Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI DUTA HIV/AIDS DALAM KAMPANYE HIV/AIDS DI KALANGAN TRANSGENDER PADA IKATAN WARIA MALANG Yuni Lasari; Sulih Indra Dewi; Carmia Diahloka
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.492 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v4i3.129

Abstract

IWAMA merupakan perkumpulan khusus kalangan waria yang aktif dalam mengkampanyekan HIV/AIDS. Meski waria merupakan orang yang rentan terkena penyakit HIV/AIDS ini, tetapi organisasi ini memiliki seorang Duta HIV/AIDS yang bertugas tidak hanya mengkampanyekan program HIV/AIDS kepada audiens yang berasal dari kelompok mereka, melainkan juga semua kalangan masyarakat. Selain cara berkomunikasi yang unik dan pembawaan kaum transgender dalam berkomunikasi seputar program HIV/AIDS yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya, duta HIV/AIDS IWAMA ini juga memiliki Strategi Komunikasi dalam kampanye HIV/AIDS. Hal ini dirasa cukup menarik, mengingat peneliti berharap dapat melihat pandangan transgender mengenai kampanye yang dilakukan Duta HIV/AIDS IWAMA dan seberapa besar efektifitas kampanye tersebut untuk kalangan waria tersendiri. Dan ini merupakan hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Sementara sumber data ialah berupa wawancara informan terkait dan studi buku serta referensi yang berkaitan dengan strategi komunikasi dalam kampanye HIV/AIDS. Teknik analisis data ialah dengan menggunakan model Miles dan Huberman berupa tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kata Kunci : IWAMA, strategi, duta HIV/AIDS, kampanye HIV/AIDS, waria
Praktik Siniar dan Gerakan Literasi Perempuan Sulih Indra Dewi; Yuni Lasari; Dinar Primasti
Biokultur Vol. 11 No. 2 (2022): Peningkatan Literasi Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v11i2.41737

Abstract

Pemanfaatan media baru bagi perempuan menjadi kajian yang menarik untuk dibahas. Perkembangan internet sudah tidak bisa dibendung dan setiap orang bisa ikut berpartisipasi di dalamnya termasuk perempuan. Perempuan memanfaatkan platform siniar atau podcast untuk menyuarakan gerakan literasi digital bagi perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiamana gerakan literasi perempuan dengan menggunakan media baru dalam praktik siniarnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus pada siniar Suara Puan yang dikelola oleh tiga orang perempuan, yaitu Stefany, Putri dan Idha. Suara Puan merupakan podcast exclusive Spotify yang berfokus pada literasi. Data penelitian diperoleh dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan mampu menunjukkan kemampuannya dalam industri siniar/podcast yang didominasi oleh laki-laki. Suara Puan mampu menjadi ruang literasi bagi perempuan. Tanpa disadari siniar Suara Puan secara aktif telah melakukan gerakan literasi bagi perempuan sebagai bentuk digital activism. Suara Puan mampu menjawab keraguan bahwa perempuan gagap terhadap teknologi dengan memunculkan konten yang menarik dan mendatangkan keuntungan secara finansial. Respon dari pendengar siniar inipun sangat positif karena mereka merasa diajak untuk mencintai literasi dengan memanfaatkan media baru yang lebih akrab bagi mereka dan memunculkan kesadaran-kesadaran baru sebagai perempuan. Sebagai sebuah aktifisme, meskipun tidak secara terang-terangan diakui oleh para pembuat, tapi dengan secara konsisten membangun kesadaran literasi menjadikan praktik siniar ini mampu menggerakkan pendengarnya. Kata Kunci: Podcast, Siniar, Perempuan, Literasi digital, media baru, digital activism
12 Warna Maskulinitas: Standar Baru Maskulinitas Dalam Iklan Kosmetik Nature Republic Rinata, Asfira Rachmad; Dewi, Sulih Indra; Lasari, Yuni
Jurnal Representamen Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Representamen Volume 8 No 02 Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.512 KB) | DOI: 10.30996/representamen.v8i2.7122

