This Author published in this journals
All Journal WACANA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN CERITA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP RECALL MEMORY PADA ANAK-ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR TAKMIRUL ISLAM SURAKARTA Mifta Chussurur; Thulus Hidayat; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.168 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i1.47

Abstract

Penjelasan  materi pelajaran yang masih konvensional dan kurang menarik bagi anak serta kurang efektifnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru menyebabkan anak mudah bosan dan sulit untuk memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itulah dibutuhkan metode dan media pembelajaran yang tepat dalam menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Usia anak Sekolah Dasar yang senang akan cerita-cerita fiksi serta adanya objek bantu akan mempermudah dalam mengoptimalkan kemampuan recall memory anak. Penggunaan media audiovisual sebagai objek bantu akan meningkatkan ketertarikan pada anak sehingga anak lebih memperhatikan dengan seksama cerita yang diberikan, kemudian anak siap menceritakan kembali atau merecall cerita yang telah diikuti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian cerita melalui media audiovisual terhadap recall memory pada anak-anak kelas V Sekolah Dasar Takmirul Islam Surakarta. Penelitian ini merupakan true-experimental design dengan menggunakan desain randomized matched two groups design, posttest only. Subyek penelitian adalah 24 anak kelas V SD Takmirul Islam Surakarta berusia 10-12 tahun yang terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pemberian cerita melalui media audiovisual, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan berupa pemberian cerita melalui naskah cerita. Tes recall memory berupa tes essay yang berisi pertanyaan kepada subjek mengenai cerita yang telah diberikan. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat recall memory setelah perlakuan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik non parametrik uji Mann Whitney U Test. Diperoleh nilai Z=-2,892 (Z<-2,326) dan  p= 0,003 (p<0,01) . Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen adalah 25,00 lalu sedang nilai rata-rata pada kelompok kontrol adalah 43,75. Nilai rata-rata ini dapat diinterpretasi bahwa ada perbedaan atau selisih rata-rata pada kedua kelompok sebesar 21,25. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian cerita melalui media audiovisual terhadap recall memory pada anak-anak. Keberhasilan proses recall memory juga didukung oleh interaksi positif antara fasilitator dengan siswa, modul sebagai panduan fasilitator, sarana yang lengkap, serta partisipasi dari subjek.   Kata Kunci : Pemberian Cerita, Media Audiovisual, Recall memory
KECENDERUNGAN MENYONTEK DALAM KAITANNYA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DIRI PADA PELAJAR SMK PGRI 1 PACITAN JAWA TIMUR Triyan Kurniasari Aryani; Thulus Hidayat; Arista Adi Nugroho
Wacana Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.696 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v1i2.61

Abstract

Kecenderungan menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari. Hal ini terjadi karena proses imitasi dan akan terus terjadi secara turun-temurun jika tidak ada perhatian dan perbaikan terhadap sistem. Dalam hal ini, faktor tinggi rendahnya kepercayaan diri dan motivasi diri yang dimiliki oleh setiap individu khususnya para pelajar berperan penting dalam keberhasilan akademiknya. Individu dengan kepercayaan diri dan motivasi diri yang rendah dinilai memiliki kecenderungan menyontek lebih besar dibanding pelajar yang memiliki kepercayaan diri dan motivasi diri yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepercayaan diri dan motivasi diri dengan kecenderungan menyontek, hubungan kepercayaan diri dengan kecenderungan menyontek, dan hubungan motivasi diri dengan kecenderungan menyontek. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh pelajar SMK PGRI I Pacitan Jawa Timur. Sampel berjumlah 90 pelajar. Teknik pengambilan sampelnya adalah cluster random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi simultan dan korelasi Pearson Product moment dengan bantuan komputer program SPSS for MS windows versi 16. Berdasarkan perhitungan analisis data diperoleh hasil uji simultan p-value 0,002<0,05, artinya signifikan, sedangkan F hitung 6,583 > dari F tabel 3,09, artinya signifikan dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,131 atau 13,1%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu kepercayaan diri dan motivasi diri secara bersama-sama memiliki hubungan signifikan pada kecenderungan menyontek para pelajar. Sedangkan untuk hubungan antara kepercayaan diri dengan kecenderungan menyontek diperoleh koefisien korelasi r sebesar -0,253 p<0,05, dan koefisien korelasi r sebesar -0,362 p<0,05 untuk hubungan antara motivasi diri dengan kecenderungan menyontek. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecenderungan menyontek dan terdapat hubungan negatif antara motivasi diri dengan kecenderungan menyontek. Adapun sumbangan efektif yang diberikan prediktor kepercayaan diri sebesar 0,88% dan motivasi diri sebesar 12,26%.     Kata kunci : Kepercayaan diri, motivasi diri, kecenderungan menyontek.
HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO Dwinta Astri Meirizki; Thulus Hidayat; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.694 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i1.43

