Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Ruang

Alasan Untuk Tetap Tinggal Di Kawasan Yang Tergenang Rob Dan Terjadi Penurunan Tanah, Di Genuk Semarang Parfi Khadiyanto
Ruang Vol 4, No 2 (2018): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.97 KB) | DOI: 10.14710/ruang.4.2.%p

Abstract

Humans as economic beings are always trying to find opportunities to earn income, that is by working anything and anywhere. As a result humans will find a place of life that is considered suitable for him in doing business to get a living space to build a settlement. There are two main options: choosing a comfortable place, and the second chooses a place close to the source of income, the resoltante of the two choices will produce a suitable land choice for himself. The question is, from the two options turned out that the location close to the source of income is more prominent than the need for comfort. There is a settlement whose location is unfit for habitation, but the community is willing to embrace the place just because the location is close to the source of income, which is around the industrial area in Semarang. This location is always inundated by tidal flood, dense, polluted by the industry, land degradation occurs, but the number of inhabitants comes 3 times more than the amount that comes out.The purpose of this study is to find out the reasons for the community to stay afloat, live in the area of the settlements that are integrated, experiencing a of rob inundation and the decline of land in the District of Genuk Semarang. The research method is done descriptively quantitative, with correlation analysis.The findings show that, the strength to survive is the economic factor kaeran, that is close to the industrial area, easy access, and facilities for children's education is also easy.
Kajian Kualitas dan Tingkat Pelayanan Jalur Pejalan Kaki di Stasiun Manggarai Jakarta Selatan Theresia Revina; Parfi Khadiyanto
Ruang Vol 2, No 4 (2016): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.785 KB) | DOI: 10.14710/ruang.2.4.293-301

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui kualitas dan tingkat pelayanan jalur pejalan kaki. Penelitian ini berdasarkan permasalahan eksisting jalur pejalan kaki di sekitar Stasiun Manggarai yaitu sebagai penghubung antarlokasi dan antarmoda transportasi jalur pejalan kaki tidak memiliki sarana prasarana yang lengkap, terdapat sarana prasarana dalam kondisi rusak, dan halangan pada jalur pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan perhitungan Pedestrian  Environmental Quality Index (PEQI 2009) dan Pedestrian Level of Service (High Capacity Manual 2000). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan analisis yang dilakukan menggunakan analisis deskriptif serta analisis evaluatif. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan kualitas persimpangan jalur pejalan kaki segmen I berada pada kelas kualitas IV (kualitas buruk) dan kualitas jalurnya berada pada kelas III (kualitas dasar). Jalur pejalan kaki segmen II memiliki kualtias persimpangan yang termasuk dalam kelas V (kualitas tidak cocok) dan kualitas jalurnya berada pada kelas III (kualitas dasar). Hasil analisis tingkat pelayanan berdasarkan arus pada jalur pejalan kaki segmen I menunjukan tingkat pelayanan E (tingkat pelayanan buruk) dan analisis tingkat pelayanan berdasarkan ruang memiliki hasil tingkat pelayann A (tingkat pelayanan sangat baik). Tingkat pelayanan berdasarkan arus pada segmen II memiliki tingkat pelayanan C (tingkat pelayanan cukup baik) dan tingkat pelayanan berdasarkan ruang memiliki tingakt pelayanan A (tingkat pelayanan sangat baik). Kata kunci: 
Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang Nadia Imansari; Parfi Khadiyanta
Ruang Vol 1, No 3 (2015): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.1.3.101-110

