This Author published in this journals
All Journal Teknika
Suprapto
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perilaku Lentur Struktur Balok Komposit Beton Suprapto,
Teknika Vol 7, No 1 (2006)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tegangan pada penampang balok beton bertulang dibagi menjadi daerah tekan dan daerah tarik. Dalam perencanaan daerah tekan diterima oleh beton dan daerah tarik sepenuhnya diterima oleh tulangan, dan kekuatan tarik beton diabaikan. Dalam rangka efisiensi bahan, maka secara logika daerah tarik dapat dibuat mutu beton yang lebih rendah dibanding dengan mutu beton daerah tekan. Sehingga struktur balok beton bertulang tersebut dapat dibuat komposit beton, dengan membedakan mutu beton pada daerah tarik dan daerah tekan. Pada kesempatan ini akan dibahas pengaruh komposit beton tersebut pada perilaku lenturnya. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji balok beton dengan memanipulasi perbandingan penampang daerah tekan, yang menggunakan mutu beton lebih tinggi dan daerah tarik yang menggunakan mutu beton lebih rendah. Untuk mengamati perilaku lentur, juga dibandingkan dengan balok beton yang mempunyai penampang seluruhnya mutu tinggi dan seluruhnya mempunyai mutu rendah. Selain mengamati perilaku lentur juga ingin dipelajari sumbangan kekuatan tarik beton pada daerah tarik, yang selama ini diabaikan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar daerah mutu beton tinggi, kekuatan lentur semakin besar, dan semakin besar pula kekuatan menahan lendutannya, sehingga jika dibandingkan dengan balok yang mempunyai penampang mutu rendah semua, lendutan balok penampang komposit lebih tinggi, namun dibanding dengan balok beton yang mempunyai penampang mutu tinggi, lendutan balok penampang komposit lendutannya lebih rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa kekuatan tarik beton juga memberi sumbangan pada kekuatan tarik baloknya, yang ditunjukkan dengan peningkatan kekuatan lentur yang cukup besar antara balok yang berpenampang komposit dan balok yang berpenampang mutu tinggi. Tension in section of reinforced concrete of beam divided to depress area and interesting area. In the plan depress area to be accepted by interesting area and concrete is fully accepted by bone, and interesting strength of concrete disregarded. In efficiency to materials, hence logically interesting area can be made by quality of lower concrete compared to with quality of area concrete depress. So that the reinforced concrete of beam structure can be made is composite of concrete, by differentiating quality of concrete at interesting area and depress area. This opportunity will be studied by composite influence of the concrete at flexure behavior. Research done by making speciment of concrete beam with manipulation comparison of saction of depress area, using quality of higher concrete and interesting area which use quality of lower concrete. To perceive flexurer behavior, is also compared to concrete beam having saction entirely high quality and entirely have low quality. Besides perceiving flexure behavior also wish to be studied by interesting strength contribution of concrete at interesting area, is which during the time disregarded. The result of research indicate that ever greaterly of area quality of high concrete, ever greater flexure strength, and ever greater also strength arrest, so that in comparison with beam having saction of low quality all, deflection of saction higher composite, is but compared to with concrete beam having saction of high quality, deflection of saction composite of lower. This condition indicate that interesting strength of concrete also give contribution at interesting strength of beam, posed at with make-up of big enough flexure strength of beam which is composite saction and beamg which is high quality saction.
Pengaruh Waktu Penyiraman Dengan Air Pada Proses Curing Beton Terhadap Kualitasnya Suprapto, ; Ninik Wahju Hidajati,
Teknika Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah dalam pekerjaan beton adalah cara perawatan keras. Pekerjaan itu kurang mendapat perhatian dari para pelaksana. Hal ini mengakibatkan kualitas beton menurun. Fungsi perawatan keras adalah mengantisipasi agar proses hidrasi semen dan air dapat berlangsung sempurna. Oleh karena itu penelitian tentang perawatan keras perlu dilakukan.Dalam penelitian ini dicoba dengan penyiraman air pada waktu tertentu kemudian dibiarkan kena sinar matahari.Cara ini dipilih karena sudah sering dilakukan. Benda uji dibuat dengan bentuk silinder berdiameter 150 mm , tinggi 300 mm dengan 4 faktor air semen (fas). Setiap fas dilakukan 8 kondisi pada umur : 1, 4, 7, 10, 14, 18, 22, dan 28 hari. Kualitas beton yang diukur adalah kuat tekan dan kuat tarik. . Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semakin besar f.a.s. semakin singkat proses perawatan keras. Beton dengan f.a.s 0,60 penyiraman optimal 5 hari, f.a.s 0,50 penyiraman optimal 7 hari, f.a.s 0,45 penyiraman optimal 9 hari, f.a.s 0,40 penyiraman optimal 14 hari. Uji kuat tarik memperlihatkan besar kuat tarik normal sebesar 9% - 15% kuat tekan. One of the problems in the concrete construction is curing. Usually this process is not enough attention from some contractors. So that this effect is bad concrete quality. The role of curing to anticipated, in order to hydration process between portlandcement and water perfectly. There fore research about curing is important to do.This research to try to do this curing with sprayed water on the surface concrete. This methods is often did concrete sample cylindrical form diameter 150 mm, height 300 mm with four portlandcement water factor (pwf).  Every  sample to test in eight times, on 1stday, 4th, 7th, 10th, 14th, 18th, 22nd and 28th. As indicator concrete quality are strength and pressure. The result of this research that more high pwf more short this curing. Concrete pwf 0.6 optimal sprayed water in 5 days, concrete pwf 0.5 optimal sprayed water in 7 days, concrete pwf 0.45 optimal sprayed water in 9 days, and concrete pwf 0.4 optimal sprayed water in 14 days.  Strength concrete is about 9% - 15% pressure, it is normaly.
