Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Dampak Program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) terhadap Kesejahteraan Petani Ikan di Kelurahan Jembatan Emas Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Asmaida Asmaida; Rogayah Rogayah
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 19, No 3 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.02 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v19i3.737

Abstract

GERPARI Program through giving capital and fish feeding machine to fish farming farmers in Kelurahan Mas Bridge sub-district, Batang Hari District is expected to provide space to farmers to be able to realize the welfare of farmers In accordance with the National Medium Term Development Plan (RPJMN) III. Therefore, it is necessary to see the success rate by evaluating and reviewing the program using welfare indicators according to the Central Statistic Agency (BPS) 2015. This research aims (1) describing the welfare condition of farmers of the GERPARI Program in the village of Bridge Mas Pemayung District of Batang Hari, and (2) analyzing the impact of the GERPARI Program on changes in welfare conditions Farmers. The research method is a survey method using questionnaires. Number of samples as many as 25 farmer program recipients. Descriptive analysis is used to obtain an overview of the welfare level of farmers of the GERPARI Program in Jembatan Emas Village using welfare indicators according to BPS, 2015. The Wilcoxon test was used to analyse the impact of the GERPARI Program on the welfare of farmers in Jembatan Emas village. The results of the study showed (1) the welfare level of farmer households of GERPARI Program before receiving the low-category program of 88% and medium category as much as 12%, after receiving the welfare level program of farmers Increased to medium category as much as 44% and with high category as much as 56%. The average level of farmer welfare based on revenue indicators, health, education, levels and consumption patterns, and housing and environment before accepting the program belongs to the low category, while the after receive the program, family consumption standards and patterns, as well as residential and environmental prosperity levels belong to the medium category, while family health and education belong to the high category. (2) The assistance of the program of GERPARI that received fish farming farmers in the Kelurahan Mas Bridge Sub-district of Batang Hari District gave a significant change to the improvement of household welfare of farmers.
PENDAPATAN USAHATANI BAYAM (Amaranthus sp) DAN KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI DI KELURAHAN LINGKAR SELATAN KECAMATAN JAMBI SELATAN KOTA JAMBI Rogayah Rogayah; Oci Mala
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 3, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.56 KB) | DOI: 10.33087/mea.v3i1.32

Abstract

Kelurahan Lingkar Selatan pengembangan komoditas sayuran khususnya bayam memiliki nilai ekonomis. Pendapatan keluarga petani tidak hanya bersumber dari usahtani bayam, tetapi ada yang diperoleh dari non usahatani bayam.Penelitian ini dilakukan karena ingin melihat bagaimana gambaran tentang kegiatan tentang usahatani bayam, bagaimana penggunaan input dan biaya produksi, seberapa besar pendapatan usahatani bayam, seberapa besar pendapatan non usahatani bayam dan seberapa besar kontribusi pendapatan usahatani bayam terhadap pendapatan keluarga petani di Kelurahan Lingkar Selatan Kecamatan Jambi Selatan. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 41 rumah tangga petani (RTP) secara acak sederhana (Simple random sampling).Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa umur panen tanaman bayam berumur 20 hari, tenaga kerja yang bekerja diambil dalam keluarga dengan rata-rata 2 orang, penanaman dilakukan seminggu sebelum pemupukan. Panen tanaman bayam dengan cara dicabut dari pangkal batangnya. Rata-rata luas lahan 168,29, Rata-rata biaya produksi usahatani bayam sebesar Rp. 186.372 per musim tanam yang terdiri dari biaya  tetap sebesar Rp. 14.274 per musim tanam dan biaya tidak tetap Rp. 172.098 per musim tanam, rata-rata biaya produksi usahatani bayam sebesar Rp. 1.168  /MT yang terdiri dari biaya tidak tetap sebesar Rp. 1.069   dan biaya tetap Rp. 99.Rata-rata pendapatan usahatani bayam petani sampel sebesar Rp. 609.228 per musim tanam dan Rp.3.575 .Kontribusi pendapatan usahatani bayam terhadap pendapatan keluarga petani dengan rata-rata kontribusi pendapatan sebesar 62,3 %. Jadi dapat disimpulkan bahwa usahatani bayam di Kelurahan Lingkar Selatan Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi mempunyai kontribusi yang mencapai lebih dari 50 % terhadap pendapatan total keluarga petani.
PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN JAGUNG (Zea mays Sp) DI DESA RANTAU MAKMUR KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Rogayah Rogayah; Wiwin Alawiyah; Arfandi .
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 2, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.009 KB) | DOI: 10.33087/mea.v2i1.13

