test the truth of science. This type of research uses the type of qualitative research. Data sources are primary data and secondary data. Data collection is done through observation, interview and documentation. research instruments include the researchers themselves, interview guidelines, and field notes. The technique of determining informants using purposive sampling. Data validity using triangulation techniques. Data analysis techniques include data collection, data presentation and conclusion drawing. The results of the study are the tourism department plays an important role in developing tourism by facilitating, and providing training to POKDARWIS, supporting factors (Human Resources, good climate, abundant natural resources), inhibiting factors (road congestion, lack of rest area), physical aspects (road infrastructure and lighting are good), attractiveness aspects (natural charm, and panorama,), accessibility aspects (road signs and good road access), aspects of activities and facilities (there are tour guides and tourism information centers), socioeconomic aspects, community economy and Regional Original Revenues have increased. Keywords: role, Department of Tourism; tourism developmentAbstrak: Pariwisata adalah suatu industri yang sangat potensial. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang pesat. Banyak negara yang mengembangkan pariwisata sebagai sektorunggulan dari negaranya, karena sektor pariwisata adalah pembangkit usaha ekonomi potensial, dan pembangkit perekonomian suatu negara, kota, provinsi, kabupaten atau daerah tujuan pengunjung. Tujuan penelitian ini merupakan suatu proses dengan metode ilmiah untuk dapat menemukan, mengembangkan, serta menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. instrumen penelitian meliputi peneliti sendiri, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu dinas pariwisata berperan penting dalam mengembangkan pariwisata dengan memfasilitasi, dan memberikan pelatihan kepada POKDARWIS, faktor pendukung (Sumber Daya Manusia, iklim bagus, sumber daya alam yang melimpah), faktor penghambat (jalan macet, kurangnya rest area), aspek fisik (infrastruktur jalan dan penerangan sudah bagus), aspek daya tarik (pesona alam, dan panorama,), aspek aksesibilitas (rambu jalan dan akses jalan bagus), aspek aktivitas danfasilitas (ada pemandu wisata dan pusat informasi pariwisata), aspek sosial ekonomi, ekonomi masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah meningkat.Kata Kunci: peran, Dinas Pariwisata; pengembangan pariwisata
PROGRAM INOVASI GAMPIL (GESIT, AKTIF, MERAKYATNYA DISPENDUKCAPIL) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN AKTA KEMATIAN (STUDI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MALANG) Katarina Jenanu; Nanang Bagus
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.914 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v8i2.1714

Abstract

Abstract: The Department of Population and Civil Registration of the City of Malang created the GAMPIL Innovation Program which aims to facilitate the public to obtain residence documents, one of which is the Death Certificate. This study aims to describe the Skill Innovation Program in improving the quality of service of the Death Deed and analyzing the supporting factors and inhibiting factors of the Innovation Program. The type of research used is qualitative. Sources of data from primary data and secondary data. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. The validity of the data uses the technique of triangulation theory according to Sugiyono (2016). The results of the study showed that the Tlogomas urban village had implemented the Malang City Dispendukcapil Skill Innovation Program. Services through the GAMPIL Innovation Program have not run optimally in terms of service procedures and completion times. innovation supporting factors in the form of adequate facilities and infrastructure as needed. Whereas the inhibiting factor of innovation: the need for service officers stationed in the kelurahan, lack of awareness and understanding of the community regarding service procedures. The service quality of the GAMPIL innovation program is said to be good, supported by the community satisfaction index data in 2018.Keywords: Public Service Innovation, Service Quality, Death DeedAbstrak: Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang membuat Program Inovasi GAMPIL yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat memperoleh dokumen kependudukan salah satunya yaitu Akta Kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Program Inovasi Gampil dalam meningkatkan kualitas pelayanan Akta Kematian dan menganalisa faktor pendukung dan faktor penghambat Program Inovasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Sumber data dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teori triangulasi teknik menurut  Sugiyono (2016). Hasil penelitian menunjukan bahwa kelurahan Tlogomas telah melaksanakan Program Inovasi Gampil Dispendukcapil Kota Malang.  Pelayanan melalui Program Inovasi GAMPIL belum berjalan optimal dari segi prosedur pelayanan dan waktu penyelesaian. faktor pendukung inovasi berupa sarana dan prasarana yang cukup memadai sesuai kebutuhan. Sedangkan faktor penghambat inovasi: kuranya petugas pelayanan yang ditempatkan di kelurahan, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang prosedur pelayanan. Kualitas pelayanan program inovasi GAMPIL dikatakan baik dengan didukung oleh data indeks kepuasan masyarakat Tahun 2018.Kata Kunci: Inovasi Pelayanan Publik, Kualitas Pelayanan, Akta Kematian
STARATEGI PEMERINTAH UNTUK MENINGATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Nanang Bagus
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.551 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v10i2.2304