Pengaruh Penambahan Kerikil Pada Campuran Paving Stone Terhadap Kualitasnya Suprapto,
Teknika Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Principal material of paving stone is sand. But sand availability would as component of maker basis paving stone, longer on the wane or increasingly limited. Mining of mass sand, can result area going worse level of the damage. For the purpose must be searched material alternative of lessen, even replaces exploiting of sand as component of building, including also paving stone. Therefore need to be performed a research about paving stone to look for formulation of material mixture and alternative of usage of material besides sand material, and at the same time to increase quality of quality of paving.This research done with making specimen paving with various filler material compositions for mixture, filler besides sand also is added gravel having diameter 4,6 mm and having diameter 5,6 mm . Specimen is made is in the form of box of the size 10 cm x 20 cm x 6 cm. composition of Mixture is made in such a manner, starts from sand filler only, gradual finite of sand is lessened by until without sand. Test quality of paving is done with testing compressive strength and water absorption.Result of research indicates that Gradasi mixture filler paving stone hardly influences strength of the paving, increasingly varies gradation of filler, increasingly good quality of paving Addition of gravel at mixture filler paving stone, can increase the paving compressive strength. improvement of Strength reachs 15,9% for addition of gravel with diameter 4,6 mm and 17,79% for addition of gravel is having diameter 5,6 mm. Addition of gravel having diameter 5,6 mm at mixture filler paving stone has strength of higher compress compared to addition of gravel is having diameter 4,6 mm, the difference can reach 5%. Besides also addition of gravel at mixture paving stone which main filler of sand, also can lessen level of water absorption at the paving.
Pengaruh Penggunaan Kulit Kerang Pada Campuran Paving Stone Terhadap Kualitasnya Suprapto,
Teknika Vol 10, No 2 (2009)
Publisher : Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paving stone merupakan bagian dari bahan bangunan yang berfungsi sebagai perkerasan jalan, sebagai pengganti rabat beton, bahkan juga dipakai sebagai pengganti aspal. Keuntungan menggunakan paving stone adalah mudah pemasangannya dan tidak memerlukan bahan perekat, serta relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan yang lain. Selain itu pemeliharaannya lebih mudah dan murah. Di sisi lain, ketersediaan bahan baku paving semakin lama semakin berkurang atau semakin terbatas. Untuk itu harus dicari bahan alternatif untuk mengurangi atau menggantikan pemanfaatan pasir sebagai bahan pokok. Alternatif yang diambil diantaranya pemanfaatan kulit kerang. Alasannya adalah cekungan pada bagian dalam kulit kerang mampu menangkap adonan pasir dan semen, sehingga dimungkinkan dapat memperkuat paving, dan cangkang pada bagian luar kulit kerang mempunyai tekstur bergelombang yang kecil-kecil, ini sangat membantu dalam proses pengerasan dan pengikatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan kulit kerang pada campuran paving sampai 2,5 bagian dari bahan pengisi campuran paving dapat meningkatkan berat paving yang dihasilkan, tetapi penambahan lebih dari 2,5 bagian dari bahan pengisi campuran paving beratnya lebih kecil dibanding tanpa kulit kerang. Penambahan kulit kerang sampai 3 bagian dari bahan pengisi campuran paving dapat meningkatkan kuat tekan paving yang dihasilkan, tetapi penambahan lebih dari 3 bagian dari bahan pengisi campuran paving kuat tekannya lebih kecil dibanding tanpa kulit kerang. Ada hubungan yang signifikan antara berat dan kuat tekan, semakin berat paving yang dihasilkan, semakin besar kuat tekannya dan sebaliknya. Paving stone is part of functioning infrastruction material as street concreting, in the place of concrete rebate, even also is used in the place of asphalt. Advantage applies paving stone is the erection easy to and doesnt require cementing agent, and relative cheaper is compared to other material. Besides the keeping is easier and cheap. On the other side, availability of feedstock paving longer on the wane or increasingly limited. For the purpose must be searched material alternative of lessen or replaces exploiting of sand as component of fundamental. Alternative taken between of scallop-shell exploiting. The reason is basin at scallop-shell interior can catch sand dough and cements, causing is enabled able to strengthen paving, and shell at scallop-shell exterior has surging texture the small ones, this hardly assists in process of hardening and locking. Result of research indicates that addition scallop-shell to mixture paving to 2,5 part of mixture filler paving can increase weight paving yielded, but addition more than 2,5 part of mixture filler paving smaller. compared to without scallop-shell. Addition of scallop-shell until 3 part of mixture filler paving can increase compressive strength paving yielded, but addition more than 3 part of mixture filler paving the compressive strength is smaller compared to without scallop-shell. There is connection significan between weights and compressive strength, increasingly weight paving yielded, ever greater of the compressive strength is and conversely.