Abstract

AbstractTanjung Jabung Timur Regency has a predicate as the 4th planting area of corn commodities in Jambi Province. This provides an opportunity for farmers to focus their production in accordance with consumer demand and the business makes as a source of farmer income. Corn commodity development In Rantau Makmur Village, Berbak District has high economic value. The objective of this research is to know the description of farming activities, the use of input and production cost and the amount of income farming. The number of samples that taken in this study (30 farmers) applies simple random sampling methode.  The results of this research note that the input productions used in this farming consisted of seeds, labors, fertilizer, pesticide/insecticide  and several farm equipments. The used by the  variety of bisi 2 were bought from an agriculture shop. male and female laborers come from inside and outside of their family. Fertilizer, pesticide/insecticide and equipment efforts by the farmer itself. It can be concluded that the amount of income of corn farming  gives an average of Rp. 4.682.301,37/Ha/periode, or it is equivalent with Rp. 1.560.767,12/month of each family member. So it can be concluded that corn farming in Rantau Makmur Village, Berbak District Tanjung Jabung Timur Regency is still small lower than the region income standart of Rp. 2.020.000.Keyword : Income, Farming, Corn.AbstrakKabupaten Tanjung Jabung Timur pengembangan komoditas jagung terluas peringkat ke 4 dalam Propinsi Jambi. Hal ini memberi peluang bagi petani jagung untuk memfokuskan produksinya pada jagung. Di Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak pengembangan komoditas jagung memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran tentang usahatani jagung, bagaimana penggunaan input dan biaya produksi, seberapa besar pendapatan usahataninya. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 rumah tangga petani (RTP) secara acak sederhana (simple random sampling). Dari hasil penelitian diketahui bahwa input produksi yang digunakan terdiri dari bibit varietas bisi 2, tenaga kerja, pupuk, obat-obatan dan peralatan usahatani. Besarnya pendapatan usahatani adalah Rp. 4.682.301,37/Ha/MT, kalau dihitung perkapita dengan rata–rata jumlah anggota keluarga petani 3 orang maka besar pendapatan sebesar Rp. 1.560.767,12/Bln. Jadi dapat disimpulkan bahwa usahatani jagung di Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih kecil dari UMR sebesar Rp. 2.02.000 terhadap pendapatan keluarga petani.Kata Kunci : Pendapatan, Usahatani, Jagung
KONDISI EKONOMI AGROINDUSTRI KERIPIK SINGKONG (Manihot Utilissima) MBAK SUR DI DESA MEKARSARI KECAMATAN KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI Rogayah Rogayah; Eko Haryanto
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.6 KB) | DOI: 10.33087/mea.v4i1.48