Abstract

Public participation in every administration of government has a huge impact on the success of the programs to be run by the Government, because without community participation in government administration, the programs that will be run by the government will fail. Therefore, in order to increase community participation, the village government needs to implement strategies, such as Community Empowerment, Assistance, and Providing Space for Participation for the Community. This research is a qualitative research. Data collection techniques used by researchers are interviews, observation and documentation, and in analyzing data using data reduction techniques, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the strategy of the Landungsari Village Government in Increasing Community Participation, namely, community empowerment, mentoring, providing space for community participation, and also establishing good communication with the community. There are also supporting factors for increasing community participation, namely high productive age, community human resources, there are also servant factors such as awareness of the community itself about the importance of participation in government administration. Keywords: Strategy, Participation, GovernancePartisipasi masyarakat disetiap penyelengaraan pemerintahan sangat membawa dampak besar bagi kesuksesan program yang akan dijalankan oleh Pemerintah, karena tanpa adanya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan maka program-program yang akan dijalankan oleh pemerintah akan gagal. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat pemerintah desa perlu menerapkan strategi, seperti Pemberdayaan Masyarakat, Pendampingan, dan Memberikan Ruang Partisipasi Bagi Masyarakat. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah Wawancara, Observasi dan Dokumentasi, serta dalam menganalisia data mengunakan teknik Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi Pemerintah Desa Landungsari dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat yaitu, pemberdayaan masyarakat, pendampingan, memberikan ruang partisipasi masyarakat, dan juga menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. Ada pun  faktor  pendukung meningkatnya partisipasi masyarakat yaitu usia produktif yang tinggi, SDM masyarakat, ada juga faktor penghambanya seperti,kesadaran dari masyarakat itu sendiri terhadap pentingnya partisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.Kata Kunci :Strategi, Partisipasi,  Pemerintahan
STRATEGI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) ATAS KERJASAMA BADAN USAHA MILIK SWASTA Nanang Bagus
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.679 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v9i2.2226

