Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Karbon Ampas Teh Tersulfonasi Sebagai Katalis Dalam Produksi Biodiesel Dari Pfad (Palm Fatty Acid Destilate) Isva Abdul Ghani; Muhammad Hiknul Ikhsan; Umar Kalmar Nizar; Indang Dewata; Ali Amran; Suryelita Sury; Hary Sanjaya
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i2.1950

Abstract

Pada penelitian ini digunakan katalis asam padat berbasis karbon ampas teh tersulfonasi dalam proses produksi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis katalis asam padat, mengkarakterisasi sifat fisikokimia katalis, dan menguji aktivitas katalitik katalis dalam produksi biodiesel. Katalis disintesis melalui proses karbonisasi dengan aliran gas N2 dan tanpa aliran gas N2 pada suhu 350˚C selama 1jam. Kemudian dilanjutkan dengan proses sulfonasi mengunakan H2SO4 selama 4jam. Katalis yang dihasilkan dikarakterisasi mengunakan FTIR dan penentuan jumlah situs asam katalis. Data FTIR sampel katalis dengan aliran gas N2 tersulfonasi (SCCS-N2) dan sampel karbon tanpa aliran gas  N2 tersulfonasi (SCCS-TN2) menunjukkan puncak transmittan yang kuat yang diamati pada bilangan gelombang 1190 cm-1 dan 1060cm-1 yang mengindikasi adanya vibrasi simetris dan asimetris dari gugus O=S=O. Pada penentuan jumlah situs asam katalis didapatkan jumlah situs asam pada katalis SCCS-N2 yaitu 700 µmol/g dan jumlah situs asam katalis SCCS-TN2 yaitu 600 µmol/g. Pada uji aktivitas katalitik katalis didapatkan densitas biodiesel yang dihasilkan yaitu 0,8434-0,8714 g/ml dan persen konversi tertinggi terdapat pada biodiesel dari katalis SCCS-N2 yaitu 25,4523%.
Studi Perbandingan Metoda Kalsinasi dengan dan Tanpa Okigen pada Sintesis Katalis Karbon Ampas Bengkuang Tersulfonasi untuk Produksi Biodiesel menggunakan Palm Fatty Acid Distilate Diana Wulandari; Siti Vivi Rasmulya; Umar Kalmar Nizar; Hardeli -; Sri Benti Etika; Bahrizal -
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i2.1951

Abstract

Katalis memiliki peranan penting dalam mengkonversi minyak atau lemak menjadi biodiesel. Oleh sebab itu penggunaan metoda yang tepat dalam sintesis karbon diperlukan untuk menghasilkan katalis yang memiliki aktvitas katalitik yang tinggi. Pada penelitian ini, katalis asam padat berbasis karbon tersulfonasi telah berhasil disintesis untuk reaksi esterifikasi PFAD. Karbon dihasilkan dari kalsinasi ampas bengkuang selama 1 jam pada suhu 350℃ dengan aliran O2 dan tanpa aliran O2. Karbon selanjutnya disulfonasi pada suhu 160℃ selama 4 jam dalam system refluk. Katalis karbon ampas bengkuang tersulfonasi dikarakterisasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red) dan dilakukan analisis jumlah situs asam dengan metoda titrasi. Untuk mengetahui aktivitas katalitik dari katalsi yang dihasilkan, dilakukan uji beberapa sifat-sifat biodiesel yaitu densitas dan bilangan asam. Hasil yang diperoleh menunjukkan katalis yang dipreparasi dengan aliran O2 mempunyai situs asam dan aktivitas katalitik yang tinggi.
Pengaruh Waktu Reaksi Produksi Biodiesel dengan PFAD Menggunakan Katalis Karbon Kulit Ubi Kayu Tersulfonasi Miranda Dwi Putri Gultom; Umar Kalmar Nizar; Edi Nasra; Desy Kurniawati
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i2.1952

Abstract

Katalis karbon kulit ubi kayu dapat digunakan dalam produksi biodiesl dari PFAD. Katalis ini digunakan karena mudah dipisahkan dengan produk biodiesel yang dihasilkkan dan dapat digunakan kembali. Produksi biodiesel dilakukan dengan variasi waktu selama 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam. Katalis dikarakterisasi dengan penentuan situs asam dan biodiesel yang dihasilkan di uji sifat fisika uji densitas, laju alir, bilangan asam dan %konversi. Penentuan situs asam pada katalis karbon kulit ubi kayu tersulfonasi menunjukkan nilai sebesar 1.21 mmol.g-1 yang menandakan bahwa proses sulfonasi berhasil dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisika biodiesel, nilai densitas, laju alir, dan bilangan asam secara berturut-turut adalah 0.8257 g/mL, 0.862 mL/s, 22.4 mgKOH/g. Hasil yang didaptkan ini, menunjukkan PFAD terkonversi menjadi biodiesel pada waktu reaksi selama 2 jam dengan %konversi sebesar 87,67%.
Studi FTIR dari Karakterisasi Ampas Bengkuang Ayu Nidafauziah; M.Iqbal Saputra Gemasih; Umar Kalmar Nizar; Sri Benti Etika; Desy Kurniawati
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v4i2.1953

Abstract

Penelitian ini bertujuan sebagai pengelolahan limbah organik sebagai sumber karbon. Karbon merupakan suatu material yang diproduksi dengan memanfaatkan limbah organik sehingga bermanfaat dan bernilai ekonomis. Limbah organik merupakan limbah padat yang masih dapat diolah untuk menjadi material yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Pada penelitian ini, karbon telah disintesis dari limbah ampas bengkuang dengan metoda kalsinasi. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu dekomposisi termal ampas bengkuang menggunakan TGA dan karbon yang dihasilkan dikarakterisasi dengan FTIR dan mengggunakan perhitungan luas are pita vibrasi C=C dan C-O. Berdasarkan spektra FTIR, karbon yang dihasilkan dari kalsinasi ampas bengkuang pada variasi waktu dekomposisi termalnya masih mengandung komponen organik seperti yang ditunjukan oleh pita-pita serapan spektra FTIR. Hasil difraktogram menunjukan bahwa adanya vibrasi dari C=C dan C-O dari COOH pada bilangan gelombang 1300-1100 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan glikosida dalam pati. Pita serapan 1600-1500 cm-1 adalah vibrasi dari C=C aromatis yang menandakan keberadaan struktur cincin aromatik pada struktur karbon poliaromatik karbon ampas bengkuang hasil kalsinasi. Adanya puncak-puncak tersebut menandakan bahwa telah terjadinya pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan carbon incomplit.