Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERLAKUAN DAN INSENTIF PAJAK UNTUK PERUSAHAAN RINTISAN (STARTUP) Annisa Ramadhanty
Jurnal Acitya Ardana Vol 1 No 2 (2021): Dinamika Kebijakan Publik II
Publisher : Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.359 KB) | DOI: 10.31092/jaa.v1i2.1332

Abstract

Startup merupakan hasil kreatifitas dari era digital yang berkembang dengan cepat sehingga terciptanya teknologi dan fasilitas yang memadai serta semakin memudahkan masyarakat melalui ide dan inovasi kreatif terbaru. Namun, startup memerlukan perlakuan perpajakan yang berbeda dari perusahaan badan konvensional karena startup belum tentu memiliki penghasilan bersih meskipun memiliki omzet yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menilai tingkat partisipasi pemerintah Indonesia mengenai pengenaan dan insentif pajak untuk mendukung kemajuan startup melalui kebijakan di bidang perpajakan mengingat Indonesia merupakan negara penghasil startup kelima terbesar di dunia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan studi komparasi yang dilakukan dengan membandingkan kebijakan di bidang perpajakan antara Indonesia dengan India. Perbandingan tersebut dilakukan berdasarkan data bahwa kedua negara merupakan negara termasuk dalam lima besar penghasil startup terbanyak di dunia yang berada di kawasan Asia dan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang hampir sama diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) didalam kategori negara berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia telah membuat beberapa kebijakan dengan menurunkan tarif Pajak Penghasilan atas Badan dan meniadakan pengenaan pajak dividen dalam negeri dengan tujuan menarik investor. Lebih lanjut, hasil studi komparasi menunjukkan bahwa pemerintah belum memberikan perhatian penuh untuk menerapan kebijakan atau perlakuan khusus untuk memajukan startup jika dibandingkan dengan negara India. Selain itu, terdapat beberapa kebijakan dan insentif yang diberikan pemerintah Indonesia dianggap kurang tepat sasaran.
“NGAMUMULE BUDAYA SUNDA JATUKRAMI”: ENHANCING CULTURAL LITERACY FOR BRIDAL MAKEUP ARTIST Retno Dwi Lestari; Elais Retnowati; Elsa Fitri Ana; Annisa Ramadhanty; Fathia Maharani
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract More than four thousand Bridal Makeup Artists are members of the Indonesian Bridal Makeup Experts Association (HARPI) Melati, West Java, Indonesia. However, less than 5% of them are aware of the meaning, messages, and implied values in traditional West Javanese Bridal. This condition has led to many traditional West Javanese bridal appearances that do not align with their philosophy. Based on this, the Community Service activity offers a cultural literacy workshop on traditional bridal customs for bridal makeup artists in West Java through Work Integrated Learning (WIL). The WIL model allows the workshop to be designed by integrating the theoretical cultural values of traditional West Javanese bridal customs with practice-based learning. The approach used Seminar and Competition with the theme “Ngamumule Budaya Sunda Jatukrami” using methods such as 1) lectures, 2) simulation, 3) practice, and 4) discussions. The teaching material used in this workshop is the book “From Philosophy to Innovation: Garut RA Lasminingrat Bridal Makeup”. This activity resulted in an increased understanding and competence among bridal makeup artists, making them more innovative, productive, and collaborative in preserving the cultural values of West Javanese bridal. Keywords: Work Integrated Learning, Competency, Traditional Bridal Cultural Literacy Abstrak Lebih dari empat ribu Penata Rias Pengantin adalah anggota Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati, Jawa Barat, Indonesia. Namun, kurang dari 5% di antara mereka yang memahami makna, pesan, dan nilai-nilai tersirat dalam rias pengantin tradisional Jawa Barat. Kondisi ini menyebabkan banyak tampilan pengantin tradisional Jawa Barat yang tidak selaras dengan filosofinya. Berdasarkan hal ini, kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan melalui seminar literasi budaya tentang adat pengantin tradisional untuk penata rias pengantin di Jawa Barat melalui Work Integrated Learning (WIL). Model WIL mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya teoretis adat pengantin tradisional Jawa Barat dengan pembelajaran berbasis praktik. Kegiatan diselenggarakan dengan tema "Ngamumule Budaya Sunda Jatukrami" melalui metode seperti 1) ceramah, 2) simulasi, 3) praktik, dan 4) diskusi. Materi pengajaran yang digunakan dalam seminar ini adalah buku "Dari Filosofi ke Inovasi: Rias Pengantin Garut RA Lasminingrat". Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pemahaman dan kompetensi di kalangan penata rias pengantin, sehingga mereka menjadi lebih inovatif, produktif, dan kolaboratif dalam melestarikan nilai-nilai budaya pengantin tradisional Jawa Barat. Kata Kunci: Work Integrated Learning, Kompetensi, Literasi Budaya Pengantin Tradisional