Abstract

This study was conveted in  Ms. Sur’s Agroindustry of cassava crispy at Mekarsari Village, Kumpeh District, Muaro Jambi Regeney. This research has the aims to find out the deskription of this Agroindustry activities and also to kno the economic aspect involved : income, break event point and payback period. Deskription analysis was applied in this study, completed by purposive random sampling method to get this Ms, Sur’s Groindustry as a sample.The result of this research showed that this agroindustry had high enough income as Rp. 8.451,560/month, witch production break event point as 9,245 packs/month and price break event point as Rp. 370/packs. While the payback period showed 0,75 month. And the value added/kilogram cassava was Rp. 37.371.Keyword : income, agroindustry, cassava ABSTRAK                            Guna membantu pengusaha mengetahui usaha yang dijalankan menguntungkan atau tidak dan  besarnya nilai tambah yang diperoleh maka dilakukan suatu penelitian pada usaha yang bersangkutan yaitu Agroindustri keripik singkong Mbak Sur di Desa Mekarsari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Dengan tujuan untuk melihat gambaran aktivitas agroindustri selain itu untuk mengetahui aspek ekonomi seperti : pendapatan, titik impas (BEP) dan titik balik modal (payback period).Menggunakan analisis deskriptif yang dilengkapi dengan teknik pengambilan sampel secara sengaja yaitu pada Agroindustri Mbak Sur.Hasil penelitian menunjukan bahwa agroindustri ini memiliki pendapatan yang cukup besar yaitu Rp. 8.451, 560/bulan. Dengan break event point produksi 9.245 bungkus/bulan dan break event point harga  Rp 370/bungkus. Sedangkan titik balik modal terjadi pada waktu mencapai 0,75 bulan dan nilai tambah perkilogram singkong adalah Rp. 37.371.Kata kunci : Pendapatan, agroindustri, singkong
EVALUASI DAMPAK MAKRO PROGRAM GERTAK TANPA DUSTA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI Nida Kemala; Rogayah Rogayah
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 3, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.29 KB) | DOI: 10.33087/mea.v3i2.35

Abstract

ABSTRACTThis research was undertaken in East Tanjung Jabung Regency, Jambi Province that focusing on a description of Gross Domestic Product (GDP), contribution of agricultural sector to its GDP, the difference of GDP of agricultural sector, and its contribution difference before and after the implementation of the program called Gerakan Serentak Taman Padi Dua Kali Setahun (Gertak Tanpa Dusta). These regions is one of sample determined by purposive sampling method which by considering that the Gertak Tanpa Dusta program was held in this area.The research results showed that both nominal and real GDP in Tanjabtim Regency had the same fact as GDP of agricultural sector one. Both of them showed an increase by the fluctuating growth rate. Both GDP were continues to rise in 2010 -2016 that followed by the slow down rate in 2015. Globally the nominal GDP of agricultural sector has grown 4,21 % since 2011 become 8,94 % in 2016, and its highest growth showed in 2014 as 9,67 % . It also showed that there was a significant difference between before and after the provision of this program Gertak Tanpa Dusta of both real and nominal GDP of agricultural sector.While the GDP of agricultural sector was rise significantly, in contrary the agricultural contribution was not follow alredy. In this case the contribution of nominal GDP had no significant difference and the real GDP showed decrease followed by significant difference between before and after the program.Keyword : Effect,GDP,Pady, ProgramABSTRAKPenelitian dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dengan fokus kajian menyangkut gambaran perkembangan Produk Domestik Regional Bruto, perkembangan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto, perbedaan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dan perbedaan Produk Domestik Regional Bruto tahun 2010-2017 sebelum dan sesudah pelaksanaan program. Wilayah ini menjadi sampel yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa di Provinsi Jambi, program Gertak Tanpa Dusta hanya dilaksanakan di Kabupaten ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDRB tingkat Kabupaten Tanjabtim senada dengan perkembangan PDRB sektor pertanian yang juga menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan yang berfluktuasi. PDRB sektor pertanian terus meningkat pada 2010 -2016 dengan laju yang menurun pada tahun 2015. Secara keseluruhan pertumbuhan PDRB harga konstan sektor pertanian meningkat sejak tahun 2011 (4,21%) menjadi 8,94% pada tahun 2016 dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2014 (9,67%). Pada kedua kondisi baik harga berlaku maupun harga konstan PDRB sektor pertanian sebelum dan sesudah adanya program Gertak Tanpa Dusta menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada perubahan PDRB sektor pertanian yang meningkat signifikan tidak diikuti dengan perubahan kontribusi yang nyata. Dalam hal ini tidak menunjukkan berbedaan kontribusi sektor pertanian antara sebelum dan sesudah adanya Gertak Tanpa Dusta pada harga konstan sedangkan pada harga berlaku terlihat penurunan kontribusi yang signifikan.Kata Kunci: Dampak, PDRB, Padi,Program
PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI PADI SISTEM SENAM DUPA (SEKALI TANAM DUA KALI PANEN) DENGAN PETANI PADI SISTEM KONVENSIONAL DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Rizki Gemala Busyra; Rogayah Rogayah
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.519 KB) | DOI: 10.33087/mea.v2i2.24