Abstract

Abstrak. Badan usaha milik desa muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di wilayah perdesaan. Badan usaha milik desa hadir sebagai wadah dalam menggerakan potensi ekonomi lokal bagi peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi warga desa. Peran pemerintah desa dan masyarakat lokal dimaksimalkan untuk menggerakkan potensi ekonomi lokal bagi peningkatan kesejahteraan sosial dan wargadesa. Badan usaha milik desa sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja badan usaha milik desa mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemerintah desa dalam mengelolah badan usaha milik desa dan kerjasama pemerintah desa dan Pihak swasta dalam mengelola badan usaha milik desa. Jenis penelitian ini adalah penelitan literasi dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang dikumpulkan melalui data pustaka (koran, majalah, dan dokumen), membaca serta mengolah bahan penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa badan usaha milik desa merupakan perwujudan partisipasi masyarakat desa secara keseluruhan, sehingga tidak menciptakan model usaha yang di pengaruhi kepimpinan oleh kelompok tertentu ditingkat desa, juga implementasi yang merupakan suatu rangkaian konsep yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak. Dan adanya Collaborative governance yang merupakan konsep dalam manajemen Pemerintahan sebagai proses fasilitasi oleh berbagai institusi baik Pemerintah, Masyarakat maupun pihak Swasta yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah bersama yang tidak bisa di selesaikan oleh satu instansi.Kata Kunci: Badan Usaha Milik Desa, Tata Kelola Badan Usaha Milik Desa, Implementasi Kemitraan Badan Usaha Milik Desa dan Pihak Ketiga, dan Collaborative Governance Dalam Mengelola Badan Usaha Milik DesaAbstract. Village- owned enterprises emerged as a new economic force in rural areas. Village- owned enterprises exist as a forum for mobilizing local economic potential for improving the social and economic welfare of villagers. The role of the village government and local communities in maximized to mobilize local economic potential for improving social welfare and villagers. Village- owned enterprises as one of the economic institutions operating in rural areas must have differences from economic institutions in general. This is intended so that the existence and performance of village- owned enterprises can make significant contribution to improving the welfare of village residents. This study aims to determine the strategy of the village government in managing village- owned enterprises and the cooperation between the village government and the private sector in managing village- owned enterprises. This type of research is literacy research and the data used in this study are secondary data collected through library data (newspapers, magazines, and documents), reading and processing previous research materials. The results of this study indicate that village- owned enterprises are a manifestation of the participation of the village community as a whole, so that they do not create business models that are influenced by leadership by certain group at the village level, as well as implementation which is a series of concepts that guide the implementation of a job, leadership and way of acting. And the existence of collaborative governance which a concept in government management as a facilitation process by various is intitutions both governmen, community and private parties that aim to solve common problems that cannot be resolved by one agency.Keywords: village- owned enterprises, governance of village- owned enterprises, implementation of partnership between village- owned enterprises and third parties, and collaborative governance in managing village- owned enterprises
PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA Nanang Bagus; Cahyo Sasmito
REFORMASI Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v11i2.2866

Abstract

Abstract: In an organization, leadership has a major role, therefore a leader must be able to direct his subordinates in order to achieve a common goal. Etymologically, leadership is personality and the willingness to make people influenced and invite others to take an action that has been determined together in order to achieve a predetermined goal. Leadership style can influence the society being led. The leadership style of each leader varies from one another. differences in leadership styles between one leader and another are usually influenced by several factors such as the environment, customs, culture, religion and so on. The method in this research uses qualitative research methods, the focus of this research is the leadership style of the village head and community participation. The data sources consisted of primary and secondary data, while the data collection methods in this study were interviews, observation and documentation. The results of this study show that the leadership style of the Mojorejo village head is a democratic leadership style and community participation starting from decision making and implementation of development activities.Keywords: leadership style; community participation; village developmentAbstrak: Dalam suatu organisasi kepemimpinan memiliki  peran utama, oleh karena itu seorang pemimpin harus bisa mengarahkan bawahannya agar tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Secara etimologi kepemimpinan adalah kepribadian dan kemauan untuk membuat orang terpengaruh serta mengajak orang lain untuk melakukan suatu tindakan yang telah ditetapkan bersama demi tercapainya sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan  dapat mempengaruhi  masyarakat yang dipimpin. Gaya kepemimpinan pada setiap pemimpin berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. perbedaan gaya kepemimpinan antara pemimpin yang satu dengan yang lain biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan, adat istiadat, budaya, agama dan lain sebagainya. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, fokus penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan kepala desa dan partisipasi masyaraka. Sumber data terdiri dari data primer dan skunder, sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara,observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat diketahahui bahwa gaya kepemimpinan kepala desa Mojorejo adalah gaya kepemimpinan demokratis dan partisipasi masyarakat dimulai dari pengambilan keputusan dan implementasi kegiatan pembangunan.Kata Kunci: gaya kepemimpinan; partisipasi masyarakat; pembangunan desa
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (DP3AP2KB) KOTA BATU Nanang Bagus
REFORMASI Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v12i1.3374