Abstract

Kemandirian belajar adalah kegiatan belajar yang aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi. Untuk mencapai kemandirian belajar, mahasiswa dihadapkan pada berbagai kesulitan, Rendahnya motivasi berprestasi dan pola asuh demokratis orang tua diduga berpengaruh terhadap kurangnya kemadirian belajar mahasiswa. Sehingga perlu dilakukan penelitian apakah motivasi berprestasi dan pola asuh demokratis orang tua berpengaruh terhadap kemadirian belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dan pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian belajar. Subjek penelitian sebanyak 42 mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Teknik pengambilan sampel dengan purposive non-random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala motivasi berprestasi, pola asuh demokratis orang tua dan kemandirian belajar. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil perhitungan menggunakan teknik analisis regresi berganda diperoleh         p-value 0,001<0,05 dan F hitung =14,845 >dari F tabel = 3,230 serta R sebesar 0,657. Hal ini berarti motivasi berprestasi dan pola asuh demokratis orang tua dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi kemandirian belajar mahasiswa. Tingkat signifikansi p-value 0,001 (p>0,05) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian belajar. Analisis data menunjukkan nilai R-Square sebesar 0,432. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa dalam penelitian ini, motivasi berprestasi dan pola asuh demokratis orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 43,2% terhadap kemandirian belajar. Hal ini berarti masih terdapat 56,8% faktor lain yang mempengaruhi kemandirian belajar. Kata kunci: Pola asuh  demokratis orang tua, Motivasi berprestasi,  Kemandirian belajar
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SEKSUALITAS DAN KUALITAS KOMUNIKASI ORANGTUA DAN ANAK DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA SISWA-SISWI MAN GONDANGREJO KARANGNYAR Evidanika Nifa Mertia; Thulus Hidayat; Istar Yuliadi
Wacana Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.019 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i2.40

Abstract

Di Indonesia, terutama di kota-kota besar perilaku seks bebas pada remaja semakin meningkat. Akibat dari perilaku tersebut adalah kehamilan di luar nikah, pemerkosaan, merebaknya pelacuran di kalangan remaja, aborsi, penyakit menular seksual, pelecehan seksual dan penyimpangan-penyimpangan seksual. Ada banyak yang melatarbelakangi perilaku seks bebas pada remaja, seperti kurangnya pengetahuan seksualitas anak dan kurang berkualitasnya komunikasi orangtua dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa-siswi MAN Gondangrejo Karanganyar. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala perilaku seks bebas, skala pengetahuan seksualitas, dan skala kualitas komunikasi orangtua dan anak. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi ganda. Hasil perhitungan menggunakan analisis regresi ganda menunjukkan koefisien regresi variabel pengetahuan seksualitas sebesar -0,595 pada taraf signifikan p<0,05. Artinya bahwa pengetahuan seksualitas mempunyai hubungan negatif dengan perilaku seks bebas. Koefisien regresi variabel kualitas komunikasi orangtua dan anak sebesar -0,615 pada taraf signifikan p<0,05. Artinya kualitas komunikasi orangtua dan anak mempunyai hubungan negatif dengan perilaku seks bebas. Selain itu berdasarkan hasil analisis data diketahui ada hubungan yang signifikan secara statistik antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas pada remaja siswa-siswi MAN Gondangrejo Karanganyar, ditunjukkan dengan nilai R=0,592 dan F=17,279 pada p<0,05. Sumbangan efektif pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas dapat dilihat dari keofisien determinan (R2) sebesar 0,351 atau 35,1% yang berarti masih terdapat 64,9% faktor lain yang mempengaruhi perilaku seks bebas selain pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak.     Kata kunci       : pengetahuan seksualitas, komunikasi orangtua anak, seks bebas