Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Waktu Reaksi Produksi Biodiesel dengan PFAD Menggunakan Katalis Karbon Kulit Ubi Kayu Tersulfonasi Miranda Dwi Putri Gultom; Umar Kalmar Nizar; Edi Nasra; Desy Kurniawati
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i2.1952

Abstract

Katalis karbon kulit ubi kayu dapat digunakan dalam produksi biodiesl dari PFAD. Katalis ini digunakan karena mudah dipisahkan dengan produk biodiesel yang dihasilkkan dan dapat digunakan kembali. Produksi biodiesel dilakukan dengan variasi waktu selama 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Katalis dikarakterisasi dengan penentuan situs asam dan biodiesel yang dihasilkan di uji sifat fisika uji densitas, laju alir, bilangan asam dan %konversi. Penentuan situs asam pada katalis karbon kulit ubi kayu tersulfonasi menunjukkan nilai sebesar 1.21 mmol.g-1 yang menandakan bahwa proses sulfonasi berhasil dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisika biodiesel, nilai densitas, laju alir, dan bilangan asam secara berturut-turut adalah 0.8257 g/mL, 0.862 mL/s, 22.4 mgKOH/g. Hasil yang didaptkan ini, menunjukkan PFAD terkonversi menjadi biodiesel pada waktu reaksi selama 2 jam dengan %konversi sebesar 87,67%.
Studi FTIR dari Karakterisasi Ampas Bengkuang Ayu Nidafauziah; M.Iqbal Saputra Gemasih; Umar Kalmar Nizar; Sri Benti Etika; Desy Kurniawati
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i2.1953

Abstract

Penelitian ini bertujuan sebagai pengelolahan limbah organik sebagai sumber karbon. Karbon merupakan suatu material yang diproduksi dengan memanfaatkan limbah organik sehingga bermanfaat dan bernilai ekonomis. Limbah organik merupakan limbah padat yang masih dapat diolah untuk menjadi material yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Pada penelitian ini, karbon telah disintesis dari limbah ampas bengkuang dengan metoda kalsinasi. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu dekomposisi termal ampas bengkuang menggunakan TGA dan karbon yang dihasilkan dikarakterisasi dengan FTIR dan mengggunakan perhitungan luas are pita vibrasi C=C dan C-O. Berdasarkan spektra FTIR, karbon yang dihasilkan dari kalsinasi ampas bengkuang pada variasi waktu dekomposisi termalnya masih mengandung komponen organik seperti yang ditunjukan oleh pita-pita serapan spektra FTIR. Hasil difraktogram menunjukan bahwa adanya vibrasi dari C=C dan C-O dari COOH pada bilangan gelombang 1300-1100 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan glikosida dalam pati. Pita serapan 1600-1500 cm-1 adalah vibrasi dari C=C aromatis yang menandakan keberadaan struktur cincin aromatik pada struktur karbon poliaromatik karbon ampas bengkuang hasil kalsinasi. Adanya puncak-puncak tersebut menandakan bahwa telah terjadinya pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan carbon incomplit.