Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Operating Capacity, Operating Cash Flow dan Agency Cost yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tuhindika Septiyaning; Damayanti Damayanti; Mediya Destalia
Jurnal Perspektif Bisnis Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Perspektif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.06 KB) | DOI: 10.23960/jpb.v4i2.43

Abstract

This study aims to determine the effect of operating capacity, operating cash flow and agency cost on financial distress in infrastructure, utility and transportation sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. This type of research uses associative causal with a quantitative approach and sampling using purposive sampling technique obtained by 12 companies for 5 years. The analysis method used in this research is panel data regression analysis using Eviews software. The results of this study indicate that partially operating capacity has a significant effect on financial distress. Meanwhile, partially, operating cash flow and agency cost do not have a significant effect on financial distress. Then simultaneously operating capacity, operating cash flow and agency cost have an influence on financial distress. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh operating capacity, operating cash flow dan agency cost terhadap financial distress pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Jenis penelitian ini menggunakan asosiatif kausal dengan pendekatan kuantitatif dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang diperoleh sebanyak 12 perusahaan selama 5 tahun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi model data panel dengan menggunakan software eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial operating capacity memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress. Sedangkan secara parsial operating cash flow dan agency cost tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress. Kemudian secara simultan operating capacity, operating cash flow dan agency cost memiliki pengaruh terhadap financial distress.
PENGARUH INFLASI, BI RATE, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM.SEKTOR CONSUMER GOODS Diah Budi Pratiwi; Damayanti Damayanti; M. Iqbal Iqbal Harori
Jurnal Perspektif Bisnis Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Perspektif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.841 KB) | DOI: 10.23960/jpb.v4i1.47

Abstract

This research aims to find out the macroeconomic influence of inflation, bi rate, and rupiah exchange rate on changes in the stock price index of consumer goods sector. The independent variables that used in this research are Inflation (X1), BI Rate (X1), and Rupiah Exchange Rate (X3) and Consumer Goods Sector Stock Price Index as dependent variable. The data in this research is a time series data that includes inflation, BI Rate, and Rupiah exchange rate data for the period 2016-2020. The samples in this research amounted to 60 samples that taken by using census sampling techniques. The data in this research was analyzed by using multiple linear regressions with simultaneous variable results of Inflation, BI rate, and Rupiah Exchange Rate significantly affecting changes in the Consumer Goods Sector Stock Price Index with a value of R Square is 0.382 or 38.2%. While the results partially show that variable inflation has a significant and positive effect, variable rupiah exchange rates has negatively affect on changes in the Stock Price Index of the Consumer Goods Sector. As for the variable BI Rate has no significant effect on changes in the Stock Price Index of the Consumer Goods Sector. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekonomi makro inflasi, bi rate, dan nilai tukar rupiah terhadap perubahan indeks harga saham sektor consumer goods. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu Inflasi (X1), BI Rate (X1), dan Nilai Tukar Rupiah (X3) serta Indeks Harga Saham Sektor Consumer Goods sebagai variabel terikat. Data pada penelitian ini merupakan data time series yang meliputi data Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Rupiah untuk periode tahun 2016-2020. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 sampel yang diambil dengan menggunakan teknik sampling sensus. Data pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda, dengan hasil secara simultan, variabel Inflasi, BI rate, dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan terhadap perubahan Indeks Harga Saham Sektor Consumer Goods. Secara parsial, variabel inflasi berpengaruh signifikan dan positif, serta variabel nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap perubahan Indeks Harga Saham Sektor Consumer Goods. Sedangkan untuk variabel BI Rate tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan Indeks Harga Saham Sektor Consumer Goods.
POTENSI TERJADINYA FINANCIAL DISTRESS DITINJAU DARI ASPEK KEPEMILIKAN SAHAM, STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN Retno Romadona; Damayanti Damayanti; Supriyanto Supriyanto
Jurnal Perspektif Bisnis Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Perspektif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpb.v5i1.84

Abstract

Financial distress is a condition where the company's finances are in an unhealthy condition or crisis. Financial distress that continues to occur will result in the company going bankrupt. The purpose of this study is to examine and analyze the effect of shareholding, capital structure, and firm size on the potential for financial distress in retail trade companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The data analysis technique used in this research is panel data regression analysis. Based on the results of the study indicate that the variables of managerial ownership, institutional ownership and capital structure have a significant effect on financial distress. While the firm size variable has no significant effect on financial distress. Simultaneously managerial ownership, institutional ownership, capital structure and firm size have a significant effect on financial distress. ABSTRAK Financial distress merupakan suatu kondisi dimana keuangan perusahaan berada pada kondisi yang tidak sehat atau krisis. Financial distress yang terus menerus terjadi akan mengakibatkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh corporate governance struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap potensi terjadinya financial distress pada perusahaan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan struktur modal memiliki pengaruh signfikan terhadap financial distress. Sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh siginifikan terhadap financial distress. Secara simultan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, struktur modal dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap financial distress.
Strategi Pengembangan Industri Makanan Olahan Pempek di Bandar Lampung Fenny Saptiani; Damayanti Damayanti; K. Bagus Wardianto; Hani Damayanti Aprilia
Jurnal Perspektif Bisnis Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Perspektif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpb.v5i1.136

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan tingginya animo masyarakat akan olahan makanan pempek membuat peluang usaha ini semakin berkembang sehingga menyebabkan persaingan semakin ketat. Salah satunya adalah Pempek Cekman yang ada di kota Bandar Lampung. Oleh kerena itu, di perlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing industri Pempek Cekman. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) dengan strategi penelitian yang digunakan adalah strategi eksploratoris sekuensial yang memfokuskan pada Analisis SWOT untuk membantu pemilik Pempek Cekman untuk dapat mengembangkan strategi daya saing produk dengan UMKM lainnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, observasi atau penelitian lapangan, wawancara semi terstruktur, dan kuesioner semi terbuka. Analisis menggunakan dua tahapan pengumpulan dan analisis data, yakni tahapan kualitatif melalui wawancara semi terstruktur pada informan untuk mendapatkan informasi mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan yang dihadapi untuk pengembangan pempek Cekman. Hasil identifikasi tersebut kemudian dianalisis dan dikembangkan dalam bentuk kuesioner untuk mendapatkan alternatif strategi melalui analisis SWOT, dan kemudian ditentukan strategi prioritas melalui analisis AHP. Berdasarkan hasil analisis yang menggunakan analisi SWOT dan Matrik IFAS dan EFAS strategi pengembangan yang dapat di lakukan strategi SO, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan (strength) yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang (opportunity). Strategi ini dikenal sebagai strategi agresif yaitu dengan melakukan perluasan pemasarannya. Implemetasinya adalah produk Pempek Cekman dapat di kenal oleh masyarakat luas dan tetap bersaing dengan UMKM lain yang ada di Kota Bandar Lampung.