Abstract

The purpose of marriage does not always run smoothly, there are times when trials and temptations lead to acts of violence by husband/wife. The purpose of this study is to explain the empowerment of women victims of domestic violence conducted by DP3AP2KB Batu City and the role of women's empowerment in the household economy. The type of research used is descriptive qualitative. The method of determining the research subject is purposive sampling and recommendations. Data collection techniques using participatory observation methods, in-depth interviews, and documentation. Data analysis used the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing/verification. The result showed that women's empowerment was realized through two activities, namely mentoring (socialization, health checks, problem classification, mentoring to monitoring/monitoring) and social welfare efforts (cooking training, make-up/salon and sewing). The role of women's empowerment in the household economy is quite significant. This is evident from the work they live is capable of helping their husbands in meeting the needs of their families. These jobs include making cakes, tailoring and so on.AbstrakTujuan dari pernikahan tidak selamanya berjalan mulus, ada kalanya cobaan dan godaan hingga berujung pada tindak kekerasan yang dilakukan suami/istri. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pemberdayaan perempuan korban KDRT yang dilakukan DP3AP2KB Kota Batu dan peran pemberdayaan perempuan dalam perekonomian rumah tangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode penentuan subyek penelitian yaitu purposive sampling dan rekomendasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan conclusion drawing/ verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan terwujud melalui dua kegiatan yaitu pendampingan (sosialisasi, pemeriksaan kesehatan, klasifikasi masalah, pendampingan hingga pemantauan/monitoring) dan usaha kesejahteraan sosial (pelatihan tata boga, tata rias/salon dan menjahit). Peran pemberdayaan perempuan dalam perekonomian rumah tangga yaitu cukup signifikan. Hal ini terbukti dari pekerjaan yang mereka jalani mampu menghasilkan membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Pekerjaan tersebut antara lain membuat kue, penjahit dan lain sebagainya.
PENGARUH PERILAKU GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR DESA Nanang Bagus
REFORMASI Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v13i1.3743

Abstract

Village government in running the organization requires a leader who can know how to deal with employees who have an unruly nature. This study aims to find out how behavioral leadership style affects employee performance and what are the supporting and inhibiting factors of behavioral leadership style on employee performance in the Jatiguwi Village Office, Sumberpucung District, Malang Regency by using qualitative research methods. Data collection techniques in this study using interview techniques, observation and documentation. The results of behavioral leadership style research tend to be carried out by giving trust to employees in carrying out the duties and responsibilities of each head of department and section head and being able to complete tasks without supervision from superiors. Behavioral leadership style has a positive impact on employee performance because it is seen from several aspects, namely quality, namely in carrying out tasks that can be carried out professionally, quantity, namely the cycle of activities produced is carried out according to the specified target, independence in work, namely employees can complete the tasks set. given without supervision from superiors, timeliness that is seen from the picket schedule of employees entering the office on time and the work program is completed within the specified time.AbstrakPemerintahan desa dalam menjalankan roda organisasi memerlukan seorang pemimpin yang dapat mengetahui cara menghadapi pegawai yang memiliki pembawaan yang susah diatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan perilaku terhadap kinerja pegawai dan apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat gaya kepemimpinan perilaku terhadap kinerja pegawai di Kantor Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang dengan menggunakaan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian gaya kepemimpinan perilaku cenderung dilakukan dengan memberikan kepercayaan terhadap pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing kaur maupun kasie dan dapat menyelesaikan tugas tanpa pengawasan dari atasan. Gaya kepemimpinan perilaku memiliki dampak positif terhadap kinerja pegawai karena dilihat dari beberapa aspek yaitu kualitas yakni dalam menjalankan tugas dapat di jalankan secara profesional, kuantitas yakni sirklus kegiatan yang dihasilkan di jalankan sesuai dengan target yang di tentukan, kemandirian dalam bekerja yakni pegawai dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa pengawasan dari atasan, ketepatan waktu yakni di lihat dari jadwal piket pegawai masuk kantor tepat waktu dan program kerja selesai dalam jangka waktu yang ditentukan.