Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peranan Zeolit dalam Peningkatan Kesuburan Tanah Pasca Penambangan Ida Nursanti; Nida Kemala
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.624 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.84

Abstract

ABSTRACTPost-mining soils have poor chemical and physical properties and have very low fertility rates. The study aims to determine the best dose of zeolite in order to improve soil fertility after mining as a planting medium. The experiment was carried out experimentally by giving zeolites (Z) and 3 treatment levels, namely: Z0 = without zeolites, Z1 = zeolites 100 g, Z2 = zeolites 200 g. There were 3 replications, so 9 unit experiments were obtained. The final analysis of research on soil chemistry consists of; Available P, total N, K-exs, C-organic and CEC, pH. Data analysis of the diversity of characteristics of post-mining soil types is presented in tabular form and discussed descriptively. Provision of 200 grams zeolite of 10 kg post-mining land (equivalent to 20 tons Ha-1 of zeolite ) and incubated for eight weeks can increase soil pH, total N, K-dd, available P andCECsoil. Keywords: Zeolites and post-mining soils ABSTRAKTanah pasca penambangan memiliki sifat kimia dan fisik yang kurang baik serta memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah. Penelitian bertujuan mengetahui menentukan dosis zeolit terbaik agar dapat memperbaiki kesuburan tanah pasca penambangan terkait sebagai media tanam. Percobaan dilakukan secara eksperimen dengan pemberian zeolit (Z) dan 3 taraf perlakuan yaitu :Z0= tanpa zeolit, Z1  = zeolit 100 g, Z2  = zeolit 200 g.  Terdapat 3 ulangan, sehingga diperoleh 9 unit percobaan. Analisis  akhir penelitian terhadap kimia tanah terdiri dari; P tersedia,  N total, K-dd, C-organik dan KTK, pH. Analisis data keragaman karakteristik jenis tanah pasca penambangan disajikan dalam bentuk tabel dan dibahas secara deskriptif. Pemberian zeolit 200 gram per 10 kg tanah pasca tambang (setara 20 ton zeolit per Ha) dan diinkubasi selama delapan minggu dapat meningkatkan pH tanah, N-total, K-dd, P tersedia dan KTK tanah. Kata kunci : Zeolit dan tanah pasca penambangan.
PERBEDAAN PENDAPATAN PETANI KARET YANG MEMASARKAN KE PASAR LELANG DAN LUAR PASAR LELANG DI DESA TELUK KUALI KECAMATAN TEBO ULU KABUPATEN TEBO Nida Kemala; Yopi Gustian
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.813 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i2.55

Abstract

This research aimed to describe the rubber marketing activities  to the inside and outside of the aution market, to determine farmers income who sell rubber   to the inside and outside the aution market and to know the income differences  between both the farmers who sell to the inside and outside the inside in Teluk Kuali Village, Tebo District Ulu. This research was conducted in the Teluk Kuali Village there is a rubber inside as a reasan. There were 31 farmers as a sample. The results showed that there were a significant differences of income between farmers selling rubber products to the inside and outside the inside, viewed as sig. t (2-tailet) = 0,00 < α = 0.05. The income of farmers who sell bokar to the inside is Rp. 1,336,407 Ha/Month while farmers who sell bokar outside the inside are Rp. 952,962 Ha / Month.                                                                                                             Keywords: Difference, Income, Rubber                                                                                                                   ABSTRAK                                                     Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kegiatan pemasaran bokar ke pasar lelang dan luar pasar lelang dan mengetahui besarnya pendapatan petani yang menjual hasil bokar ke pasar lelang dan luar pasar lelang serta mengetahui perbedaan pendapatan petani yang menjual bokar ke pasar lelang dan luar pasar lelang di Desa Teluk Kuali Kecamatan Tebo Ulu.Penelitian dilaksanakan di Desa Teluk Kuali, dengan alasan karena di Desa terdapat pasar lelang karet. Jumlah sampel penelitian sebanyak 31 RTP. Hasil penelitian menunjukan terdapat adanya perbedaan pendapatan antara petani yang menjual hasil bokar ke pasar  lelang dan luar pasar lelang di Desa Teluk Kuali Kecematan Tebo Ulu Kabupaten Tebo, dilihat dari sig. t (2-tailet) = 0,00    = 0,05. Besar pendapatan petani yang menjualkan bokar ke pasar lelang Rp.1.336.407 Ha/Bln sedangkan petani yang menjualkan bokar ke luar pasar lelang sebesar Rp. 952.962 Ha/Bln.                                                                             Kata Kunci : Perbedaan, Pendapatan, Karet
EVALUASI DAMPAK MAKRO PROGRAM GERTAK TANPA DUSTA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI Nida Kemala; Rogayah Rogayah
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 3, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.29 KB) | DOI: 10.33087/mea.v3i2.35