Abstract

Ruang terbuka hijau (RTH) khususnya di wilayah perkotaan memiliki fungsi yang penting diantaranya terkait aspek ekologi, sosial budaya, dan estetika. Adapun dalam penyediaannya, haruslah memenuhi kriteria ruang publik yang ideal seperti lokasi yang mudah dijangkau, nyaman, dan memberikan rasa aman bagi penggunanya. Masih kurangnya ketersediaan jumlah RTH publik khususnya hutan kota dan taman kota pada kawasan pusat kota Tangerang sedikit banyak mempengaruhi fungsi hutan kota dan taman kota tersebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik. Di samping itu, kondisi hutan kota dan taman kota eksisting pun dapat dikatakan sepi dari pengunjung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fungsi dan kriteria penyediaan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik pada hutan kota dan taman kota serta memberikan rekomendasi dalam peningkatan kualitas hutan kota dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik berdasarkan preferensi masyarakat. Jenis pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sementara itu, proses analisis data yang dilakukan membutuhkan fakta yang berhubungan dengan fenomena aktual di hutan kota dan taman kota sebagai RTH publik kawasan pusat kota Tangerang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa masyarakat menginginkan RTH publik yang berfungsi sebagai peneduh dan paru-paru kota, juga ingin adanya RTH publik yang dapat menjadi pusat interaksi dan komunikasi masyarakat serta sarana rekreasi. Selain itu, masyarakat memilih RTH publik yang dapat memberikan kenyamanan misalnya dengan menyediakan fasilitas yang memadai.  
Efektivitas Taman Kota 1 BSD Sebagai Ruang Terbuka Hijau Publik Di Kawasan Perkotaan BSD City, Kota Tangerang Selatan Wildan Fadhlillah Ardi; Parfi Khadiyanto
Ruang Vol 3, No 1 (2017): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.555 KB) | DOI: 10.14710/ruang.3.1.%p

Abstract

City Park 1 BSD is open spaces seeded owned by urban area BSD city and also south tangerang to realize the smart city concept through smart environtment aspect.But the number of visitors has exceeded capacity city parks, physical condition are unmaintained, and loss of function a means to educate on city park has been a problem that causes City Park 1 BSD to be less effective.This research used the quantitative descriptive with the help of Likert Scale on the analysis to get score of effectiveness by partial and overall Results from this study is the value of the effectiveness of City Parks 1 BSD that viewed as a partial, characteristic of visitors criteria, characteristic of physical condition criteria, criteria function, the public nature open space, and criteria management  areeffective.The total value of the effectiveness of city parks 1 bsd as green space public in urban areas BSD City is quite effective with value 71,712. Decent condition effective the does not mean that all indicators used in analysis is in good condition but indicators, had some a problem so that the indicators has been available and walks but it is not maximal.
Dampak Pembangunan Apartemen Paltrow City Berdasarkan Persepsi Masyarakat Kelurahan Pedalangan, Banyumanik Ariani Suwandi; Parfi Khadiyanto
Ruang Vol 2, No 3 (2016): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.729 KB) | DOI: 10.14710/ruang.2.3.196-206

Abstract

Pembangunan Apartemen Paltrow City merupakan salah satu pembangunan hunian baru berupa properti di Kelurahan Pedalangan yang berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk yang dapat menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan di sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kombinasi model (concurrent embeded) antara kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dengan alat analisis (crosstabs) dan distribusi frekuensi. Berdasarkan analisis diperoleh bahwa pembangunan Apartemen Paltrow City kurang sesuai dengan RTRW dan RTBL yang berlaku dari segi ketinggian bangunan. Namun, Keterangan Rencana Kota (KRK) yang dikeluarkan melihat kesesuaian bangunan terhadap persyaratan KKOP (Kawasan Keselamatan Oprasional Penerbangan) dan skyline bangunan disekitarnya. Sedangkan menurut masyarakat terkait ketinggian bangunan Apartemen Paltrow City, sebanyak 38% masyarakat merasa terganggu. Dampak pembangunan Apartemen Paltrow City yang ditimbulkan pada kegiatan konstruksi sebanyak 72% masyarakat merasakan dampak gangguan kebisingan, tidak mendapatkan peningkatan pendapatan gangguan kenyamanan, kekhawatiran akan ketersediaan air, gangguan lalu lintas dan kecelakaan kendaraan dan getaran. Sedangkan dampak pasca konstruksi sebanyhak 76% masyarakat merasakan dampak kekhawatiran akan ketersediaan air, gangguan lalu lintas dan kecelakaan kendaraan, peningkatan pendapatan, gangguan kenyamanan, kebisingan, kesempatan kerja baru, perubahan gaya hidup dan perubahan harga lahan.
Kajian Terhadap Jalur Pedestrian di Koridor Jalan Letnan Sutopo, BSD City Anna Rosaria Firdhiani; Parfi Khadiyanto
Ruang Vol 2, No 4 (2016): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.821 KB) | DOI: 10.14710/ruang.2.4.302-309