Abstract

Abstrak Iklan menjadi alat promosi yang juga dapat menyebarkan ideologi, gaya hidup, dan budaya yang mempengaruhi pembentukan persepsi publik. Salah satu masalah dalam iklan adalah bias representasi gender dalam iklan. Sebelumnya Pria dalam iklan dicitrakan sebagai makhluk yang kokoh dan tangguh. Di sisi lain, wanita sebagai makhluk yang lemah lembut dan anggun. Namun saat ini konsep gender dalam iklan telah berubah, seperti pada iklan kosmetik Nature Republic yang menggunakan model pria yaitu idola K-pop EXO sebagai model iklannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana citra seorang pria ditampilkan dalam sebuah iklan kosmetik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes dengan objek penelitian yaitu iklan kosmetik Nature Republic “12 Shades of Light” yang terdiri dari 6 versi video. Penelitian ini menampilkan berbagai citra yang divisualisasikan melalui gaya rambut, efek pencahayaan, warna, gaya pakaian, ekspresi, dan gestur tubuh. Diantaranya adalah citra pria cantik, pria gentleman, pria flamboyan, pria anggun, pria misterius, pria lugu, pria sensual, pria menawan, pria imut, pria baik, pria pemberani dan citra dari seorang pria seksi. Gambar-gambar ini menunjukkan standar baru dalam maskulinitas. Bahwa kini, penampilan yang rapi dan penampilan fisik yang prima merupakan hal yang wajib dimiliki oleh seorang pria. Kosmetik menjadi kebutuhan para pria masa kini untuk menunjang penampilan mereka. Gambar-gambar yang ditampilkan menunjuk pada jenis pria maskulinitas lembut ini menunjukkan bagaimana media menetapkan standar baru untuk pria. Pria bisa menjaga penampilan dan menunjukkan sisi lembutnya. Hal ini membuktikan bahwa gender merupakan hasil konstruksi sosial yang akan terus berubah dari waktu ke waktu. Kata kunci: iklan, kosmetik, citra, laki-laki, soft masculinity
Cyberfeminism Activities of Jakarta Feminist as an Effort to Create a Safe Space for the Society Lasari, Yuni; Dewi, Sulih Indra
The Sunan Ampel Review of Political and Social Sciences Vol. 3 No. 1 (2023): November
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/sarpass.2023.3.1.18-32

Abstract

Current technological developments support victims of violence in seeking an online environment that can facilitate a safe space from the threat of sexual and gender-based violence. Moreover, various social movements have emerged by individuals and organized groups that aim to carry out joint campaigns against this. Jakarta Feminist also does this on its social media. Utilizing various features on Instagram, the @Jakartafeminist account is taking steps towards cyberfeminism by creating various cyberspace programs, classes, and campaigns. This research uses a qualitative approach with a case study research method with data collection techniques are: observation, interviews, and documentation. The results of this research show that cyberfeminism carried out by Jakarta feminists originates from collaborative actions created offline and online by utilizing new media. All programs, classes, and campaigns are continuous with each other following the issues raised so that it is clear that Jakarta Feminist is trying to accommodate victims and survivors to have the safe space they need. Cyberfeminism is carried out using hashtags and content to build networks and carry out digital campaigns to increase community participation online.
STRATEGI PEMASARAN DIGITAL UMKM KOPI TIRTOYUDO LEWAT PENDAMPINGAN PROMOSI MEDIA: Digital Marketing Strategy of Tirtoyudo Coffee MSME Actors Through Media Promotion Assistance lasari, Yuni; Faradila, Razhika; Akbar, Mochammad Azkari Hisbulloh
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v3i1.162

Abstract

Desa Tirtoyudo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang merupakan salah satu dari desa yang memiliki potensi penghasil kopi terbaik dan terbesar se-Malang Selatan. Kopi masih menjadi produk unggulan yang masih mendominasi karena pertumbuhannya yang pesat, serta mampu menarik minat para wisatawan yang ingin menikmati proses pengolahan kopi dan kebun hingga yang ingin menikmati secangkir kopi. Selama ini, kopi dipromosikan oleh para UMKM kopi di desa Tirtoyudo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Malang Selatan dengan cara tradisional. Konsumen menikmati biji kopi alami, kemudian datang langsung melihat proses produksi pembuatan kopi, hingga menikmati kopi olahan di kafe milik para pelaku UMKM kopi. Tetapi saat ini, konsumen juga ingin menikmati kopi secara instan, dan bisa diracik sendiri di rumah. Diperlukan strategi pemasaran digital dalam mempromosikan produk khususnya kopi. Adapun tujuan kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya untuk mendampingi pelaku UMKM kopi Tirtoyudo Malang Selatan dalam memahami dan mengimplementasikan keterampilan promosi pemasaran digital, membantu para pelaku UMKM Kopi Tirtoyudo Malang Selatan agar mampu memanfaatkan potensi pasar melalui teknologi digital dan membangun citra merek, serta mendukung pertumbuhan bisnis para pelaku UMKM Kopi Tirtoyudo Malang Selatan. Pendekatan yang digunakan pada kegiatan ini ialah Participatory Learning and Action (PLA) atau Learning by doing dengan menggunakan beberapa metode diantaranya ialah (1) metode ekspositori; (2) metode diskusi; (3) metode praktek; serta (4) metode presentasi, para pelaku UMKM diberikan materi dan pelatihan terkait fungsi dan pentingnya media sosial maupun media digital, menentukan kebutuhan promosi produk, dan mengenalkan fitur tools konten digital yang dapat digunakan untuk mempromosikan produknya. Kegiatan pendampingan ini memberikan dampak positif berupa peningkatan kualitas strategi pemasaran digital, memberikan nilai tambah produk yang berimbas pada harga jual dan pendapatan bagi UMKM Kopi di Tirtoyudo.
Festival Women Ngalam Bergerak sebagai Wadah Penggerak Aktivisme Feminis di Malang Raya Lasari, Yuni; Dewi, Sulih Indra
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 7 No 2 (2025)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v7i2.2526