Abstract

ABSTRACTThis research was undertaken in East Tanjung Jabung Regency, Jambi Province that focusing on a description of Gross Domestic Product (GDP), contribution of agricultural sector to its GDP, the difference of GDP of agricultural sector, and its contribution difference before and after the implementation of the program called Gerakan Serentak Taman Padi Dua Kali Setahun (Gertak Tanpa Dusta). These regions is one of sample determined by purposive sampling method which by considering that the Gertak Tanpa Dusta program was held in this area.The research results showed that both nominal and real GDP in Tanjabtim Regency had the same fact as GDP of agricultural sector one. Both of them showed an increase by the fluctuating growth rate. Both GDP were continues to rise in 2010 -2016 that followed by the slow down rate in 2015. Globally the nominal GDP of agricultural sector has grown 4,21 % since 2011 become 8,94 % in 2016, and its highest growth showed in 2014 as 9,67 % . It also showed that there was a significant difference between before and after the provision of this program Gertak Tanpa Dusta of both real and nominal GDP of agricultural sector.While the GDP of agricultural sector was rise significantly, in contrary the agricultural contribution was not follow alredy. In this case the contribution of nominal GDP had no significant difference and the real GDP showed decrease followed by significant difference between before and after the program.Keyword : Effect,GDP,Pady, ProgramABSTRAKPenelitian dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dengan fokus kajian menyangkut gambaran perkembangan Produk Domestik Regional Bruto, perkembangan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto, perbedaan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dan perbedaan Produk Domestik Regional Bruto tahun 2010-2017 sebelum dan sesudah pelaksanaan program. Wilayah ini menjadi sampel yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa di Provinsi Jambi, program Gertak Tanpa Dusta hanya dilaksanakan di Kabupaten ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB tingkat Kabupaten Tanjabtim senada dengan perkembangan PDRB sektor pertanian yang juga menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan yang berfluktuasi. PDRB sektor pertanian terus meningkat pada 2010 -2016 dengan laju yang menurun pada tahun 2015. Secara keseluruhan pertumbuhan PDRB harga konstan sektor pertanian meningkat sejak tahun 2011 (4,21%) menjadi 8,94% pada tahun 2016 dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2014 (9,67%). Pada kedua kondisi baik harga berlaku maupun harga konstan PDRB sektor pertanian sebelum dan sesudah adanya program Gertak Tanpa Dusta menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada perubahan PDRB sektor pertanian yang meningkat signifikan tidak diikuti dengan perubahan kontribusi yang nyata. Dalam hal ini tidak menunjukkan berbedaan kontribusi sektor pertanian antara sebelum dan sesudah adanya Gertak Tanpa Dusta pada harga konstan sedangkan pada harga berlaku terlihat penurunan kontribusi yang signifikan.Kata Kunci: Dampak, PDRB, Padi,Program
PENDAPATAN PENGOLAH LIMBAH USAHA TERNAK SAPI DI KECAMATAN BATANG ASAM, KABUPATEN, TANJUNG JABUNG BARAT Nida Kemala; Dwi Arum Sekartika S
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.046 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i1.45