Abstract

One of the efforts to improve rice production and productivity In Provinsi Jambi is by using Senam Dua (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Senam Dupa means one-time cultivation with two harvests, a rice-farming approach in tidal land that combines traditional rice cultivation systems (Crop Index 100 local rice varieties) with intensive farming (high-yielding variety) in one overlay to achieve Crop Index 180. Kecamatan Berbak is one of the rice production centers in Tanjung Jabung Timur, Jambi. Senam Dupa has been introduced in order to increase rice production In Kecamatan Berbak. This is due to the tidal type of rice field in Kecamatan Berbak, and difficult water regulation, so it is not possible to plant two times. The increased rice production and productivity will be followed by increased farmers income. The purpose of this research are to know the income of rice farming that using Senam Dupa system and conventional system, and to see the difference of farmer income. This research uses primary data that obtained from farmer interviews with a questionnaire guide. Then the obtained data is tabulated and processed with SPSS software. The analysis methode used in this research is the difference of two means test methode. The results of this research indicate that Zhitung (5,099) ≥ Ztabel (1,645), so that the hypothesis stating that the income of Senam Dupa is higher than the conventional rice farmers is acceptable. Senam Dupa rice farmers income Rp. 2,050,588,7 /ha/month at 95% degree of confidence significantly higher than the income of conventional rice farmers that is equal to Rp. 1.770.083.06 /Ha/month.Keyword : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Farmer Income.Salah satu upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi Di Provinsi Jambi adalah dengan cara Senam Dupa (Sekali Tanam Dua Kali Panen). Teknologi Senam Dupa diistilahkan dengan sekali menanam dua kali panen, yaitu sebuah pendekatan usaha tani padi di lahan pasang surut yang memadukan sistem budidaya padi tradisional (IP 100 varietas padi lokal) dengan pertanian intensif (varietas unggul) dalam satu hamparan sehingga mencapai IP 180. Kecamatan Berbak merupakan salah satu kecamatan sentra produksi padi yang terdapat pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Guna peningkatan produksi padi Di Kecamatan Berbak  telah diperkenalkan sistem Senam Dupa. Hal ini dikarenakan jenis sawah pada Kecamatan Berbak adalah sawah pasang surut, dan pengaturan tata air tidak mudah, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanaman dua kali. Peningkatan produksi dan produktivitas padi akan diikuti dengan peningkatan pendapatan petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha tani padi yang menerapkan sistem Senam Dupa dan sistem konvensional, serta melihat perbedaan pendapatan petani yang menerapkan sistem Senam Dupa dan petani yang menerapkan sistem konvensional. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari wawancara petani dengan panduan kuesioner, kemudian data yang diperoleh ditabulasi, dan diolah dengan software SPSS. Metode analisis yang digunakan adalah metode uji beda dua rata-rata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Zhitung(5,099) ≥ Ztabel (1,645) sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan petani padi sistem Senam Dupa yang lebih tinggi dari petani padi sistem Konvensional dapat diterima. Pendapatan petani padi sistem Senam Dupa Rp. 2.050.588,7 /Ha/bulan secara signifikan pada derajat kepercayaan 95% lebih tinggi dari pendapatan petani padi sistem Konvensional yaitu sebesar Rp. 1.770.083,06 /Ha/bulan.Kata Kunci : Senam Dupa, Kecamatan Berbak, Pendapatan Petani Padi
ANALISIS SALURAN TATANIAGA DAN MARJIN TATANIAGA KELAPA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Siti Abir Wulandari; Rogayah Rogayah
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.495 KB) | DOI: 10.33087/mea.v2i2.25