Abstract

Saat ini telah dibangun jalur pedestrian di koridor Jalan Letnan Sutopo, BSD City. Namun jalur pedestrian tersebut tidak digunakan oleh masyarakat. Sehingga tujuan utama penelitian ini ialah mengidentifikasi pendapat masyarakat mengenai penyediaan jalur pedestrian pada koridor tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif dengan alat analisis statistik deskriptif, didukung dengan penggunaan skala likert. Variabel penelitian ini ialah variabel kondisi fisik jalur pedestrian, standar jalur pedestrian, karakteristik masyarakat, pendapat masyarakat. Hasil dari penelitian ini ialah kondisi fisik jalur pedestrian telah sesuai dengan pedoman, namun untuk lebar jalur pedestrian belum sesuai, sedangkan jalur pejalan kaki berkebutuhan khusus serta ketersediaan elemen pendukung seperti pagar pembatas, sculpture belum tersedia. Mayoritas masyarakat yang pernah berjalan di jalur pedestrian tersebut ialah masyarakat usia produktif dengan tingkat pendidikan terakhir sarjana, pekerjaan mayoritas merupakan pegawai swasta, memiliki penghasilan kurang dari 3 juta rupiah tiap bulannya. Sedangkan pendapat masyarakat menjelaskan bahwa elemen pada seluruh aspek merupakan elemen yang perlu diperhatikan. Hal ini menjelaskan belum optimalnya aspek safety, security, convinience, continuity, system coherence, attractiveness pada jalur pedestrian Namun aspek yang paling utama harus diperbaiki ialah aspek security dan system coherence dengan dilakukannya penambahan lampu penerangan (92,4%), dan penambahan tempat sampah (90,2%) pada jalur pedestrian. Hal ini menjelaskan bahwa aspek security dan system coherence pada jalur pedestrian masih sangat minim.
Kajian Kelayakan Pengembangan Kawasan Industri di Mijen, Semarang - Indonesia Parfi Khadiyanto
Ruang Vol 6, No 1 (2020): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.6.1.51-59

Abstract

Wilayah Mijen yang terletak di bagian Barat Laut Kota Semarang, adalah daerah yang memiliki tanah bergelombang, tetapi daerah ini ditetapkan sebagai kawasan pengembangan industri dalam Rencana Tata Ruang Kota Semarang 2011-2031. Pengertian pengembangan industri menurut Direktorat Jenderal CiptaKarya Departemen Pekerjaan Umum, yaitu pengembangan kawasan dengan penekanan utama pada kegiatan industri, baik di perkotaan maupun perdesaan, yang pada dasarnya untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan pedesaan yang layak huni, aman, nyaman, damai, sejahtera dan berkelanjutan. Untukmengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, perlu dilakukan kajian kemampuan lahan di wilayah Mijen yang direncanakan sebagai area pengembangan industri tsb, sehingga tidak terjadi pengembangan industri yang salah menempati suatu lahan.Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kesesuaian lahan untuk industri di Mijen Semarang, yang merupakan kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan pengembangan industri,analisis yang digunakan adalah analisis SWOT dengan pendekatan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Mijen cukup cocok dan layak untuk dikembangkan sebagai kawasan pengembangan industri, potensi utamanya adalah bahwa kawasan ini merupakan kawasan fungsi budidaya. Sedangkan yang paling melemahkan adalah kondisi lahan yang bergelombang
Persepsi Pengguna Terhadap Jalur Pejalan Kaki Jalan Pemuda Kota Magelang Lina Nurul Ikhsani; Parfi Khadiyanta
Ruang Vol 1, No 3 (2015): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.1.3.111-120

