Farida Wahyu Ningtyas
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH POSITIF FORMULA GARAM MULTIMINERAL (MM) PADA PENDERITA HIPERTENSI ., Tejasari; Suwardiyanto, Antok; Ningtyas, Farida Wahyu
GIZI INDONESIA Vol 36, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.672 KB) | DOI: 10.36457/gizindo.v36i1.113

Abstract

Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukkan  prevalensi hipertensi terus meningkat, saat ini di  atas 17 persen. Selain tinggi asupan Na, hipertensi disebabkan juga oleh ketidakseimbangan asupan mineral  pengatur  tekanan  darah,  ketidaktersediaan  pangan  tinggi  mineral  esensial,  dan  terbatasnya pengetahuan  pengendalian  hipertensi.  Tujuan  penelitian  ini  adalah  mengevaluasi  pengaruh  positifkonsumsi  garam  multimineral  (MM)  fungsional  oleh  penyandang  hipertensi,  yang  dirancang  sebagai double  blind  randomized  control  trial,  dan  dibuktikan  secara  klinis.  Tiga  formula  garam  MM  ditentukan berdasarkan  perhitungan kebutuhan mineral (Ca, Mg,  dan K), dan  diformulasi  dengan  dry homogenizedtechnique.  Kadar  mineral  (elektrolit)  darah  subjek  dianalis  dengan  metoda  Atomic  Absorption Spectrophotometry  (AAS). Hasil uji mutu  menunjukkan bahwa garam MM bersifat larut sempurna dalam air dingin, tidak menimbulkan kekeruhan, dan tidak berubah warna dari warna garam. Garam MM dengan nilai  rerata  derajat  putih  72,4  dan  kadar  air  rerata  garam  MM  sebesar  1  persen  masih  disukai  warna (nilai=3.2) dan rasanya (nilai=2,89). Uji statistik  membuktikan bahwa konsumsi garam MM  sebanyak 2000 mg  x  3  kali  makan  dalam  sehari  (6000  mg)  selama  30  hari  oleh  penderita  hipertensi  secara  nyata menurunkan tekanan darah sistolik-TDS (nilai chi square =27,381 dengan nilai Asymp. Sig 0,000< ?=0,05) dan tekanan darah diastolic-TDD (nilai chi square =38,483 dengan nilai Asymp. Sig 0,000< ?=0,05).Kata kunci: pengaruh positif, garam multimineral (MM), hipertensi
Eksplorasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Mengonsumsi Pangan Sumber Zat Goitrogenik terhadap Gangguan Akibat Kekurangan Yodium Ningtyas, Farida Wahyu; Asdie, Ahmad Husain; Julia, Madarina; Prabandari, Yayi Suryo
Kesmas Vol. 8, No. 7
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksplorasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Mengonsumsi Pangan Sumber Zat GSelain kekurangan yodium, penyebab lain gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) di Kabupaten Jember adalah faktor goitrogenik tiosianat. Tiosianat adalah hasil detoksifikasi sianida. Sianida banyak terkandung pada beberapa sayuran yang biasa dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kebiasaan konsumsi dan cara pengolahan pangan sumber zat goitrogenik sebagai solusi mengatasi GAKY di Kabupaten Jember. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui focus grup discussion dilengkapi dengan semi-kuantitatif formulir frekuensi makan. Data yang terkumpul diolah dengan content analysis. Ada empat kelompok FGD yang diikuti 6 – 9 ibu rumah tangga yang terpilih melalui metode maximum variation sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 – April 2013. Daun singkong, daun pepaya, rebung, sawi pahit, kubis dan selada air adalah sayuran sumber zat goitrogenik yang dikonsumsi harian dengan porsi yang cukup besar disebabkan faktor kesukaan dan kebiasaan oleh masyarakat Jember. Kadar sianida yang terkandung pada sayuran di kabupaten Jember berkisar 0,010 – 0,4 ppm dalam keadaan segar, tertinggi pada singkong dan terendah pada gambas dan kubis. Kadar sianidanya menjadi 0,18 – 0,0001 ppm setelah beberapa cara pengolahan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jember. Blansing/kulup adalah cara mereduksi kadar sianida yang paling baik dibandingkan cara pengolahan lain yang biasa dilakukan masyarakat Jember seperti rebus, tumis, goreng dan kukus. Other caused of iodine deficiency disorder (IDD) that was identified in Jember Regency is thiocyanate goitrogenic factor. Thiocyanate is the result of detoxification from cyanide content in some common vegetables consumed which consume daily. The purpose of this study was to explore goitrogenic food consumption habits and processing as a solution to overcome IDD in Jember Regency. Using a qualitative approach, data collection is done through focus group discussion equipped with a semi-quantitative food frequency form. The collected data were processed with content analysis. There are four groups of 6 – 9 FGD followed housewife selected through maximum variation sampling method. The study was carried out in September 2012 – April 2013. Cassava leaves, papaya leaves, bamboo shoot, cabbage, “sawi pahit” and “selada air/arnong” that vegetables contain substances goitrogenik consumed daily by a large enough portion due to factors fondness and familiarity. Cyanide content on vegetables from Jember district was around 0,01 – 0,40 ppm, the highest was in cassava and the lowest in cabbage and “gambas”. After some processing methods practiced by society, cyanide levels in foodstuffs become 0,18 – 0,0001 ppm. Blanching is the best way to reduce cyanide than the usual way as boiled, sauteed, fried and steamed.oitrogenik terhadap Gangguan Akibat Kekurangan Yodium