Abstract

This research was conducted in  “Tanjung Jabung Timur” Regency, Jambi Province.  Jambi Province produce coconut with a total production as 105. 255 tonnes and gave  average productivity as 0.9 tonnes/ha  in the total land area of 120. 254 ha.   “Tanjung Jabung Timur” Regency  had coconut production as 50.254 tons with an average productivity of 0.85 tons /ha. The low coconuts price at the farmer level became the main barrier  in the marketing sector.The farmers did not have any power to determine the selling price. The research purpose  was to determine the channe and  margin marketing and its  marketing efficiency of the coconut both in marketing agent and among  different marketing  channel. Snowball sampling method was used in this study. This research was conducted by survey method and descriptive analysis (both qualitative and quantitative). The marketing margin was known by noting the coconut price a long the channel since the farmer to the end  site of  marketing system. The result showed that there are two different kind of channels.  The marketing margin of the firsh channel was RHp. 600,-/unit and the second channel margin gave Rp. 1.931/unit. The firsh channel showed more efficient than the second one, because it had the lower margin.Keywords: marketing  channel, marketing  margin, marketing  agent.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi,  Propinsi Jambi menghasilkan kelapa dengan total produksi sebesar 105.255 ton dan produktivitas rata-rata sebesar 0.9 ton/ha dari 120.254 ha luas areal. Kabupaten Tanjung Jabung Timur menghasilkan 50.254 Ton kelapa dengan produktivitas rata-rata sebesar 0.85 Ton/ha. Rendahnya harga kelapa butiran di tingkat petani menjadi kendala utama di bidang tataniaga. Petani tidak memiliki kekuatan dalam menetukan harga jual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran tataniaga  dan Marjin tataniaga serta efisiensi saluran tataniaga kelapa baik di tingkat pedagang perantara maupun di saluran tataniaga yang berbeda. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode Snowball Sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan dianalisis secara deskriptif (baik kualitatif maupun kuantitatif). Untuk melihat margin tataniaga digunakan pencatatan   harganya sepanjang saluran sejak produsen sampai konsumen akhir   dalam sistem pemasaran. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat 2 (dua)saluran tataniaga kelapa yang memberikan nilai marjin tataniaga yang berbeda. Marjin saluran I sebesar Rp. 600,-/btr dan marjin saluran II sebesar Rp. 1.931/btr. Terlihat saluran tataniaga I lebih efisien dari saluran tataniaga II karena memiliki marjin yang lebih kecilKata Kunci: saluran tataniaga, margin tataniaga, lembaga tataniaga           
KAJIAN KELAYAKAN USAHATANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN TUNGKAL JAYA KABUPATEN MUSI BANYUASIN (Studi Kasus Anggota Kelompok Tani di Koperasi Unit Desa Bersama Makmur) Rogayah Rogayah
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 1, No 1 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.492 KB) | DOI: 10.33087/mea.v1i1.8

Abstract

AbstractThis research was done in the village of Srimulyo sub-district of 1957 Jaya because internally and externally the village can still dikembangka and supported by the development of the downstream industry. The method used is the method of measurement, with the aim of examining leyakan of farming. The number of samples that are in the RTP 56 farmer groups in cooperative Villages Prosperous, by means of simple random sampling. Judging from the results of the eligibility tests done (BCR > 1) then it can be inferred to be forwarded is worthy of farming because it is profitable for farmers. Keywords: Revenue, Palm, MERCHANTIBILITY AbstrakPenelitian ini di lakukan di Desa Srimulyo Kecamatan Tungkal Jaya karena secara internal dan eksternal desa ini masih bisa dikembangka dan didukung oleh perkembangan industry hilir. Metode yang digunakan adalah metode survai, dengan tujuan mengkaji leyakan usahatani. Jumlah sampel 56 RTP yang berada dalam kelompok tani di Koperasi Desa Bersama Makmur,dengan cara simple random sampling.Dilihat dari hasil uji kelayakan yang dilakukan (BCR > 1 )maka dapat disimpulkan usahatani ini layak untuk diteruskan karena menguntungkan bagi petani. Kata kunci: Pendapatan, kelapa sawit, kelayakan usaha