Abstract

Abstract  Sri Agung Village, which is located in Batang Asam District West Tanjung Jabung Regency is the only one location that has a high technology cattle manure processing to be a biogas.   The aim of this research was to find out the process description, cost and income of that cattle manure processing. The results of this research was indicated that the manure was collected manualy by only two workers. The processing of livestock waste carried out manually. The products (except biogas) were sold  out  within 3 month. There were 4 types of product in this livestock farm e.g. fresh catle manure, biogas, dry and wet of biogas by product. Biogas processing was started by inserting a mixing of manure and water  (1:1). The appearance Methane gases then would be flowed to the stove as fuel. While  its by product such as its dry and wet waste were sold respectively as Rp.1000/Kg and Rp. 10.000/liter. In quarterly  periode,  revenues received in this catle livestock farm by product amounts to Rp 9.270.000 and total costs as Rp 1.105.391,58  so that the income was Rp 8.159.509,64.Keyword : biogas, manure, by productAbstrak            Desa Sri Agung yang terletak di Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah satu-satunya lokasi yang memiliki teknologi pengolahan limbah ternak sapi menjadi biogas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan proses, biaya dan pendapatan  dalam pengolahan kotoran sapi. Hasil penelitian ini   pengumpulan kotoran sapi dilakukan secara manual oleh  2 orang pekerja. Penjualan hasil produksi dilakukan dalam 3 bulan sekali. Terdapat 4 jenis hasil pengolahan limbah usaha ternak sapi yaitu kotoran segar, biogas, limbah biogas kering, dan limbah biogas cair. Pengolahan biogas diawali dengan memasukkan campiran kotoran ternak sapi dengan air (1:1). Gas metan yang terbentuk akan mengalir ke kompor sebagai bahan bakar. Sedangkan limbah biogas dalam bentuk cair dan kering dijual masing-masing dengan harga Rp.1000/kg dan Rp 10.000/liter. Dalam periode triwulan penerimaan pada produk sampingan dari usaha peternakan sapi ini adalah sebesar Rp 9.270.000 dan total biaya dalam triwulan sebesar Rp 1.105.391,58 maka pendapatan yang diterima dalam triwulan sebesar Rp 8.159.509,64.
PERBANDINGAN ASPEK EKONOMI USAHATANI PADI SAWAH SISTEM JAJAR LEGOWO DAN SISTEM TEGEL DI DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUARO JAMBI Nida Kemala; Bayu Pratama
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 3, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.553 KB) | DOI: 10.33087/mea.v3i1.29

Abstract

AbstractThis study was conducted in Pudak Village, Kumpeh Ulu District, Muaro Jambi Regency.The research focused on an economic corner included farmer income, R/C ratio and the difference of both farmer income and R/C ratio between “Jajar Legowo” and “Tegel” cultivation system. Total population were 424 so the number of sample was 64 farmers (15%), and was taken by proportional random sampling methode. While the method of research analysis was used description analysis. The prospect of this research aimed to supply a substance  and information tobe use for both to do the  further research or decision making. The result showed that the farmer income average of the farmer that applied “Jajar Legowo” cultivation  system was Rp 13.477.962/Ha/Period, while those farmer that used “Tegel” cultivation  system showed Rp 6.711.465/Ha/Period. R/C Ratio for both system were 2,23 and 1,79 respectively. This ratio showed that both system were reasonable to be continued.   There showed  a significanttly difference on both farmer income and R/C  ratio between the two different cultivation system (“Jajar Legowo” and “Tegel” cultivation system) Keywords: paddy, income, R/C ratio                                                                                    AbstrakPenelitian ini dilakukan di Desa Pudak,  Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini difokuskan pada Kajian kondisi ekonomi petani (pendapatan dan R/C rasio) dalam usahatani tanaman padi dengan sistem jajar legowo dan sistem tegel. Jumlah populasi sebanyak 424 RTP maka jumlah sampel sebanyak 64 RTP yang ditentukan dengan metode “proporsional random sampling”. Sedangkan metode analisis gunakan analisis deskriptif. Prospek penelitian ini adalah untuk memberikan bahan dan sumber informasi bagi pihak yang berkepentingan baik untuk melakukan penelitian lebih lanjut maupun untuk dasar pengambilan kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh petani sampel dari usahatani padi dengan sistem jajar legowo sebesar Rp 13.477.962/Ha/MT. Sedangkan Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani sampel dari usahatani padi sawah yang menggunakan sistem tanam tegel sebesar Rp 6.711.465/Ha/MT. R/C Ratio untuk usahatani padi sawah yang menggunakan sistem jajar legowo dengan tegel adalah 2,23 dan 1,79. Artinya usahatani padi sawah yang menggunakan sistem tanam jajar legowo maupun sistem tegel sama-sama menguntungkan dan layak. Terdapat perbedaan yang nyata pada  pendapatan dan R/C ratio usahatani padi dengan sistem jajar legowo dan sistem tegel di Desa Pudak,  Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.Kata kunci : padi, pendapatan,R/C ratio