Abstract

: Jalur pejalan kaki Jalan Pemuda merupakan jalur pejalan kaki yang menjadi titik awal pengembangan jalur pejalan kaki di Kota Magelang dalam rangka pengembangan Kota Hijau di Indonesia. Oleh karena hal tersebut jalur pejalan kaki Jalan Pemuda diharapkan dapat melayani sesuai dengan keinginan pengguna. Sehingga selanjutnya diharapkan pula jalur pejalan kaki Jalan Pemuda dapat menjadi acuan bagi Kota Magelang untuk dapat mengembangkan jalur pejalan kaki di wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang kondisi pada jalur pejalan kaki Jalan Pemuda Kota Magelang. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Kegiatan pengumpulan data dilakukan menggunakan 4 cara yaitu wawancara, kuesioner, observasi dan telaah dokumen. Kegiatan wawancara dan observasi dilakukan secara tidak terstruktur untuk mengetahui beberapa kondisi umum wilayah. Kemudian kuesioner dilakukan menggunakan kuesioner tertutup dengan metode accidental systematic sampling yang membutuhkan responden berjumlah 108 orang. Kegiatan analisis data dilakukan dengan metode analisis distribusi frekuensi. Setelah dilakukan analisis menggunakan distribusi frekuensi, juga dilakukan analisis menggunakan analisis tabulasi silang. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan kondisi fisik jalur pejalan kaki saat ini dalam keadaan baik dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengadaan jalur pejalan kaki di wilayah Kota Magelang dengan catatan untuk perbaikan pada beberapa hal yang masih dianggap kurang. Aspek yang dianggap kurang di jalur pejalan kaki Jalan Pemuda Kota Magelang adalah kesesuaiannya untuk pengguna dengan kebutuhan khusus perlu dilakukan perbaikan terkait hal tersebut. 
Penyebab Terjadinya Pelanggaran Terhadap Koefisien Dasar Bangunan Di Kelurahan Gedawang Banyumanik Semarang Parfi Khadiyanto
Ruang Vol 2, No 3 (2016): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.539 KB) | DOI: 10.14710/ruang.2.3.701-710

Abstract

Pelanggaran terhadap Koefisien Dasar Bangunan (KDB) akan berdampak terhadap resapan air. Hilangnya resapan air akan menimbulkan kekeringan, dan konsekuensinya juga akan meningkatan banjir. Sudah banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut, tetapi dalam prakteknya mereka masih melakukan pelanggaran tersebut. Maka dalam penelitian ini, tujuannya adalah untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan terjadinya pelanggaran terhadap KDB tersebut. Lokasi penelitian dipilih pada permukiman di kelurahan Gedawang kecamatan Banyumanik Semarang, yaitu di wilayah RW 4, RW 6, dan RW 7, karena kondisi kontur di 3 RW tersebut bergelombang dan pada posisi yang tinggi, sehingga dampak dari perubahan tersebut dapat merugikan kawasan di bawahnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, menggunakan analisis uji faktor dan tabulasi silang.Faktor penyebab terjadinya pelanggaran terhadap KDB berasal dari faktor eksternal yang memiliki korelasi negatif terhadap tindak pelanggaran, dan juga faktor internal yang memiliki korelasi positif terhadap tindak pelanggaran. Sebenarnya masyarakat cukup sadar bahwa dalam bermukim seyogyanya tidak saling mengganggu, akan tetapi pengertian mengganggu ini hanya terbatas pada lingkungan yang kecil (tetangga dekat), belum melihat lingkungan secara luas (kelurahan/kecamatan/kota).
Kajian Efektivitas Taman Pandanaran Berdasarkan Opini Pengunjung Maulida Kurniadewi; Parfi Khadiyanta
Ruang Vol 4, No 3 (2018): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.405 KB) | DOI: 10.14710/ruang.4.3.247-256

Abstract

Implementation of the program from Dinas Kebersihan dan Pertamanan Semarang City related to increase of active park as green open space and family recreation facility that is the development of Taman Pandanaran. The location of the park which was inaugurated early in 2015 was strategic so that became the center of connector icon of Semarang City that is Simpang Lima, Taman Menteri Supeno, Tugu Muda, and GOR Tri Lomba Juang. Built as active garden concept, visitors can take advantage of the park for a variety activites such as social, recreational, and sports. The park that cost 1.866 billion rupiah is one of the public space of Semarang City as the capital of Central Java, then it is appropriate to give satisfaction to the park’s visitors. This study aims to assess the effectiveness of Taman Pandanaran based on visitor opinion. The research method used is descriptive quantitative analysis by using questionnaire as information digging tool. The results of this study indicate that the effectiveness of Taman Pandanaran based on visitor opinion is quite effective with the score of 152 from the total score of 225. Each variable contribute different scores ranging from the highest to the lowest score. The most effective variable is that it can be used throughout the community, while the comfortable environment is the lowest rated variable. It describes the existing condition in the environment of Taman Pandanaran which gives less comfort to the park visitors.