Abstract

This study aims to analyze how the Women Ngalam Bergerak Festival serves as a driving force for feminist activism in Malang Raya. Initiated by Paguyuban Literasi Malang to commemorate International Women’s Day 2024, the festival responds to the lack of safe spaces and limited participation of women in local public discourse. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation. The findings reveal that the festival is not merely a symbolic celebration, but a collaborative space that facilitates the exchange of feminist discourses across various backgrounds, including activists, academics, artists, and marginalized communities. The festival featured activities such as safe space forums, open-mic sessions, art exhibitions, feminist book discussions, and cloth pad workshops—each serving as platforms for healing, advocacy, and education. It also catalyzed the formation of a new community, “Women Ngalam Bergerak,” which continues to hold monthly discussions, internal classes, and community-based advocacy. The study highlights the characteristics of a new social movement present in the form of horizontal relations, cross-gender participation, and collective awareness of the importance of safe spaces and transformative justice. This festival demonstrates that safe spaces and feminist discourse can be built from the ground up through organized, conscious, and collaborative community work. Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana Festival Women Ngalam Bergerak menjadi wadah penggerak aktivisme feminis di Malang Raya. Festival ini digagas oleh Paguyuban Literasi Malang dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2024, dan dilatarbelakangi oleh minimnya ruang aman serta terbatasnya partisipasi perempuan dalam diskursus publik lokal. Menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa festival ini tidak hanya menjadi perayaan simbolik, melainkan ruang kolaboratif yang memfasilitasi pertukaran wacana feminisme lintas latar belakang: aktivis, akademisi, seniman, serta komunitas marjinal. Festival menghadirkan forum diskusi bertema ruang aman, mimbar bebas, pameran karya, review buku feminis, hingga workshop pembalut kain, yang semuanya menjadi media pemulihan, advokasi, dan edukasi. Festival ini juga memicu lahirnya komunitas baru “Women Ngalam Bergerak” yang secara berkelanjutan mengadakan diskusi bulanan, kelas internal, dan advokasi berbasis komunitas. Temuan mengindikasikan bahwa karakteristik new social movement hadir dalam bentuk relasi horizontal, partisipasi lintas gender, serta kesadaran kolektif terhadap pentingnya ruang aman dan keadilan transformatif. Festival ini membuktikan bahwa ruang aman dan wacana feminisme dapat dibangun dari bawah melalui kerja kolaboratif komunitas yang sadar dan terorganisir.
Festival Women Ngalam Bergerak sebagai Wadah Penggerak Aktivisme Feminis di Malang Raya Lasari, Yuni; Dewi, Sulih Indra
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 7 No 2 (2025)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v7i2.2526

Abstract

This study aims to analyze how the Women Ngalam Bergerak Festival serves as a driving force for feminist activism in Malang Raya. Initiated by Paguyuban Literasi Malang to commemorate International Women’s Day 2024, the festival responds to the lack of safe spaces and limited participation of women in local public discourse. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation. The findings reveal that the festival is not merely a symbolic celebration, but a collaborative space that facilitates the exchange of feminist discourses across various backgrounds, including activists, academics, artists, and marginalized communities. The festival featured activities such as safe space forums, open-mic sessions, art exhibitions, feminist book discussions, and cloth pad workshops—each serving as platforms for healing, advocacy, and education. It also catalyzed the formation of a new community, “Women Ngalam Bergerak,” which continues to hold monthly discussions, internal classes, and community-based advocacy. The study highlights the characteristics of a new social movement present in the form of horizontal relations, cross-gender participation, and collective awareness of the importance of safe spaces and transformative justice. This festival demonstrates that safe spaces and feminist discourse can be built from the ground up through organized, conscious, and collaborative community work. Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana Festival Women Ngalam Bergerak menjadi wadah penggerak aktivisme feminis di Malang Raya. Festival ini digagas oleh Paguyuban Literasi Malang dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2024, dan dilatarbelakangi oleh minimnya ruang aman serta terbatasnya partisipasi perempuan dalam diskursus publik lokal. Menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa festival ini tidak hanya menjadi perayaan simbolik, melainkan ruang kolaboratif yang memfasilitasi pertukaran wacana feminisme lintas latar belakang: aktivis, akademisi, seniman, serta komunitas marjinal. Festival menghadirkan forum diskusi bertema ruang aman, mimbar bebas, pameran karya, review buku feminis, hingga workshop pembalut kain, yang semuanya menjadi media pemulihan, advokasi, dan edukasi. Festival ini juga memicu lahirnya komunitas baru “Women Ngalam Bergerak” yang secara berkelanjutan mengadakan diskusi bulanan, kelas internal, dan advokasi berbasis komunitas. Temuan mengindikasikan bahwa karakteristik new social movement hadir dalam bentuk relasi horizontal, partisipasi lintas gender, serta kesadaran kolektif terhadap pentingnya ruang aman dan keadilan transformatif. Festival ini membuktikan bahwa ruang aman dan wacana feminisme dapat dibangun dari bawah melalui kerja kolaboratif komunitas yang sadar dan terorganisir.